Anda di halaman 1dari 13

STATUS RESPONSI

SEORANG PRIA USIA 58 TAHUN DENGAN MORBUS HANSEN

Oleh :
Avicena Hafsah Pradnyaparamita
G99162097

Pembimbing:
dr. Nurrachmat Mulianto, M.Sc., Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RSUD DR. MOEWARDI
2017
LEMBAR PENGESAHAN RESPONSI

Kasus Responsi yang berjudul : Morbus Hansen

Avicena Hafsah Pradnyaparamita, NIM: G99162097, Periode Koass: 28 Agustus


s/d 24 September 2017

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dari Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret
yang bertanda tangan di bawah ini

Surakarta, 14 September 2017

Chief Residen Koass Residen Poliklinik

dr. Agung Triana dr. Theodora Ratih

Staff Pembimbing

dr. Nurrachmat Mulianto, M.Sc., Sp.KK


STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Usia : 58 tahun
Alamat : Gunung Londo
Pekerjaan : Petani
Status : Sudah menikah
No.RM : 01390xxx
Tanggal pemeriksaan : 5 September 2017

II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Kulit tangan dan kaki terasa kebas dan tebal.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Dr. Moewardi
dengan keluhan kulit tangan dan kaki kebas dan tebal, dengan bentol
bentol kemerahan di wajah, leher, badan, tangan, dan kaki sejak 5 bulan
yang lalu. Bentol kemerahan awalnya di kaki dengan sensasi kebas dan
tebal lalu merambat ke badan, tangan dan wajah dengan sensasi yang
sama pada daerah kaki. Pasien mengatakan pada pergelangan tangan
sampai siku dan pergelangan kaki sampai lutut tidak pernah berkeringat.
Pasien pernah sakit serupa pada akhir 2014 di kaki. Lalu diperiksakan
ke dokter umum dan mendapat obat minum dan oles yang tidak tahu isi
dan nama obatnya. Menurut pasien, dengan obat tersebut, kemerahan
sempat mereda namun saat obat habis, kemerahan dan bentol muncul
kembali. 1 hari sebelum periksa ke poli kulit dan kelamin, pasien
merasakan tidak enak badan dan kaku di tangan sehingga dibawa ke poli
interna RSUD Dr. Moewardi lalu didiagnosis dengan Rheumatoid
atrhitis serta dikonsulkan ke poli kulit dan kelamin karena dicurigai
Morbus Hansen. Pasien mengatakan bahwa tetangganya ada yang sakit
serupa dan belum sembuh sampai sekarang.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat penyakit serupa : (-)
2. Riwayat Diabetes Mellitus : (-) (GDP 126 mg/dl)
3. Riwayat Hipertensi : (-) (130/80 mmHg)
4. Riwayat alergi : (-)
5. Riwayat sakit jantung : (-)

D. Riwayat Penyakit Keluarga


1. Riwayat penyakit serupa : (-)
2. Riwayat Diabetes Mellitus : (-)
3. Riwayat Hipertensi : (-)
4. Riwayat alergi : (-)
5. Riwayat sakit jantung : (-)

E. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang petani dan berobat ke RSDM dengan
pembayaran umum.

F. Riwayat Gizi dan Kebiasaan


Gizi pasien cukup dengan makan 3x sehari, lauk sayur bervariasi.
Pasien mandi 2x sehari. Pasien tidak merokok dan tidak meminum
alkohol.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
Pasien tampak sakit ringan, kesadaran composmentis, GCS E4V5M6.
B. Vital Sign
1. Tekanan darah : 130/80 mmHg
2. Nadi : 78 x/mnt
3. Pernafasan : 18 x/mnt
4. Suhu : 36,50C

C. Status Dermatovenerologi
Regio fasialis, trunkus anterior, trunkus posterior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferio (Regio universalis) tampak plak eritem,
multipel, diskrit, simetris.
Regio Fasialis
Regio trunkus anterior
Regio trunkus posterior
Regio ekstemitas superior
Regio ekstremitas inferior
D. Pemeriksaan Fisik Morbus Hansen
Nervus Pemeriksaan Sensorik Penebalan Pemeriksaan Motorik
Raba Nyeri Suhu Saraf
N. / / / -/- Mengangkat alis
Fasialis (kuat/kuat)
Tersenyum (kuat)
Mengatupkan bibir
(kuat)
Bersiul (kuat)
N. / / / -/- Kelopak mata
Trigemin menutup (kuat/kuat)
us Menguyaah (kuat)
Menjulurkan lidah
(kuat)
N. / / / -/-
Auricular
is magnus
N. / / / -/- Clawing kelingking
Ulnaris dan jari manis (-/-)
Jari kelingking
adduksi
(lemah/lemah)
N. / / / -/- Clawing ibu jari,
Medianus telunjuk, jari tengah
(-/-)
Ibu jari adduksi
(lemah/lemah)
Ibu jari kontraktur (-
/-)
N. / / / -/- Wrist drop (-/-)
Radialis Ekstensi
pergelangan tangan
(kuat/kuat)
N. / / / -/- Foot drop (-/-)
Poplitea Ekstensi
lateralis pergelangan kaki
(kuat/kuat)
N. / / / -/- Claw toes (-/-)
Tibialis Paralisis otot kaki (-
posterior /-)
IV. DIAGNOSIS BANDING
1. Morbus Hansen tipe multibasiler tipe borderline lepromatosa (BL).
2. Morbus Hansen tipe multibasiler tipe mid borderlina (BB).
3. Morbus Hansen tipe multibasiler tipe lepromatosa (LL).
4. Reaksi Eritema Nodusum Leprosum pada Morbus Hansen tipe BL.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan bakteriologis BTA di telinga kanan dan kiri (5
September 2017) dan ditemukan Indeks Bakteri +3 dan Indeks Morfologi
10%.
VI. DIAGNOSIS KERJA

Morbus Hansen tipe multibasiler tipe borderline lepromatosa (BL) dengan


kecacatan derajat 1

VII. TERAPI
A. Non Medikamentosa
1. Pengobatan selama 12 bulan, minum rutin sampai tuntas tidak
boleh putus.
2. Jika ada keluhan nyeri karena minum obat, kontrol saja tetapi
pengobatan tetap lanjut tanpa putus.
3. Mengurangi stres fisik dan mental dan menjaga daya tahan tubuh.
4. Selalu menggunakan alas kaki dan menghindari barang
tajam/berpotensi membuat luka dan menghindari api.
B. Medikamentosa
Menggunakan MDT multibasiler lengkap selama 12 bulan.
1. Rifampisin tab 600 mg tiap bulan, dalam pengawasan.
2. Klofazimin tab 300 mg tiap bulan, dalam pengawasan, diteruskan
50 mg sehari/ 100 mg selama sehari/ 3 kali 100 mg tiap minggu.
3. Dapson/DDS (Diamino Difenil Sulfon) tab 100 mg tiap hari.

VIII. PROGNOSIS
Oleh karena pasien belum mengalami kontraktur, maka prognosis
dari penyakitnya ialah bonam.

Anda mungkin juga menyukai