Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan merupakan salah satu masalah
yang cukup berbahaya. Ada 2 jenis perdarahan yang bisa terjadi pada masa kehamilan
yaitu abortus ketika usia kehamilan kurang dari 22 minggu dan antepartum ketika usia
kehamilan sudah lebih dari 22 minggu. Perdarahan yang terjadi pada antepartum lebih
berbahaya oleh karena itu diperlukan penanganan yang berbeda pula.
Perdarahan yang berbahaya muncul pada antepartum biasanya disebabkan
karena adanya kelainan pada plasenta. Perdarahan yang muncul akibat kelainan
plasenta umumnya mudah untuk ditentukan adalah plasenta previa dan solusio
plasenta. Namun ada pula perdarahan yang belum jelas penyebab pastinya.
Perdarahan menempati presentasi tertinggi penyebab kematian ibu yaitu 28%.
Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan
karena perdarahan berkisar antara kurang dari 10% sampai 60%. Salah satu
perdarahan antepartum adalah plasenta previa. Pada umumnya gejala pada plasenta
previa berlangsung perlahan diawali dengan gejala dini berupa perdarahan berulang
yang sedikit tanpa disertai rasa nyeri dan terjadi sewaktu-waktu sehingga tidak
menimbulkan trauma.
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimpalntasi pada tempat
abnormal yaitu dibawah segmen rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (Mohtar, 2012). Faktor yang meningkatkan plasenta
previa diantaranya adalah faktor usia, paritas dan endometrium yang cacat. Karena
endometrium yang cacat meningkatkan kejadian plasenta previa di kehamilan yang
selanjutnya.
Plasenta previa memerlukan penanganan yang khusus karena hal tersebut bisa
merugikan ibu dan janin yang dikandung. Komplikasi yang ditimbulkan karena
plasenta previa adalah anemia, syok, retensio plasenta bahkan kematian ibu.
Sedangkan komlpikasi pada janin adalah kelainan prematur, gawat janin dari asfiksia
sedang sampai berat bahkan kematian janin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari plasenta previa?
2. Bagaimana etiologi dari plasenta previa?
3. Apa saja manifestasi klinis plasentra previa?
4. Apa saja komplikasi yang terjadi pada plasenta previa?
5. Bagaimana penatalaksanaan pada plasenta previa?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada plasenta previa?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menyusun serta melakukan manajemen asuhan keperawatan
secara langsung pada ibu hamil dengan plasenta previa.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa.
b. Mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa.
c. Mampu melakukan pelaksanaan keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa.
d. Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa.

D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan mengenai tanda-tanda
bahaya dan usaha penanggulangan sehingga diharapkan dapat dicegah secara
dini.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang plasenta previa serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat setelah studi.
Daftar pustaka
Runiari, N., Mayuni, I., & Nurkesumasari, N. (2012). Usia dan Paritas dengan Plasenta Previa Pada Ibu
Hamil. Jurnal Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai