Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 4 4A:

1. Leonard Michael Odi N. (14)


2. Michael Andersen Y. (15)
3. M. Audita Fitriansyah (16)
4. Stefanus Kurniawan (25)

PENGUKURAN SUHU

Konsep Dasar
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu
benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda,
makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat
macam termometer yang paling dikenal
adalah Celsius, Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu
jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9
K = C + 273.(derajat)
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat,
bukan dari -273 derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu
Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka
dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya
menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu,
karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk
mengubahnya ke suhu yang lain.
Panas dan suhu bukanlah hal yang sama. Energi panas suatu benda
tergantung pada energi gerakan atom dan molekulnya. Jumlah panas dapat
diukur dalam kalori. Berbeda dengan suhu, suhu suatu benda
menunjukkan tingkat energi panas benda tersebut. Suhu terendah
yang mungkin adalah 273 derajat di bawah nol skala celsius. Para ilmuwan
percaya pada suhu itu molekul diam.

Skala Suhu

a. Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Tahukah kamu
Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama
Andreas Celsius (1701 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan
satuan 'Derajat Celsius' (simbol C). Pada skala Celsius, titik beku air
ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 C dan titik didih air
ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu sebesar 100 C. Jarak antara kedua
titik tetap ini dibagi menjadi 100 skala.
b. Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 F dan titik didih
air ditetapkan sebesar 212 F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180
skala. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika
Serikat.

c. Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik beku air ditetapkan sebesar 0 R dan titik didih air
ditetapkan sebesar 80 R. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam
80 skala. Skala Reamur jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Skala Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin
memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan K). Pada skala Kelvin, tidak ada
skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air
ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan 273 C.
Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada
suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan
inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin
merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Perbandingan skala termometer

e. Termometer skala Rankine

Skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia William John Macquorn
Rankine, 1859

Lambangnya adalah R (atau Ra untuk membedakannya dari Rmer dan Raumur).

titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut

Perbandingan skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

Dari Gambar diatas, diketahui bahwa 0 [C] = 32 [oF] dan 100 [C] = 212 [F],
serta 100 skala Celsius = 180 skala Fahrenheit sehingga dapat dinyatakan
persamaan sebagai berikut.

Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Fahrenheit


sebagai berikut.
Termometer
Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu
angka. Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei
(1564 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang
berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa
yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara
dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu.
Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair
di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan
suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan
volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan
terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan
adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan
menyatakan dengan suatu angka. Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis
termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian ang
diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang digunakan. Contoh sifat - sifat zat yang
biasa digunakan untuk membuat termometer adalah:
1. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,
2. Hambatan listrik dan seutas kawat platina,
3. Beda potensial pada suatu termokopel,
4. Pemuaian suatu keping bimetal,
5. Tekanan gas pada volum tetap,
6. Radiasi yang dipancarkan benda.
Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah:
1. Skalanya mudah dibaca,
2. Aman untuk digunakan,
3. Kepekaan pengukurannya,
4. Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan
suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan
bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Proses kalibrasi termometer antara lain :
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini
adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

Termometer Bimetal
Metode pengukuran suhu yang sangat luas pemakaiannya ialah bilah dwi
logam (bimetallic strip). Dua keping logam yang mempunyai koefisien ekspansi
(muai) termal yang berbeda yang terikat (disatukan) sehingga membentuk
piranti. Bila bilah itu dikenai oleh suhu yang lebih tinggi dari suhu pengikatnya,
ia akan membengkok ke satu arah; bila dikenakan pada suhu yang lebih
rendah dari suhu pengikatan, ia membelok ke arah lain.
Termometer Bimetal Spiral
Temometer ini mengandung sebuah keeping bimetal tipis berbentuk spiral.
Prinsipnya, makin besar suhu makin melengkung untuk menunjukkan suhu
yang lebih besar. Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat
panas dan spidometer menunjukkan angka kelajuan yang besar. Jika
kendaraan melaju pelan, mesin tidak cepat panas dan spidometer akan
menunjukkan angka kelajuan yang kecil. Jenis termometer ini adalah
termometer bimetal yang menggunakan logam sebagai bahan untuk
menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Prinsip kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal
ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk.
Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan
jarum penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih besar. Jika suhu turun,
jarum penunjuk bergerak ke kiri ke arah angka yang lebih kecil. Skala yang
dibuat biasa dibentuk lingkaran.
Termometer Bimetal Helix
Pada thermometer bimetal helix prinsp kerjanya adalah ketika sebuah keping
bimetal helix terikat pada satu ujung dan pada ujung lainnya dan bergantung
pada perubahan temperatur. Defleksi ini dapat dijadikan ukuran dari perubahan
temperatur.
Deskripsi termometer bimetal helix:
Bagian utama dari termometer bimetal helix adalah :
1. Keping bimetal helix yang terikat pada satu ujung pada body instrumen
dan ujung keping yang lainnya bebas.
2. Dan pada ujung keping bimetal helix bebas dihubungkan dengan poros.
3. Salah satu ujung poros terbuat dari rangkaian yang bebas gesekan dan
ujung lainnya terhubung dengan pointer yang bergerak sesuai kalibrasi
temperatur dengan gerakan melingkar sesuai kenaikan derajat
temperatur.
Pengoperasian Termometer Bimetal Helix
Ketika temperatur sedang akan diukur, bimetal termometer akan
menunjukkannya dalam panjang L yang medium.
Keping bimetal helix mendeteksi temperatur dan memanjang pada ujung
bebasnya.
Defleksi ini terjadi pada ujung bebas keping bimetal helix dan memutar poros
yang terhubung pada ujungnya. Ketika poros berputar, pointer yang terikat
pada poros akan bergerak ke posisi baru dan menunjukkan ukuran dari
temperatur yang diukur.
Termometer Zat cair
Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
termometer yang pipa kacanya berisi cairan. Umumnya cairan akan memuai dengan laju
berbeda untuk jangkauan suhu yang berbeda akan tetapi pengecualian pada raksa yang
memiliki pemuaian yang teratur. Jenis-jenis termometer cairan, yaitu :

a. Termometer raksa
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer raksa. Termometer
raksa dengan skala celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam keseharian.

Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-40 derajat Celcius
s/d 350 derajat Celcius)

Raksa dalam pipa termometer akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian mendorong kolom
cairan (raksa) keluar dari pentolan pipa menuju ke pipa kapiler. Keuntungan menggunakan
termometer alkohol :
1) Raksa mudah dilihat karena mengilap,
2) Volum raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu,
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut,
4) Jangkauan suhu cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium (-39oC
sampai dengan 375oC),
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat
dan tepat.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :

1) Raksa mahal,
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya
suhudi kutub utara dan selatan),
3) Raksa termasuk zat berbahaya (air keras).
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat
sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan
mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di
sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja
secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.

3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.

4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

b. Termometer alkohol
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol. Termometer
raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
1. Lebih murah jika dibandingkan dengan raksa,
2. Teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami volum yang lebih
besar,
3. Dapat mengukur suhu yang sangat dingin (missal suhu di daerah kutub) karena
titik beku alkohol sangat rendah, yaitu -112oC.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :

1. Memiliki titik didih rendah, yaitu 78oC, sehingga pemakaiannya terbatas (tidak
dapat mengukur suhu air ketika mendidih)
2. Tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah terlihat,
3. Membasahi (melekat) pada dinding kaca.

Air tidak bisa digunakan untuk mengisi pipa termometer karena lima alas an berikut:

1) Air membasahi diding kaca, sehingga meninggalkan titik-titik air pada kaca dan
ini akan mempersullit membaca ketinggian air dalam tabung,
2) Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya,
3) Jangkauan suhu air terbatas (0oC - 100oC),
4) Perubahan volum air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan,
5) Hasil bacaan kurang teliti karena air termasuk penghantar panas yang sangat
jelek.

c. Beberapa termometer cairan dalam kehidupan keseharian


1) Termometer klinis (termometer badan)
Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk mengukur
suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa. Skala pada termometer ini
mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia, yaitu 37oC. Oleh karena
itu terendah manusia 35oC dan suhu tertinggi tidak lebih dari 42oC, angka-angka didesain
antara 35oC sampai dengan 42oC. Jenis-jenis termometer klinis yang baru, yaitu : termometer
klinis analog, digital, dan kristal cairan. Termometer analog, suhu yang diukur harus dibaca
dari angka-angka skala yang tercetak disamping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
Termometer klinis digital, suhu tubuh langsung ditampilkan dalam bentuk angka. Termometer
Kristal cairan, angka-angka pada skala termometer cairan dibuat dari zat-zat kimia yang
berbeda menunjukkan suhu yang berbeda. Penggunaan termometer ini sangat mudah, tinggal
ditempelkan di dahinya kemudian siswa membaca angka yang pada Kristalnya terbentuk
bayangan.

2) Termometer dinding (termometer ruangan)

Termometer yang sering kita lihat di berbagai ruang. Termometer ini biasanya digabungkan
dengan alat hiasan lain seperti, jam dinding, hiasan dinding dan lain-lain. Ciri-ciri termometer
ruang adalah :

a) Untuk mengukur suhu ruangan;


b) Menggunakan zat muai logam (sebagian raksa);
c) Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu;
d) Biasanya dipasang menggantung pada ruangan;
e) Merupakan termometer maksimum.

3) Termometer maximum dan minimum six-Bellani

Prinsip kerjanya, ketika suhu udara turun alkohol di ruang A menyusut sehingga raksa di ruang
B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum. Sebaliknya suhu
udara naik alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun dan raksa di ruang
C naik untuk mendorong paku baja untuk menunjukkan angka maksimum. Kedua keping baja
dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk mengembalikan keeping baja pada posisi
semula digunakan magnet tetap. Ciri-ciri termometer six-Bellani antara lain :
a) Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu
tertinggi dan terendah di suatu tempat,
b) Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC,
c) Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai
penunjuk skala,
d) Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.

4) Termometer laboratorium
Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini bisa
kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan cairan raksa
atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga
skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat
kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer
(reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Ciri-ciri termometer laboratorium antara lain:
a) Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran
ilmiah lainnya,
b) Menggunakan zat muai raksa,
c) Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,
d) Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi skala sehingga dapat
digunakan untuk praktek penerakan skala.
LIQUID IN METAL THERMOMETER
Sebuah cairan dalam termometer logam di mana merkuri digunakan sebagai cairan
dan logamnya adalah baja. termometer ini merkuri dalam baja bekerja pada prinsip
yang sama seperti termometer cairan dalam kaca. Bola kaca diganti dengan bohlam
baja dan pipa kapiler kaca dengan salah satu dari stainless steel. Merkuri dalam
sistem ini tidak terlihat, tabung Bourdon digunakan untuk mengukur perubahan
volume.

Ketika suhu yang akan diukur naik, merkuri dalam bola mengembang lebih dari bola
lampu sehingga beberapa merkuri didorong melalui pipa kapiler ke dalam Bourdon
tube. ketika suhu terus meningkat, peningkatan jumlah merkuri akan didorong ke
dalam Bourdon tabung, menyebabkan ia melengkung. Salah satu ujung tabung
Bourdon tetap, sedangkan gerakan ujung yang lain dihubungkan ke pointer yang
bergerak pada skala suhu yang telah dikalibrasi.

Bola lampu termometer juga ditempatkan di dalam pelindung di mana gas atau cairan
suhu yang diukur. Dalam hal ini pelindung mencegah bola yang sedang mengalami
tekanan. Pipa kapiler yang digunakan dalam termometer raksa dalam baja biasanya
terbuat dari stainless steel, merkuri akan tergabung dengan logam lain. Perubahan
suhu mempengaruhi kapiler dan merkuri yang dikandungnya, dan karenanya
termometer dapat dibaca.

Umumnya, merkuri digunakan sebagai cairan. Tetapi memiliki keterbatasan, terutama


di ujung bawah dari skala suhu. Untuk alasan ini dan lainnya, cairan lain juga
digunakan kadang-kadang digunakan untuk menggantikan merkuri.
Filled-System thermometer

Operasi termometer diisi-sistem didasarkan pada salah satu dari tiga prinsip: ekspansi
termal dari cairan, ketergantungan suhu tekanan gas, atau ketergantungan suhu
tekanan uap jenuh cairan. Sebuah perbedaan dibuat antara termometer, yang berisi
cairan, dan uap-diisi, atau uap bertekanan, diisi gas-. (Zat yang digunakan sebagai
mengisi dalam tiga jenis yang nitrogen, merkuri, dan etil klorida,)
Termometer filled system adalah sistem tertutup rapat yang terdiri dari bola yang
dihubungkan dengan kapiler untuk musim semi manometer pembacaan orrecording.
Termometer jenis ini biasanya digunakan dalam industri di kisaran suhu dari -60
sampai 550 C. Dengan kapiler panjang hingga 60 m termometer tersebut dapat
digunakan untuk pengukuran temperatur jarak jauh.
Skala manometer yang mengukur tekanan dalam bola dari diisi-sistem manometer
dikalibrasi dalam derajat Celcius. Metode pengukuran suhu diisi-sistem tergantung
pada tiga fenomena fisik terkenal:

1.Cairan akan memperluas atau kontrak secara proporsional dengan suhu dan sesuai
dengan koefisien cairan ini dari thermal / volumetrik ekspansi.
2. Cairan tertutup akan membuat tekanan uap yang pasti sebanding dengan suhu jika
cairan hanya sebagian menempati ruang tertutup.

3.Tekanan gas berbanding lurus dengan suhu sesuai dengan prinsip dasar dari hukum
gas yang universal / sempurna: PV = nRT dimana P = tekanan absolut, V = volume, T =
temperatur absolut, R = universal yang gas konstan dan n = jumlah partikel gas (mol).

Desain Bulb

Volume bulb bervariasi pada rentang 100 sampai 1 tergantung pada cairan mengisi,
rentang suhu, dan panjang kapiler. lampu panjang memberikan suhu rata-rata dan
kadang-kadang digunakan dalam membentang-formulir untuk saluran gas.

bahan bulb yang berbeda yang tersedia. Namun bila digunakan dengan thermowell,
bahan standar seperti tembaga, perunggu, atau stainless steel dapat digunakan. Dalam
kasus korosi atmosferik, Stainless steel lebih disukai. Jika sumur tidak digunakan (tidak
disarankan), must bola cocok untuk cairan proses.

Kapiler Tubing & Armoring

tubing kapiler kecil-diameter tabung, biasanya dari stainless steel. Armor harus selalu
ditentukan tidak hanya memberikan kekuatan mekanik tetapi juga membedakan dengan
tabung lainnya. bahan baju besi harus stainless steel. Namun dalam suasana korosif,
baju besi harus dilapisi plastik. Panjang kapiler harus dipilih dengan hati-hati dan
ditetapkan sehingga instrumen yang dapat diinstal sesuai kebutuhan, karena tidak dapat
ditarik atau disambung.
Vapor pressure Thermometer

Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h yang lebih
besara pada termometer. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer
gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu dapat mengukur suhu lebih rendah dan
lebih tinggi dibandingkan termometer cairan. Jangkauan suhunya mulai dari -250oC sampai
dengan 1500oC.

Jika sebuah bejana tertutup diisi sebagian dengan cairan, maka ruang di atas cairan
tersebut akan terdiri dari uap dan cairan yang tekanannya tergantung pada suhu. Jika
suhu dinaikkan, maka cairan yang menguap akan lebih banyak dan tekanan meningkat.
Penurunan suhu akan mengakibatkan terjadinya kondensasi sebagian uap dan tekanan
turun.
Bulb sebagian berisi cairan, kapiler dan bourdon berisi gas.
Cairan mendidih dan menghasilkan gas/uap yang mengisi kapiler dan bourdon. Cairan
terus mendidih sampai mencapai tekanan uapnya.
Di titik Pvap cairan berhenti mendidih, kecuali jika suhu naik.
Saat suhu turun, sebagian uap mengembun, dan tekanan turun.
Karena perubahan tekanan ini. Bourdon menggerakkan pointer yang dapat
mengendikasikan suhu.
Mercury Filled Thermometer
Termometer termokopel

Pada dunia elektronika, termokopel merupakan sensor suhu yang banyak digunakan
untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).
Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama,
serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas
kesalahan pengukuran kurang dari 1 C.
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance
termometer.Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang
berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah suhu
berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda.
Prinsip Kerja Termokopel :

Prinsip kerja termokopel secara sederhana berupa dua buah kabel dari jenis logam
yang berbeda ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini
disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara
tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu
memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki
tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah perbedaan tegangan (kecil sekali,
miliVolt) yang dapat dideteksi.

Jika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung
tersebut elektron-elektron dalam logam akan bergerak semakin aktif dan akan
menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling desak dan bergerak ke
arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang
dipanaskan akan terjadi muatan positif.

Kerapatan electron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis logam.
Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan, maka
elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke batang
yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan
diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan. Besarnya
termolistrik atau gem ( gaya electromagnet ) mengalir dari titik hot-juction ke cold-
junction atau sebaliknya. Setelah terdeteksi perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan
ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa dikonversi kedalam bentuk
tampilan display. Sebelum dikonversi, nilai arus di komparasi dengan nilai acuan dan
nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper
ke dalam satuan volt kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui
layar/monitor berupa seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh
termokopel.

Keuntungan dan kekurangan Termokopel

Keuntungannya, jangkauan ukuran suhu besar mulai dari -100oC sampai dengan 1500oC,
ukuran kecil, mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau
computer. Kerugiannya, kurang teliti jika dibandingkan gas volum konstan dan termometer
platina.

ELECTRIC TEMPERATURE THERMOMETER

RESISTANCE THERMOMETER
Contoh:

RTD yang merupakan singkatan dari Resistance Temperature Detector adalah


sensor suhu yang pengukurannya menggunakan prinsip perubahan resistansi atau
hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. RTD adalah salah satu
sensor suhu yang paling banyak digunakan dalam otomatisasi dan proses kontrol.

Pada tipe elemen wire-wound atau tipe standar, RTD terbuat dari kawat yang
tahan korosi, yang dililitkan pada bahan keramik atau kaca, yang kemudian ditutup
dengan selubung probe sebagai pelindung. Selubung probe ini biasanya terbuat dari
logam inconel (logam dari paduan besi, chrom, dan nikel). Inconel dipilih sebagai
selubung dari RTD karena tahan korosi dan Ketika ditempatkan dalam medium cair
atau gas, selubung inconel cepat dalam mencapai suhu medium tersebut. Antara kawat
RTD dan selubung juga terdapat keramik (porselen isolator) sebagai pencegah hubung
pendek antara kawat platina dan selubung pelindung. Perhatikan gambar dibawah ini.

Sedangkan jenis logam untuk kawat dari RTD umumnya adalah platina. Kawat RTD
biasanya juga terbuat dari tembaga dan nikel. Namun platina adalah bahan yang paling
umum digunakan, karena memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dan rentang suhu
yang lebih luas.
Termometer Optis
Pirometer

Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan perubahan


warna logam akibat perubahan suhu. Termometer optik disebut juga pyrometer
yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000C)
seperti pada peleburan logam.

Prinsip Kerja
Pyrometer optic bekerja berdasarkan pengukuran radiasi pada suatu panjang gelombang
tertentu. Radiasi ini dinyatakan oleh terang benda tersebut pada warna yang sesuai
dengan panjang gelombang. Pengukuran terang benda ini dilakukan dengan cara
membandingkan dengan suatu lampu standard yang terangnya dapat diatur. Dengan
mengatur arus yang melalui lampu, filamen dari lampu dapat dibuat sama terang
dengan benda yang akan diukur suhunya. Bila terang filament dan benda telah sama
maka keduanya akan terlihat baur menjadi satu. Bila suhu salah satu lebih tinggi maka
akan terlihat berbeda. Besarnya arus yang melalui filamen lampu dapat langsung
dikalibrasi menjadi temperature dari benda tersebut.
Faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran :
Jarak dan ukuran objek
Penyerapan radiasi oleh media udaara, lensa dll.
Sensivitas dari optic dalam membedakan terang
Suhu yang dapat diukur menggunakan Optical Pyrometer berkisar antara 700 C 3000
C

Radiation Pyrometer

Prinsip Kerja = Radiation Pyrometer mendeteksi temperatur tanpa harus


menyentuhkan sumber panas dengan sensor. Dengan kata lain, radiasi
elektromagnetic yang ditimbulkan oleh sumber panaslah yang akan dideteksi oleh
piranti ini. Sensor panas yang digunakan antara lain, Thermocouple & Thermopile.
Kemudian suhu diteruskan ke recorder, sehingga suhu dapat terbaca.
Keuntungan Radiation Pyrometer.
o Piranti ini dapat digunakan untuk mengukur logam yang sedang dalam
keadaan melebur tanpa menempelkan piranti ke logam lebur
o Lensa optic dapat diatur ketika mengukur objek yang jauh
o Mudah perawatan lensanya
Suhu yang dapat diukur menggunakan Radiation Pyrometer > 1400 C

Pirometer Inframerah
Prinsip kerja

Pirometer inframerah/ infrared pyrometer menentukan suhu objek dengan cara


mengetahui radiasi termal (terkadang disebut radiasi hitam) yang dipancarkan oleh objek
tersebut. Benda atau material apapun yang memiliki suhu mutlak diatas nol, akan memiliki
molekul yang selalu aktif bergerak. Semakin tinggi suhu maka pergerakan molekul akan
semakin cepat. Ketika bergerak, molekul akan memancarkan radiasi inframerah, yang
merupakan jenis radiasi elektromagnetik di bawah spektrum cahaya. Saat suhu objek
meningkat atau menjadi lebih panas, maka radiasi inframerah yang dipancarkannya pun akan
meningkat, bahkan inframerah yang dipancarkan juga akan bisa menampakkan cahaya jika suhu
benda tersebut sangat tinggi. Oleh sebab itu jika ada sebuah logam yang dipanaskan akan
nampak memerah atau bahkan memutih. Pirometer akan mengukur besar radiasi inframerah
yang dipancarkan oleh benda tersebut.

Pirometer akan mengetahui berapa suhu objek tersebut dengan cara memanfaatkan
perubahan panas yang dipancarkan dan yang diterima oleh pirometer. Cahaya infrared dapat
difokuskan, dipantulkan atau diserap. Pirometer infrared biasanya menggunakan lensa untuk
memfokuskan cahaya inframerah yang dari suatu objek ke detektor atau yang biasa disebut
thermopile. Thermopile akan menyerap radiasi inframerah dan mengubahnya menjadi energi
panas. Semakin banyak energi infrared maka semakin banyak energi panas yang didapat
thermopile. Energi panas ini akan diubah menjadi listrik, yang kemudian dikirim ke detektor,
yang kemudian akan diubah menjadi besaran suhu dan ditunjukkan atau ditampilkan oleh
display infrared pyrometer.

Pirometer Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur.


Beberapa contoh, antara lain:

1) Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.

2) Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot

3) Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi

4) Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik

5) Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran


6) Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll

7) Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan


pengembangan atau quality control pada manufaktur

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hakim, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Harjowigeno, S. 1985. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik Persindo.

Junaidi, Wawan. 2010. Faktor Faktor Penentu Evapotranspirasi. http://wawan-


junaidi.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-penentu-evapotranspirasi.html. Diakses tanggal
4 Desember 2011.

Karamanos A.J., A.Y. Papatheohari. 1999. Assesment of Drought Resistance of Crop Genotypes
by Means of water potensial index. Crop Sci. 39:1792-1797.

Nye, P.H., P.B. Tinker. 1977. Solute Movement in The Soil-Root System. Interlino Printing Co.
Inc. Philippines.

Pairunan. A. K. dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT INTIM.

Umakaapa, Anna. 2010. Praktikum Hidrologi


Lingkungan. http://annaveanza.blogspot.com/2010/07/praktikum-hidrologi-lingkungan-
teknik.html. Diakses tanggal 4 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai