Anda di halaman 1dari 6

SPORULASI

Endospora merupakan sebuah fasa yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti Bacillus dan
Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan. Proses
ini dikenal sebagai sporulasi. Spora bakteri berbeda dengan spora pada jamur. Spora bakteri tidak
mempunyai fungsi sebagai alat reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem
seperti suhu yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (disinfektan, antibiotik) dan radiasi sinar
UV. Endospora dapat disebut sebagai fase tidur dari bakteri. Endospora mampu bertahan sampai
kondisi lingkungan kembali menguntungkan, kemudian membentuk proses germinasi, dan
membentuk bakteri sel tunggal. Fungsi endospora bagi sang bakteri adalah sebagai survival structure
(struktur dorman) yang memungkinkan bakteri bertahan pada keadaan yang tidak menguntungkan
seperti kondisi lingkungan yang ekstrim (kekeringan, temperatur sangat rendah atau sangat tinggi)
atau kekurangan nutrisi.
Endospora dapat dibagi menjadi beberapa bagian penting. Bagian tengah endospores berisi
inti dan terdiri dari sitoplasma, DNA, ribosom, enzim dan segala sesuatu yang diperlukan saat bakteri
kembali menjadi sel vegetative. Bagian intinya penting untuk tahan panas, dormansi jangka panjang
dan untuk perlawanan zat-zat kimia yang beracun. Dipicolinate kalsium merupakan komponen utama
dari inti dan berperan dalam perlawanan terhadap panas dan sinar UV. Korteks mengelilingi inti dan
terdiri dari dua lapisan, tipis lapisan lebih padat yang mirip dengan struktur dinding sel vegetatif dan
yang lebih tebal ,lapisan kurang padat diubah peptidoglikan. Dua modifikasi utama yang muncul.
Pertama, ada kurang silang dengan hanya 3% dari asam muramic yang muncul di peptidoglikan dari
korteks, dibandingkan dengan 40% muramic asam di dinding sel vegetatif. Kedua, banyak dari asam
muramic dimodifikasi untuk struktur muramic--lactam. Kedua modifikasi dari korteks tampak
penting dalam perkecambahan. Muramic--lactam berfungsi sebagai target spesifik enzim litik yang
diaktifkan selama perkecambahan dan semakin rendah silang memungkinkan perkembangan lebih
mudah. Luar korteks adalah spora mantel protein yang mengandung beberapa lapisan yang kedap
bagi kebanyakan bahan kimia. Mantel terdiri dari lebih dari dua lusin jenis protein dan ada beberapa
bukti bahwa protein tersebut dihubungkan oleh lintas-jaringan . Ikatan Kovalen ini hubungan antara
protein mantel mungkin berkontribusi pada spora perlawanan.
Bakteri yang dapat membentuk endospora sebagian besar adalah golongan bakteri Gram
positif. Contoh bakteri yang dapat membentuk endospora, antara lain Bacillus mycoides, Bacillus
anthracis, Bacillus cereus, Bacillus thuringiensis (patogen pada serangga), Clostridium perfringens
(menyebabkan keracunan makanan), Clostridium botulinum, dan Clostridium tetani.

Mekanisme terjadinya sporulasi adalah sebagai berikut:


1 Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial tidak
berlangsung lama.
2 Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora. Masing-
masing sel menerima DNA anakan.
3 Selanjutnya terjadi fagositosis sel pra-spora oleh sel induk, sehingga sel pra-spora menjadi
bentukan yang disebut protoplas.
4 Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut perkembangan spora-awal
(forespore). Pada perkembangan spora-awal belum terbentuk peptidoglikan, sehingga bentuk
spora-awal tidak beraturan (amorf).
5 Pembentukan korteks (peptidoglikan). Spora-awal menyintesis peptidoglikan sehingga spora-
awal mempunyai bentuk pasti. Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut juga
pembentukan korteks.
6 Pembentukan pembungkus (coat). Spora-awal menyintesis berlapis-lapis pembungkus spora.
Pembungkus spora disintesis baik secara terus-menerus maupun terputus-putus, sehingga
tampak seperti penebalan korteks. Material korteks dan pembungkus spora berbeda.
7 Pematangan spora. Spora bakteri menyintesis asam dipokolinat dan melakukan pengambilan
kalsium. Dua komponen ini merupakan karakteristik resistensi dan dormansi endospora.
8 Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga spora yang telah
matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolik yang terjadi sampai spora siap untuk melakukan
germinasi. Proses sporulasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam.
STRUKTUR ENDOSPORA
Struktur endospora tersebut antara lain :
Eksosporium : dinding terluar endospora yang terdiri dari lapisan protein tipis
Mantel : Beberapa lapis protein khusus yang membentuk mantel endospora
Korteks : Lapisan yang terdiri dari peptidoglikan
Inti (core) : Bagian yang terdiri dari dinding inti, membran sitoplasma, sitoplasma, ribosom,
kromosom sirkuler dan organel vital lain
Bagian inti endospora memiliki konsistensi mirip gel karena kandungan airnya sangat sedikit. Hal ini
dapat meningkatkan ketahanan molekul-molekul dalam endospora dari suhu tinggi (hingga 150 C)
dan zat kimia berbahaya seperti hidrogen peroksida.
Jenis-jenis Endospora Pada Bakteri Berdasarkan Letaknya

Terdapat tiga jenis bakteri berdasarkan letaknya saat diamati menggunakan mikroskop.
Berikut bagan, keterangan dan contoh bakteri yang menghasilkan spora masing-masing tipe.
Endospora terminal: Endospora yang terletak disalah satu ujung sel vegetatif bakteri. Contoh
: Clostridium tertium
Endospora subterminal : Endospora yang letaknya diujung sel. Namun lebih menjorok
ketengah sel. Contoh : Clostridium perfringens
Endospora sentral : Endospora yang terletak di tengah sel vegetatif. Contoh : Clostridium
bifermentans

Anda mungkin juga menyukai