Anda di halaman 1dari 2

10

BAB 3
PENUTUP

3.1. Penutup

Code blue yaitu istilah kode biru yang digunakan di Rumah Sakit untuk
memberi pertolongan dengan segera pada pasien yang membutuhkan resusitasi
segera untuk mencegah terjadinya henti jantung dan henti napas dengan
memanggil atau menelpon tim code blue.

Tim code blue respon primer, merupakan tim yang beranggotakan tenaga
medis yang menguasai Basic Life Support (BLS), yang terdiri dari 3 sampai 4
anggota : 1 koordinator team, 1 petugas medis, 1 atau 2 perawat.1

Persiapannya yaitu berupa personal kit, emergency medikal kit.2

Prisnip-prinsip dalam code blue yaitu pencegahan cidera lebih lanjut,


memeriksa respon terhadap rangsangan verbal dan perabaan, perawatan jalan
napas, pernapasan, dan sirkulasi.

Proses code blue meliputi Saat ditemukan adanya seorang korban atau pasien
dengan diagnosa cardiac arrest, yang secara mendadak mengalami pingsan dan
saat dilakukan pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya nadi dan napas, yang
dilakukan yaitu tenaga medis emanggil pertolongan dan mengaktifasi local alert
menuju tim code blue.3

3.2. Saran

3.2.1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa sebaiknya selalu mengembangkan wawasan dan


ketrampilannya dalam menangani pasien kritis serta mampu menentukan prioritas
masalah dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien. Selain itu, mahasiswa
diharapkan untuk selalu mencari referensi terbaru cara menangani pasien kritis.

1
Ayari Persada dalam http://rsud.serangkab.go.id : 2015
2
Samuel Clarke, Easter Carolina, Joseph Barton dalam http://bmjopen.bmj.com
3
Ouseph, Mohidin, Tabsh, Al-Hebshi dalam http://www.hrpub.org
11

3.2.2. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi sebaiknya memfasilitasi dan memberikan akses bagi mahasiswa


dalam mengembangkan skillnya. Institusi juga sebaiknya terus mengupdate
referensi terbaru tentang keperawatan kritis.

Anda mungkin juga menyukai