Anda di halaman 1dari 1

Kusta adalah penyakit infeksi Mycobakterium pada manusia yang kronik progresif, mula-mula

menyerang susunan saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut dan hidung,
sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang, testis, dinding pembuluh darah (terutama tipe
lepromatosa) dan organ lain kecuali sistem saraf pusat. Sinonim kusta adalah Lepra dan Morbus
Hansen. Kata kusta berasal dari bahasa India kushta, dikenal sejak 1400 tahun sebelum Masehi.
Kata lepra disebut dalam Kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath yang sebenarnya
mencakup beberapa penyakit kulit lainnya. EPIDEMIOLOGI Penderita kusta tersebar di seluruh
dunia. Di Indonesia tercatat 33.739 orang penderita kusta. Indonesia merupakan negara ketiga
terbanyak penderitanya setelah India dan Brazil dengan prevalensi 1,7 per 10.000 penduduk.
Kusta dapat menyerang semua orang. Pria lebih banyak terkena dibandingkan wanita dengan
perbandingan 2:1, walaupun ada daerah yang menunjukkan insidensi hampir sama bahkan
penderita wanita lebih banyak. Perbedaan tidak begitu nyata untuk tipe tuberkuloid pada orang
dewasa karena perbedaan kerentanan dari faktor-faktor kontak. Kusta dapat mengenai semua
umur, walaupun jarang dijumpai pada umur sangat muda. Kelompok umur terbanyak penderita
antara 25-35 tahun dan kerentanan terhadap kusta sama untuk semua umur, kecuali bayi. Di
Indonesia penderita anak dibawah umur 14 tahun sekitar 13 % tetapi anak dibawah umur 1
tahun jarang sekali. Ada usaha pencatatan penderita dibawah umur 1 tahun untuk mencari
kemungkinan adanya kusta kongenital. Terdapat perbedaan pada ras maupun geografik
walaupun tidak ada bukti bahwa suatu ras bangsa lebih rentan dibandingkan lainnya. Pada ras
kulit hitam insidensi bentuk tuberkuloid lebih tinggi, sedangkan kulit putih lebih cenderung tipe
lepromatosa. Kemampuan penderita memperoleh imunitas sebelumnya akan melokalisir
penyakit sehingga secara klinis menjadi tuberkuloid dan apabila respon imunitas seluler gagal,
akan menjadi tipe lepromatosa. Faktor lain yang berperan dalam kejadian dan penyebaran kusta
diantaranya iklim (cuaca panas dan lembab), diet, status gizi, patogenitas kuman penyebab, cara
penularan, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan, varian genetik yang berhubungan dengan
kerentanan, perubahan imunitas dan kemungkinan adanya reservoir diluar manusia. Kerentaan
penderita merupakan suatu faktor penting. Dua hal yang perlu diperhatikan: Faktor yang
membuat seseorang mudah terkena penyakit. Faktor yang mempengaruhi tipe penyakit

Read more at: http://www.medicinestuffs.com/2016/04/penyakit-kusta-morbus-hansen.html


Copyright MedStuffs

Anda mungkin juga menyukai