Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak
melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku
umum. Masyarakat menurut definisi kamus dewan ialah kumpulan manusia yang hidup bersama di
sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu. Individu, keluarga dan kumpulan-kumpulan kecil
merupakan anggota sesebuah masyarakat. Jaringan erat wujud dalam kalangan anggota tersebut,
khususnya melalui hubungan bersemuka. Daripada pergaulan ini, terbina pola hubungan sosial yang
berulang sifatnya seperti kegiatan gotong royong, bersama-sama merayakan sesuatu perayaan
melalui rumah terbuka, berkumpul menyambut pembesar yang datang berkunjung, menghadiri
kendui majlis perkahwinan, membantu mereka yang ditimpa malapetaka atau menziarahi jiran yang
sakit tenat atau yang telah meninggal dunia. Kekerapan pergaulan ini membina satu kesepaduan
dalam masyarakat tersebut sebagai satu unit sosial. Dalam konteks Malaysia, hubungan harmonis
antara pelbagai kumpulan etnik dapat membina sebuah masyarakat Malaysia yang teguh.
B. Rumusan Masalah
C. Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing
Konsep pendekatan silang budaya sebagai pencitraan budaya Indonesia melalui pengajaran
BIPA menunjukkan suatu wacana baru dalam pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing
dengan menekankan pada pertumbuhan, perubahan, perkembangan dan kesinambungan yang
menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dinamis dan bersinergi dengan
kebutuhan masyarakat Informatif. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa di Asia yang
berpotensi untuk pertukaran kebutuhan informasi dunia, karena ciri pluralistik masyarakat
penuturnya. Bahasa Indonesia dan pendekatan silang budaya merupakan upaya kembali ke
etnisitas. Terlepas dari penafsiran hegemoni sukuisme, dalam belajar bahasa Indonesia (khususnya
bagi orang asing) merupakan realitas sosial bahwa pluralisme masyarakat Indonesia berbicara bahasa
Indonesia dengan pola pikir, pola hidup dan berdasar nilai etnisitas, sehingga bersifat
Indonesianisasi tata krama komunikasi etnisitas .
Keragaman suku di Indonesia dapat dilihat sebagai perbedaan yang masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Perbedaan itulah yang dipelajari secara silang budaya untuk dilihat nilai-
nilai psikologis masyarakatnya. Silang budaya antar-berbagai tradisi di nusantara baik dengan anasir
kesatuan Indonesia sebagai nation state, maupun dengan asing sebagai rasional globalisasi
tentunya akan membawa ke arah suatu perubahan yang dinamis. Budaya lokal akan melakukan
filterisasi sebelum menjadi sebuah acuan.
Pendekatan silang budaya akan melakukan kompromi secara sistematik terhadap konteks
kearifan budaya lokal di Indonesia. Oleh sebab itu sangat bijaksana sebelum mengajarkan bahasa
secara aspek linguistik (pembelajaran berbahasa Indonesia), perlu diajarkan (dikenalkan)
pengetahuan budaya-budaya etnik yang meliputi sistem nilai, sistem sosial, dan produk budaya serta
implikasinya terhadap tindak berbahasa. Selain itu pengenalan sikap berbahasa secara PDL atau
pandang dengar dan lihat dari guru, tutor/instruktur sangat membantu proses belajar bahasa ini..
Ideologi yang dikembangkan adalah multikulturalisme atau keanekaragaman budaya, sehingga perlu
seorang pengajar bahasa Indonesia yang berasal dari (yang merupakan wakil dari) etnis yang ada.
Pigura besarnya adalah Linguistik Indonesia sedangkan gambar yang ditampilkan adalah tanda-tanda
budaya multikultural. Dalam konsep budaya Jawa hal ini disebut dengan ngertos caranipun ngertos
atau pengertian bagaimana caranya mengerti (model pendidikan heuristik).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep - Konsep tentang Realitas Sosial Budaya : Masyarakat, Interksi social, Status dan peran, nilai,
norma, lembaga social, sosialisasi, perilaku menyimpang, pengendalian sosial, proses social,
perubahan social dan kebudaya.
Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar
norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum.
Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia
kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini
akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan
sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai
bahasa nasional belum tentu sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian
besar bermukim di pedesaan.
Mengubah Kendala Menjadi Aset, Jurnal Wacana FSUI.No.1 April 1999. Vol 1. hal. 3
Kleden, Ignas.1987. Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan. Jakarta: LP3 Es.
Roeder, O.G. 1987. Indonesia. A Personal Introduction. Jakarta : Gramedia.
Soeparmo, dkk. 1986. Pola Berpikir Ilmuwan dalam Konteks Sosial Budaya Indonesia. Surabaya: Unair
Press.
Tim Lembaga Riset Kebudayaan. 1986. Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia. Bandung: Alumni
Budiman, Maneke 1999. Jati Diri Budaya dalam Proses Nation Building di Indonesia: