Microsoft telah melawan gugatan tersebut dengan alasan bahwa menyatukan browser
internet dengan sistem operasi Windows miliknya yang perlu dilakukan karena alasan teknis.
Namun pernyataan itu ditolak, dan Microsoft harus membayar ganti rugi biaya hukum/legal
penggugat sebesar $25 juta serta harus mengizinkan pembuat PC untuk menginstal dan
mempromosikan browser non-Microsoft, pemutar multimedia, dan produk lainnya. Microsoft
memiliki hak untuk mengikat browser ke sistem operasi, jika perusahaan bisa menunjukkan
manfaat konsumen yang masuk akal.
Pada Juni 2000, Hakim Wilayah AS, Thomas Penfield Jackson, memerintahkan
Microsoft untuk memecah menjadi dua perusahaan. Namun tepat satu tahun berikutnya, pada
Juni 2001, sidang banding membatalkan keputusan itu. Akan tetapi nilai saham Microsoft
menurun dengan pesat. Sementara itu, pesaing seperti Apple telah melonjak dan saingan baru
seperti Google telah terbang.
Selain tuntutan dari berbagai Negara bagian di Amerika, Microsoft juga pernah melawan
Eropa untuk kasus antitrust ini. Uni Eropa menggugat Microsoft dua kali, menang kedua kali,
dan dikenakan denda sebesar $ 3.4 miliar. Bahkan memaksa Microsoft untuk membuat versi
khusus Windows untuk konsumen Eropa tanpa Windows Media Player.
Gugatan-gugatan antimonopoli tersebut, kata beberapa orang, adalah alasan pendiri Bill
Gates, visioner teknologi di balik kesuksesan Microsoft, mengundurkan diri sebagai chief
executive.
Selain itu, sementara Microsoft mungkin berhasil lolos dengan dominasi Windows-nya
secara utuh, monopoli komputasinya telah berakhir.
Di lain pihak, akhir kasus ini mengakibatkan Microsoft memiliki banyak uang dan bebas
untuk memasuki pasar lain yang diinginkan, seperti perangkat genggam, server, peranti lunak
aplikasi, permainan video, konsultasi tekonolgi dan layanan internet. Mereka menjadi lebih
berbahaya saat ini, kata Ken Wasch, presiden Asosiasi Industri Informasi dan Peranti Lunak.
Sementara itu, Marc Andreseen (pemilik Netscape), setelah mengalami kekalahan dalam
perang browser yang ia kumandangkan dengan Microsoft, telah mengarahkan perusahaannya
yang baru, Opsware Inc., ke ceruk-ceruk pasar yang belum disentuh oleh perusahaan Bill Gates.
1. Apakah etis bagi Microsoft untuk memaksa para pengguna system operasi Windows-nya
menggunakan browser internet miliknya sekaligus juga menggabungkan program tersebut
bersama-sama dan mencegah produsen PC menyediakan peranti lunak yang lain bagi para
pembeli computer? Apakah perilaku Microsoft terhadap rival-rivalnya etis? Mengapa atau
mengapa tidak?
Jawab :
Menurut kami perilaku microsoft tidak etis karena dengan tindakan microsoft yang
memonopoli pasar merupakan tindakan yang dapat berbahaya bagi konsumen dan inovasi
teknologi. Tindakan monopoli Windows yang dilakukan oleh microsoft telah membuat para
pelanggan Microsoft tidak memiliki alternatif yang layak secara komersial untuk Windows
atau terpaksa menggunakan barang keluaran microsoft karena peranti lunak yang
dikeluarkan oleh microsoft telah tergabung dengan komputer pelanggan sehingga tidak
memungkinkan bagi pesaing microsoft untuk mencoba berinovasi melawan microsoft.
Praktek monopoli adalah suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku
usaha yang mengakibatkan dikuasanya produksi dan pemasaran atas barang dan atau
jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum
Apa itu Antitrust?
Monopoli dilarang karena mengandung beberapa efek negatif yang merugikan, yaitu:
a. Adanya kekurangan (profil) diatas kewajaran yang normal, pelaku usaha akan
menetapkan harga agar meperoleh keuntungan yang sangat besar karena konsumen tidak ada
pilihan lain dan terpaksa membeli produk tersebut.
b. Terjadinya eksploitasi terhadap konsumen karena tidak adanya hak pilih konsumen atas
produk.
c. Adanya entry barrier dimana perusahaan lain tidak dapat masuk kedalam bidang usaha
perusahaan monopoli.
d Pendapatan tidak merata karena sumber dana dan modal tersedot kedalam perusahaan
monopoli.
2. Apakah sebaiknya Microsoft perlu untuk mengubah praktik bisnisnya untuk melindungi
dirinya dari gugatan antitrust lain di masa depan? Bagaimanakah caranya? Siapakah yang
akan meraih keuntungan dari perubahan seperti itu?
Jawab :
Menurut kami YA, sebaiknya microsoft mengganti sistem praktik bisnisnya agar
terhindar dari gugatan seperti ini dimasa depan. Dan yang akan diuntungkan tentu saja pihak
Microsoft itu sendiri. Daripada melanjutkan praktik bisnis monopoli yang hanya akan
membawa mereka kembali ke kasus antitrust, atau terus-terusan mengurusi banding dalam
sidang kasus antitrust. Padahal dari sisi bisnis, sebenarnya menerima putusan itu jauh lebih
menguntungkan bagi Microsoft. Sebab, jika banding, akan menyita lebih banyak energi,
waktu, dan dana.
Kami menyarankan Microsoft bersikap lunak dan lebih fokus pada upaya pengembangan
bisnis peranti lunak Microsoft, yang dijanjikan memiliki platform lebih terbuka. Karena,
tindakan Microsoft yang menciptakan dan mempertahankan monopoli dengan system
operasi Windows miliknya, mungkin saja memang telah membantu membuat PC lebih
mudah diakses dan terjangkau jutaan orang. Namun bagaimana dengan konsumen yang
ingin menggunakan aplikasi lain selain yang disediakan secara default oleh Windows?
4. Fokus
Jadi, bagaimana cara yang harus ditempuh Microsoft untuk memperbaiki strategi
bisnisnya?
Untuk browser internetnya juga, tidak lagi didefaultkan hanya dengan Internet Explorer, tapi
pengguna PC juga sudah bisa menginstal browser lain seperti Opera, Mozilla Firefox, Google
Chrome, dan sebagainya.
Karena kasus Antitrust Microsoft telah beberapa tahun lalu berakhir, kami akan
menambahkan sekilas tentang masalah baru yang ditemui Microsoft:
Karena tuntutan antimonopoli, mereka menjadi jauh lebih berhati-hati dan kurang agresif.
Sehingga bisa dibilang, Windows telah kalah saing oleh Apple, Android, dan berbagai platform
mobile lainnya.
Microsoft pernah merilis pernyataan seperti ini: "Pengalaman kami telah mengubah kami
dan membentuk bagaimana kami memandang tanggung jawab kami terhadap industri ini. Kami
senang membawa masalah ini ke resolusi yang sukses, dan kami sangat antusias untuk terus
menghadirkan produk dan layanan hebat bagi mitra dan pelanggan kami. "
Ketika menyadari bahwa ternyata market mobile mulai menggerogoti market PC, maka
CEO Microsoft saat itu, Steve Ballmer mulai menghadapinya dengan touch friendly Windows
yaitu Windows 8. Windows 8.1. Microsoft juga mulai serius menggarap Windows Phone 8.1,
tetapi ternyata itu sudah cukup terlambat karena market smartphone dan tablet sudah dikuasai
oleh Blackberry, Android dan iOS.
Microsoft juga sudah mencoba menggempur pasar smartphone dengan membeli Nokia
dan merilis banyak sekali range device Lumia berkelas low-end sampai mid-end. Tetapi hal itu
ternyata belum juga mampu membuat Windows Phone booming. Saat ini market mobile
Windows hanya berkisar di angka 3% saja, sedangkan iOS dan Android melenggang jauh
diatasnya.
Jadi jika Microsoft yang dulu tidak peduli aplikasi apa yang kamu gunakan, asalkan
platformnya adalah Windows. Microsoft yang sekarang tidak peduli platform apa yang kamu
gunakan, asalkan ada layanan Microsoft yang kamu gunakan didalamnya.
Kami sebagai pengamat dari kasus antitrust yang menimpa Microsoft ini, dapat mengatakan:
satu hal yang berubah di depan hukum adalah bahwa perusahaan, termasuk Microsoft, sekarang
menggunakan ancaman penyelidikan antimonopoli untuk menyerang saingannya.
Microsoft, misalnya, telah mengeluh kepada regulator tentang dominasi Google di industri
pencarian.