Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.Lambok Sinaga 240110150001
2.Muhammad Ilham K. 240110150003
3.Alisha 24011015
Proses pengeringan merupakan proses yang sudah dikenal sejak zaman purbakala.
Orang terdahulu menggunakan proses pengeringan untuk mengawetkanmakanan
seperti ikan, buah-buahan dan lain-lain. Proses pengeringan dapatmengurangi resiko
pembusukan makanan akibat aktivias mikroba. Secara definisi pengeringan adalah
proses pengeluaran air dari suatu bahan dengan menggunakanenergy panas sehingga
kadar air dalam bahan menurun. Dalam proses pengeringan biasanya disertai dengan
penguapan air yang terdapat di dalam bahan, sehingga panaslaten akan diperlukan.
Dengan demikian terdapat dua proses penting dalam proses pengeringan yaitu proses
pindah panas yang mengakibatkan penguapan air serta proses pindah massa yang
menyebabkan pergerakan air maupun uap air melalui bahan terjadi secara difusi karena
perbedaan tekanan antara bagian dalam bahan dan permukaan bahan. Perpindahan
energy di dalam bahan berlangsung secara konduksisedangkan perpindahan energy di
permukaan bahan terjadi secara konveksi. Selainmencegah kebusukan bahan makanan,
pengeringan juga berfungsi untuk memperkecil volume bahan, mnegefisienkan
penyimpanan, pengemasan, dandistribusi bahan.
1. Metode Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang
memerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari
permukaan bahan (Nay, 2007). Pengeringan juga disebut dengan penghidratan atau
penghilangan sebagian atau keseluruhan uap air dari suatu bahan (Hasibuan, 2005).
Prinsip pengeringan melibatkan dua hal yaitu panas yang diberikan pada bahan dan air
yang harus dikeluarkan dari bahan (Supriyono, 2003). Tujuan utama pengeringan
komoditas pertanian adalah untuk pengawetan. Selain itu, tujuan dari pengeringan juga
untuk meningkatkan daya tahan, mengurangi biaya pengemasan, mengurangi bobot
pengangkutan, memperbaiki cita rasa bahan, dan mempertahankan kandungan nutrisi
bahan (Achanta dan Okos, 2000). Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk
pertanian pada umumnya mengandung kadar air. Kadar air jika tidak dihilangkan dapat
mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan. Sebagian bahan pakan segar mengandung
air 70% atau lebih. Makanan maupun pakan mengandung dua jenis air yaitu air bebas
dan air terikat. Air bebas adalah air yang mudah dikeluakan melalui penguapan,
sedangkan air terikat adalah air yang sulit dikeluarkan meskipun dengan cara
pengeringan (Winarno et al., 1980). Proses pengeringan akan mengakibatkan produk
yang dikeringkan mengalami perubahan warna, tekstur, flavor, dan aroma. Panas dari
proses pengeringan tidak hanya menguapkan air selama pengeringan, akan tetapi juga
menyebabkan hilangnya komponen volatile dari bahan pangan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengeringan terdiri dari faktor udara pengering dan sifat bahan. Faktor
yang berhubungan dengan udara pengering adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran
udara pengering, dan kelembaban udara, sedangkan faktor yang berhubungan dengan
sifat bahan yaitu ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial dalam bahan
(Fellow, 2001).
4. Mekanisme Pengeringan
Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai
berikut:
1. Air bergerak melalui tekanan kapiler.
2. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian
bahan.
3. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-
lapisan permukaan komponen padatan dari bahan.
4. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.