Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab

pertanyaan what misalnya : apa air, apa manusia, apa alam, dan

sebagainya.(Notoadmojo, 2005)

2.1.2 Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo, (2005) pengetahuan yang dicakup di dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

2.1.2.1 Tahu (Know / C1)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya,

termsuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluru bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2.1.2.2 Memahami (Comprehesion / C2)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

besar tentang obyek yang diktahui dan dapat mengiterprestasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi

6
7

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

2.1.2.3 Aplikasi (Aplication/ C3)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yng telah

dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi ini dapat

diartikan sebagai aplikasi atau penghukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya menggunakan

rumus statistik dalam menghitung hasil penelitian, dapat menggunakan

prinsip prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

2.1.2.4 Analisis (analysis / C4)

Ada suatu kemampuan untuk mrnjabarkan materi atau suatu objek dalam

komponen komponen, tetapi masih di dalam struktur organisai tersebut dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja. Seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan ,dan sebagainya.

2.1.2.5 Sintesis (synthesis / C5)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formasi baru dari formasi formasi yang telah ada.


8

2.1.2.6 Evaluasi (Evaluation / C6)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian

dengan suatu materi atau obyek penelitian penelitian itu berdasarkan dari

suatu kriteria yang di tentkan sendiri atau menggunakan kriteria kriteria

yang telah ada.

2.1.3 Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan dibedakan menjadi 2

faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

2.1.3.1 Faktor internal

1) Usia

Usia umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangandan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan berkerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dan akan lebih

dipercaya dari orang yang belum ckup tinggi kedewasaanya. Hal ini

sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. (Hurlock, 2003).

2) Pengalaman

Merupakan suatu yang diperoleh dari pemikiran kritis seseorang dan

kejadian yang belum tentu memiliki tujuan dan keteraturan. Pengalaman

artinya berdasarkan pemikiran kritis, akantetapi pengalaman belum tentu

teratur dan bertujuan. Mungkin pengalaman tersebut hanya untuk dicacat

saja. (Soerjono Soekanto, 2003).


9

3) Gizi

Merupakan suatu proses organism menggunakan makan yang di konsumsi

secara normal melali proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,

metabolism, dan pengeluaran zat zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal organ

organ serta menghasilkan energi. (I Dewa Nyoman S, 2005)

2.1.3.2 Faktor Eksternal

1) Pendidikan

Merupakan suatu sikap, usaha untuk memperoleh pengetahuan melalui

pendidikan formal maupun informal. Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai nilai yang

baru diperkenalkan.

2) Informasi

Adalah data yang telah diubah melalui suatu proses pengerjaan statistik

yang secara potensial dapat menambah pengetahuan bagi peneliti atau

pemakai.

3) Media Masa

Adalah suatu penyebaran berita seperti surat kabar dan majalah. (Badudu

Zain, 2006).
10

4) Media Elektronika

Merupakan sarana penyebaran berita seperti radio dan televisi. (Badudu

Zain, 2006). Seiring perkembangan teknologi media elektronika saat ini

semakin berkembang tidak hanya melalui radio dan televisi tapi juga

melalui internet dan kecanggihan system computer.

5) Lingkngan

Lingkungan adalah sala satu factor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan. Lingkungan memberikan pengaruh social terutama bagi

seseorang di mana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan hal-

hal yang buruk.

6) Pekerjaan

Pekerjaan atau lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun

secara tidak langsung.

2.1.4 Pengukur Tingkat Pengetahuan

Mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara, atau angket yang

menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari suatu obyek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat diukur,

dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkatan pengetahuan di dalam domain kogniti

Menurut (Nursalam, 2006).

Pengetahuan Baik : 76 100%

Penetahuan Cukup : 56 75%

Pengetahuan Kurang : 0 55%


11

2.1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai cara yang telah digunakan untk memperoleh kebenaran

pengetahuan sepanjang sejarah, dapat di kelompokkan menjadi 2, yaitu :

2.1.5.1 Cara Tradisional

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini paling tradisional dan telah dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba-coba

ini dilakukan dangan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

2) Cara Kekuasaan (otoritas)

Menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan faktor

empiris maupun berdasarkan penalaran sendiri.

3) Berdasrkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihdapi pada masa lalu.

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir

manusia berkembang. Manusia telah mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuan melalui jalan pikiran baik individu

maupn deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran


12

secara tidak langsung melalui pertanyaan yang dikemukakan, kemudian

dicari hubungan sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila

kesimpulan melalui pertanyaan khusus kepada umum yang dinamakan

induksi membuat kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan umum kepada

yang khusus.

2.1.5.2 Cara Moderen

Cara modern adalah memperoleh pengetahan pada dewasaini dapat

disistematiskan, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmia,

atau lebih popular disebut metode penelitian. Cara ini mengembangkan

metode berfikir dan mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala alam

atau masyarakatan. Kemudian hasil penelitian tersebut dikumpulkan dan di

klasifikasikan, diambil kesimpulan dan dilakukan obserfasi pada obyek yang

diamati. Kemudian hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau

generalisasi. Selanjutnya diadakan penggabungan antara proses berfikir

deduktif- induktif- verifikatif yang akhirnya lahir cara penelitian.

(Notoatmojo, 2003).

2.2 Konsep Ibu

2.2.1 Definisi Ibu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen pendidikan Nasional,

2003), Ibu berarti wanita yang telah melahirkan seorang anak. Wanita atau ibu

adalah : pengurus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang

sehat jasmani dan rohani serta social sangat diperlukan.


13

Wanita atau ibu adalah mahluk bio-psiko-sosial-cultural dan spiritual yang

utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan

tingkat perkembangannya (Sofyan, 2006)

2.2.2 Peran Ibu

Menurut Effendy (2004) peran ibu meliputi :

1) Mengurus rumah tangga. Dalam hal ini di dalam keluarga ibu sebagai

pengurus rumah tangga. Kegiatan yang biasa ibu lakukan seperti

memasak, menyapu, menycuci, dll

2) Sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya dan sebagai salah satu

kelompok peranan social.

3) Karena secara kusus kebutuhan efektif social tidak dipenuhi oleh

ayahnya. Maka berkembang suatu hubungan persahabatan antara ibu dan

anak-anak. Ibu jauh lebih bersifat tradisional terhadap pengasuh anak

(misalnya dengan suatu penekanan yang lebih besar pada kehormatan,

kepatuhan, keberhasilan dan disiplin).

4) Sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya. Di dalam masyarakat ibu

bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya dalam rangkka mewujudkan

hubungan yang harmonis melalui acara kegiatan-kegiatan seperti arisan,

PKK dan pengkajian.

2.3 Konsep Dasar Bayi

2.3.1 Pengertian Bayi

Bayi adalah seorang anak yang belum dapat berjalan sehingga sangat perlu

diberikan ASI eksklusif. Di harapkan bahwa pertumbuhan maupun


14

perkembangan bayi akan berlangsung lebih baik. Hal itu meliputi

pertumbuhan jasmani, perkembangan kecerdasan serta perkembangan

psikologis yakni kasih sayang timbal balik antara bayi dan ibu yang

mencerminkan akhlak yang luhur.

2.3.2 Manfaat Gizi bagi bayi

Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung selama kurang lebih 40

minggu, dengan berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm. Pada

minggu pertama berat badan akan menurun, kemudian naik terus-menerus

sesuai bertambahnya umur, kecepatan kenaikan berat badan pada setiap

triwulan tidak sama, demikian juga pertambahan panjang badan. Faktor utama

yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi normal adalah masukan makanan

yang kualitas maupun kuantitasnya baik, manfaat masukan makanan atau gizi

yang berkualitas maupun kuantitasnya baik selain untuk tumbuh kembang

bayi adalah untuk menjaga kesehatan bayi atau mencegah timbulnya berbagai

penyakit.(Erna Francin Paath, 2005)

Apa yang dimakan bayi sejak usia dini merupakan pondasi penting bagi

kesehatan dan kesejahteraannya di masa depan. Keadaan gizi ibu pada

kehamilan merupakan penentu utama bagi kelangsungan hidup anaknya

menurunnya pertumbuhan pada bayi usia 4 bulan merupakan tanda terjadinya

keadaan gizi yang tidak baik. Kejadian ini bisa disebabkan oleh dua hal yaitu

karena asupan makanan yang salah atau tidak memenuhi gizi seimbang karena

penyakit infeksi dan yang kedua penyebab langsung kurang gizi. (Soekirman,

2006)
15

2.4 Konsep Dasar ASI Eksklusif

2.4.1 Pengertian ASI

ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi hingga

enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah

untuk di cerna. (Bunda, 2008).

2.4.2 Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah Bayi

hanya diberikan air susu tanpa makanan tambahan lain dianjurkan sampai

enam bulan dan di susui sedini mungkin. (Siswono, 2005).

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain,

dan tanpa tambahan makanan lain yang diberikan pada bayi berumur 0 - 6

bulan (Dinkes, 2008).

Riset media mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang

dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia lebih dari enam

bulan.

2.4.3 Manfaat Pemberian ASI

2.4.3.1 Bagi Bayi

1) ASI sebagai nutrisi

Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya

sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

komposisinya akan berbeda dengan ibu yang melahirkan bayi cukup

bulan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
16

yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan bayi yang

paling sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya.

2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat

kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan

cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru

membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar propektif

pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan.

3) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia enam bulan

akan menjamin tercapainya perkembangan potensi kecerdasan anak secara

optimal. Hal ini karena selain sebagai nutren yang lokal dengan komposisi

yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga

mengandung nutren-nutren khusus yang diperlukan otak agar tumbuh

optimal.

4) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan

merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman tentram

terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang sudah

ia kenal sejak dalam kandungan.


17

2.4.3.2 Bagi Ibu

1) Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman murah dan cukup

berhasil

2) Lebih ekonomis / murah

Dengan memberikan ASI berarti menghemat untuk pengeluaran susu

formula perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum susu

formula.

3) Tidak merepotkan dan hemat waktu

ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau

memasak air, juga tanpa harus mencuci botol dan tanpa menunggu.

4) Halal

5) Mudah di cerna dan lain-lain.

6) Mencegah Perdarahan Post Partum

Hisapan bayi menghasilkan hormon progesteron yang merangsang

kontraksi rahim untuk mencegah perdarahan

7) Mengecilkan rahim

Dengan meningkatnya hormon oksitosin, membantu rahim kembali

keukuran semula.

8) Mengurangi terjadinya anemia

Resiko anemia karena kekurangan zat besi dapat dihindari dengan

penundaan kembalinya masa haid dan pengurangan perdarahan.


18

9) Lebih cepat langsing kembali

Di perlukan energi untuk menyusui dan pembentukan ASI diambil dari

cadangan lemak yang tertimbun.

10) Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak

11) Mengurangi kemungkinan kanker payudara, rahim dan ovarium

12) Mengurangi kemungkinan oesteoporosis dan rematik

Resiko terkena oesteoporosis 4 kali lebih kecil dibandingkan dengan

wanita yang tidak menyusui.

13) Portabel dan praktis

Mudah dibawa, kapan dan dimana saja, siap minum dengan suhu yang

selalu tepat.

2.4.4 Tanda ASI cukup pada bayi

2.4.4.1 Bayi buang air kecil 5-6 x sehari

2.4.4.2 Bayi buang air besar 2x atau lebh sehari

2.4.4.3 Mengakhiri menyusu sendiri

2.4.4.4 Bayi rileks dan puas setelah minum

2.4.4.5 Bayi bertambah berat badan sekitra 750 gram 1 kilogram setiap bulannya.

(March, 2007)

2.4.5 Komposisi yang terkandung dalam ASI

2.4.5.1 Protein

Protein dalam ASI mencapai kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan

optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut yang

sesuai untuk ginjal bayi yang belum matang.


19

2.4.5.2 Lemak

Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu absorsi lemak.

Fungsi kolesterol dengan kadar tinggi dalam ASI tidak sepenuhnya dipahami

tetapi di perkirakan bahwa kadar awal ini dapat mempengaruhi tubuh dalam

menangani suatu substansi di kemudian hari.

2.4.5.3 Karbohidrat Laktosa

Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi laktosa dalam

ASI; laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan energi bayi. Asupan

laktosa yang berlebihan kadang-kadang dicurigai terjadi pada bayi yang

mendapat ASI, yang bersifat mudah marah, gelisah dan konsistensi feces

encer.

2.4.5.4 Vitamin

ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi, walaupun kadarnya bervariasi

sesuai dengan alat maternal. Penting bagi bayi untuk mendapatkan kolustrum

dan kemudian susu awal untuk memastikan bahwa vitamin yang larut

diperoleh bayi pemancaran sinar matahari selama 30 menit setiap minggu ke

kepala dan tangan menghasilkan vitamin D yang cukup.

2.4.5.5 Mineral

Zat besi di dalam ASI berikatan dengan protein yang tidak terkait jika terdapat

kadar seng dan tembaga. Penting bagi bidan untuk memperhatikan manfaat

ASI dalam diet dan istilah anti infeksi.(Christine Henderson, 2006)


20

2.4.6 Tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan Komposisi berbeda diantaranya :

2.4.6.1 Kolustrum

1) Pengertian

Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah

melahirkan (4-7 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya

dengan ASI matang dengan volume 150-300 ml/hari

(1) Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi

(2) Mengandung : imunoglobin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zn, Fe),

vitamin (A,D,E,K) lemak dan rendah laktosa.

(3) Pengeluaran kolustrum berlansung sekitar dua tiga hari dan diikuti

ASI yang mulai berwarna putih.

2) Manfaat

(1) Kolustrum mengadung zat kekebalan terutama IGA untuk melindungi

bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.

(2) Jumlah kolustrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan

bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup

untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolustrum

diberikan pada bayi.

(3) Kolustrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan

mengadung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan

kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

(4) Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama

berwarna hitam kehijauan.


21

2.4.6.2 ASI Transisi (peralihan/antara)

1) Pengertian

ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolustrum (8-20 hari)

dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar protein, mineral

lebih rendah. ASI antara, mulai berwarna bening dengan susunan yang

disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan mencerna usus bayi.

2) Komposisi

Kadar protein rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat tinggi dan

Volume juga meningkat

2.4.6.3 ASI sempurna (ASI matang)

ASI sempurna adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan

volume bervariasi yaitu 300-850 ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi

saat laktasi.

Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi, sehingga

dapat menerima susunan ASI sempurna

2.4.7 Resiko Tidak di Berikan ASI Eksklusif

Pada penelitian yang diadakan di tahun 2000 terbukti bahwa bayi-bayi yang

tidak diberikan ASI Eksklusif selama 13 minggu pertama dalam

kehidupannya memiliki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi saluran cerna

yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan ASI.

Menurunnya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah

selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam

Kehidupan anak. Selain itu, bayi-bayi yang tidak diberikan ASI mudah
22

terkena penyakit - penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan

tubuh..(Roesli, 2005).

2.4.7.1 Meningkatkan resiko asma

2.4.7.2 Meningkatkan resiko alergi

2.4.7.3 Mengurangi/menghambat perkembangan kognitif

2.4.7.4 Meningkatkan resiko infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)

2.4.7.5 Meningkatkan resiko oklusi pada gigi anak

2.4.7.6 Meningkatkan resiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasi

2.4.7.7 Meningkatkan resiko kurang gizi

2.4.7.8 Meningkatkan resiko kanker pada anak-anak

2.4.7.9 Meningkatkan resiko penyakit kronis

2.4.7.10 Meningkatkan resiko diabetes

2.4.7.11 Meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (jantung)

2.4.7.12 Meningkatkan resiko obesitas

2.4.7.13 Meningkatkan resiko infeksi saluran pencernaan

2.4.7.14 Meningkatkan resiko kematian pada bayi dan akan-kanak

2.4.7.15 Meningkatkan resiko infeksi telinga dan otitis media

2.4.7.16 Meningkatkan resiko terkena efek samping dari kontaminasi

lingkungan
23

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti (Setiadi, 2007).

Tingkat pengetahuan Ibu-ibutentang


Factor Internal ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 Faktor Eksternal
bulan di Kampung Greges Barat
1. Sikap 1. Lingkungan
Gang Mulyo Rt 3 dan 4 Rw 4,
2. Pendidikan 2. Informasi
Surabaya
3. Umur 3. Social budaya
4. Jenis kelamin C1 (tahu)
5. intelegitas
Tingkat pengetahuan :

Baik : 76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : 0-55%

Keterangan :

: Di teliti

: Tidak di teliti

: Mempengaruhi

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Studi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI eksklusif
Pada Bayi Usia 0-6 bulan

Anda mungkin juga menyukai