Anda di halaman 1dari 23

PENGECATAN MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi,

struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang

hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel

bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk

sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode

pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk

mengetahui sifat fisiologisnya, yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri

melalui serangkaian pengecatan.

Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak

mengadsorpsi ataupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang

menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme

ataupun latar belakangnya. Zat warna mengadsorpsi dan membiaskan

cahaya sehingga kontras mikroorganisme disekelilingya ditingkatkan.

Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan struktur sel seperti

spora dan bahan infeksi yang mengandung zat pati dan granula fosfat.

Pewarnaan yang digunakan untuk melihat salah satu struktur sel disebut

pewarnaan khusus. Sedangkan pewarnaan yang digunakan untuk

memilahkan mikroorganisme disebut pewarnaan diferensial yang

memilahkan bakteri menjadi kelompok gram positif dan gram negatif.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik

pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk

mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah

terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut: zat pewarna kristal violet, larutan

yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya

berupa zat warna safranin atau air fuchsin.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah:

1. Bagaimana cara melakukan metode pengecatan untuk mengamati

bentuk dari bakteri dibawah mikroskop?

2. Bagaimana cara membedakan metode pengecatan sederhana,

pengecatan gram dan pengecatan negatif?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat

mengetahui pengecatan sederhana, pengecatan gram dan pengecatan

negatif yang dilakukan dengan pengamatan dibawah mikroskop.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat

mengetahui bakteri menggunakan metode pengecatan sederhana,

pengecatan gram dan pengecatan negatif yang nampak pada mikroskop.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui dan

memahami bakteri yang ada pada pengecatan sederhana, pengecatan

negatif dan pengecatan gram.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Bakteri memiliki sifat transparan sehingga untuk mengamati

morfologi bakteri diperlukan suatu pewarnaan. Ada dua cara yang dapat

dilakukan untuk memeriksa bakteri secara mikroskopis yaitu diperiksa

secara langsung dan diwarnai dahulu lalu diperiksa (Sinta, 2010).

1. Pemeriksaan langsung (Sinta, 2010).

Kelebihan pemriksaan langsung adalah bakteri yang diperiksa dalam

keadaan hidup, mudah cepat dan murah. Tetapi pada saat

pemeriksaan haus segera dilakukan jika dibiarkan lama maka preparat

akan cepat kering

2. Pemeriksaan tidak langsung dengan teknik pewarnaan (Sinta, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi,

pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan

zat warna penutup.

Adapun cara-cara pengecetan

a. Pengecetan sederhana (Koes Irianto, 2006)

Tujuan dari pengecetan ini yaitu untuk membedakan bakteri

dari benda-benda mati lain yang bukan merupakan bakteri untuk

melihat bentuk dan ukurannya. Larutan cat hanya terdiri dari satu

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

bahan cat yang dilarutkan dalam suatu bahan pelarut. Bahannya

karbol fuksin, kristal violet dan metilen blue.

b. Pengecetan deferensial (Pelczar, 2007)

Prosedur pewarnaan menampilkan perbedaan diantara sel-

sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba . dengan teknik ini

biasanya digunakan lebih dari satu larutan zat pewarna atau

reagen pewarna.

c. Pewarnaan gram

Pewarnaan gram bertujuan untuk mengetahui bakteri gram

positif atau negatif yang memeiliki struktur yang berbeda terutama

pada dinding selnya. Pewarnaan gram sangat penting dalam

proses pengidentifikasian bakteri. Dengan mengetahui jenis bakteri

baik itu gram negatif atau gram positif maka akan memudahkan

analisa seseorang terhadap suatu bakteri (Sinta, 2010).

Pada umumnya tidak semua benda hidup yang selnya

memiliki kesanggupan untuk menahan zat warna sewaktu

dekolorisasi pada pengecatan gram, tetapi hanya terbatas pada

semua jenis ragi dan bakteri (Koes Irianto, 2006).

Pewarnaan utama ungu kristal diterapkan pada olesan

kemudian diperlakukan dengan reagen dan diberi pewarna

tandingan safranin (Pelczar, 2007).

d. Pengecetan tahan asam

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Pada beberapa jenis bakteri sukar dilakukan pengecetan

tetapi sekali dapat tercat tidak mudah dilunturkan meskipun

dengan menggunakan peluntur asam. Hal yang diperhatikan pada

pengecetan bakteri tahan asam adalah alat penetes minyak imersi

jangan sampai menyentuh film preparat untuk menghindarkan

terbawanya bakteri ke dalam botol minyak imersi teritama pada

pengecetan bakteri bersifat patogen (Koes Irianto, 2006).

Olesan diwarnai dengan karbolfuksin dipucatkan dan diberi

pewarna tandingan metilen biru (Pelczar, 2007).

e. Pengecetan granula metakromatik

Diantara bakteri bentuk batang gram positif, ada yang di

dalam selnya ditemukan granula polifosfat yang disebut granula

metakromatik. Granula ini bersifat kromofil dan metakromatik yang

berarti mempunyai aktivitas kuat terhadap zat-zat warna dan

seringkali tampak berwarna lain dari zat warna yang diberikan

f. Pengecetan spora

Bertujuan untuk mengamati spora yang dimiliki oleh bakteri

tertentu. Spora yang dimaksud adalah alat perkembangbiakan

pada dunia tumbuhan akan tetapi suatu alat pelindung yang

dikeluarkan bakteri bila keadaan sedang tidak baik (Sinta, 2010).

Spora bakteri adalah endospora. Bagian vegetatif sel dapat

dicat dengan warna kontras. Spora biasanya dicat dengan warna

hijau atau karbolfuksin (Koes Irianto, 2006).

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Pewarnaan utama hijau malakit diterapkan dengan panasa

agar merembes ke dalam spora, sel-sel vegetatif terwarnai oleh

pewarna tandingan safranin (Pelczar, 2007).

g. Pengecetan kapsul

Beberapa jenis bakteri membentuk zat lendir disekitar tubuh.

Kadang-kadang lendir ini menjadi padat sehingga merupakan

bentuk yang tetap disebut lapisan laur bakteri. Lapisan ini dikenal

dengan kapsul. Kapsul tidak mempunyai afinitas yang besar

terhadap bahan-bahan zat warna yang bersifat basa (Sinta, 2010).

Beberapa cara pengecatan telah dikemukakan dalam usaha

memperlihatkan adanya kapsul yaitu :

1. Cara pengecatan negatif

2. Cara pengecatan kapsul

h. Pengecatan flagel

Flagel sebagai alat penggerak bakteri adalah suatu organ

berupa benang yang berpangkal dalam sitoplasma. Flagel tidak

mudah dilihat dengan mikroskop cahaya dan tidak nampak pada

pengecatan biasa. Hasil pengecatan yang diperoleh adalah flagel

berwarna merah tengguli (Koes Irianti, 2006)

Banyak senyawa organik berwarna digunakan untuk mewarnai

mikroorganisme untuk pemeriksaan mikroskopik. Prosedur-prosedur

perwarnaan (Pelczar, 2007):

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

1. Mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme

secara kasar.

2. Mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme.

3. Membantu mengidentifikasi atau mebedakan organisme yang serupa

Karena bakteri merupakan jasad renik yang kecil,untuk melihat

dengan jelas tubuhnya perlu di isi dengan zat warna,pewarnaan ini

disebut pengecetan bakteri. Pada umumnya,ada dua macam zat warna

(bahan cat) yang sering dipakai,yaitu sebagai berikut (Koes Irianto, 2006) :

a. Zat warna yang bersifat asam: Komponen warnanya adalah anion,

biasanya dalam bentuk garam natrium.

b. Zat warna yang bersifat alkalis,dengan komponen warna kation,

biasanya dalam bentuk klorida

Isolat bakteri yang diperoleh diamati morfologi koloni dengan

melihat bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi pada medium agar

lempeng, agar tegak dan agar miring. Sedangkan morfologi sel ditentukan

dengan melihat olesan biakan yang sudah diwarnai dibawah mikroskop

dan melihat bagaimana bentuk sel, sifat gram, dan kemampuan

membentuk spora dari bakteri tersebut (Pelczar, 2007).

Ciri-ciri bakteri asam laktat secara umum adalah selnya bereaksi

positif terhadap pewarnaan Gram, bereaksi negatif terhadap katalase dan

tidak membentuk spora. bakteri dengan bentuk batang dan kokus atau

bulat. Sedangkan susunan selnya kebanyakan berantai dan

menggerombol (Ramadhan, 2012).

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Perbedaan warna pada bakteri gram positif dan gram negatif

menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur dinding sel antara kedua

jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif memiliki struktur dinding sel

dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram

negatif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi

(Lenni, 2011).

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILATA

Nama lain : Air suling

RM/BM : H2O/18 gr/mol

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau

dan tidak berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Kristal violet (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : KRISTAL VIOLET

Sinonim : Kristal violet

Pemerian : Hablur berwarna hijau tua

Kelarutan : Sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam

etanol (95%) P dan dalam asam asetat glasial

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

larutannya warna lembayung tua.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komposisi gram A dalam pengecatan

gram.

3. Metil biru (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : METHYLTHIONINI CHLORIDUM

Sinonim : Metiltionina klorida, metilen blue

RM/BM : C16H18CN3S.2H2O/372,90

Pemerian : Serbuk hablur mengkilat seperti logam atau

serbuk sura kehijauan tua atau serbuk warna

cokelat, hampir tidak berbau, higroskopik.

Kelarutan : Larut dalam 40 bagian air, dalam 100 bagian

etanol (95%) P, dan dalam 450 bagian

kloroform.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai cat untuk pengecatan sederhana.

4. Nigrosin (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : NIGROSIN

Nama lain : Nigrosin

Pemerian : Serbuk halus berwarna biru keuangan

Kelarutan : Tidak larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pewarna cat negatif

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

5. Safranin (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : SAFRANIN

Nama lain : Safranin

RM/BM : I/126,91.

Pemerian : Serbuk halus berwarna biru keuangan

Kelarutan : Tidak larut dalam air

Kegunaan : Sebagai komposisi gram D dalam pengecatan

gram

C. Uraian Bakteri

1. Actinomyces (itis.gov)

a. Klasifikasi

Kingdom : bacteria

Subkingdom : posibacteria

Phylum : actinobacteria

Subclass : actinobacteridae

Order : actinomycetales

Family : actinomycetaceae

Genus : Actinomyces harz

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat Yang Digunakan

Adapun alat yang digunakan deg gelas, lampu spritus, mikroskop,

objek gelas, ose bulat, dan pipet tetes.

B. Bahan Yang Digunakan

Adapun bahan yang digunakan yaitu, cat gram A (kristal violet), cat

gram B (mordan), cat gram C (alkohol asam), cat gram D (safranin),

kapas, kertas label, metilen blue, nigrosin, dan tissue.

C. Cara Kerja

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

1. Pengecatan sederhana

a. Disiapkan alat dan bahan yang telah disterilkan.

b. Diambil 1 ose suspensi biakan secara aseptis dan diratakan diatas

gelas objek menggunakan ose bulat.

c. Kemudian difiksasi dan ditetesi metilen blue 1 2 tetes dan

dibiarkan 1 2 menit.

d. Setelah itu cuci dengan air mengalir (sisanya dikeringkan dengan

tissue).

e. Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran tertentu dan amati

morfologi /bentuk mikroorganisme.

2. Pengecatan negatif

a. Disiapkan alat dan bahan yang telah disterilkan.

b. Diambil biakan murni bakteri dengan ose bulat dan letakkan setetes

nigrosin.

c. Speader slide digerakkan ke arah cat sampai ujung slide

menyentuh cat. Tunggu hingga cat menyebar di ujung keseluruhan

ujung slide. Kemudian dorong slide ke ujung lainnya.

d. Diamati di bawah mikroskop dan digambar bentuk

mikroorganismenya.

3. Pengecatan Gram

a. Disiapkan alat dan bahan yang telas disterilkan.

b. Preparat diolesi dengan bakteri dan difiksasi.

c. Ditambahkan 2 3 tetes Cat A dan dibiarkan selama 1 menit.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

d. Dicuci dengan air mengalir, dan dikeringkan dengan tissue.

e. Tetesi dengan gram B dan dibiarkan selama 1 menit.

f. Dicuci dan dikeringkan

g. Ditetesi dengan Gram C dan dibiarkan selama 30 detik

h. Dicuci dan dikeringkan

i. Ditetesi Gram D dan dibiarkan selama 2 menit.

j. Dicuci dan dikeringkan

k. Diamati dengan perbesaran tertentu (amati warna mikroba).

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

1. Pengecatan Sederhana

No. Bakteri Bentuk Nama Cat Pengamatan

Bakteri berwarna
1. Actinomyces Basil Metilen blue
ungu

2. Pengecatan Negatif

No. Bakteri Bentuk Nama Cat Pengamatan

1. Actinomyces Basil Nigrosin Bakteri berwarna

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

hitam

3. Pengecatan Gram

No. Bakteri Bentuk Nama Cat Pengamatan

A. Kristal Violet

B. Larutan Bakteri berwarna

1. Actinomyces Basil Mordant merah muda

C. Alkohol asam (Gram negatif)

D. Safranin

B. Pembahasan

Praktikum ini dilakukan dengan maksud yaitu untuk mengetahui

dan memahami cara cara pengecatan mikroorganisme. Cat adalah

senyawa yang digunakan untuk mewarnai mikroorganisme yang akan

diteliti, dan memiliki sifat tertentu yang secara fisika maupun kimia dapat

mengidentifikasi perbedaan bakteri tersebut. Pengecatan adalah proses

untuk mewarna mikroorganisme dengan menggunakan zat warna yang

dinginkan.

Adapun bakteri yang digunakan untuk praktikum pengecatan ini

yaitu Actinomyces.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan

satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel

bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya. Pada

pengecatan sederhana menggunakan metilen biru, dimana termasuk jenis

cat basa. Prinsip pewarnaan sederhana didasarkan pada zat warna yang

digunakan hanya terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut

yang merupakan suatu cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri

secara umum. Menurut hasil pengamatan Actinomyces pada pewarnaan

sederhana dikemukakan bakteri dengan bentuk basil dan berwarna ungu

dalam pembesaran mikroskop.

Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang ditujukan terhadap

bakteri yang sulit diwarnai, dimana bakterinya tidak diwarnai melainkan

latar belakangnya, metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode

perwarnaan umum, dimana digunakan larutan zat warna yang tidak

meresap ke dalam sel-sel bakteri melainkan melatar belakangi sehingga

kelihatan atau nampak sebagai bentuk-bentuk kosong tak berwarna

(negatif). Pada pengecatan negatif digunakan cat yaitu nigrosin dimana

termasuk jenis cat basa. Prinsip pewarnaan negatif yaitu suatu metode

pewarnaan tidak langsung dimana digunakan larutan zat warna yang tidak

meresap kedalam sel bakteri melainkan ke dalam latar belakangnya.

Menurut hasil pengamatan pada pewarnaan negatif, bakteri Actinomyces

dengan bentuk basil dan pewarnaan negatif mewarnai belakangnya

berwarna hitam.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Pengecatan gram dilakukan dengan menggunakan larutan Gram A,

Gram B, Gram C, dan Gram D dimana larutan tersebut jenis larutan basa.

Pewarna yang digunakan dalam pewarnaan gram antara lain: kristal

violet, alkohol, safranin, dan iodin. Pewarnaan gram merupakan

pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif

dan gram negatif. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan

dalam struktur kimiawi dinding selnya. Prinsip pewarnaan gram

didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri, sehingga

menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna dan

penambahan larutan pencuci. Menurut hasil pengamatan pada pewarnaan

gram ditemukan bakteri Actinomyces jenis gram negatif dengan warna

merah muda dan memiliki bentuk basil pada perbesaran mikroskop.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan :

1. Pada pengecatan sederhana dengan menggunakan cat Metilen blue

diamati bakteri Actinomyces memiliki bentuk morfologi basil dengan

warna ungu.

2. Pada pengecatan negatif dengan menggunakan cat Nigrosin dimati

bakteri Actinomyces memiliki bentuk morfologi basil dengan warna

latar belakang hitam.

3. Pada pengacata gram diamati bakteri Actinomyces memiliki bentuk

morfologi basil berwarna merah muda menandakan bakteri tersebut

termasuk golongan Gram negatif.

B. Saran

Sebaiknya asisten lebih tepat waktu hadir pada saat praktikum agar

praktikum berjalan lebih cepat dan lebih meluangkan waktu untuk

berdiskusi kepada asisten mengenai materi tersebut.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI: Jakarta.

Koes Irianto, 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme, Yrama

Widya: Bandung.

Lenni Fitri, Yekki Y., 2011, Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni

Bakteri Kitinolitik, UNSYIAH: Banda Aceh.

Pelczar, Michael J. Dan E.C.S Chan., 2007, Dasar-Dasar Mikrobiologi,

Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Ramadhan, Subagiyo, Sebastian M., 2012, Isolasi dan Karakterisasi

Bakteri Asam Laktat dari Usus Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai

Agen Antibakteria pada Produk-Produk Hasil Perikanan, Universitas

Gadja Mada: Yogyakarta.

Sinta Saskia, asri P. W, Ratu S., 2010, Praktikum Mikrobiolgi Dasar,

Penerbi Trans Info Media: Jakarta.

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja

a. Pengecatan sederhana

Ambil 1 ose suspensi biakan secara aseptis

Ratakan diatas gelas objek

Fiksasi

Tetesi metilen blue 1 2 tetes

biarkan 1 2 menit

Cuci dengan air mengalir

(sisanya dicuci dengan tissue)

Amati di bawah mikroskop dan gambar morfologi / bentuk

mikroorganisme

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

b. Pengecatan negatif

Letakkan Setetes Nigrosin Pada Ujung Gelas Objek.

Masukkan Inokullum Dari Ose Ke Dalam Nigrosin, Campurkan

Ambil Objek Gelas Lalu Letakkan Disebelah Luar Nigrosin Dengan Posisi

Miring (30o).

Geser Secara Perlahan Hingga Membentuk Lapisan

Tipis

Amati Di Bawah Mikroskop (Gambar Bentuk Mikroorganismenya)

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

c. Pengecatan gram

Preparat olesan bakteri

difiksasi

Tambah 2 3 tetes gram A

biarkan 1 menit.

Cuci dengan air mengalir, dan keringkan dengan tissue.

Tetesi gram B

biarkan 1 menit.

Cuci dan dikeringkan

Tetesi gram C

30 detik

Cuci dan keringkan

Tetesi gram D

2 menit.

Cuci dan keringkan

Amati Di Bawah Mikroskop (Gambar Bentuk Mikroorganismenya)

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129
PENGECATAN MIKROORGANISME

Lampiran 2. Gambar/Foto Hasil Pengamatan

NURMIATI HARSAN ARIFIN KASAN


15020150129

Anda mungkin juga menyukai