Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEMPOL
Jl. Raya Kawah Ijen No.01 08113514431 Sempol
Website: http://puskesmassempol.blogspot.com,
Email: puskesmassempol@gmail.com
BONDOWOSO

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEMPOL


NOMOR : 800//430.10.2.24/2015

TENTANG

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS SEMPOLKABUPATEN BONDOWOSO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kepastian


penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, diperlukan SK
Kepala Puskesmas Tentang Penyediaan Obat Yang
Menjamin Ketersediaan Obat
b. bahwa untuk maksud pada huruf aSK Kepala
Puskesmas Tentang Penyediaan Obat Yang Menjamin
Ketersediaan Obat Puskesmas Sempol ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas Sempol
Kabupaten Bondowoso.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65


Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 25/PER/M.PAN/7/2010 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik.
3. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 11 tahun
2005 tentang Pelayanan Publik di Jawa Timur;

Memutuskan.........
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEMPOL TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMINKETERSEDIAAN
OBAT
PERTAMA : SK Kepala Puskesmas Tentang Penyediaan Obat Yang
Menjamin Ketersediaan Obat Puskesmas Sempol sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan kepada publik;
KEDUA : Uraian secara SK Kepala Puskesmas Tentang
Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan
Obatsebagaimana dimaksud pada
DIKTUM PERTAMA, dimuat dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Puskesmas Sempol ;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan : di Sempol
Pada tanggal : 01 Juli 2015
KEPALA PUSKESMAS SEMPOL

Drg. RUDY ISWOYO MM.


NIP. 19700823 200501 1 006
Daftar Lampiran : Surat Keputusan
Kepala Puskesmas
Sempol Kabupaten
Bondowoso
Nomor : 800 /
/430.10.2.24 /2015
Tanggal : 01 Juli 2015

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam


kegiatan pengendalian obat. Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi
kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, yang terdiri
dari:

1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di


Puskesmas dan seluruh unit pelayanan.
2. Menentukan:
- Stok optimum
- Stok pengaman/penyangga (buffer stock)
3. Menentukan waktu tunggu.
Pengendalian obat terdiri dari:

1. Pengendalian Persediaan.
2. Pengendalian Penggunaan.
3. Penanganan Obat Hilang.

1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan
terhadap stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan perlu diperhitungkan
keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau
jika dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang
dapat dipesan dengan rumus:

Q = SK + SP (WT x D) SS

Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata rata per minggu/ per bulan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal hal
yang perlu diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso
apabila terdapat pemakaian yang melebihi rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala
Puskesmas tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan
obat lainnya masih mempunyai persediaan banyak.
Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui
kecocokan antara kartu stok obat dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap
jenis obat. Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan.

2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk
menjaga kualitas pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi
pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.

3. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa


a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai
bukti pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui
persediaan obat saat itu. Obat juga dinyatakan hilang apabila
jumlah obat dalam tempat penyimpanannya ditemukan kurang
dari catatan sisa stok pada kartu stok. Pengujian silang antara
jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan catatan sisa stok
dilakukan secara berkala satu tahun sekali oleh Kepala
Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah langkah yang
harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat
yang hilang untuk dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian
tersebut kemudian menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso disertai
Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang pada Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan
pelayanan, maka petugas pengelola obat segera mengajukan
permintaan obat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan
kepada Kepolisian.

b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk
melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat
rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah
langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam
gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa
stok pada Kartu Stok oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso.

Kepala Puskesmas Sempol

Drg. RUDY ISWOYO, MM

NIP. 19700823 200501 1 006

Anda mungkin juga menyukai