Anda di halaman 1dari 56

PEMBERIAN INFORMASI PELAYANAN HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0044 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pemberian materi informasi hak dan kewajiban pada pasien berkaitan
dengan pelayanan RS.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan pemberian informasi hak dan kewajiban
pasien.
KEBIJAKAN 1. Rumah Sakit Kasih Herlina menyediakan pernyataan tertulis tentang
Pemberian Informasi Hak & Tanggung Jawab Pasien.
2. Sistem pelaksanaan pemberian informasi tentang hak dan tanggung
jawab pasien disediakan dalam format yang baku dan dijelaskan pada
semua pasien dan keluarga oleh petugas TPP khususnya di rawat
inap.
3. Format yang sudah dipahami oleh pasien dan keluarga telah
ditandatangani dan dimasukkan dalam rekam medis pasien rawat
inap.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Jelaskan materi yang berkaitan dengan informasi hak dan kewajiban
kepada pasien.
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami materi yang disampaikan.
7. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
sebelum memberi pernyataan / tanda tangan.
PEMBERIAN INFORMASI PELAYANAN HAK DAN
KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT 05/B.1/0044 00 2/2
KASIH HERLINA

8. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya


bantu ?Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan
dengan baik .
9. Dokumentasikan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik

PEMBERIAN INFOMASI PELEPASAN HAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0045 00 1/3
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pemberian informasi medis secara lisan atau tertulis berkaitan dengan
pelayanan Rumah Sakit.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pemberian informasi
pelepasan hak.
KEBIJAKAN 1. Informasi tentang diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan
dan riwayat pengobatan pasien harus menjadi tanggungjawab dan
dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan
tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
2. PMK 269 Tahun 2008 pasal 10 ayat 2.
3. PMK 269 Tahun 2008 pasal 10 ayat 3.
4. Pasien harus menandatangani surat kuasa / persetujuan pelepasan
informasi medis pada awal pasien masuk dirawat jika pasien tersebut
dijamin oleh penjamin bayar (pihak ketiga), dimana syarat klaim
harus menyertakan resume medis.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Pastikan identitas pasien ( Nama , No. RM)
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Jelaskan informasi medis yang berkaitan dengan informasi
pelepasan hak pasien dan atau keluarga kepada petugas .
5. Bahwa keluarga / pasien menyetujui informasi mengenai
kesehatannya diinformasikan kepihak ketiga.

PEMBERIAN INFOMASI PELEPASAN HAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
05/B.1/0045 00 2/2
KASIH HERLINA
6. Keluarga tidak akan menuntut setelah informasi kesehatannya
diketahui pihak ketiga.
7. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami materi yang disampaikan .
8. Berikan formulir pemberian informasi pelepasan informasi medis
untuk ditanda tangani oleh pasien dan atau keluarga.
9. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
sebelum memberi pernyataan / tanda tangan.
10. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?
11. Ucapkan terima kasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
12. Dokumentasikan.
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik

PELAYANAN KEROHANIAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0046 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pelayanan kerohanian adalah suatu usaha bimbingan yang diberikan oleh
petugas kerohanian RS. Kasih Herlina yang bekerja sama pihak dalam
atau luar rumah sakit dibidang kerohanian untuk mendampingi pasien
rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup sesuai dengan
keyakinan dan agama yang dianut masing masing pasien.
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan pelayanan kerohanian bagi pasien (dan atau
keluarganya).
KEBIJAKAN 1. Seluruh pimpinan dan staf menghormati, memahami dan mendukung
penyelenggaraan pelayanan hak pasien dan keluarga sesuai dengan
tanggung jawab / undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2. Penyelenggaraan kebijakan pelayanan spiritual terhadap pasien di RS.
Kasih Herlina dilaksanakan oleh staf yang terlatih di RS. Kasih
Herlina atau pihak keluarga menyediakan sendiri fasilitas spiritual
sesuai agama dan kepercayaannya.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM).
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Jelaskan tujuan pemberian Pelayanan rohani yang berkaitan dengan
keadaan sakit penyakit pasien.

PELAYANAN KEROHANIAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0046 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memberikan pelayanan rohani yang disampaikan.
7. Berikan formulir pemberian pelayanan rohani untuk ditanda tangani
oleh pasien dan atau keluarga.
8. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya sebelum
memberi pernyataan / tanda tangan.
9. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?.
10.Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
11. Dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik

IDENTIFIKASI NILAI NILAI DAN KEPERCAYAAN PASIEN


TERHADAP PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0047 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Suatu cara penilaian kepercayaan pasien terhadap pelayanan yang
dilakukan oleh petugas rumah sakit Kasih Herlina
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah indentifikasi nilai-nilai
dan kepercayaan pasien terhadap pelayanan.
KEBIJAKAN 1. Setiap pasien harus ditanyakan tentang agama yang di anut dan
perawat menginformasikan tentang pelayanan rohani yang tersedia di
rumah sakit dan menanyakan kesediaan pasien untuk ikut serta dalam
pelayanan rohani.
2. Pelayanan rohani rutin yang tersedia adalah agama Islam, Kristen,
Katholik, Hindu dan Budha. Untuk agama Konghucu keluarga
diijinkan untuk membawa petugas pelayanan kerohanian sendiri.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Jelaskan materi yang berkaitan dengan Identifikasi nilai nilai dan
kepercayaan pasien dalam pelayanan rumah sakit .
6. Pasien datang diidentifikasi nilai nilai dan kepercayaannya dengan
mengisi format pengkajian nilai nilai dan kepercayaan pelayanan .
7. Setelah pasien mengisi maka petugas akan mengetahui bagaimana
keinginan pasien dalam memberikan pelayanan sesuai dengan nilai

IDENTIFIKASI NILAI NILAI DAN KEPERCAYAAN PASIEN


TERHADAP PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0047 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR nilai dan kepercayaan pasien .
8. Bila akan memberikan pelayanan kerohanian maka petugas akan
mengetahui kepercayaan apa yang dianut oleh pasien .
9. Kebiasaan apa yang boleh dan tidak boleh diberikan oleh petugas
dalam memberikan pelayanan .
10. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya bantu
?
11. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
12. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
PERLINDUNGAN KEBUTUHAN PRIVACY PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0048 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pemberian pemenuhankebutuhan privacy pada pasien yang akan
dilakukan kepada pasien berkaitan hak pribadi pasien, kewenangan untuk
tidak diganggu dan dicampuri saat dilakukan layanan, rahasia
medis.Kecuali kepentingan publik.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah perlindungan
kebutuhan privacy pasien.
KEBIJAKAN 1. Setiap privasi pasien wajib dihormati dan dilindungi oleh rumah
sakit.
2. Rumah sakit wajib mengidentifikasi kebutuhan privasi pasien sesuai
dengan Tata Laksana Identifikasi Kebutuhan Privasi Pasien.
3. Pembinaan dan pengawasan terlaksananya pelayanan kebutuhan
pivasi pasien dan keluarga pasien di RS Kasih Herlina dilaksanakan
oleh Kepala Bagian Pelayanan Medis RS. Kasih Herlina
4. Rumah sakit mengkonfirmasi kebutuhan privasi yang diinginkan
pasien, seperti tidak bersedia difoto, direkam atau berpartisipasi
dalam wawancara survey akreditasi, tidak bersedia dijenguk, tidak
ingin dilihat orang lain saat dilakukan asuhan pelayanan.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda
3. Pastikan identitas diri pasien dan atau keluarganya
4. Tulis kebutuhan privasi sesuai yang diinginkan pasien dan
keluarganya pada dokumen rekam medis (assesment).
5. Berikan formulir pernyataan kebutuhan privasi yang diinginkan
pasien untuk diisi.

PERLINDUNGAN KEBUTUHAN PRIVACY PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0048 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
6. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan.
7. Ucapkan terima kasih.
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN
BAGI PASIEN YANG MASIH SADAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
05/B.1/0049 00 1/2
KASIH HERLINA

Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Perlindungan terhadap barang milik pasien pada saat pasien tidak
mampu bertanggung jawab atas barang miliknya.
TUJUAN Memberikan rasa aman terhadap barang milik pasien pada saat
dilakukan tindakan perawatan di rumah sakit.
KEBIJAKAN 1. Seluruh pimpinan dan staff memahami dan mendukung
penyelenggaraan perlindungan harta milik pasien sesuai dengan
tanggungjawab/ undang-undang dan peraturan yang berlaku
2. RumahSakit
menentukantingkattanggungjawabterhadaphartamilikpasiensepenge
tahuanpasienmaupunkeluargaterdekatpasien
3. Rumah sakit menyediakan loker penyimpanan barang milik pasien
di setiap kamar pasien dan pasien sendiri yang menyimpan
kuncinya
4. Rumah Sakit tidak bertanggungjawab terhadap hilangnya barang
yang dibawa pasien
5. Pasien dilarang membawa barang berharga selama dirawat di RS
6. Pasien yang dilindungi harta bendanya adalahPasien emergency /
pasien tidak sadar.
7. Pasien yang tidak mampu mengamankan harta miliknya/pasien
yang meminta rumah sakit untuk melindungi hartanya.
8. Pasien yang meminta rumah sakit melindungi harta miliknya harus
mengisi dan menandatangani formulir penyimpanan barang.

PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN


BAGI PASIEN YANG MASIH SADAR

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


KASIH HERLINA 05/B.1/0049 00 2/2

PROSEDUR 1. Ucapkan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan kepada keluarga pasien
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Ciptakan suasana yang nyaman
5. Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk perlindungan
barang milik pasien yang sadar.
6. Apabila pasien sadar membawa barang berharga (cicin, gelang,
kalung emas, Hp, dompet, kunci kontak). Petugas keamanan
menyarankan untuk menjaga barang barangnya dengan baik tidak
meletakkan barang barang tersebut sembarang tempat atau
menyimpannya di loker yang telah disediakan
7. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
8. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
GENERAL COUNSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0050 00 1/2
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Persetjuan umum dan penjelesan yang diberikan petugas RS mengenai
hak dan kewajiban pasien, persetujuan pelayanan kesehatan, privacy,
rahasia kedokteran, membuka rahasia dokter, barang pribadi.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah persetujuan umum
dan penjelasannya.
KEBIJAKAN Semua pasien yang akan dilakukan tindakan medis harus diminta
persetujuannya
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Ungkapkan isi informasi yang akan dilakukan .
5. Jelaskan materi yang berkaitan dengan persetujuan pelayanan secara
umum ( General Consent)
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami materi yang disampaikan .
7. Berikan formulir pemberian informasi persetujuan secara
umum(General Consent) untuk ditanda tangani oleh pasien dan atau
keluarga.
8. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
sebelum memberi pernyataan / tanda tangan .
9. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?

GENERAL COUNSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0050 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR 10. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik .
11. Berdiri ketika pasien hendak pulang .
Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik

PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN


YANG TIDAK SADAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0051 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Usaha rumah sakit untuk melindungi harta pasien yang dirawat dirumah
sakit agar didalam pelayanan pasien merasa aman dan tidak ada rasa
kawatir akan keamanan dirumah sakit
TUJUAN Sebagai acuan dalam penetapan langkah langkah perlindungan barang
milik pasien yang tidak sadar.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang dilindungi harta bendanya adalah

Pasien emergency / pasien tidak sadar.

Pasien yang tidak mampu mengamankan harta


miliknya/pasien yang meminta rumah sakit untuk melindungi
hartanya.

2. Rumah sakit menyediakan loker penyimpanan harta milik pasien


yangtidak sadar dan petugas atau penanggunjawab sip bertanggung
jawap atas harta milik pasien(setiap pergantian sip melakukan
overan kunci loker
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Ciptakan suasana yang nyaman
5. Memberikan penjelasan kepada pengantar pasien untuk
perlindungan barang milik pasien.

PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN


YANG TIDAK SADAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0051 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR 6. Apabila pasien datang sendirian dan dalam keadaan tidak sadar
maka barang pasien diidentifikasi oleh dua orang petugas, satu
perawat sebagai pencatat, satu satpam dan penaggungjawab shift
sebagai penyimpan barang.
7. Mencatat pada formulir serah terima barang pasien.
8. Menyimpan barang pasien di loker harta milik pasien
9. Kunci lemari dibawa oleh penanggungjawab shift.
10. Pengembalian barangdilakukan oleh Penaggungjawab shift sesuai
dengan prosedur pasien tidak sadar barang dikembalikan kepada
wali atau keluarga atau penanggungjawab pasien dengan
menunjukkan identitasbahwapasien tersebut adalah
keluarganyakepadasatpam dan penanggung jawab sip serta
meninggalkan foto copy kartu identitas yang masih berlaku.
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
4. Satpam

PENGAMANAN KEAMANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/D.5/0001 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Suatu upaya untuk memberikan ketenangan pada pasien selama pasien
dirawat di rumah sakit.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pengamanan
keamanan Rumah Sakit Kasih Herlina Timika
KEBIJAKAN 1. Security mencatat di buku tamu pengunjung di luar jam besuk
2. Pengunjung diluar jam besuk wajib melapor ke security dan
menunjukkan identitasnya untuk mendapatkan kartu pengunjung
3. Security mengkonfirmasi ke pasien mengenai pengunjung di luar
jam besuk untuk mendapatkan persetujuan dikunjungi
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Tanyakanidentitas pasien (Nama dan No. RM)/ pengunjung .
3. Ciptakan suasana yang nyaman danaman ..
4. Tanyakan pelayanan yang dibutuhkan pasien / pengunjung.
5. Catat dan mengecek keluarga pasien yang menunggu/ menginap di
rumah sakit ( batasan 2 orang penunggu pasien )
6. Catat dan mengecek identitas pengunjung bila ada pengunjung diluar
jam besuk.
7. Lakukan verifikasi kepada keluarga pasien bahwa mereka telah
memahami penjelasan satpam mengenai jam kunjung dan tata tertib
8. Keluargadiminta menunjukan identitas pengunjung.
9. Berikan bukupengunjung untuk ditanda tangani oleh pasien dan atau
keluarga.
10. Berikan tanda pengenal/ Nametek pengunjung

PENGAMANAN KEAMANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 02/D.5/0001 00 2/2
KASIH HERLINA
11. Satpam secara terjadwal untuk mengontrol seluruh pelayanan yang
ada di rumah sakit .
12. Satpam berhak mempersilahkan keluar dari rumah sakitbila
pengunjung yang tidak ada keperluan dengan pasien saat diluar jam
besuk .
13. Satpam dapat mengecek ulang keadaan lingkungan rumah sakit pada
tempat tempat tertentu dengan CTTV
UNIT TERKAIT Satpam
PERLINDUNDUNGAN TERHADAP
KEKERASAN FISIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/D.5/0002 00 1/1

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan
dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau
penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah perlindunga terhadap
kekerasan fisik.
KEBIJAKAN Bayi, anak-anak, manula penyandang cacat,tidak sadarkan diri,korban
kriminal atau yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri menjadi
perhatian dalam proses ini.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam.
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda.
3. Pastikan identitas diri pasien dan atau keluarganya sesuai formulir
transfer pasien.
4. Jelaskan kepada keluarga tentang materi perlindungan kekerasan
fisik sesuai pedoman kekerasan fisik.
5. Meminta nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan.
6. Batasi jumlah pengunjung yang akan menjenguk di usahakan 2
orang bergantian.

7. Berikan posisi aman pada pasien seperti pasang restrain (penghalang


pada bed pasien.

8. Jauhkan barang-barang yang berbahaya seperti senjata tajam, senjata


api dan barang yang berbahaya lainnya

9. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh


UNIT TERKAIT 1. Satpam
PERLINDUNGAN BAYI / ANAK
TERHADAP KEJADIAN PENCULIKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0052 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Tindakan pencegahan/ antisipasi terhadap penculikanbayi dan anak.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah perlindungan bayi/anak
terhadap kejadian penculikan.
KEBIJAKAN Bayi, anak - anak, manula, penyandang cacat, pasien yang tidak
sadarkan diri dan korban kriminal atau yang tidak mampu melindungi
dirinya sendiri menjadi perhatian dalam proses ini.
PROSEDUR 1. Lakukan pemeriksaan secara berkaladiruang rawat bayi/anak.
2. Monitor seluruh ruangan dengan menggunakan CCTV
3. Orang asing/yang tidakberkepentingan dilarang berada pada area
tersebut.
4. Awasi dengan ketat pintu keluardi ruang rawat bayi/anak kepada
semua orang yang akan meninggalkan rumah sakit dengan bayi/anak
5. Pastikan bahwa keluarga/orang tua bayi/anak membawa surat Keluar
Rumah Sakit (KRS) sesuai identitas (Nama dan No. RM) dan
satpam akan memeriksa surat tersebut dan menandatangani serta
mencocokkan identitas (Nama dan No. RM) bayi/ anak yang akan
keluar rumah sakit.
6. Jika ada laporan terjadi penculikan bayi, segera lakukan
pemeriksaan terhadap seluruh area rumah sakit.
7. Jika sasaran/penculikterlihat, jangan dihentikan sendiri.
8. Segera hubungi satpam dan laporkan lokasi temuan orang yang
dicurigai. Contoh :untuk cara melapor bagian satpam. Bila ruang
perinatologi kehilangan bayi, Code Pink code pink ruang
Perinatologi tolong segera bertindak.
PERLINDUNGAN BAYI / ANAK
TERHADAP KEJADIAN PENCULIKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0052 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR 9. Segera satpam akan menutup seluruh pintu keluar rumah sakit dan
mengadakan pemeriksaan setiap orang yang mencurigakan.
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
4. Satpam.
PENGATURAN JAM BESUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0053 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pengaturan jam besuk dibuat atas dasar kebutuhan pengunjung agar
tidak mengganggu pelayanan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pengaturan jam
besuk.
KEBIJAKAN 1. Jam besuk yang berlaku di Rumah Sakit Kasih Herlina adalah
sebagai berikut :
JAM BESUK DILAKUKAN
- SIANG PUKUL 09.00 S/D 13.00
- SORE PUKUL 17.00 S/D 20.00
Anak dibawah umur 12 tahun tidak boleh masuk kerumah sakit
kecuali untuk berobat .
Pasien boleh ditunggui dibatasi 2 orang saja
2. Untuk kunjungan diluar jam besuk > jam 21.00 dilakukandengan
ketentuan :
Pasien dalam keadaan darurat
Tempat tinggal dengan jarak jauh
Persyaratan dengan menunjukkan identitas diri dan dicatat
dibuku khusus
Pengunjung diluar jam besuk diberi kartu khusus pengunjung.
Untuk kunjungan diluar jam besuk maksimal 30 menit
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja
2. Setelah jam besuk selesai maka satpam akan memberitahukan

PENGATURAN JAM BESUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0053 00 2/2
KASIH HERLINA
keluarga pasien untuk segera keluar/ pulang
3. Petugas keamanan bila jam besuk selesai akan keliling untuk
mempersilahkan keluarga yang belum pulang untuk pulang dan
satpam berhak untuk mengusir keluarga yang tidak menggui.
4. Dicatat dibuku register pengunjung.
UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Rekam Medik
4. Satpam.
PENGECEKAN IDENTITAS PENGUNJUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/D.5/0003 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pengecekan Identitas pengunjung dilakukan pada pengunjung datang
diluar jam besuk, atau keluarga pasien yang akan menginap / menunggu
pasien.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pengecekan
pengunjung
KEBIJAKAN 1. Setiap pengunjung wajib membawa identitas pengenal.
2. Security mencatat dibuku pengunjung setiap ada pengunjung
pangunjung diluar jam kunjung.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Tanyakan identitas pasien / pengunjung .
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan aman ..
4. Tanyakan pelayanan yang dibutuhkan pasien / pengunjung.
5. Catat dan menengecek keluarga pasien yang menunggu/ menginap
dirumah sakit ( batasan 2 orang penunggu pasien )
6. Catat dan mengecek identitas pengunjung bila ada pengunjung
diluar jam besuk diatas pk 21.00
7. Lakukan verifikasi kepada keluarga pasien bahwa mereka telah
memahami penjelasan satpam mengenai jam kunjung dan tata tertib
8. Keluargadiminta menunjukan identitas pengunjung .
9. Berikan buku pengunjung untuk ditanda tangani oleh pasien dan
atau keluarga.
10. Berikan tanda pengenal/ Nametek pengunjung.

PENGECEKAN IDENTITAS PENGUNJUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 02/D.5/0003 00 2/2
KASIH HERLINA
11. Pengunjung diluar jam besuk maksimal waktu 30 menit.
12. Satpam secara terjadwal untuk mengontrol seluruh pelayanan
yang ada dirumah sakit .
13. Bila sudah tiba waktunya Satpam berhak mempersilahkan keluar
dari rumah sakitbila pengunjung pasien saat diluar jam besuk
sudah selesai .
14. Satpam dapat mengecek ulang keadaan lingkungan rumah sakit
pada tempat tempat tertentu dengan CTTV
15. Dokumentasikan hasil pemeriksaan atau pengecekan.
UNIT TERKAIT 1. Satpam.

PENGUNJUNG DILUAR JAM KUNJUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/D.5/0004 00 1/1
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
STANDAR Ditetapkan :
PROSEDUR Direktur RS. Kasih Herlina
OPERASIONAL Tanggal Terbit
16-07-2017 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Tugas dan tanggungjawab petugas keamanan pada saat ada pengunjung
pasien Rawat Inap diluar jam kunjung.
TUJUAN Agar pelaksanaan proses penerimaan tamu berjalan efektif dan efisien.
KEBIJAKAN Untuk kunjungan diluar jam besuk > jam 21.00 dilakukan dengan
ketentuan :
Pasien dalam keadaan darurat
Tempat tinggal dengan jarak jauh
Persyaratan dengan menunjukkan identitas diri dan dicatat
dibuku khusus
Pengunjung diluar jam besuk diberi kartu khusus pengunjung.
Pengunjung di luar jam besuk harus ada persetujuan dari pasien
Untuk kunjungan diluar jam besuk maksimal waktu 30 menit
PROSEDUR 1. Pengunjung datang/ menemui petugas keamanan.
2. Petugas keamanan menanyakan maksud dan tujuan kedatangan.
3. Petugas keamanan mengkoordinasikan dengan perawat jaga ruang
perawatan yang akan dituju.
4. Perawat minta persetujuan pasien.
5. Apabila pasien setuju, petugas keamanan mempersilahkan
pengunjung masuk.
6. Apabila pasien tidak berkenan untuk dikunjungi, petugas keamanan
akan menyarankan kepada pengunjung untuk berkunjung di waktu
yang lain.
7. Didokumentasikan pengunjung pasien diluar jam kunjung.
UNIT TERKAIT Satpam, Unit Rawat Inap

PENGAWASAN TEMPAT YANG BERESIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/D.5/0005 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN 1. Tempat beresiko adalah tempat atau lokasi di rumah sakit dengan
kriteria:
Penyimpanan bahan mudah menguap dan mudah terbakar.
Tempat bahan kimia yang banyak.
Tempat dengan tegangan tinggi.
2. Tempat- tempat yang dianggap beresiko:
Laboratorium
Kamar operasi
Genset
Loundry
Incenerator
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pengawasan tempat
beresiko.
KEBIJAKAN Rumah Sakit menentukan tempat beresiko.Tempat tempat yang
dianggap beresiko yaitu :
Laboratorium
Kamar operasi
Genset
Loundry
incenerator
PROSEDUR 1. Satpam secara terjadwal untuk mengontrol area beresiko tinggi
seluruh pelayanan yang ada di rumah sakit .

PENGAWASAN TEMPAT YANG BERESIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 02/D.5/0005 00 2/2
KASIH HERLINA
2. Satpam dapat mengecek ulang keadaan lingkungan rumah sakit
pada tempat tempat tertentu dengan CTTV.
3. Satpam berhak mempersilahkan keluar dari rumah sakit bila
pengunjung yang berada di lokasi atau area yang beresiko tinggi.

UNIT TERKAIT Satpam


DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN(DPJP)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0054 00 1/1

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah dokter yang
bertanggung jawab atas pengelolaan dan menjelaskan asuhan medis
seorang pasien.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah penjelasan dokter
penganggung jawab pelayanan.
KEBIJAKAN 1. Semua pasien yang dirawat harus mempunyai DPJP
2. DPJP ditetpkan berdasarkan SK Direktur
PROSEDUR 1. Ucapkansalam Selamatpagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu .
Saya ...... (nama), sebutdepartemen/unit kerja.
2. Pastikanidentitaspasien.
3. Ciptakansuasana yang nyamandanhindaritampaklelah.
4. Jelaskanmateri yang akandiedukasikepadapasiendanataukeluarga
5. Lakukanverifikasikepadapasiendanataukeluargaterhadapmaterieduka
si DPJP yang telahdiberikan.
6. Berikanformulir DPJP untukditandatanganiolehpasienataukeluarga.
7. Berikannomortelepon yang bisadihubungijikasewaktu-
waktudiperlukan.
8. Tawarkanbantuankembali Apakahmasihada yang dapatsaya bantu ?
9. Ucapkanterimakasihdansemogalekassembuh.
10.Berdiriketikapasienhendakpulang(pasienrawatjalan).
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rekam Medis

PERLINDUNGAN PASIEN PADA KELOMPOK BERESIKO


DAERAH TERPENCIL

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


KASIH HERLINA 02/D.5/0006 00 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Memberikan perlindungan pada pasien kelompok beresiko agar tidak
terjadi kejadian yang tidak diharapkan : cidera jatuh .
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah perlindungan pasien
pada kelompok beresiko.
KEBIJAKAN 1. Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan
fisik baik dari pengunjung , pasien lain, maupun dari staf rumah
sakit.
2. Bayi, anak-anak, penderita cacat dan manula yang tidak mampu
melindungi dirinya juga mendapatkan perlindungan yang sama dari
bahaya kekerasan fisik.
3. Rumah sakit memberikan identifikasi berupa ID Card bagi
pengunjung pasien.
4. Pengunjung diluar jam besuk yang tidak memiliki atau
menggunakan id card akan diperiksa oleh petugas dan tidak
diperkenankan masuk.
5. Petugas akan selalu memonitoring daerah-daerah sepi atau
terpencil setiap 2 jam sekali di Lantai 3 Unit Rawat Inap.
6. Petugas akan segera memberikan respon cepat,tanggap terhadap
serangan fisik yang muncul.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi tindakan yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)

PERLINDUNGAN PASIEN PADA KELOMPOK BERESIKO


DAERAH TERPENCIL

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


KASIH HERLINA 02/D.5/0006 00 2/2

4. Ciptakan suasana yang nyaman .


5. Jelaskan informasi tindakan yang berkaitan dengan keamanan
kepada pasien.
6. Dampingi pasien pada saat melakukan pemeriksaan lanjutan di
rawat jalan.
7. Perawat mendampingi dokter pada saat pemeriksaan pasien.
8. Tempatkan pasien sedekat mungkin dengan kantor perawat.
9. Siapkan alat bantu didekat tempat tidur pasien.
10. Pastikan pasien didampingi oleh keluarga
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. OK
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan
5. Satpam
SECOND OPINION

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0055 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
STANDAR Ditetapkan :
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS. Kasih Herlina
OPERASIONAL 16-07-2017

dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)


PENGERTIAN Kebebasan pasien dan keluarga untuk mencari pendapat kedua/ second
opinion, alternative pelayanan dari tenaga medis lainnya tanpa takut
untuk berkompromi dalam hal pelayanan.
TUJUAN Sebagai referensi pasien dan keluarga saat berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan pelayanan melalui pendapat kedua/ second
opinion baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
KEBIJAKAN 1. Seluruh staff di Rumah Sakit harus mengetahui bahwa pasien dan
keluarga mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam proses
pelayanan
2. Dalam proses pelayanan di Rumah Sakit Kasih Herlina, pasien dan
keluarga tanpa rasa takut dapat mencari pendapat kedua (second
opinion) baik didalam maupun diluar rumah sakit apabila pasien
dan keluarga memerlukannya.
3. Pasien dan atau keluarga dapat meminta pendapat kedua (second
opinion) atas permintaan pasien sendiri atau karena DPJP
menganjurkan agar pasien meminta pendapat kedua (second
opinion) kepada dokter yang lebih ahli atau kompeten dibidangnya
4. Pengaturan tentang mencari pendapat kedua (Second Opinion) akan
diatur dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) tersendiri.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, Bapak/ Ibu .
Saya ...... (nama), sebut peran/ unit kerja.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
SECOND OPINION

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0055 00 2/2
KASIH HERLINA
4. Jelaskan materi edukasi dan alternatif second opinion kepada pasien
dan atau keluarga
5. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga terhadap materi
edukasi dan second opinion yang telah diberikan.
6. Berikan formulir second opinion untuk ditandatangani oleh pasien
atau keluarga.
7. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan.
8. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?
9. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
10. Didokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rekam Medis
4. Dokter DPJP

PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN


(PEMBERIAN INFORMED CONSENT)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0056 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017

dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)


PENGERTIAN Persetujuan dari setiap pasien atau keluarga atas keterangan dan sudah
mengetahui dengan jelas dari dokter yang merawat tentang tindakan
pembedahan yang akan dilakukan terhadap penderita beserta resikonya
yang timbul selama dan sesudah operasi, selanjutnya penderita dan atau
keluarganya sepakat dengan dokter yang merawat atas tindakan tersebut
yang dituangkan kedalam formulir informed consent ( Surat Pernyataan
Persetujuan Tindakan Medis).
TUJUAN 1. Bagi pasien adalah untuk menentukan sikap atas tindakan medis
yang mengandung resiko atau akibat yang bakal tidak
menyenangkan pasien.
2. Bagi dokter adalah sebagai sarana untuk memperoleh legitimasi
(pengesahan) atas tindakan medis yang akan dilakukan.
3. Terciptanya suatu hubungan hukum antara dokter dengan pasien.
KEBIJAKAN Semua pasien yang akan dilakukan tindakan medis invasif harus
diminta persetujuannya.
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien
2. Ucapkan salam dan perkenalkan diri, jelaskan pfofesi dan unit kerja
3. Jelaskan materi yang berkaitan dengan informed counsent yang
akan diminta kepada pasien dan keluarga meliputi diagnosis, dasar
diagnosis, tindkaan kedokteran indikasi tindakan,tatacara tindakan,
alternatf dan risiko tindakan serta lain-lain.
4. Beri kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya bila
ada informasi yang belum dimengerti.
5. Dokter dan keluarga menandatangani formulir pemberian informasi
6. B erikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk berunding
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(PEMBERIAN INFORMED CONSENT)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0056 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
sebelum memberi keputusan informed counsent.
7. Pasien atau keluarga mengisi dan menandatangani surat persetujuan
atau penolakan.
8. Pada saat memberikan penjelasan harus ada saksi dari keluarga/
pasien dan dari petugas atau pihak rumah sakit.
9. Harus ada formulir khusus dari rumah sakit tentang Informed
Consent yang disediakan oleh bagian / ruangan yang akan
melakukan tindakan.
Setiap pasien harus selalu memiliki lembar Informed Consent yang
sudah terisi lengkap disertakan dengan tanda tangan dokter serta
tanda tangan pasien dan keluarganya sebagai tanda tangan
persetujuan .
10. Petugas harus memberikan penjelasan dengan sopan , senyum serta
manusiawi terhadap penderita.
11. Kelengkapan formulir Informed Consent harus sudah dibuat
sebelum pasien dikirim kekamar operasi , bisa diruang rawat inap /
poliklinik/ IGD
12. Kemudian diberikan primidikasi lebih awal oleh petugas yang
berkopeten (bagian anestesi), 1 ( satu) jam sebelum pembedahan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rekam Medis
2. Semua unit bedah di lingkungan RS Kasih Herlina

PENOLAKAN TINDAKAN
RESUSITASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0057 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk yang
seharusny dilakukan BHD terhadap pasien tetapi keluarga menolak
untuk dilakukan tindakan BHD.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah penolakan bantuan
hidup dasar (BHD)
KEBIJAKAN Setiap petugas medis harus melakukan tindakan resusitasi jika
mendapatkan pasien dalam keadaan henti nafas / henti jantung
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja.
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan.
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Meminta informed consent dari pasien atau walinya
5. Mengisi formulir DNR. Tempatkan kopian atau salinanpada rekam
medis pasien dan serahkan juga salinanpada pasien atau keluarga dan
caregiver
6. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasienatau
walinya, revisi bila ada perubahan keputusan yangterjadi dan catat
dalam rekam medis.
7. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini:
a. Diagnosis
b. Alasan DNR
c. Kemampuan pasien untuk membuat keputusan
d. Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan
oleh siapa.
PENOLAKAN TINDAKAN
RESUSITASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0057 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
8. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Ambulance
3. Unit Rawat inap
4. OK
5. Rekam Medis
ASSESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0058 00 1/3
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Perawat atau dokter rmelakukan asesmen awal mengenai nyeri terhadap
semua pasien yang datang kebagian IGD, poliklinik ataupun pasien
rawat inap.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pengkajian nyeri.
KEBIJAKAN 1. Asesmen nyeri pada pasien anak usia > 8 tahun atau pada anak
yang sudah biasa menyampaikan nyeri secara verbal menggunakan
skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) atau Visual Analogue
Scale (VAS)
2. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa
sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya.

3. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.

4. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.

5. Komunikasi dengan pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri


dalam konteks pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing-
masing.

6. Fasilitas pengukuran nyeri pasien harus tersedia dalam bentuk skala


nyeri dalam rekam medis.

7. Keluhan pasien tentang nyeri harus diperhatikan, tidak boleh


langsung dianggap sebagai malingering (berpura-pura) dan
dilanjutkan dengan pengukuran nyeri.

8. Pengetahuan pengukuran nyeri harus dipahami dan menjadi


perhatian petugas kesehatan Rumah Sakit Kasih Herlina.

9. Pengukuran nyeri harus dilakukan secara berulang untuk


memastikan kenyamanan pasien dan membantu kesembuhan pasien

ASSESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0058 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
10. Penatalaksanaan nyeri di Rumah Sakit Kasih Herlina, mencakup
non-farmakologis dan farmakologis.

PROSEDUR 1. Dokter atau perawat melakukan asesmen nyeri pada pasien yang
diperiksa di rumah sakit.
2. Dokter atau perawat melakukan tindakan atau interfensi yang sesuai
dengan derajat nyeri yang dialami pasien
3. Asesmen ulang nyeri dilakukan setiap sift mengikuti pengukuran
tanda- tanda vital atau satu jam setelah tatalaksana nyeri.
4. Pada nyeri akut atau kronik lakukan asesmen ulang setiap 30 menit
atau 1 jam setelah pemberian obat nyeri atau sesuai denga skala
nyeri pasien

Jelaskan pada pasien arti gambar pada Wong Barker Faces Pain Scale
:
0-1 = Sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
2-3 = Sedikit Nyeri
4-5 = Cukup Nyeri
6-7 = lumayan nyeri
8-9 = sangat nyeri
10 =amat sangat nyeri (tak tertahankan)
Tanyakan kepada pasien tingkat nyeri yang dirasakan sesuai
dengan skala pengkajian nyeri 0 s/d 10
5. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan,
khususnya ketidak mampuan komunikasi efektif.
6. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

ASSESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0058 00 3/3
KASIH HERLINA
7. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien mengalami ketidaknyamanan
(misal: temperature ruangan, cahaya, kebisingan)
8. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau
menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan
pengalaman nyeri (misal: ketakutan, kelemahan, monoton, dan
rendahnya pengetahuan)
9. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun nyeri yang
optimal
10. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien, catat
perubahan pada rekam medik.
11. Dorong istirahat yang adekuat/ tidur untuk memfasilitasi penurunan
nyeri
12. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rekam Medis

PELAYANAN KEDOKTERAN
PENANGGULANGAN NYERI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0059 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan oleh dokter untuk penanggulangan nyeri pada
pasien.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah pelayanan kedokteran
penanggulangan nyeri.
KEBIJAKAN 1. Rumah sakit menetapkan sistem pengelolaan nyeri dari
pengkajian sampai dengan evaluasi.
2. Semua pasien wajib dilakukan pengkajian nyeri.
3. Setiap pasien yang mendapat intervensi terhadap penatalaksanaan
nyeri diobservasi efektivitasnya.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja .
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan .
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM)
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Tentukan mekanisme nyeri
6. Lakukan asesmen nyeri
7. Menjelaskan cara penanggulangan rasa nyeri pada pasien
8. Pemberian tindakan untuk menanggulangi nyeri sesuai dengan skala
nyeri yang telah ditentukan.
9. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami penjelasan dan tindakan yang akan dilakukan medis
dalam penanggulangan nyeri.
10. Lakukan evaluasi setalah dilaukan tindakan penanggulangan rasa
nyeri.
PELAYANAN KEDOKTERAN
PENANGGULANGAN NYERI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0059 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
11. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
mngenai tindakan penanggulangan nyeri
12. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?
13. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik .
UNIT TERKAIT Semua pelayanan RS Kasih Herlina
ASESMEN NYERI PADA ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0060 00 1/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Asesmen nyeri pada anak adalah penilaian untuk mengetahui tingkat
nyeri yang dirasakan pada pasien anak.
TUJUAN Melakukan asesmen nyeri pada pasien dengan tepat menggunakan skala
nyeri yang sesuai dengan golongan umur dan kondisi pasien untuk
menentukan tindakan penatalaksanaan nyeri yang tepat.
KEBIJAKAN 1. Semua pasien rawat jalan dan rawat inap dilakukan skrining awal
untuk rasa nyeri dan dilakukan asesmen awal apabila ada rasa nyeri.
2. Penilaian dan pengelolaan derajat nyeri disesuaikan dengan usia dan
kondisi pasien seperti pasien neonates, bayi, anak, dewasa, geriatric,
pasien bersalin, dan pasien dengan penurunan kesadara. Skala yang
digunakan adalah FLACCS (Face, Legs, Activity, Cry, Consolability
Scale), Wong Baker Faces, VAS/NRS (Visual Analogue Scale/
Numeric Rating Scale) dan BPS (Behavior Pain Scale)
PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri kepada pasien/ orangtua pasien/
keluarga pasien/ penanggungjawab pasien
2. Lakukan verifikasi dengan meminta pasien/ orangtua pasien/
keluarga pasien/ penanggungjawab pasien untuk menyebutkan nama
lengkap dan tanggal lahir kemudian cocokkan dengan gelang
identitas pasien dan berkas rekam medis.
3. Jelaskan maksud dan tujuan serta prosedur penilaian nyeri kepada
pasien/ orang tua pasien/ keluarga pasien/ penanggungjawab pasien
dan libatkan orangtua pasien/ keluarga pasien/ penanggungjawab
pasien dalam penilaian ini disesuaikan dengan usia dan kondisi
pasien, ucapkan terima kasih.

ASESMEN NYERI PADA ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/B.1/0060 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR 4. Lakukan asesmen nyeri pada pasien dengan menggunakan skala
nyeri sesuai usia:
a. Asesmen nyeri pada pasien anak usia di bawah 3 tahun
menggunakan skala nyeri FLACCS
b. Asesmen nyeri pada pasien anak usia 3 8 tahun atau anak
dengan gangguan komunikasi menggunakan skala nyeri Faces
Rating Scale(Wong Baker Faces)
c. Asesmen nyeri pada pasien anak usia > 8 tahun atau pada anak
yang sudah biasa menyampaikan nyeri secara verbal
menggunakan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS)atau
Visual Analogue Scale (VAS)
5. Tentukan derajat nyeri pasien dengan (skala terlampir):
a. Berikan skor pada setiap item dalam skala nyeri FLACCS dan
jumlahkan skor skor tersebut
b. Lihat ekspresi wajah pasien sesuai gambar dalam skala nyeri
Faces Rating Scale(Wong Baker Faces) kemudian tentukan
skor nyeri dari kelima kategori tersebut
a. Perlihatkan gambar gambar wajah dan angka antara 0 10
kepada pasien pada skala nyeri Numeric Rating Scale
(NRS)atau Visual Analogue Scale (VAS)kemudian tanyakan
intensitas nyeri yang dirasakan sesuai gambar gambar atau
angka tersebut
b. Dokumentasikan hasil asesmen nyeri dalam berkas rekam medis
pasien yaitu formulir asesmen awal, formulir catatan terintegrasi
rawat jalan, formulir catatan terintegrasi rawat inap, formulir
penilaian derajat nyeri lanjutanyang disesuaikan dengan usia dan
kondisi pasien
c. Ucapkan terima kasih
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, Unit Rekam Medis
PELAYANAN PASIEN MENJELANG
KEMATIAN/ TERMINAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0061 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal
sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
Kematian adalah suatu keadaan terputusnya hubungan tubuh dengan
dunia luar yang ditandai dengan tidak adanya denyut nadi, tidak
bernafas selama beberapa menit dan ketiadaan segala refleks, serta
ketiadaan kegiatan otak dan sudah dinyatakan oleh dokter yang
berwenang.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah pelayanan pasien
menjelang kematian/terminal.
KEBIJAKAN 1. Rumah sakit menetapkan setiap pasien pada tahap terminal akan
dirujuk ke rumah sakit lain dengan ketentuan yang ada.
2. Rumah sakit menetapkan keluarga dan pasien mendapatkan
persetujuan dan menjelaskan tentang :
Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan
Alasan untuk merujuk pasien
Resiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan
Tujuan rujukan
Modalitas dan cara transportasi yang digunakan
Nama tenaga kesehatan yang menemani pasien
Pusat pelayanan atau RS yang dituju
Perkiraan lamanya waktu perawatan
Perkiraan biaya dan sistem pembayaran
Pilihan akomodasi untuk keluarga
PELAYANAN PASIEN MENJELANG
KEMATIAN/ TERMINAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0061 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR 1. Dokter/perawat meng-komunikasikan rencana rujukan dengan
pasien dan keluarga karena rujukan harus mendapatkan persetujuan.
2. Pihak RS menghubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi
tujuan rujukan dan menyampaikan kepada tenaga kesehatan yang
akan menerima pasien
3. Melengkapi berkas-berkas pasien yang dirujuk
4. Petugas menyediakan peralatan,ambulance,peralatan medis lainnya.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rekam Medis
2. Unit Rawat Inap
KOMPLAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0062 00 1/2
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Komplain atau keluhan adalah saran dan masukan berupa kritikan dan
atau keberatan yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis dari pihak
eksternal maupun internal rumah sakit mengenai kinerja yang dihasilkan
oleh rumah sakit / perusahaan. Pasien yang marah / komplain umumnya
dianggap menyebalkan karena berimplikasi pada penumpukan pekerjaan
dan menghabiskan waktu.
TUJUAN Menerangkan langkah langkah yang harus ditempuh oleh pasien atau
keluarga pasien untuk menangani ketidak puasan karena hak haknya
tidak terpenuhi.
KEBIJAKAN Setiap keluhan pasien dan keluarga pasien harus berdasarkan SPO
yang ditetapkan oleh direktur.
PROSEDUR 1. Keluhan pasien/ keluarga pasien/ dokter/ karyawan internal rumah
sakit bimbingan secara lisan/ tertulis disampaikan kepada petugas
yang dipilih.
2. Jika permasalahan berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien
maka petugas yang dipilih harus melakukan tindakan perbaikan
langsung termasuk meminta maaf jika perlu.
3. Bila petugas yang bersangkutan tidak bisa menyelesaikan, lapor
kepada kepala unit yang bersangkutan terhadap kasus tersebut.
4. Bila kepala unit yang bersangkutan belum bisa menyelesaikan,
meneruskan permasalahan/ keluhan pasien ke asisten medis.
5. Keluhan pasien/ keluarga pasien/ dokter karyawan dapat disalurkan
secara tertulis melalui kotak saran.

KOMPLAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 05/B.1/0062 00 2/2
KASIH HERLINA
6. Kotak pelayanan dibuka tiap hari sabtu oleh petugas.
7. Kuesioner pasien dalam kotak saran tersebut direkap satu bulan
sekali, kecuali untuk hal hal yang bersifat urgent.
8. Evaluasi ketidakpuasan pasien/ dokter/ karyawan dibuat/ disiapkan
oleh unit marketing.
9. Distribusi kuesioner dilaksanakan dengan membagikan kuesioner
ke pasien / keluarga.
10. Distribusi kuesioner untuk poliklinik dilaksanakan dengan
membagikan kuesioner ke pasien/ keluarga yang ada di poliklinik
RS Kasih Herlina.
11. Distribusi kuesioner untuk rawat inap dilaksanakan oleh petugas
rawat inap.
12. Kuesioner rawat inap diberikan pada waktu pasien/ keluarga
menyelesaikan administrasi.
13. Setelah diisi, angket dimasukkan ke dalam kotak saran yang telah
disediakan atau diserahkan kepada petugas yang ada pada saat itu.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. IGD
4. Rekam Medis
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
(DPJP)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0063 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN 1. DPJP adalah seorang dokter yang bertanggungjawab atas pengelolaan
asuhan medis seorang pasien.

2. DPJP bertugas mengelola rangkaian asuhan medis, membuat rencana


pelayanan, memberikan penjelasan secara jelas dan benar, memberi
pendidikan/ edukasi kepada pasien sesuai standart pelayanan medis/
profesi.

TUJUAN Sebagai acuan bagi seluruh dokter dalam melaksanakan ketentuan tentang
DPJP.
KEBIJAKAN 1. UU No 32 TAHUN 1992 Tentang kesehatan
2. PP No 32 tahun 1990 Tentang tenaga kesehatan
3. PP RI No 1598/ Menkes/ SK/ Per/ II/ 1998 Tentang Rumah Sakit
4. PP RI No 7898 / Menkes/ Per/ IX/ 1989 Tentang Rekam Medik
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 585 / Menkes / Per/ IX/ 1989
Tentang persetujuan tindakan medis
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes/ SK/ VI/ 1993
Tentang berlakunya Standar pelayanan Rumah Sakit dan Standar
pelayanan medis di rumah sakit
7. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana mereka akan diberitahu
dan siapa yang akan memberitahu tentang hasil pelayanan dan
pengobatan termasuk hasil yang tidak diantisipasi dari pelayanan dan
pengobatan.
8. DPJP oleh dokter umum berdasarkan keputusan Direktur RS Kasih
Herlina.

DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN


(DPJP)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0063 00 2/2
RUMAH SAKIT
PROSEDUR
KASIH HERLINA 1. Ucapkan salam Selamat pagi/siang/ sore/ malam, Bapak/ Ibu .
Saya ...... (nama), sebut departemen/ unit kerja.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Jelaskan materi yang akan diedukasi kepada pasien dan atau keluarga
5. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga terhadap materi
edukasi DPJP yang telah diberikan.
6. Berikan formulir DPJP untuk ditandatangani oleh pasien atau keluarga.
7. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan.
8. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?
9. Ucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh.
10. Berdiri ketika pasien hendak pulang (pasien rawat jalan).
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rekam Medis

PEJELASAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


DALAM PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0064 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pemberian pejelasan tentang hak pasien berkaitan dengan pelayanan
Rumah Sakit.

TUJUAN Sebagai acuan dalam hal hal penjelasan hak pasien dan keluarga dalam
pelayanan .
KEBIJAKAN Setiap pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit ( dokter, perawat,
bidan, apoteker, fisioterapis dan praktisi kesehatan lainnya ).memberikan
pelayanan yang bersifat dasar bagi pelayanan pasien meliputi perencanaan
dan pemberian asuhan kepada setiap pasien, pemantauan pasien untuk
mengetahui hasil asuhan pasien, modifikasi asuhan pasien bila perlu,
penuntasan asuhan pasien dan perencanaan tindak lanjut.
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Jelaskan materi yang berkaitan dengan hak pasien dalam pelayanan
rumah sakit.
5. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami pejelasan yang disampaikan.
6. Berikan formulir pemberian informasi hak dan kewajiban pasien untuk
ditanda tangani oleh pasien dan atau keluarga.
7. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya sebelum
memberi pernyataan / tanda tangan.
8. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya

PEJELASAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


DALAM PELAYANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
05/B.1/0064 00 2/2
KASIH HERLINA

bantu ?
9. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rekam Medis
PENUNDAAN PELAYANAN
DAN ATAU PENGOBATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0065 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Pemberian pejelasan tentang penundaan tindakan dan pengobatan medis
berkaitan dengan pelayanan .

TUJUAN Sebagai acuan dalam hal hal penjelasan penundaan tindakan dan
pengobatan medis .
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Utama RS. Kasih Herlina tentang Penundaan
Pelayanan di RS. Kasih Herlina
2. Memberlakukan Panduan Penundaan Pelayanan di RS. Kasih Herlina
sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.
4. Rumah sakit menetapkan penundaan pelayanan dokter meliputi
Penundaan pelayanan dengan pemberitahuan
Penundaan pelayanan tanpa pemberitahuan
Penundaan pelayanan operasi
Penundaan penunjang medis
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Jelaskan materi yang berkaitan dengan penundaan tindakan dan

PENUNDAAN PELAYANAN
DAN ATAU PENGOBATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0065 00 2/2
RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
pengobatan medis dalam pelayanan rumah sakit.
5. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami pejelasan yang disampaikan.
6. Berikan formulir penundaan tindakan dan pengobatan dan keluarga
diminta menandatangani.
7. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
sebelum memberi pernyataan / tanda tangan.
8. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?
9. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
10. Berdiri ketika pasien hendak pulang.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat jalan
2. Unit Rawat Inap
3. IGD
4. OK
5. Unit Rekam Medis

PEMBERIAN INFORMASI PELAYANAN DAN PENGOBATAN


KEPADA PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/B.1/0066 00 1/1

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Usaha mejelaskan kepada pasien tentang pelayanan dan pengobatan yang
diberikan dirumah sakit kasih herlina.

TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pemberian informasi


pelayanan dan pengobatan kepada pasien.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang mendapat informasi penjelasan dari medis di rumah
sakit baik rawat jalan maupun rawat inap tentang rencana pengobatan .
PROSEDUR 1. Ucapakan salam Selamat pagi, siang, malam bapak / ibu, dan
perkenalkan diri Saya ..........(nama), jelaskan profesi/ unit kerja.
2. Jelaskan isi informasi yang akan dilakukan.
3. Pastikan identitas pasien (Nama dan No. RM).
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Jelaskan Informasi jenis pelayanan dan pengobatan dalam pelayanan
rumah sakit.
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka
telah memahami pejelasan yang disampaikan .
7. Berikan formulir pemberian informasi pelayanan dan pengobatan
dirumah sakit , pasien untuk ditanda tangani oleh pasien dan atau
keluarga.
8. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya sebelum
memberi pernyataan / tanda tangan.
9. Tawarkan bantuan kembali Apakah masih ada yang dapat saya bantu?
10. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan baik.
UNIT TERKAIT Unit Rekam Medis, IGD, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap

KOMUNIKASI LISAN MELALUI TELEPON ANTARA BIDAN /


PERAWAT DENGAN DOKTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0009 00 1/3

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Suatu proses komunikasi perawat kepada seorang dokter untuk melaporkan
kondisi pasien secara lisan atau melalui telepon.

TUJUAN Perawat dapat menyampaikan informasi kondisi pasien dengan tepat dan
akurat kepada dokter.
KEBIJAKAN 1. Proses komunikasi lisan via telepon, kepada dokter penanggung jawab
pasien :
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu
dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima
pesan. ( tulisan terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan
tanda tangan ( pada kesempatan berikutnya).
b. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan. Bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya. ( di unit
pelayanan harus tersedia dafta obat Look alike sound alike)
c. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan
Disingkat menjadi TULBAKON (Tulis, Baca, Konfirmasi ulang)
2. Khusus untuk pelaporan kondisi pasien oleh petugas kesehatan
kepada dokter melalui telepon, rumah sakit mengadopsi sistem
komunikasi SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation

KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI TELEPON ANTARA


BIDAN / PERAWAT DENGAN DOKTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0009 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
PROSEDUR Petugas /perawat yang akan melaporkan kondisi pasien, melakukan:

1. Tahap pra interaksi


a. Melakukan pengecekan kelengkapan identitas pasien yang akan
dilaporkan sesuai dengan dokter penanggung jawab pasien.
b. Membaca kembali diagnose awal dan perjalanan penyakit pasien
c. Membaca kembali catatan perkembangan kondisi terakhir
2. Tahap interaksi
a. Petugas / perawat menelepon dokter penanggung jawab
Memberikan salam kepada dokter
Selamat pagi/ siang / malam dokter, nama saya ( perawat), dari
ruang saya akan melaporkan kondisi pasien ( sesuai
identitas), dengan diagnose awal (), kondisi pasien saat ini
(kesadaran, keadaan fisik), terapi yang sudah diberikan ()
pemeriksaan penunjang dan hasil (thorak, ct scan, pemeriksaan
laboratorium, usg, atau pemeriksaan penunjang yang mendukung
diagnosis), mohon advise untuk pasien tersebut.
3. Tahap terminasi
a. Dokumentasikan advise dokter penanggung jawab pasien dan
dilanjutkan dengan menulis direkam medis (tanggal, jam, terapi
yang akan diberikan, nama dokter konsulan, nama dan paraf
petugas atau perawat yang melaporkan). Tanda tangan dokter
konsulan diminta pada kesempatan berikutnya.

b. Membacakan ulang hasil konsultasi tersebut kepada dokter. Jika


kurang jelas dan tidak dimengerti, memohon dokter yang
bersangkutan untuk mengeja nama obat satu persatu. Bila perintah
mengandung nama obat LASA, maka nama obat lasa harus dieja
satu persatu hurufnya (sesuai international phonetic alphabet).

KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI TELEPON ANTARA


BIDAN / PERAWAT DENGAN DOKTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0009 00 3/3

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
c. Konfirmasi secara lisan dan petugas tanda tangan pada rekam
medis. Dokter penanggung jawab tanda tangan pada kesempatan
berikutnya
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Unit Rawat Jalan (URJ)
3. Unit Rawat Inap (URI)
4. Unit Kamar Bersalin (UKB)
KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI TELEPON ANTARA
DOKTER JAGA DAN KONSULEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0010 00 1/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RS. Kasih Herlina
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 16-07-2017
dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)
PENGERTIAN Suatu proses komunikasi dokter jaga kepada seorang konsulen untuk
melaporkan kondisi pasien secara lisan / melalui telepon.

TUJUAN Dokter jaga dapat menyampaikan informasi kondisi pasien dengan tepat
dan akurat kepada konsulen.
KEBIJAKAN 1. Proses komunikasi lisan via telepon, kepada dokter penanggungjawab
pasien :
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu
dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima
pesan ( tulisan terdiri dari jam/ tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tandatangan, nama pemberi perintah dan
tandatangan ( pada kesempatan berikutnya).
b. Isi pesandibacakankembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan. Bila perintah mengandung nama obat, LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya. ( di unit
pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike)
c. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi
pesan Disingkat menjadi TULBAKON (Tulis, Baca,
Konfirmasiulang).
2. Khusus untuk pelaporan kondisi pasien oleh petugas kesehatan kepada
dokter melalui telepon, rumah sakit mengadopsi system komunikasi
SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation)

KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI TELEPON ANTARA


DOKTER JAGA DAN KONSULEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0010 00 2/2

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
3. Dokter jaga melaporkan kondisi pasien/ hasil pemeriksaan/ tes dengan
hasil kritis sesuai daftar nilai ambang kritis dan nilai kritis, pada
konsulen. Dokter jaga yang akan melaporkan kondisi pasien,
melakukan:
a. Tahap prainteraksi

1) Melakukan pengecekan kelengkapan identitas pasien yang


akan dilaporkan.

2) Membaca kembali diagnose awal dan perjalanan penyakit


pasien.

3) Membaca kembali catatan perkembangan kondisi terakhir.

b. Tahap interaksi

1) Dokter jaga menelepon konsulen

2) Memberikan salam kepada konsulen

Selamat pagi/ siang / malam dokter, nama saya( dokter


jaga), dari ruang saya akan melaporkan kondisi pasien
( sesuai identitas), dengan diagnose awal (), kondisi
pasien saat ini (kesadaran, keadaan fisik), terapi yang
sudah diberikan () pemeriksaan penunjang dan hasil
(thorak, ct scan, pemeriksaan laboratorium, usg, atau
pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis), mohon
advise untuk pasien tersebut.

c. Tahap terminasi
1) Dokumentasikan advise konsulen dan dilanjutkan dengan
menulis direkam medis (tanggal, jam, terapi yang akan
diberikan, nama dokter konsulan, nama dan paraf dokter
jaga yang melaporkan). Tanda tangan dokter konsulan
diminta pada kesempatan berikutnya.
2) Membacakan ulang hasil konsultasi tersebut kepada
konsulen. Jika kurang jelas dan tidak dimengerti, memohon
KOMUNIKASI LISAN DAN MELALUI TELEPON ANTARA
DOKTER JAGA DAN KONSULEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/A/0010 00 3/3

RUMAH SAKIT
KASIH HERLINA
dokter yang bersangkutan untuk mengeja nama obat satu
persatu. Bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya
(sesuaiinternational phonetic alphabet).
3) Konfirmasi secara lisan dan petugas tanda tangan pada
rekam medis. Konsulen tanda tangan pada kesempatan
berikutnya.
UNIT TERKAIT 5. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
6. Unit Rawat Jalan (URJ)
7. Unit Rawat Inap (URI)
8. Unit Kamar Bersalin (UKB)

Anda mungkin juga menyukai