Anda di halaman 1dari 4

Nama :Lambok Sinaga

NPM : 240110150001

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membongkar dan memasang kembali bagian dari
silinder kop/Cylinder head mesin sepeda motor. Pembongkaran tersebut berfungsi
untuk mengetahui bagian-bagian dari silinder kop dan komponen yang ada dalam
silinder kop/Cylinder head dan blok silinder tersebut beserta dengan fungsinya. Pada
umunya membongkar bagian silinder kop/Cylinder head dimulai dengan
melonggarkan atau melepaskan baut yang berada pada bagian samping dengan
menggunakan kunci momen atau bisa juga menggunakan kunci yang ukurannya
sesuai dengan baut pada silinder kop/Cylinder head mesin yang digunakan. Dalam
membuka baut silinder kop/Cylinder head keempat baut tidak boleh dibuka secara
lansung satu per satu, tetapi harus dibuka secara bersamaan. Karena apabila dibuka
secara satu per satu akan menyebabkan ketidakseimbangan pada mur silinder
kop/Cylinder head dimana mur yang yang lain akan tertekan karena masih terkunci
ketat. Setelah semua baut silinder kop/Cylinder head terlepas, maka kita dapat
melepaskan silinder kop/Cylinder head dari blok silinder dengan cara menariknya
dengan bantuan obeng atau peralatan lainnya yang dapat membantu.
Silinder kop atau silinder kepala merupakan salah satu bagian terpenting dari
sebuah mesin motor, silinde rkop dibuat dari bahan besi tuang halus dan sebagian
juga terbuat dari bahan campuran aluminium. Dimana silinder kop tersebut berfungsis
ebagai tempat pembakaran (ruang bakar), sebagai tempat kelengkapan mekanisme
katup, saluran pemasukan dan juga saluran pembuangan, tempat pemasangan busi
dan lain sebagainya.
Setelah itu praktikan membuka tutup bagian samping silinder kop/Cylinder
head.Setelah bagian samping silinder terbuka terlihat bagian dalam dari silinder
tersebut salah satunya yaitu gear kecil dan rantai timing. Dimana rantai timing ini
akan menghubungkan gear kecil tersebut ke gear putaran mesin yang ada dalam blok
engkol. Pada gear tersebut terdapat garis kecil pada bagian gearnya, garis kecil
tersebut berfungsi sebagai tanda titik mati dari mesin motor, yang akan menjadi
patokan dalam pemasangan gear tersebut agar mesin bisa hidup. Garis tersebut
sebagai patokan karena pada saat garis tersebut ditempatkan sejajar dengan lubang
salah satu blok silinder, maka posisi torak/piston akan berada pada posisi titik mati
atas. Pada aplikasinya, putaran yang dihasilkan dari torak/piston akan mempengaruhi
atau memutar gear putaran mesin dalam blok mesin. Dalam teorinya untuk mesin 4
tak, 1 kerja akan dihasilkan dari 2 siklus kerja dari torak/piston tersebut.Selain
melepaskan baut dari bagian samping motor tersebut, praktikan juga harus
melepaskan baut yang berada pada bagian ujung mesin motor dan melepaskan rante
pada gear yang berada di silinder kop agar mudah untuk memisahkan silinder kop
dengan bagian yang lainnya.
Setelah silinder kop/Cylinder head dilepas terlihat bagian lain dari silinder
kop tersebut diantanya adalah 2 buah katup dan 2 buah karet yang berada pada
bagian atas bawah rante, 2 buah karet tersebut berfungsi untuk melindungi rante dari
gesekan yang tidak diinginkan dengan bagian silinder kop sehingga dapat membuat
rante tersebut rusak. 2 buah katup tersebut memiliki ukuran yang berbeda, dimana
katup yang lebih besar berfungsi untuk membuang keluaran dari proses pembakaran,
yang biasanya katup tersebut langsung dihubungkan pada knalpot motor, sedangkan
katup yang memiliki ukuran lebih kecil berfungsi sebagai pengatur pemasukan dari
campuran bahan bakar dan udara yang selanjutnya dilakukan proses pembakaran.
Selain melepaskan silinder kop dari badan mesin praktikan juga melepaskan bagian
boring dari mesin tersebut, untuk melepaskan bagian boring tersebut terlebih dahulu
melepaskan 2 karet yang melindungi dari rante. Setelah bagian boring terlepas terlihat
jelas bagian dari piston pada mesin motor tersebut dan cara kerja dari piston itu
sendiri.
Setelah pembongkaran selesai selanjutnya adalah proses pemasangan kembali,
dimana proses tersebut merupakan kebalikan dari proses pembongkaran. Akan tetapi
pada proses pemasangan ini sedikit lebih sulit dikarenakan pada pemasangan gear
silinder dalam blok engkol tersebut harus sejajar dengan bagian T pada rangka
sehingga piston tersebut tepat pada titik mati atas. Apabila piston tersebut tidak
sejajar dengan titik mati atas akan mengakibatkan mesin tersebut tidak bias atau sulit
untuk dihidupkan. Mesin sulit untuk hidup dikarenakan putaran torak/piston terhadap
putaran gear, rantai timing, dan gear dalam blok engkol akan berantakan. Hal ini
tidak hanya menyebabkan mesin sulit nyala, tetapi bahkan dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen lainnya dalam mesin. Antara lain rantai timing bisa rusak
bahkan putus, gear bisa jadi haus/habis, dan lain sebagainya. Dalam proses
pemasangan hal yang penting adalah kebersihan. Jangan sampai ada pasir atau
partikel yang keras masuk kedalam bagian mesin, karena hal tersebut dapat merusak
mesin dengan menyebabkan kehausan pada besi-besi yang ada dialam mesin.
Nama :Lambok Sinaga
NPM : 240110150001

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini:
1. Pada silinder kop/Cylinder head terdapat dua katup yang memiliki fungsi sebagai
tempat masukan bahan bakar dengan udara dan tempat untuk keluaran dari
proses pembakaran.
2. Dalam silinder kop/Cylinder head terdapat gear kecil yang dihubungkan ke gear
dalam blok engkol dengan rantai timing
3. Silinder kop/Cylinder head merupakan bagian mesin yang memiliki fungsi
sebagai tempat pembakaran.
4. Pada pemasangan gear silinder harus pada bagian titik mati atas agar mesin
mudah untuk dihidupkan.
5. Motor dapat dinyalakan kembali apabila piston berada pada posisi titik mati atas
(TMA).
6. Mesin motor bakar dapat bekerja ketika silinder dihubungkan dengan
karburator.
7. Ketepatan pemasangan posisi komponen, secara spesifik akan menentukan
kinerja perputaran yang berefek pada gerak piston.

5.2 Saran
Adapun saran yang deberikanpadapraktikum kali ini:
1. Sebaiknya praktikan benar benar serius melakukan praktikum supaya tidak
terjadi kesalahan dan mesinnya menyala kembali.
2. Sebaiknya semua praktikan berpartisipasi dengan serius dan benar benar
dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai