Anda di halaman 1dari 3

I.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Hydrogen Sulfide atau yang sering dikenal dengan gas selokan, gas rawa,

ataupun gas tinja adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2S. Hydrogen Sulfide

adalah gas yg sangat beracun yang merupakan hasil suatu proses dekomposisi

(pembusukan) hewan, tumbuhan dan/atau material organik oleh bakteri tanpa

bantuan oksigen di sekitarnya atau juga dapat terbentuk secara langsung secara

alami di minyak mentah, gas alam, mata air panas, sumur air, vulcano gas. H2S

umumnya memiliki sifat tidak berwarna, lebih berat daripada udara, flammable,

explosive, corrosive, dan sangat berbahaya, beracun, dengan bau khas telur busuk.

H2S bila larut dalam air akan menjadi Hydrosulfuric acid, yaitu asam lemah.

Bila bereaksi dengan iron/steel akan membentuk Iron sulfide yang sangat mudah

terbakar. H2S juga diproduksi dalam tubuh manusia melalui penguraian bakteri

protein yang mengandung Sulfur, didalam usus manusia. Bila penguraian tersebut

terjadi di mulut akan timbul bau mulut yang dinamakan Halitosis. Di dunia

kesehatan kerja, maka gas H2S bisa timbul di industri :

1. Gas alam bisa mengandung 90% H2S

2. Sebagian kecil Crude oil

3. Gunung berapi

4. Mata air panas

5. Sebagian kecil sumur air

6. Pengilangan minyak

7. Pengolahan air limbah

iv
8. Pembakaran batu bara

9. Penyamakan,

10. Pabrik kertas.

11. Landfill

Khususnya untuk industri pemboran migas H2S dapat muncul pada aktifitas-

aktifitas diantaranya :

Selama proses drilling, gas H2S bisa ikut terbawa dengan lumpur baik pada

saat sirkulasi maupun proses pemboran itu sendiri. Sehingga sangat

diperlukan sekali pemasangan sensor H2S di Shale shaker, sebagai tempat

yang sangat potensial terjadinya kemunculan H2S.

Proses well completion, yaitu proses pengujian sumur, sebagai kegiatas akhir

proses pemboran untuk mengetahui hasil dari sumur. Proses ini memang

dilakukan dengan "membuka sumur" sehingga gas H2S sangat berpotensi

terpapar, baik di BPM ( lokasi pengujian dan pengambilan sample ) atau di

Flare pit ( lokasi pembakaran )

Proses diluar sumur. Gas H2S yang larut didalam air ( misalnya di dalam air

kolam / ground pit ) pada saat terjadi proses transfer air atau pengadukan,

H2S dapat terlepas ke udara ( terpapar ). Hal ini perlu diwaspadai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan

masalah dalam makalah ini seperti:

1. Bagaimana gas H2S di alam?

v
2. Bagaimana sifat-sifat yang dimilikinya?

3. Apa saja dampak dari gas H2S?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang terhadap H2S

5. Bagaimana cara mendeteksi adanya H2S?

6. Bagaimana cara melindungi diri dari gas H2S?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui keadaan gas H2S di alam.

2. Memahami sifat-sifat yang dimiliki H2S.

3. Mengetahui dampak dari adanya gas H2S.

4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang terhadap H2S.

5. Memahami bagimana cara mendeteksi adanya gas H2S

6. Mengetahui bagaimana cara melindungi diri dari gas H2S

vi

Anda mungkin juga menyukai