Anda di halaman 1dari 10

Jawaban permasalahan biokimia 2

1. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan dan telah
menyerang 15.000 orang wanita di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah
pencegahan untuk menekan angka penderita kanker serviks pada wanita di Indonesia.
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang organ reproduksi wanita. Hal inilah
yang menyebabkan cukup sulit untuk mendeteksi kemunculan penyakit kanker serviks,
sehingga kebanyakan wanita mengetahui bahwa mereka mengidap kanker serviks ketika
sudah mengalami stadium kanker serviks pada tingkat yang cukup tinggi. Pada dasarnya
setiap penyakit telah menunjukkan gejala masing-masing ketika menyerang tubuh
manusia, seperti gejala kanker rahim yang hampir serupa dengan kanker serviks. Salah
satu gejala yang ditimbulkan oleh kanker rahim dan kanker serviks adalah keputihan.
Kebanyakan wanita menganggap keputihan merupakan hal yang wajar karena memang
ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya keputihan. Salah satunya adalah faktor
kelelahan. Secara normal keputihan dalam kategori aman memiliki ciri berwarna putih
atau bening. Namun akan berbeda jika Anda mengalami keputihan yang berwarna
kemerahan karena bercampur dengan darah.

Mengapa bisa terjadi keputihan?

Keputihan adalah suatu kondisi dimana vagina mengeluarkan cairan yang berwarna putih
atau bening. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keputihan. Salah satunya
adalah pada saat memasuki masa subur dan pada saat hamil, kebanyakan wanita akan
mengalami keputihan. Begitu juga ketika sedang melakukan banyak aktivitas yang
berlebih, sehingga mengalami kelelahan, beberapa wanita juga akan mengalami
keputihan. Pada keputihan yang memiliki ciri tertentu, maka ada banyak faktor penyebab.
Mulai dari jamur, parasit, bakteri, dan juga virus. Berikut penjelasan mengapa bisa terjadi
keputihan:

Jamur

Jamur candida albicans merupakan jamur yang dapat menyebabkan terjadinya keputihan
dan menimbulkan gatal pada sekitara vulva. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya
cairan berwarna putih susu kental dan berbau, serta disertai dengan rasa gatal di area
vagina.

Parasit

Jika Anda pernah mendengar trichomonas vaginalis merupakan jenis spesies parasit yang
dapat menyerang kesehatan vagina. Jamur ini dapat menular melalui hubungan intim,
perlengkapan mandi, dan penggunaan toilet umum. Infeksi yang ditimbulkan oleh spesies
jamur ini ditandai dengan cairan keputihan yang berwarna kuning dan berbau anyir.
Tidak menimbulkan gatal namun menimbulkan rasa nyeri di area vagina.

Bakteri
Berbeda dengan parasit dan jamur. Bacterual vaginosis merupakan salah satu spesies
bakteri yang menyebabkan cairan keputihan berwarna abu-abu, dan dapat menyebabkan
rasa gatal pada vagina. Bakteri ini juga dapat dianggap sebagai awal gejala infeksi
penyakit kelamin. Penularan yang paling umum adalah melalui hubungan intim. Oleh
karena itu, jangan pernah bergonta-ganti pasangan, dan selalu gunakan kondom saat
berhubungan agar tidak tertular penyakit kelamin.

Virus

Berikutnya adalah keputihan yang disebabkan oleh virus. Salah satunya adalah virus
human papilloma atau biasa dikenal dengan HPV. Virus ini menyerang leher rahim dan
sangat mematikan. Maka dari itulah salah satu penyebab kanker serviks adalah virus HPV
ini. Akibat infeksi dari virus ini, keputihan yang dialami oleh wanita ditunjukkan dengan
warna yang kekuningan bahkan disertai dengan darah serta bau yang kurang sedap,
seperti bau anyir. Dalam kondisi normal, keputihan sangat dipengaruhi oleh kondisi
hormonal setiap wanita. Namun demikian, keputihan juga dapat diartikan sebagai respon
tubuh terhadap serangan dari luar, baik berupa benda asing, jamur, bakteri, virus, dan
sebagainya. Cairan yang dihasilkan oleh vagina pada dasarnya berfungsi untuk
melindungi tubuh agar tidak dimasuki oleh benda asing, jamur, bakteri, virus sehingga
dapat menimbulkan efek berkelanjutan yang sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan pada
cairan yang ada pada vagina mengandung laktoferin yang dapat mengikat besi sehingga
mampu melindungi tubuh wanita dari serangan yang merugikan. Selain itu, perlu Anda
ketahui juga bahwa penelitian baru menemukan bahwa virus HPV juga dapat
menyebabkan kanker kulit.

Bagaimana keputihan pada kanker serviks?

Keputihan pada kanker serviks memiliki perbedaan yang sangat menonjol dibandingkan
dengan keputihan normal. Selain warna yang berbeda, keputihan dari gejala kanker
serviks juga disertai dengan bau yang kurang sedap. Bau tersebut dapat berupa bau busuk
dan amis. Bahkan gejala lain yang ditimbulkan adalah rasa gatal di area vagina. Jika
Anda mengalami gejala keputihan seperti penjelasan dalam artikel ini, maka lebih baik
Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Keputihan yang terjadi pada kanker serviks
merupakan sebuah bentuk perlindungan dari dalam tubuh untuk menangkal virus HPV
yang menjadi penyebab keputihan pada kanker serviks. Namun demikian, dikarenakan
cairan tersebut harus bekerja ekstra keras untuk melindungi dari berbagai hal seperti
virus, dan serangan lainnya, maka pada akhirnya kandungan yang ada di dalam cairan
keputihan tersebut mengalami ketidakmampuan, sehingga yang dimunculkan adalah
hanya mengirimkan tanda-tanda. Perkembangan sel kanker pada setiap stadiumnya akan
berbeda-beda. Semakin tidak disertai dengan langkah pengobatan dan pencegahan, maka
sel kanker akan menyebar dengan cepat. Dengan mewaspadai keputihan yang Anda alami
merupakan cara deteksi dini kanker serviks dan cara pencegahannya. Bagaimana cara
merawat vagina? Ada beberapa cara mencegah kanker serviks selain melakukan
pemeriksaan dini, yaitu dengan merawat vagina dengan benar. Berikut beberapa cara
melakukan perawatan vagina:
1. Selalu berganti celana dalam, terutama saat dalam kondisi lembab.
2. Gunakan pembalut yang terbebas dari bahan kimia berbahaya
3. Mencuci area vagina dengan menggunakan obat herbal
4. Jangan terlalu sering menggunakan celana ketat, untuk menjaga sirkulasi udara area
vagina.
5. Jika gatal, cucilah vagina dengan air bersih. Jangan digaruk karena jika terjadi luka maka
semakin dapat memicu terjadinya infeksi di area vagina.

Sebagai seorang wanita, tentu tidak ada salahnya untuk lebih memberikan perhatian kepada diri
sendiri. Salah satunya dengan lebih mewaspadai atas terjadinya perubahan pada tubuh. Jika Anda
mengalami perubahan pada cairan yang keluar dari vagina, terutama saat mengalami keputihan
berlebih dengan warna dan bau yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter. Baca
artikel terkait: Apakah Pil KB Menyebabkan Kanker Serviks?

1. Ketika sel-sel membelah diri secara tidak terkendali , sehingga sel tersebut menyerang
jaringan yang akhirnya terjadinya kerusakan DNA yang menyebabkan mutasi gen dari sel
, hal inilah yang menjadi dasar terjadinya kelainan yang nantinya akan menimbulkan
sebuah penyakit yang sering kita kenal dengan sebutan kanker .
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian
tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga
bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering
terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan
melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006).
Akademi Dermatologi Amerika mengembangkan ABCD Formula merupakan petunjuk
ataupun cara yang dapat kita lakukan dalam menentukan lesi (permukaan kulit) mana
yang bersifat abnormal dengan tujuan menjamin penyelidikan lebih lanjut :
1. A : Asymetry (A simetris). Setengah bagaian dari lesi kulit tidak bersesuaian
dengan yang lain.
2. B : Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit
seperti kulit kerang atau tidak rata.
3. C : Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif pada lesi. Bayangan coklat
kekuningan, coklat dan hitam. Merah, putih dan biru dimungkinkan juga terdapat sebagai
penampakan noda.
4. D : Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar dari
6 mm.

Sinar matahari yang memancar ke kulit kita berupa radiasi , diantaranya radiasi UV-B
menyebabkan kanker kulit nonmelanoma dan merupakan penyebab utama dalam
perkembangan malignant melanoma. Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan
kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel-sel
yang hidup salah satunya adalah sel kulit sehingga kulit terbakar, yang
menimbulkan noda cokelat dan penebalan serta keringnya kulit.
Ini merupakan gejala dari kanker melanoma. Radiasi UV ini juga dapat merusak DNA ,
sehingga menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang
bisa menimbulkan kanker. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UV-A menembus
kulit lebih dalam daripada UV-B, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu,
perubahan dalam lapisan ozon akibat polusi seperti polusi klorofluorokarbon dan bagi
orang yang terapi dengan menggunakan sinar X untuk berjemur serta melakukan
aktivitas di bawah sinar matahari juga menyebabkan terjadinya kanker kulit. Penyebab
lain yang memungkinkan adalah faktor genetik, kekurangan produksi pigmen melanin di
dalam kulit, terjadinya kontak dengan zat-zat kimia tertentu, seperti senyawa arsen, nitrat,
batubara, aspal dan paraffin , pemajanan sinar X-ray industri dan medical. Sel-sel kanker
tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu
terjadi penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit
ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah lainnya di dalam tubuh.
Adapun hal yang dapat kita perhatikan yang nantinya menunjukkan adanya kanker kulit
adalah :
1. Karsinoma Sel Basal (KSB)
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala
dengan tanda-tanda benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi
yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet atau luka yang
tidak sembuh-sembuh.
2. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)
Ditandai nodul atau bercak-bercak merah kulit bersisik atau mempunyai kelainan berupa
benjolan-benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh.
3. Melanoma Maligna (MM)
Tumbuh dari melanosit, yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin
sehingga informasi ini sangat penting sekali bagi yang memiliki tahi lalat yang kemudian
mengalami perubahan warna, ukuran maupun bentuknya. Tahi lalat terkadang terasa gatal
dan bila digaruk mengeluarkan darah sampai hitam bahkan dalam kasus tertentu
ditemukan berwarna putih, merah dan biru.
Setiap orang berisiko untuk terkena kanker kulit , namun yang paling berisiko adalah
orang yang memiliki kulit yang putih karena rentan terkena sinar matahari, khususnya
sinar ultraviolet. Sinar UV berguna untuk menghasilkan vitamin D yang berfungsi
menangani masalah kulit seperti psoriasis , penyakit kulit kronis.

Jika terkena sinar UV dalam jumlah yang banyak dapat merusak DNA . Walaupun
demikian kanker kulit dapat dicegah dengan cara menghindari paparan sinar matahari
yang terlalu lama , mencari tempat yang teduh jika berada di luar ruangan, menggunakn
pelindung ketika berada di luar atau terkena radiasi sinar matahari secara langsung,
seperti menggunakan topi atau pakaian tertutup , menggunakan sunscreen 15 menit
sebelum terpapar sinar matahari.

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang biasa
disebut dengan sinar ultraviolet. Meskipun sinar ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata
manusia, namun sinar ultrsviolet merupakan bagian dari sinar matahari yang sangat berpengaruh
pada kulit. Menurut (Andy,2009) menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis,
ultraviolet A (UVA), Ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), yang tergantung pada
panjang gelombang. Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu tubuh
menghasilkan Vitamin D. Namun jika sinar UV dalam jumlah besar merusak asam
deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh). Penyebab kanker kulit yang paling utama adalah
sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Sinar UV yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis
merusak DNA sel kulit.

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis menyebabkan lebih mudah memar
hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit yang terkena matahari, contohnya bagian besar dari
memar yang terjadi dikulit yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan
bagian luar. Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias, pembuluh darah kecil
dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba.

Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti dengan sel baru
yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu
memperbaiki diri lagi, sel yang rusak tidak mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan
merusak sel yang normal. Sel yang merusak itulah yang disebut kanker. Orang yang warna
kulitnya lebih terang (putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit. Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit terhadap sinar
UV, memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai masuk dan merusak sel-sel
kulit dermis. Orang Indonesia, yang hidup di khatulistiwa dengan sinar matahari memancar
hampir sepanjang tahun, diberikan dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang
sudah diperhitungkan untuk perlindungan

Pertumbuhan prakanker

Actinic keratoses (solar keratoses) adalah pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena
sinar matahari langsung dalam waktu lama. Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau
merah dan tampak kering, daerah bersisik. Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan dan
terasa tebal, kasar atau berpasir. Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis. Meskipun orang
dengan kulit kuning langsat lebih aman, kulit siapapun akan berubah dengan paparan yang
cukup. Actinic keratoses biasanya bisa diangkat dengan membekukan dengan cairan nitrogen
(cryotherapy) ; meskipun begitu, jika seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan, krim cair
mengandung fluoroucacil bisa dioleskan. Seringkali, selama pengobatan, kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan, scaling, dan pembakaran keratoses
dan pada sekitar kulit rusak karena matahri. Obat yang relatif baru, imiquimod, sangat berguna
dalam pengobatan actinic keratoses karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali
dan menghancurkan pertumbuhan kanker kulit ( Anonim, 2011).

JENIS KANKER KULIT

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal,
berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup
ke jaringan sekitar (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang
organ,selain itu kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh. Setiap benjolan yang keras, tidak sakit dan tumbuh perlahan-
lahan pada salah satu bagian tubuh. Namun jika lebih spesifik kanker kulit adalah Benjolan pada
kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh sembuh,
bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit
berupa bercak-bercak.

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang agak menonjol.
Menurut (Li Peiwen,2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas ada 3 jenis, yaitu:

1. Karsinoma Sel Basal (KSB) /Basal Cell Carcinoma (BCC) atau basalioma.

Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita manusia. Di Indonesia pun jenis kanker
kulit ini yang paling banyak terjadi. KSB tumbuh sangat lambat, alhamdulillah tidak menyebar
dan tidak menyebabkan kematian. Namun, tentu saja merusak, lalu menggerogoti organ tubuh di
bawahnya, bahkan bisa sampai melubangi tulang. KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan,
kadang mirip jerawat yang tidak sembuh-sembuh, pinggirannya menonjol berwarna keperakan
seperti mutiara. Lama kelamaan berkembang menjadi koreng yang tidak bisa sembuh. Sering
disangka koreng biasa dan diberi salep antibiotik oleh petugas kesehatan. Ya, memang tidak
sembuh. Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahterbaik dilakukan pada fase awaldan
bisa sembuh total. Dapat juga diobati dengan laser, bedah beku, radiasi, dan kemoterapi.

1. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)/Squamous Cell Carsinoma (SCC).

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar ke organ lain dan
menyebabkan kematian. Agak jarang dijumpai di Indonesia. Area KSS terutama pada bagian
kulit yang banyak terpapar sinar matahari. Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia, panas api, radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam pestisida. Awalnya
KSS terlihat sebagai benjolan keras kemerahan/kecokelatan, bersisik, sebagian muncul di atas
bercak ketuaan. Makin lama ukurannya makin besar, terasa gatal dan mudah berdarah serta
menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh. Pengobatan terbaik dengan bedah dan bila
dilakukan pada awal penyakit dapat sembuh sempurna.

1. Melanoma.

Kanker kulit jenis ini yang paling ganas, menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain dan
menyebabkan kematian. Alhamdulillah, jenis ini jarang diderita orang Indonesia. Di Amerika
tiap hari satu orang meninggal karena kanker kulit jenis ini. Asalnya dari tahi lalat yang berubah
warnanya menjadi tidak rata, membesar, gatal, mudah berdarah dan menjadi koreng yang tak
kunjung sembuh.

4. Krim pemutih yang dijual di pasaran dapat memutihkan wajah dalam waktu singkat hal ini
disebabkan karena adanya zat yang terkandung didalamnya.Apakah penggunaan krim pemutih
secara terus-menerus dapat menyebabkan kanker kulit?
Jawab :

Salah satu bahan berbahaya yang kerap digunakan dalam krim pemutih adalah
hydroquinone.Bahan ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit permanen dan kanker kulit jika
digunakan jangka panjang.Selain itu, kojic acid juga kerap ditemui dalam krim pemutih wajah.
Penggunaan kojic acid juga dilarang di negara-negara Asia akibat toksisitasnya.Penggunakan
produk pemutih justru menghalangi mekanisme perlindungan kulit yang dilakukan oleh melanin
untuk melawan kerusakan akibat paparan matahari,sebaiknya hal yang harus di lakukan adalah
memilih produk pemutih yang tidak menghilangkan melanin, tapi produk yang dapat mengatur
produksi dan penyebaran melanin, sehingga dapat mencerahkan kulit wajah seperti kandungan
vitamin C misalnya. Memilih dan menggunakan sunscreen dengan kandungan SPF tepat serta
mempunyai kemampuan secara baik memantulkan kembali cahaya matahari sehingga radiasinya
tidak masuk ke kulit jadi melanin tidak perlu ektra di produksi, tapi kita dapat beraktivitas
dengan aman dibawah sinar matahari, itu adalah pilihan yang bijak.Melanocyt yaitu sel yang
memproduksi melanin untuk memberi warna pada kulit, dan yang paling penting fungsi
melanocyt untuk melindungi DNA di inti sel kulit agar tidak bermutasi karena radiasi sinar
matahari. Mutasi DNA di inti sel kulit karena sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan sel
sehingga terlihat lebih cepat menua dan dapat menyebabkan kanker.Lebih parah lagi zat mercury
dan asam salisilat dalam krim pemutih meskipun memang menjadikan kulit tampak mulus,
namun membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari pemakaian yang bertahun-tahun
dapat mengendap di kulit menyebabkan kulit tampak biru kehitaman dan dapat memicu
timbulnya kanker melanocyt.

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang
biasa disebut dengan sinar ultraviolet. Meskipun sinar ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata
manusia, namun sinar ultrsviolet merupakan bagian dari sinar matahari yang sangat berpengaruh
pada kulit.Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu tubuh menghasilkan
Vitamin D. Namun jika sinar UV dalam jumlah besar merusak asam deoxyribonucleid (DNA-
bahan genetika tubuh). Penyebab kanker kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV)
dari matahari. Sinar UV yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel
kulit.Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis menyebabkan lebih mudah
memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit yang terkena matahari, contohnya bagian
besar dari memar yang terjadi dikulit yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan
lengan bagian luar. Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias, pembuluh
darah kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba.Paparan sinar matahari
yang sering pada kulit wajah menyebabkan produksi melanin makin meningkat dan sel-sel
melanocyt yang memproduksi melanin menggandakan diri lebih cepat yang sebenarnya
bertujuan melindungi sel kulit dari kerusakan tapi menjadikan warna kulit lebih gelap dan
terbentuk flek. Disinilah sangat diperlukan pemakaian sunscreen yang tepat, mempunyai daya
kerja bertahan lama dilapisan tanduk/stratum corneum dan mempunyai efek depo yang lama
(mampu menahan zat aktif lebih lama dikulit dan dikeluarkan secara perlahan-lahan sesuai
kebutuhan saat aktivitas kita yang lama dibawah matahari) serta mampu memantulkan kembali
radiasi sinar matahari dengan kandungan SPF yang sesuai karena dengan kulit yang terpapar
matahari menyebabkan warna kulit lebih gelap dan terjadi kerusakan sel-sel kulit).Pada keadaan
normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti dengan sel baru yang sehat.
Namun, karena UV yang masuk sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri
lagi, sel yang rusak tidak mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang
normal. Sel yang merusak itulah yang disebut kanker.Efek buruk ultraviolet lebih dapat dicegah
pada kulit gelap karena mengandung banyak melanin. Ini karena melanin berfungsi untuk
menyerap dan menghilangkan dampak negatif ultraviolet dari permukaan kulit. Dalam kadar
paparan sinar matahari yang sama, orang berkulit putih sepuluh kali lebih berisiko mendapatkan
penyakit karena bahaya sinar ultraviolet seperti kanker kulit daripada orang berkulit gelap.

5. Banyak pernyataan menyebutkan bahwa zat yang terdapat dalam pmbalut dapat
membahayakan kaum wanita dan dapat menyebabkan kanker serviks.Kandungan apa yang
terdapat dalam pembalut tersebut sehingga dapat menyebabkan kanker serviks

Jawab :

Bantalan pembalut pada umumnya terbuat dari plastik. Beberapa bahan kimia yang terbuat
dari plastik dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangan embrio dan berujung pada
kerusakan organ dalam.Pembalut dibuat untuk menyerap cairan. Karena itu selain terbuat dari
kapas, juga mengandung rayon dan serat sintetis yang juga berbahaya karena mengandung
dioxin. Dioxin ini dilepaskan pada semua proses bleacing atau pemutihan.Dioxin pada bantalan
pembalut, dapat menyebabkan kanker rahim.Serat yang ada pada bantalan penyerap dapat
menyebabkan kanker servik, karena tidak terbuat dari kapas murni tapi terbuat dari gel selulosa.

Dioksin merupakan produk sampingan dari proses pemutihan yang digunakan dalam
pembuatan produk kertas, termasuk tampon, sanitary pads (pembalut),Wanita yang terpapar
dioksin dapat mengalami gangguan endokrin pada berbagai tahap kehidupan yang meningkatkan
risiko gangguan dan kondisi yang berkaitan dengan masalah hormon seperti ketidakteraturan
siklus menstruasi, infertilitas/mandul, endometriosis, gangguan autoimun dan kanker sistem
reproduksi.Bila darah haid (bersifat panas) jatuh ke permukaan pembalut, maka zat dioksin akan
dilepaskan melalui proses penguapan. Uap dioksin masuk ke liang vagina, terus masuk ke
serviks bahkan ke rongga rahim bahkan sampai ke ovarium.Gambar ini membuktikan proses
terjadinya kanker serviks dimana akibatnya secara tidak langsung dari pembalut yang setiap
datang bulat para wanita pakai karena disitu dalam pelepasan darah haid yang keluar dan jatuh
pada permukaan pembalut lalu zat dioksin akan dilepaskan melalui proses penguapan dan
kembali lagi kedalam vagina diserap kedalam rahim melalui saluran serviks lalu masuk ke uterus
melalui tuba fallopi dan berakhir. inilah yang berbahaya bila terjadi terus-menerus pada wanita
yang tidak memperhatikan kesehatan kelamin dan pembalut yang dipakainya.Proses
penguapannya yang perrtamanya akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke
dalam rahim melaluisaluran serviks, selanjutnya masuk ke dalam uterus , berikutnya melalui
Tuba Fallopi dan berakhir di ovarium.

6. Aborsi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kaum remaja yang sering gonta ganti
pasangan.Faktanya aborsi dapat memicu terjadinya kanker serviks, bagaimana hal tersebut bisa
terjadi?

Jawab :

Wanita yang pernah mengaborsi janinnya umumnya pernah bergonta-ganti pasangan dalam
melakukan hubungan seks. Karena kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV), maka dia akan berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual. Penelitian juga
menunjukkan bahwa wanita yang pernah aborsi cenderung menggunakan narkoba, merokok, dan
minum alkohol. Perilaku tersebut terbukti membuat tubuh tidak mampu melawan HPV, sehingga
semakin besarlah risiko kanker serviks tersebut.Pakar medis meyakini bahwa aborsi benar-benar
berdampak pada kanker serviks karena rahim yang rusak saat proses aborsi. Kerusakan pada
serviks biasanya terjadi karena prosedur pengguguran dilakukan oleh orang yang tidak ahli.

HPV dapat menyebabkan kanker serviks karena dapat membuat pertumbuhan sel menjadi
tidak normal (dengan cara virus masuk ke dalam inti sel di serviks dan mengubah bentuk sel
sehingga menjadi mudah rapuh dan pertumbuhannya menjadi tidak beraturan). Terdapat 18 tipe
HPV yang menyebabkan kanker serviks antara lain 16, 18, 45, 31, 33, 52, 35, dan 58. Dimana
tipe 16 dan 18 menyebabkan paling sedikit 70% dari keseluruhan kanker serviks yang terjadi di
dunia.Mekanisme infeksi virus diawali dengan protein menempel pada dinding sel dan
mengekstraksi semua protein sel kemudian protein sel itu ditandai (berupa garis-garis)
berdasarkan polaritasnya. Jika polaritasnya sama dengan polaritas virus, maka dapat dikatakan
bahwa sel yang bersangkutan terinfeksi virus. Setelah itu, virus menginfeksi materi genetiknya
ke dalam sel yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen jika materi genetik virus ini
bertemu dengan materi genetik sel. Setelah terjadi mutasi, DNA virus akan bertambah banyak
seiring pertambahan jumlah DNA sel yang sedang bereplikasi. Ini menyebabkan displasia
(pertumbuhan sel yang tidak normal) jadi bertambah banyak dan tak terkendali sehingga
menyebabkan kanker.

Anda mungkin juga menyukai