Disusun Oleh :
Kelompok 11
1. Ustadah Mustaqim
2. Martha Pangestu Adi Tiara
3. Mafudhotin O.
4. Ika Fitria Ningsih
5. Niken Larasati
6. Wahyu Retno Gumelar
MENGETAHUI,
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau
teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi
klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap
mikroorganisme infeksius, meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan
akut atau ambulatory, klien dapat terpajan pada mikroorganisme baru atau
berbeda,yang beberapa dari mikroorganisme tersebut daaapat saja resisten terhadap
banyak antibiotik. Dengan cara mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian
infeksi dapat menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
B. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan audiens mengetahui dan dapat
menerapkan pentingnya pencegahan dan pengendalian infeksi
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan audien dapat :
1. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian dari pencegahan dan
pengendalian infeksi.
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan dari pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja macam-macam dari pencegahan
dan pengendalian infeksi
D. Sasaran
Keluarga Pasien Ruang Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan
E. Pokok Bahasa
1. Pengertian Pencegahan Infeksi
2. Tujuan Pencegahan Infeksi
3. Macam-Macam Pencegahan Infeksi
F. Pengorganisasian
1. Pemateri : Ustadah Mustaqim
2. Moderator: Mafudhotin O.
3. Fasilitator : Ika Fitria N.
4. Observer : Martha Pangestu A.T
Wahyu Retno G.
5. Notulen : Niken Larasai
G. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
H. Media
1. Leaflet
2. Flipchat
I. Seting Tempat
Keterangan :
- Audiens - Observer
- Pemateri - Flipchat
- Moderator
- Fasilitator
- Notulen
J. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Respon peserta Alokasi waktu
Persiapan
a. Mempersiapkan tempat
b. Mempersiapkan peserta
c. Mempersiapkan alat dan dan - -
K. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
- Kesiapan tempat penyuluhan
- Kesiapan alat dan materi penyuluhan
- Kesiapan peserta penyuluhan
- Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
- Antusiasme peserta penyuluhan
- Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugasnya
- Kejelasan materi yang disampaikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
- Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan
- Peserta mampu mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang materi penyuluhan
SURAT KETERANGAN
KEPALA RUANGAN
2. Pemakaian Masker
a. Pengertian Pemakaian Masker
Masker merupakan salah satu alat utama untuk mencegah penyebaran penyakit
yang ditularkan melalui udara dan liur seperti influenza, tuberculosis dan sebagainya.
b. Cara Penggunaan Masker
Perlu diingat bahwa masker hanya boleh dipergunakan sekali pakai dan harus
menggantinya dengan yang baru ketika sudah mulai kotor atau berdebu. Berikut
langkah-langkah penggunaan masker biasa/bedah yang benar :
1) Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau lubang/sobekan
pada setiap sisi masker.
2) Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung (nose piece)
dan tempatkan pada bagian atas.
3) Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya ditandai
dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang lebih kasar serta arah
lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam biasanya berwarna putih dan
memiliki permukaan yang lebih halus.
4) Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet pada
setiap telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung dan
ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
5) Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk hidung Anda.
6) Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah pada
belakang leher.
7) Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu Anda.
8) Perhatian kawat masker posisi diatas dan lipatan dibawah
3. Etika Batuk
a. Penegertian Etika Batuk
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara
dan tidak menular ke orang lain.
b. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets)
dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat
mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya
melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan disebut
air borne disease.
b) Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular (perawatan intensif), Limbah laboratorium yang berkaitan dengan
pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit
menular.
c) Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan
tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
d) Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau
tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya
harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc
e) Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat
yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang
terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh
masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan
dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
f) Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia
dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
g) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat
berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan
bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang dihasilkan
rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.
h) Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang
terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.
2) Limbah Non Medis
Sampah padat non medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat
medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan, seperti berikut (Anies, 2006: 43):
a) Kantor/administrasi
b) Unit perlengkapan
c) Ruang tunggu
d) Ruang inap
e) Unit gizi atau dapur
f) Halaman parkir dan taman
g) Unit pelayanan
3) Pengelolaan Limbah
Teknologi Pengolahan Limbah Medis
Konsep pengelolaan lingkungan yang memandang pengelolaan lingkungan
sebagai sebuah sistem dengan berbagai proses manajemen didalamnya yang
dikenal sebagai Sistem Manajemen Lingkungan (Environment Management
System), melalui pendekatan ini, pengelolaan lingkungan tidak hanya meliputi
bagaimana cara mengolah limbah sebagai by product (output), tetapi juga
mengembangkan strategi-strategi manajemen dengan pendekatan sistematis untuk
meminimasi limbah dari sumbernya dan meningkatkan efisiensi pemakaian sumber
daya sehingga mampu mencegah pencemaran dan meningkatkan performa
lingkungan. Hal ini berarti menghemat biaya untuk remediasi pencemaran
lingkungan ( Adisasmito, 2008:1).
Ada beberapa konsep tentang pengelolaan lingkungan sebagai berikut (Adisamito,
2009) :
a) Reduksi limbah pada sumbernya (source reduction)
b) Minimisasi limbah
c) Produksi bersih dan teknologi bersih
d) Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh (Total Quality Environmental
Management/TQEM)
e) Continous Quality Improvement (CQI)
NO NAMA TTD