Tahap :
(a) (b) = elastis
(b) (d) = inelastis
(d) = plastis
MOMEN PLASTIS
Garis netral plastis membagi penampang menjadi dua area
yang sama. Untuk bentuk penampang yang simetris
terhadap garis netral lentur, garis netral elastis dan plastis
adalah sama. Momen plastis Mp adalah kopel penahan
yang dibentuk oleh dua gaya yang sama besar dan
berlawanan arah :
A
M p = Fy ( Ac ) a = Fy ( At ) a = Fy a = Fy Z
2
dimana :
A = luas penampang
a = jarak antara titik pusat dua setengah area
Z = A a = modulus penampang plastis
2
Contoh 1
Hitung momen plastis untuk W10 x 60 dengan mutu A36
Dari tabel properti dan dimensi : A = 17.6 in 2
A 17.6
= = 8.8 in 2
2 2
Titik pusat dari setengah penampang didapat dari tabel
bentuk WT, dimana dipotong dari bentuk-W. Bentuk yang
relevan disini adalah WT530, dan jarak dari serat terluar
sayap ke titik pusat adalah 0,884 inci
a = d 2(0.884) = 10.22 2(0.844) = 8.452 in
A
Z = a = 8.8(8.452) = 74.38 in 3
2
Hal ini cocok dengan harga 74.6 dari tabel dimensi dan properti
(perbedaan harga adalah akibat kesalahan pembulatan).
Mp = fy Z = 36(74.38)
=2678 in-kips = 223 ft-kips
Kontrol Penampang
KONTROL PENAMPANG
Momen nominal untuk ketahanan desain di dapat berdasar SNI
03-1729-2002.
Balok dapat runtuh bila mencapai Mp atau mengalami kegagalan
tekuk dari salah satu yang berikut :
Tekuk Lokal Sayap (Flange Local Buckling)
Tekuk Lokal Badan (Web Local Buckling)
Tekuk Torsi Lateral (Lateral Torsional Buckling LTB)
Momen nominal diambil yang paling kecil, sesuai kondisi paling
kritis yang terjadi.
Ingat : gambar tekuk pd balok
Klasifikasi Bentuk
AISC mengklasifikasikan bentuk penampang sebagai
kompak, non-kompak, dan langsing tergantung rasio harga
lebar-tebal.
Element p r
bf 65 141
Sayap 2t f Fy Fy 10
h 640 970
Badan tw Fy Fy
Mn = S(20,000)/2
Mr Mr
Tidak Tidak Tdk aplikabel
Kompak Kompak Langsing Kompak Kompak Plate girder
p r p r
Plastis Inelastis Elastis
Plastis Inelastis
Mp E
2
Mn =C b L EI y GJ + L I y I w
Mr
Lp Lr
Plastis,
Tidak ada Inelastis Elastis
instabilitas LTB LTB
Lateral Torsional Buckling
Flange Local Buckling (Tekuk Lokal Sayap)
Mn = fy.Z
p
(
Mn = M p M p M r )
r p
Mp
Mn = S(20,000)/2
Mr
Lp Lr
Mn = fy.Z
p
(
Mn = M p M p M r )
r p
Mp
Mr
Tdk aplikabel
Kompak Tidak Kompak Plate girder
Lp Lr
Plastis Inelastis
640
p = fy
fy = ksi
dan batas untuk daerah inelastis (penampang non kompak) :
2550
r = fy fy = Mpa (SNI 03-1729-2002 tabel 7.5-1)
970
r = fy
fy = ksi
Di batas antara inelastis dan perilaku elastis, momen nominal
adalah :
Mn = Mr = S.fy
Baik untuk tekuk sayap maupun tekuk badan, hubungan antara
dan Mn dalam daerah inelastis adalah linear, sehingga Mn
dapat secara mudah dikalkulasi sebagai berikut :
p < r
p
Mn = M p (M p M r )
r p
Lateral Torsional Buckling
(Tekuk Torsi Lateral )
Mn = fy.Z
L L p
(
Mn = C b M p M p M r ) L M p
r L p
Mp
2
E
Mn = C b EI y GJ + I yIw
Mr
L L
Lp Lr
Plastis,
Tidak ada Inelastis Elastis
instabilitas LTB LTB
Balok pendek kompak tertopang lateral : L < Lp
Saat panjang tak tersupport (unbraced length) L dari sayap
terkompresi adalah kurang dari Lp maka momen nominal
diambil sebesar Mp dan analisis plastis diperbolehkan.
Mn = Mp (SNI 03-1729-2002 pers. 8.3-2a)
dimana :
Z
Mp = fy Z 1.5 My fy Z 1.5 fy S atau 1. 5
S
Daerah plastis dibatasi dari kondisi balok dengan pengaku penuh
terhadap tekuk lateral torsi , L = 0, sampai dengan pengaku
yang didefinisikan dengan Lp.
L p = 1,76ry
E ; E dan fy dalam Mpa (SNI 03-1729-2002 pers. 8.3-2b)
fy
L p = 300ry
E ; E dan fy dalam ksi (AISC)
fy
Iy
dimana ry = = jari-jari girasi terhadap sumbu lemah.
A
Panjang tak berpengaku batas antara inelastis dan elastis
X
Lr = ry 1 1 + 1 + X 2 f L2
fL
dengan : fL = fy fr
EGJA
X1 =
S 2
2
X2 = S Iw
4
GJ I y
Panjang bentang L (dalam referensi lain diberi notasi Lb
untuk membedakan dengan panjang sesungguhnya
bentang L) yang dibandingkan dengan Lp dan Lr , haruslah
panjang elemen yang tidak diberi pengaku (unbraced
length).
12.5M max
Faktor distribusi momen : C b =
2.5M max + 3M A + 4 M B + 3M C
dimana :
Mmax = nilai absolut dari momen
maksimum sepanjang bentang
(unbraced length) termasuk titik
ujung.
Ma = nilai absolut dari momen
di bentang (unbraced length)
Mb = nilai absolut dari momen
di bentang (unbraced length)
Mc = nilai absolut dari momen
di bentang (unbraced length)
Jawab :
8
dimana w adalah beban merata setiap satuan panjang, dan L adalah
panjang bentang.
Sehingga :
1 1
M D = w D L = (0 . 500
2
) 30 2 = 56 . 25 ft kips
8 8
1 1
M L = w l L2 = (0 . 550 ) 30 2
= 61 . 88 ft kips
8 8
karena beban mati lebih kecil dari 8 kali beban hidup, maka control
kombinasi beban A4-2 :
8 8
cek :
bf
= 6 .3
2t f
65 65
= = 10 . 8 > 6 . 3 batang tersebut dapat digunakan
Fy 36
h 640
<
tw Fy
Z x 54.0
= = 1.14 < 1.5
S x 47.2
Vn
Jika : fv = = 0.60 Fy
Aw
523 h
Jika : < 260
Fy tw
132000 Aw
Maka : Vn = 2
Elastic web buckling
h
t
w
Daerah Geser
4
5 WL
=
384 EI
L
untuk balok yang memikul plafon plesteran
360
L
untuk lantai yang memikul plafon plesteran
240
L
untuk atap yang tidak memikul plafon plesteran
180