PENDAHULUAN
1
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Untuk memperoleh pengetahuan, keahlian dan keterampilan tentang
proses produksi pembekuan, dari produk perikanan khususnya jenis gurita
(Octopus sp) untuk membandingkan dengan teori yang di peroleh di sekolah.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan pada penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan antara praktek kerja di lapangan dengan teori
yang di dapat di sekolah.
2. Sebagai acuan dasar untuk meningkatkan kemampuan dalam dunia usaha.
3. Untuk mengetahui tata cara penanganan dalam mmpertahankan kualitas
gurita.
4.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.3.1 Waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama kurang lebih
tiga bulan terhitung mulai tanggal 20 Februari sampai dengan tanggal 15 Mei
2017.
1.3.2 Tempat
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah di CV. Berkat Adidaya
Gorontalo Jln. Satsuit Tubun Kel. Tenda (sabua) Kec. Hulonthalangi.
2
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
1.4.2. Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh secara tidak langsung yang
dikumpulkan melalui data dan dokumntasi dari perusahaa, studi pustaka dari
berbagai tulisan, internet serta buku- buku yang menunjang pada penyusunan
laporan ini.
3
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
2.2. Morfologi Gurita (Octopus sp.)
Selain itu, maanfaat Gurita Menurut Fitday (2010), Gurita adalah sumber
kalori rendah dengan bentuk ramping. Ada sekitar 140 kalori per 3 ons (85 g) Gurita,
dengan kandungan lemak hanya 1.8 g. Gurita merupakan sumber zat besi yang sangat
baik untuk mengatasi kelemahan, kelelahan dan anemia.
Gurita juga merupakan sumber kalsium, fosfor, kalium dan selenium juga
menyediakan vitamin yang penting termasuk vitamin C, vitamin A dan beberapa
vitamin B, serta beberapa omega-3 asam lemak. Omega-3 adalah nutrisi penting yang
dapat menurunkan kemungkinan penyakit jantung, serta kanker dandepresi juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu perkembangan otak pada anak-
anak.
Gurita juga mengandung taurin, yang merupakan asam organik yang
bertindak sebagai antioksidan dan dapat melindungi terhadap beberapa efek
stres. Taurin juga membantu mencegah penyakit jantung,walaupun belum dilakukan
penelitian lebih lanjut. Beberapa studi dikaitkan juga dengan kadar gula darah
meningkat, namun hal ini juga memerlukan penelitian lebih lanjut.
6
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
2). Pembekuan cepat (rapid freezing)
Pembekuan dengan kecepatan pendinginan > 100 derajat celcius/menit.
Terjadi plasmolisis pada sel tetapi plasmolisis yang terjadi lebih rendah dari
pembekuan lambat. Selain itu juga terbentuk beberapa kristal es yang baru dan di
dalam sel juga terbentuk kristal sel , sehingga sel mulai rusak karena tumbuh
kristal di dalam sel.
3). Pembekuan sangat cepat (very rapid freezing)
Pembekuan dengan kecepatan pendinginan 1000-10000 derajat
celcius/menit. Kristal es yang tumbuh di dalam dandi luar sel dengan
lingkungannya relatif sama sehingga tidak ada perbedaan tekanan osmosis yang
nyata, dalam sel tidak mengalami deformasi. Selain itu juga tidak terjadi beda
potensi sehingga sel tidak mati.
8
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
BAB III
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
10
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Bahan baku gurita (Octopus sp)
b) Es
c) Plastik
d) Karung
e) Tali rapia
11
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
dan es pada penerimaan bahan baku sudah bisa membersihkan sebagian kotoran yang
menempel pada Gurita hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
12
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
b) Gurita Tidak Segar
Ciri- cirinya:
Berbau.
Banyak luka.
Warna gurita kemerahan.
Badan kasar.
Biasanya bahan baku datang tidak tentu, tergantung dari hasil tangkapan
nelayan. Penerimaan bahan baku biasanya dilakukan diruang penerimaan bahan baku
dan yang melakukan penerimaan bahan baku adalah karyawan harian yang berjumlah
4 orang jika bahan baku sedikit yaitu sekitar 3 sampai 5 kwintal dan 5 orang jika
bahan baku banyak 1 sampai 3 ton.
Bahan baku yang datang berdasarkan dari kiriman buyer yang langsung
membelinya di nelayan. Lalu pihak pabrik hanya memproses gurita tersebut menjadi
bentuk beku (frozzen).Bahan baku yang datang masih dalam keadaan segar karena di
dalam fishbox diberi es dan setelah gurita datang langsung dilakukan pembongkaran
dengan hati-hati agar gurita tidak rusak. Hal tersebut sudah sesuai menurut
Departemen Kelautan dan Perikanan (2006) menyatakan bahwa bahan baku yang
datang harus segar dengan suhu maksimal 5oC dan bahan baku langsung dibongkar
secepatnya.
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara membuang isi perut dan cairan hitam
dengan cepat, hati-hati dan mempertahankan rantai dingin dengan tujuan untuk
mendapatkan bahan baku Gurita yang bebas isi perut dan cairan hitam.
13
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
Gambar 5. Penyiangan
(Sumber CV BERKAT ADIDAYA, 2017)
c) Penimbangan
Setelah pembongkaran bahan baku selanjutnya bahan baku berupa Gurita
ditimbang satu persatu, untuk mengetahui size/ukuran gurita dari beratnya masing-
masing. Hal tersebut sudah sesuai menurut SNI 01-6941.3-2002 yang menyebutkan
bahwa Gurita harus diproses di meja proses dan ditimbang menurut ukuran dan mutu.
Tujuannya untuk memperoleh Gurita dalam bentuk atau kualitas yang baik dan
ukuran yang seragam.Untuk size pada pembekuan Gurita di CV. Berkat Adidaya
Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Size Pada Pembekuana Gurita
No Size Keterangan
1 500-1000 Berat 500-1000 gr per ekor
2 1000-1500 Berat 1000-1500 gr per ekor
3 1500-2000 Berat 1500-2000 gr per ekor
4 2000 Berat 2000 gr per ekor
(Sumber CV. Berkat Adidaya 2017)
Dari Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa size Gurita ditentukan menurut
berat per ekornya dimana size terkecilnya adalah 300-500 dan size terbesarnya adalah
2000 up.
Penimbangan adalah tahapan penimbangan Gurita yang sudah dikeluarkan
isi perutnya kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dengan
kapasitas 300 kg. Gurita ditimbang dengan menggunakan basket, untuk setiap basket
berisi 10 kg Gurita. Sebelum dilakukan penimbangan, timbangan dikalibrasi oleh
karyawan harian, agar tidak terjadi kesalahan pada proses penimbangan bahan baku.
Tujuan penimbangan adalah untuk mempermudah pengemasan dan perhitungan
produk akhir.
14
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
Gambar 6. Penimbangan
(Sumber : CV. BERKAT ADIDAYA, 2017)
d) Sortasi
Setelah penimbangan selanjutnya bahan baku berupa Gurita di sortir
menurut sizenya diatas meja proses. Hal tersebut sudah sesuai menurut SNI 01-
6941.3-2002 yang menyebutkan bahwa Gurita harus di proses di meja proses dan
disortir menurut ukuran dan mutu. Tujuan penyortiran adalah memperoleh Gurita
dalam bentuk atau kualitas yang baik dan ukuran yang seragam.
15
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
f) Pembekuan
Setelah dilakukan penyusunan selanjutnya proses pembekuan. Gurita yang
sudah disusun di atas pan selanjutnya diangkat menggunakan trolly ke dalam ruang
pembekuan yaitu ABF (Air Blast Frezzer). Menurut Moeljanto, (1992) Air Blast
frezzer merupakan sebuah ruangan atau kamar atau terowongan (tunnel). Udara
dingin di dalamnya disirkulasikan ke sekitar produk yang dibekukan dengan bantuan
pan.
Pada pembekuan Gurita di CV. Berkat Adidaya Gorontalo menggunakan
metode pembekuan ABF (Air Blast Frezzer ). Namun dalam proses pembekuannya
menggunakan mesin pembeku yang sama yaitu mesin ABF (Air Blast
Frezzer )dengan suhu 35C40oC dengan waktu pembekuan sekitar 8 12 jam.
Menurut pendapat Hadiwoyoto (1993) pembekuan dikerjakan pada suhu
sekurang kurangnya -350C selama 6-8 jam.
Gambar 8. Pembekuan
(Sumber : CV BERKAT ADIDAYA, 2017
16
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
kode produk yang diberi nama (octopus sp). Dan diberi size di bagian kanan, kiri dan
di bagian atas karung. Tujuan yaitu agar produk tidak tertukar dengan produk lain dan
memudahkan dalam penetapan di cold storage, proses selanjutnya yaitu
penyimpanan. Penyimpanan di cold storage harus menggunakan pallet dan ditata
sesuai jenis, mutu dan size.
Gambar. 9 Pengemasan
h) Pengiriman
Setelah melalui tahap pengolahan dengan prosedur yang baik maka dapat
dipastikan seluruh produk yang tersimpan siap untuk dipasarkan. Produk- produk
yang siap untuk dipasarkan hendaknya memenuhi spesifikasi baik ukuran, dan bentuk
kualitasnya sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan demikian, konfirmasi
penjualan dapat dilakukan kepada dua belah pihak melalui syarat- syarat penjualan
yang disepakati dan dituangkan dalam dokumen penjualan. Pengiriman dilakukan
untuk mempertimbangkan jadwal kedatangan kapal untuk mengangkut produk yang
akan dikirim.
Sambil menunggu jadwal kapal tiba, maka hal- hal yang perlu dipersiapkan
oleh prusahaan adalah dokumen pengiriman seperti packing list (daftar rincian
produk), surat keterangan asal comersial invoice (factor penjualan) dan dokumen
pndukung lainnya.
17
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
digabungkan maka artinya adalah melepas kembali atau menguraikan. Kata anlusis
ini diserap ke dalam bahasa inggris menjadi analysis yang kemudian di serap juga ke
dalam bahasa Indonesia menjadi analisis.
Kata analisa atau analisis atau analysis digunakan dalam berbagai bidang.
Baik dalam bidang ilmu bahasa, ilmu sosial maupun ilmu alam (sains), dan lain-lain.
Dalam ilmu bahasa atau linguistik analisa didefinisikan sebagai suatu kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara
mendalam. Dalam ilmu sosial, analisis dimengerti sebagai upaya dan proses untuk
menjelaskan sebuah permasalahan dan berbagai hal yang ada di dalamnya.
Sedangkan dalam ilmu pasti (sains) pengertian dan definisi analisa adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menguraikan suatu bahan menjadi senyawa-senyawa
penyusunnya. Dalam ilmu kimia, analisa digunakan untuk menentukan komposisi
suatu bahan atau zat. Contoh bidang yang paling terkenal dengan kegiatan analisanya
adalah bidang TEKNOLOGI MAKANAN.
Dalam ilmu pengolahan pangan adalah suatu mata pelajaran yang dikenal
dengan istilah Analisa bahan makanan dan pertanian. Analisa bahan makanan adalah
suatu tahap yang sangat penting dalam industri makanan pada khususnya dan
kesehatan masyarakat luas pada umumnya. Karena melalui analisa bahan makanan
itulah konsumen bisa tahu bahan-bahan apa yang terkandung di dalam suatu makanan
sehingga kemungkinan adanya zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dapat di
minimalkan atau di buang.
Dalam kehidupan ini, segala hal bisa dianalisa hanya saja cara dan metode
analisanya saja yang berbeda. Namun biasanya dalam mengkaji suatu permasalahan
dikenal suatu metode yang di sebut dengan istilah METODE ILMIAH.
18
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Adapun simpulan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
a) Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di
kepala), OrdoOctopoda dengan terumbu karang di samudra sebagai habitat
utama. Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies
kelas Cephalopoda.
b) Gurita merupakan sumber kalsium, fosfor, kalium dan selenium juga
menyediakan vitamin yang penting termasuk vitamin C, vitamin A dan beberapa
vitamin B, serta beberapa omega-3 asam lemak. Omega-3 adalah nutrisi penting
yang dapat menurunkan kemungkinan penyakit jantung, serta kanker
dandepresi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu
perkembangan otak pada anak-anak.
c) Bahan baku diangkut dengan menggunakan fish box yang diberi es dan air
dengan suhu 4oC. Bahan baku yang diperoleh harus sesuai syarat kelayakan
berdasarkan peraturan SNI 01-6941.3-2002 disebutkan, bahan baku diterima di
unit pengolahan harus ditangani secara cermat, bersih dengan suhu 50 C.
d) Kecepatan pembekuan pada pembekuan lambat adalah 100-1000 derajat
celius/menit, kristal es yang terbentuk tumbuh menjadi kristal es besar sehingga
cairan dalam sel keluar dan sel mengalami dehidrasi. Sedangkan pada
pembekuan cepat, kecepatan pembekuannya 100-1000 derajat celcius/menit.
5.2 Saran
5.2.1 DU / DI (Perusahaan)
1. Karyawan sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan
adanya kerusakan pada proses penanganan.
2. Dalam melakukan kegiatan proses haruslah dilakukan proses pembersihan
ruangan setelah proses produksi dilaksanankan agar tidak bau atau sisa bahan
yang jatuh pada lantai yang dapat menimbulkan atau menyababkan ruang
produksi tidak tejaga kebersihan.
19
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
3. Perlu adanya pemantauan terhadap aktivitas penaganan gurita untuk dapat
mengetahui kondisi perkembangan penanganan oleh perusahaan yang
menproduksi gurita
5.2.2 Sekolah
Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:
a) Pembimbing sekolah dapat melakukan monitoring langsung terhadap
palaksanaan prakter keja industri secara perodik minimal 2 (dua) minggu
sekali agar dapat di peroleh perkembangan pelaksanaan praktek, serta solusi
terhadap kendala dan permasalahan yang dihadapi siswa praktek di lapangan
terutama dalam penyampaian jurnal kegiatan harian serta penentuan judul dan
penyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan prakerin.
b) Pihak sekolah tetap melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan sebagai
objek pelaksanaan praktek guna memperoleh perkembangan kegiantan
pengenalan serta kebutuhan personil (siswa praktek) termaksuk perlengkapan
yang harus disediakan oleh siswa pratek seperti, saragam proses,sepatu bootz,
buku jurnal kegiatan di samping sarana pendukung lainannya seperti laptop,
printer,dan kamera digital.
5.2.3 Penulis
Laporan ini masih jauh dari harapan kesempurnaan, olehnya penulis
mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca serta pihak yang ingin
berpartisipasi. Penulis menilai dari berbagai perjalanan dalam penyusunan
laporan ini masih terdapat banyak hambatan dan kekurangan sehingga penyusun
generasi berikutnya dapat melengkapi keterbatasan tersebut.
20
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/594ok7hrwp2k/proses-pembekuan-guritaoctopus-sp-pada-cv-karya-
bakti-bel/
https://www.amazine.co/24085/11-fakta-dan-informasi-menarik-tentang-gurita/
http://www.binasyifa.com/879/84/26/c-klasifikasi-gurita.htm
http://www.smkpkpuger.com/2013/11/pengolahan-udang-dan-gurita-di-pt.html
21
Proses Penanganan dalam Mempertahankan
Mutu Keawetan Gurita
di CV. Berkat Adidaya Gorontalo