Anda di halaman 1dari 11

ktur Mikrokontroller

Category: Uncategorized Leave a Comment

Pertanyaan :

Pelajari tentang arsitektur mikrokontroler sbb :

1. MCS51

2. AT89s51

3. AT89s52

4. ATmega8535

5. ATmega8

6. ATmega16

7. ATmega32

8. ATmega328

9. ARM

10. MIPS

Apa yang membedakan antara 1 s/d 3 dengan 4 s/d 10, berikan penjelasan dan buat posting di
iMe KL601

Status :

Tercapai

Keterangan :

Saya sudah mengerjakan tugas ini.

Pembuktian :

1. MCS51
Mikrokontroler 8051 merupakan keluarga mikrokontroler MCS-51. Yang termasuk dalam
keluarga MCS-51 adalah mikrokontroler 8031 (versi 8051 tanpa EPROM), 8751, dan 8052.
Keluarga MCS-51 memiliki tipe CPU, RAM, counter/ timer, port paralel, dan port serial yang
sama. Mikrokontroler 8051 diperkenalkan pertama kali oleh Intel corp. pada akhir 1970.
Mikrokontroler 8051 merupakan kontroller 8-bit yang mampu mengakses 64 Kbyte memory
dan 64 Kbyte data memory (eksternal).

Pada awal perkembangannya, mikroprosesor dibuat berdasarkan kebutuhan aplikasi yang


lebih spesifik, dalam hal ini mikroprosesor dibagii menjadi beberapa jenis, yaitu :

Mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set of Computing) dan CISC (Complex


Instruction Set of Computing). Jenis ini yang digunakan untuk pengolahan informasi
dengan perangkat lunak yang rumit dan digunakan untuk kebanyakan PC saat ini.

Pengolah Sinyal Digital, DSP (Digital Signal Processor). Memiliki perangkat lunak
dan perangkat keras yang ditujukan untuk mempermudah proses pengolahan sinyal-
sinyal digital. DSP digunakan pada perangkat audio dan video modern seperti VCD,
DVD, Home Theatre dan juga pada kartu-kartu multimedia di computer.Dalam
perkembangan yang begitu cepat, batasan-batasan tersebut menjadi kabur, seperti
definisi mini, mikro dan mainframe computer. Beberapa mikrokontroller disebut
embedded processor, artinya prosesor yang diberikan program khusus yang
selanjutnya diaplikasikan untuk akumulasi data dan kendali khusus, serta bias
diprogram ulang. Beberapa mikrokontroller modern juga dilengkapi dengan DSP atau
terdapat pula mkrokontroler yang tergolong RISC seperti mkrokontroler AVR (Alf
(Egil Bogen) and Vegard (Wollan) s Risc processor).

Mikrokontroller adalah suatu chip yang dibuat dengan cirri khasnya, umumnya adalah :

Memiliki memori yang relatif sedikit. Penggunaan mikrokontroller untuk keperluan


instrumentasi khusus membuatnya tidak efisien jika menggunakan memori yang besar
namun tidak terpakai.
Memiliki unit I/O langsung. Berbeda dengan mkrokomputer yang unit I/O-nya dapat
dikonfigurasi lebih lanjut, mikrokontroller memiliki unit I/O yang terintregasi dan
berhubungan langsung dengan mikroprosesornya.
Sedangkan dalam hal aplikasi, mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut :

Program relatif lebih kecil dari pada program PC.


Konsumsi daya kecil.
Rangkaian sederhana dan kompak.
Murah, karena komponen yang digunakan sedikit.
Unit I/O yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED, latch.
Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim misalnya temperatur, tekanan,
kelembaban dan sebagainya.

2. AT89S51 :

Mikrokontroler tipe AT89S51 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51 dengan


konfigurasi yang sama persis dengan AT89C51 yang cukup terkenal, hanya saja AT89S51
mempunyai fitur ISP (In-System Programmable Flash Memory). Fitur ini memungkinkan
mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu sistem elektronik tanpa melalui
Programmer Board atau Downloader Board. Mikrokontroler dapat diprogram langsung
melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel port pada suatu Personal Computer.
Adapun fitur yang dimiliki Mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut :

1. Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga MCS51.
2. Osilator internal dan rangkaian pewaktu, RAM internal 128 byte (on chip).
3. Empat buah Programmable port I/O,masing-masing terdiri atas 8 jalur I/O
4. Dua buah Timer Counter 16 bit.
5. Lima buah jalur interupsi (2 interupsi external dan 3 interupsi internal )
6. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART.
7. Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi Boolean (bit)
8. Kecepatan pelaksanaan instruksi per siklus 1 microdetik pada frekuensi clock 12 MHz
9. 4 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi dan dihapus sampai 1000 kali
10. In-System Programmable Flash Memory

Dengan keistimewaan diatas, pembuatan alat menggunakan AT89S51 menjadi lebih


sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak. Sehingga mikrokontroler
AT89S51 ini mempunyai keistimewaan dari segi perangkat keras.
3. AT89s52 :

Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51.


Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte
yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai
kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga
buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan
untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan
mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip
operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory dan
memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang menguntungkan adalah
sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang rumit.

Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program
terlebih dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan
pengontrolan yang diperlukan dan yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan
kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file heksa (Hex File), dan program
tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem kontrol.

Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk


diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller
berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan
perkembangan teknologi baru. Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak
produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC
(Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan
dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan
kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin
diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8
pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing
dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan
dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak
memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.

4. ATmega8535 :
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC.
Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati
1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi
walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa
fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk
berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D


2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilatorinternal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
8. Unit Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.

5. ATmega8 :
AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki
8K byte In-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini
mampu mengeksekusi intruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz.
Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan
yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja
dengan tegangan antara 2.7 tegangan antara 4,5 5,5 V.

6. ATmega16 :

Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori program dari
memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data
dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent).
Secara garis besar mikrokontroler ATMega16 terdiri dari :
1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.
2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte

3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.


4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.
5. User interupsi internal dan eksternal
6. Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial
7. Fitur Peripheral

Dua buah 8-bit timer/counter dengan prescaler terpisah dan mode compare
Satu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan mode capture
Real time counter dengan osilator tersendiri
Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog
8 kanal, 10 bit ADC
Byte-oriented Two-wire Serial Interface
Watchdog timer dengan osilator internal
7. ATmega32 :
Mikrokontroler AVR ATmega32 merupakan CMOS dengan konsumsi daya rendah,
mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC. Dengan
mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega32 memiliki kecepatan
data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang
sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan.
Berikut kelebihan yang dimiliki ATmega32 (Aozon mengambil referensi langsung dari
Atmel termasuk datasheet yang diterbitkannya):

1. Kinerja Tinggi, Low-Power AVR 8-bit Microcontroller

Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya The low-power Atmel 8-bit AVR
RISC-based microcontroller The device supports throughput of 16 MIPS at 16
MHz and operates between 2.7-5.5 volts.

2. Menggunakan Arsitektur RISC

Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC)


atau set instruksi Komputasi yang disederhanakan.

3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori Non-Volatile

Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu
mencapai 85C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25C.

4. Memiliki Antarmuka JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant)

Tidak hanya SPI, ATmega32 memiliki antarmuka JTAG yang memungkinkan


pengguna dapat memprogram Flash, EEPROM, Fuse, dan Lock Bits.

5. Memiliki Fitur Perangkat

Mikrokontroler AVR memiliki fitur tambahan yang sangat membantu kita untuk
melakukan penelitian yang lebih baik, seperti terdapat ADC, PWM dan Timer.

6. Memiliki Fitur Tambahan

Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep,
eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi RC Oscillator internal.
7. Mempunyai 32 jalur Program I/O

ATmega32 mempunyai 32 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk


mengontrol lebih banyak device/ perangkat, seperti Tombol/ switch, LED, buzzer dan
LCD.

8. Memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt

ATmega32 memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat
membantu kita untuk menghemat listrik. Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz
(tanpa overclock).

9. Daya yang dibutuhkan ketika aktif hanya 1,1 mA

ATmega32 membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang
biasa kita pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika
aktif saja hanya 1,1 mA, bahkan bisa mencapai 1 uA ketika mode power-down.

Arsitektur AVR ini menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum. Semua
register tersebut langsung terhubung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang
memungkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah tunggal dalam satu clock
cycle. Hal ini menghasilkan kode yang efektif dan kecepatan prosesnya 10 kali lebih cepat
dari pada mikrokontroler CISC biasa. Berikut adalah blok diagram Mikrokontroler AVR
ATMega32.

8. ATmega328 :

ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler


yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32,
ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori,
banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi
ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa
mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak
kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan
ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan
mikrokontroler diatas.

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC
(Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari
pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini memiliki
beberapa fitur antara lain:

1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)


sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap
dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
4. 32 x 8-bit register serba guna.
5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
6. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2
KB dari flash memori sebagai bootloader.
7. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

9. ARM :

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set
Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari
Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC
Machine). Dalam proses perkembangannya, akhirnya kekayaan intelektual tentang ARM
dibeli oleh ARM Ltd namun ARM Ltd kemudian memutuskan untuk tidak memproduksi
ARM prosesor, tetapi melisensikan desain prosesor tersebut untuk digabungkan dengan ASIC
(Application Specific IC) yang membutuhkan kontroler embedded (contoh: kontroler printer,
kontroler mesin cuci, kontroler video dekoder, kontroler ethernet hub/router, dan sebagainya).

ARM klasik (Classic ARM Processors) adalah keluarga ARM prosesor yang pertama kali
dirilis oleh ARM Ltd (sekarang ARM Holdings). Prosesor ARM klasik ideal untuk pengguna
yang ingin menggunakan teknologi telah teruji di pasar. Prosesorprosesor ini telah digunakan
untuk berbagai macam produk elektronik selama bertahun-tahun. Desainer produk elektronik
yang memilih prosesorprosesor ini dijamin mempunyai dukungan ekosistem dan sumber daya
yang luas, tingkat kesulitan integrasi yang minimum, dan menurunkan waktu desain.

ARM Cortex Embedded (ARM Cortex Embedded Processors)


Prosesorprosesor di keluarga seri CortexM telah dikembangkan khusus untuk domain
mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan
manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang
minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat
diminati. Contoh aplikasi prosesor CortexM adalah mikrokontroller dan sensor cerdas.
Prosesor-prosesor di keluarga seri CortexR, sebaliknya, dikembangkan khusus untuk
keperluan realtime yang mendalam, dimana kebutuhan konsumsi daya minimum dan sifat
interrupt yang terprediksi diimbangi dengan performa yang luar biasa dan kompatibilitas
yang kuat dengan platform yang telah ada. Contoh aplikasi prosesor CortexR adalah ABS
(Automotive Braking Systems), kontroler elektronik roda gigi, hidrolik, dan mesin otomotif.

ARM Cortex Prosesor (ARM Cortex Application Processors)


Prosesorprosesor di keluarga prosesor aplikasi dikembangkan untuk aplikasi yang
membutuhkan daya komputasi yang tinggi (frekuensi prosesing ratarata 2GHz), seperti
netbook, mobile internet devices, smartphone, dan lain-lain.

Mikrokontroler Nuvoton NUC140

NUC140 series adalah ARM Cortex mikrokontroler dengan M0. Cortex M0 adalah prosesor
ARM terbaru dengan kinerja 32 bit dengan biaya setara dengan mikrokontroler 8 bit. ARM
CortexM0 mempunyai peripheralperipheral yang terintegrasi dengan prosesor. Peripheral-
peripheral tersebut merupakan bagian dari desain ARM CortexM0. Karena itu, peripheral-
peripheral tersebut terdapat di semua mikroprosesor yang berbasis ARM CortexM0,
walaupun dibuat oleh manufaktur yang berbeda. Selain itu, peripheralperipheral yang
terdapat di ARM CortexM0, juga terdapat di prosesor ARM CortexM yang lain (ARM
CortexM1, ARM CortexM3, ARM CortexM4), sehingga semua prosesor di keluarga ARM
CortexM kompatibel satu sama lainnya.
Kompatibilitas Set Instruksi Nuvoton NUC140 ARM CortexM0
Set instruksi yang digunakan oleh ARM CortexM0 dinamakan set instruksi Thumb. Set
instruksi ARM CortexM0 adalah subset dari set instruksi ARM CortexM yang lain, sehingga
program yang dikompile untuk ARM CortexM0 kompatibel dengan prosesor ARM CortexM
yang lain.

Selain itu, ARM CortexM0 juga kompatibel dengan set instruksi prosesor ARM dari seri
klasik dan CortexA (ARM Cortex Application Processor).

NuMicro seri NUC1xx memiliki inti ARM Cortex M0 yang tertanam dengan kecepatan
hingga 50 MHz, dilengkapi dengan memori flash untuk program 32KB/64KB/128KB,
SRAM sebesar 4KB/8KB/16KB dan memori flash loader untuk ISP (In System
Programming) sebesar 4KB. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai macam periperal,
seperti GPIO, Timer, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI/MICROWIRE, I2C, I2S,
PWM, LIN, CAN, PS2, USB 2.0 FS Device, ADC 12 bit, komparator analog, Low Voltage
Reset, dan Brown Out Detector.

10. MIPS :

MIPS (Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages) merupakan salah satu prosesor
yang dibangun dengan arsitekturRISC. Desain prosesor MIPS saat ini banyak digunakan pada
beberapa sistem embedded seperti the Series2 TiVo, perangkatWindows CE, Cisco routers,
Android, dan konsol permainan seperti Nintendo 64 dan Sony PlayStation.

Anda mungkin juga menyukai