KELOMPOK:
DEPOK 2013
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Revisi
Perubahan kapasitas produksi dari 1 m3 /30 hari menjadi 50 m3 /30 hari (DONE)
Universitas Indonesia 2
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kehendak-Nyalah, makalah dengan judul Konversi Kotoran Sapi menjadi
Biogas untuk Rumah Tangga ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Hermansyah yang telah
memberikan kesempatan untuk membuat makalah, serta memberikan pengarahan
dan bimbingannya kepada penulis.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas penulisan makalah mata kuliah
Rekayasa Bioreaktor Semester Genap 2012/2013. Selain itu, tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami konsep konversi biomassa
menjadi biogas dan perancangan bioreaktor agar reaksi tersebut dapat terjadi
dengan efektif dan efisien.
PENULIS
Universitas Indonesia 3
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Daftar Isi
Universitas Indonesia 4
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Daftar Tabel
Universitas Indonesia 5
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Daftar Gambar
Universitas Indonesia 6
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
1 BAB I PENDAHULUAN
Universitas Indonesia 7
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
diatasnya bisa langsung terbakar. Sementara melalui pipa paralon tersebut, gas
metan yang dihasilkan sampai kepada masyarakat.
Namun, tidak seluruh kotoran hewan ternak bisa diolah menjadi gas metan.
Volume kotoran harus dalam dalam jumlah yang banyak untuk dapat diolah.
Kemudian kotoran tersebut harus berada di lokasinya minimal satu bulan. Semakin
lama sampah didiamkan, semakin besar volume gas metan yang dihasilkan.
Universitas Indonesia 8
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 9
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 10
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 11
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
rumah tangga akan relatif konstan, tidak lagi dipengaruhi oleh peningkatan
daya belinya. Peningkatan daya beli juga akan berpengaruh pada jenis
energi yang digunakan. Makin mampu suatu keluarga, jenis energinya akan
bergeser ke arah jenis energi yang lebih modern (listrik, LPG atau gas
bumi).. Sejak tahun 2014, pemanfaatan minyak tanah di rumah tangga hanya
terbatas untuk keperluan penerangan di daerahdaerah yang masih sangat
terpencil yang tidak memilki akses terhadap jaringan listrik. Perkembangan
yang menonjol pada 2010-2030 adalah permintaan tenaga listrik yang
diperkirakan akan meningkat rata-rata 10,6% per tahun sejalan dengan
peningkatan populasi, daya beli dan meningkatnya akses terhadap tenaga
listrik.
Tabel 1-1. Kandungan Unsur Hara pada Pupuk Kandang yang Berasal dari Beberapa Ternak
Jenis ternak Unsur hara (kg/ton)
Universitas Indonesia 12
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
N P K
Sapi perah 22,0 2,6 13,7
Sapi potong 26,2 4,5 13,0
Domba 50,6 6,7 39,7
Unggas 65,8 13,7 12,8
Sumber: http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/
Universitas Indonesia 13
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi
bahan masukan sistem biogas adalah dengan mengetahui perbandingan
karbon (C) dan nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Beberapa percobaan
yang telah dilakukan oleh ISAT menunjukkan bahwa aktivitas metabolisme
dari bakteri metanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20
(http://www.petra.ac.id/science/applied _technology/biogas98/biogas.htm).
Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara
(digester) sehingga bakteri anaerob akan
membusukkan bahan organik tersebut yang kemudian menghasilkan gas
(disebut biogas). Biogas yang telah terkumpul di dalam digester selanjutnya
dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau
langsung ke lokasi penggunaannya. Biogas dapat
dipergunakan dengan cara yang sama seperti gas-gas mudah terbakar
lainnya. Pembakaran biogas dilakukan melalui proses pencampuran dengan
sebagian oksigen (O2). Nilai kalori dari 1 meter kubik biogas sekitar 6.000
watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu,
biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batubara,
maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Namun demikian, untuk mendapatkan hasil pembakaran yang
optimal, perlu dilakukan prakondisi sebelum biogas dibakar yaitu melalui
proses pemurnian/penyaringan karena biogas mengandung beberapa gas
lain yang tidak menguntungkan. Sebagai salah satu contoh, kandungan gas
hidrogen sulfida yang tinggi yang terdapat dalam biogas jika dicampur
dengan oksigen dengan perbandingan 1:20 maka akan menghasilkan gas
yang sangat mudah meledak. Tetapi sejauh ini belum pernah dilaporkan
terjadinya ledakan pada sistem biogas sederhana. Di samping itu, dari proses
produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung
dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian.
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry)
merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein,
Universitas Indonesia 14
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
selulose, lignin dan lain-lain ada di dalam slurry ini dan tidak dapat
digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan
pada tanaman jagung, bawang merah dan padi.
Komposisi gas yang terdapat di dalam Biogas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1-2. Komposisi Gas yang Terdapat dalam Biogas
Metana (CH4) 40 70
Karbondioksida
30 60
(CO2)
Hidrogen (H2) 01
Hidrogen Sulfida
03
(H2S)
Sumber: (http://www.energi.lipi.go.id)
Universitas Indonesia 15
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
gas, seperti metana dan amoniak. Kandungan unsur hara dalam kotoran sapi
bervariasi tergantung pada keadaan tingkat produksinya, jenis, jumlah
konsumsi pakan, serta individu ternak sendiri (Abdulgani, 1988).
Kandungan unsur hara dalam kotoran sapi, terdiri atas nitrogen (0,29%),
P2O5 (0,17%), dan K2O (0,35%) (Hardjowigeno, 2003). Kotoran sapi yang
tinggi kandungan hara dan energinya berpotensi untuk dijadikan bahan baku
penghasil biogas (Sucipto, 2009).
Proses pembentukan biogas dilakukan secara anaerob, bakteri
merombak bahan organik yang terdapat pada kotoran sapi yang telah
dijelaskan diatas menjadi biogas dan pupuk organik, proses pelapukan
bahan organik ini dilakukan oleh mikroorganisme dalam proses fermentasi
anaerob.
Proses pembentukan biogas ini memerlukan instalasi khusus yang
disebut dengan digester atau bioreaktor anaerobik. Barnett et al menyatakan
bahwa terdapat tiga keuntungan dari instalasi penghasil biogas yaitu:
1. Penggunaan bahan bakar yang lebih efisien
2. Menambah nilai pupuk
3. Menyehatkan lingkungan
Proses perombakan bahan organik pada kotoran sapi secara anaerob
yang terjadi di dalam digester terdiri dari 4 tahap proses yaitu hidrolisis,
fermentasi (asidogenesis), asetogenesis, dan metanogenesis. Pembentukan
Biogas melalui tiga tahap proses yaitu:
1. Hidrolisis
Pada tahap ini terjadi penguraian bahan bahan organik mudah
larut yang terdapat pada kotoran sapi dan pemecahan bahan organik
yang kompleks menjadi sederhana dengan bantuan air (perubahan
struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer). Senyawa
kompleks ini, antara lain protein, karbohidrat, dan lemak, dimana
dengan bantuan eksoenzim dari bakteri anaerob, senyawa ini akan
diubah menjadi monomer (Deublein et al., 2008).
Protein asam amino, dipecah oleh enzim protease
Selulosa glukosa, dipecah oleh enzim selulase
Universitas Indonesia 16
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
2. Pengasaman
Pada tahap pengasaman, komponen monomer (gula sederhana)
yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan
bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari perombakan gula
gula sederhana tadi yaitu asam asetat, propionate, format, laktat,
alkohol dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan
ammonia. Monomer yang dihasilkan dari tahap hidrolisis akan
didegradasi pada tahap ini. Pembentukan asamasam organik tersebut
terjadi dengan bantuan bakteri, seperti Pseudomonas, Eschericia,
Flavobacterium, dan Alcaligenes (Hambali et al., 2007)
3. Asetogenesis
Asam organik rantai pendek yang dihasilkan dari tahap
fermentasi dan asam lemak yang berasal dari hidrolisis lemak akan
difermentasi menjadi asam asetat, H2, dan CO2 oleh bakteri
asetogenik (Drapcho et al., 2008). Pada fase ini, mikroorganisme
homoasetogenik akan mengurangi H2 dan CO2 untuk diubah menjadi
asam asetat (Deublein et al., 2008).
4. Metanogenesis
Pada tahap metanogenesis, terjadi pembentukan gas metan.
Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini yang akan
mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hidrogen
sulfida. Bakteri yang berperan dalam proses ini, antara lain
Methanococcus, Methanobacillus, Methanobacterium. Terbentuknya
gas metana terjadi karena adanya reaksi dekarboksilasi asetat dan
reduksi CO2
Universitas Indonesia 17
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 18
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
b. Derajat keasaman ( pH )
Pada dekomposisi anaerob, faktor pH sangat berperan karena
pada rentang pH yang tidak sesuai, mikroba tidak dapat tumbuh dengan
maksimum. Bahkan dapat menyebabkan kematian yang pada akhirnya
dapat menghambat perolehan gas metana. Bakteri-bakteri anaerob
membutuhkan pH optimal antara 6,2 7,6, tetapi pH yang terbaik
adalah 6,6 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH 6 selanjutnya
naik sampai 7,5. Bila pH lebih kecil atau lebih besar maka akan
mempunyai sifat toksik terhadap bakteri metanogenik. Bila proses
anaerob sudsah berjalan menuju pembentukan biogas, pH berkisar 7-
7,8. Pengontrolan pH secara alamiah dilakukan oleh ion NH4+ dan
HCO3-. Ion-ion ini akan menentukan besarnya pH (Yunus, 1991).
Tabel 1-3. Kandunga Kimia yang Diizinkan pada Proses Digestion Limbah Organik
Metal mg/Liter
Universitas Indonesia 19
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Sulfat 5000
Natrium klorida 40000
Tembaga 100
Krom 200
Nikel 200-500
Sianida 25
ABSS (Alkyl Benzene Sulfonate) 40 ppm
Amonia 3000
Natrium 5500
Kalium 4500
Kalsium 4500
Magnesium 1500
Sumber : Saragih, B. R., 2010
Universitas Indonesia 20
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 21
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 22
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Limbah padi 70
Serbuk gergaji Diatas 200
Sumber : Saragih, B. R., 2010
j. Pengaruh Tekanan
Semakin tinggi tekanan di dalam digester maka semakin rendah
produksi biogas di dalam digester, terutama pada proses hidrolisis dan
asidifikasi. Tekanan dipertahankan di antara 1.15-1.2 bar di dalam
digester.
k. Penjernihan Biogas
Kandungan gas atau zat lain dalam biogas seperti air,
karbondioksida, dan asam sulfida merupakan polutan yang mengurangi
kadar panas pembakaran biogas bahkan dapat menyebabkan karat yang
merusak mesin.
Universitas Indonesia 23
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 24
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Gambar 1-6. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik dan PLTB (a) Feedstock (b) Digester (c) Biogas Tank
(d) Microturbines
Universitas Indonesia 25
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Gambar 1-7. Reaktor Biogas Berdasarkan Bentuknya (a) Balloon type (b) Fixed dome (c) Floating
drum type
Universitas Indonesia 26
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Gambar 1-8. Reaktor Biogas Berdasarkan Proses Pengolahan (a) Batch digester (b) Plug flow digester
(c) CSFTR (d) CSTR
Universitas Indonesia 27
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 28
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 29
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 30
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 31
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 32
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 33
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 34
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
rg = laju pertumbuhan.
Jika pada keadaan steady state diasumsikan dX/dt = 0, persamaan
kesetimbangan dapat diubah menjadi:
= (3)
dimana ruas kiri pada persamaan diatas dapat dikenali sebagai waktu tinggal.
Waktu tinggal () dapat diartikan sebagai banyaknya padatan yang berada
dalam sistem dibagi banyaknya biomassa yang terdegradasi per hari, Dalam
konversi biogas, waktu penyimpanan dikenal sebagai HRT (hydraulic
retention time) adalah jumlah hari proses pencernaan/digesting pada tangki
bioreaktor anaerob terhitung mulai pemasukan bahan organik sampai proses
awal pembentukan biogas dalam digester anaerob. Waktu penyimpanan
tergantung pada temperatur lingkungan dan temperature bioreaktor. Dengan
kondisi tropis seperti Indonesia, asumsi waktu penyimpanan adalah 30 hari
(Waskito, 2004), maka dapat diperoleh volume larutan total kotoran sapi
adalahyang dapat ditulis sebagai berikut:
1
= (4)
dimana Y adalah koefisien Yield maksimum, jika persamaan laju
penggunaan substrat disubstisusikan ke persamaan diatas, maka akan
didapat:
1
= (5)
+
Universitas Indonesia 35
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
13 30
1 2
=
1 2
1 2
=
5100 50.000
2 = 9.80
Dengan asumsi bahwa slurry yang tersisa ialah 12.5% (non-volatile
solid), maka didapatkan neraca massa sebagai berikut
Input Output
Jenis Massa Jenis Massa
Kotoran sapi 9.80 ton Biogas 8.57 ton
Slurry 1.23 ton
Dengan pengetahuan akan neraca massa di atas, maka didapatkan volume
bioreaktor ialah:
Universitas Indonesia 36
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
1 2
=
1 2
1 9.80
=
6000 2
2 = 58,800
Maka volume bioreaktor sekitar 58,800 liter
Selanjutnya, untuk mengetahui laju alir debit larutan kotoran sapi (Q)
dapat ditentukan dari persamaan diatas dengan menggunakan trial and error.
=
1000
= = 0.85
1176
= 30 hari
= 0.132 (, 2004)
50,000
= = 1,666.67
30
Universitas Indonesia 37
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Keterangan:
Vc : Volume ruang penampung gas (gas collecting volume)
Universitas Indonesia 38
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
K merupakan nilai laju produksi gas tiap m3 per hari. Berdasarkan literatur,
nilai K untuk kotoran sapi adalah 0.04 (Waskito, 2005).
Maka untuk bioreaktor dengan volume 9,8 ton atau setara dengan 58800
L, maka ukuran ruangan ruangan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Vc = 2940 L
Vs = 8820 L
Vgs + Vf = 47040 L
Vgs = 0.5 (800 + 150 ) 0.04 = 1117,2 L
Vf = 800 99,75 = 45922,8 L
Dari perhitungan diatas, maka akan diketahui volume masing masing
bagian digester yaitu:
Universitas Indonesia 39
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
50 dm3
99,75 dm3
99,75 dm3
700,25 dm3
150 dm3
Universitas Indonesia 40
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 41
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 42
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 43
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 44
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 45
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia
46
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
= 0,375
Jika dihasilkan 1666,67 liter biogas per hari, maka berat biogas
1 2
=
1 2
= 286,67
Maka, 285 kg biogas itu dapat digunakan untuk keluarga sebanyak 761,78
761 keluarga setiap harinya.
Keuntungan yang didapat ialah keluarga tersebut tidak perlu membeli
LPG, maka per harinya didapatkan keuntungan sebagai berikut.
Harga LPG 3 kg yang digunakan selama 8 hari ialah Rp14.500,00
Setiap harinya, satu keluarga menghemat Rp1.1812,50
Jika ada 761 keluarga, maka setiap harinya terjadi total penghematan
Rp1.379.312,50
Dalam satu bulan akan ada penghematan sebesar Rp41.379.375,00
Maka, dalam satu tahun ada penghematan Rp 496.552.500,00
IRR pada suku bunga 12%
Tabel 3-3. Perhitungan Future Value
tahun ke Future Value
0 - Rp 42.570.000
1 Rp 494.152.500
2 Rp 619.864.896
3 Rp 694.248.683,5
4 Rp 777.558.525,5
5 Rp 870.865.548,6
Didapatkan IRR sebesar 1185%, jauh sekali di atas MARR (12%)
Universitas Indonesia 47
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 48
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Proses produksi Kebocoran gas Berlubang/ rusaknya reaktor Tinggi Mengecek tabung reaktor dengan
membasahi permukaan drum
bervolume 120 liter dengan air sabun.
Kebocoran akan terlihat dengan
adanya buih pada daerah yang bocor
tersebut.
Universitas Indonesia
49
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Penyaluran Biogas Kebocoran gas dan Berlubang/ rusaknya tabung Tinggi Penempatan tabung penampungan
terbentuknya api/ penampungan/ pipa biogas pada lokasi yang berada jauh
ledakan dari sumber api
Jenis bahaya lalu diperinci dengan deskripsi proses monitoring apa yang dapat dilakukan dan tindakan koreksinya.
Universitas Indonesia
50
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Monitoring
Jenis
No. Tahap Batas Kritis Tindakan Koreksi
Bahaya
Metode Frekuensi
1. Proses produksi Fisik Gas keluar dari reaktor Observasi fisik Setiap proses Menambal tabung reaktor
dengan cat atau aspal
2. Proses produksi Fisik Udara masuk ke tabung Observasi visual Setiap proses Menghentikan proses dan
(udara) reaktor mengulang kembali dengan
menutup tabung reaktor
biogas dengan rapat.
3. Penyaluran Fisik Gas keluar dari tabung Observasi visual Setiap proses Menambal tabung
Biogas penampungan/ pipa penampungan/pipa
penyaluran penyaluran dan menjauhkan
segala jennis sumber api dari
lokasi
Universitas Indonesia
51
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
Universitas Indonesia 52
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
4 BAB IV KESIMPULAN
Universitas Indonesia 53
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
5 Daftar Pustaka
Anonim. Cara Membuat Biogas dari Kotoran Hewan dan Sampah. 2010.
http://rumahenergi.com/cara-membuat-biogas-dari-kotoran-hewan-dan-
sampah-21 (Diakses 28 April 2013)
al, A. S. (2002). Anaerostipes caccae gen. nov., sp. nov., a New Saccharolity
acetate utulising, Butyrate Producing Bacterium from Human Feses.
Bergholz Rehbrucke : German Instiute of Human Nutrition.
Universitas Indonesia 54
Konversi Kotoran Sapi menjadi Biogas untuk Rumah Tangga
PDI KESDM. Indonesia Energy Outlook 2010. 2010. Pusat Data dan Informasi
Energi dan Sumber Daya Mineral: Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral.
Universitas Indonesia 55