Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

LAPORAN PRATIKUM BAHAN AGRO

SEREALIA DAN

KACANG-KACANGAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

ANGGOTA : RAHMAD HIDAYAT (1630023)


MUHAMMAD HAFIS (1630028)
FUAD MAHBUB .H (1630040)
NICI APRILLA ROSITA (1630007)
ECI SAFITRI YANI (1630035)
ROSSANA TARIGAN (1630018)

DOSEN : IR. DESNIORITA


ASDOS :

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI AGRO


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Kata Pengantar
Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
Landasan Teori
Alat Dan Bahan
Cara Kerja
BAB III DATA
Hasil Penelitian
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

I. Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang serealia dan kacang-kacangan ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
II. LATAR BELAKANG

Pengetahuan Bahan Pangan digunakan sebagai bahan dasar untuk


mengetahui komposisi bahan makanan dan memenuhi kebutuhan sesuai zat gizi
tertentu, bahan makanan pokok yang dianggap penting pada kehidupan sehari hari
atau yang sering dikonsumsi harus juga kita kenali, seperti makanan pokok yang
merupakan sumber energy dan banyak mengandung karbohidrat dan protein yakni
seperti serealia dan kacang kacangan.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis serealia dan kacang-kacangan dengan
berbagai warna, bentuk, ukuran, dan varietas yang sebenarnya potensial untuk
menambah zat gizi dalam diet atau menu sehari-hari. Serealia umumnya sebagai
sumber karbohidrat (pati) sedangkan kacang kacangan umumnya sebagai sumber
protein, tak hanya protein dan karbohidrat namun dalam serealia dan kacang
kacangan ini juga terdapat lemak yang kadarnya berbeda beda. Konsumsi serealia
dan kacangan di Indonesia seringkali digunakan baik dalam dunia baking maupun
dunia masak karena produk ini bisa diolah menjadi tepung. Selain rasanya yang
enak serealia dan kacang-kacangan juga mengandung banyak vitamin dan mineral
yang penting untuk tubuh kita.
BAB II PEMBAHASAN

I. LANDASAN TEORI

Produk serealia pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat oleh


John Harvey Kellogg pada 1895, sebagai produk sarapan siap saji. Awalnya,
sarapan serealia hanya diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pencernaan guna meningkatkan konsumsi serat pada dietnya. Kini produk ini
semakin berkembang, termasuk dinegeri kita tercinta, Indonesia (Muchtadi, Tien
R dan Sugiyono. 1992).
Serealia merupakan bahan makanan yang berasal dari golongan tanaman
padi-padian yang ditanam untuk diambil biji/bulirnya. Jenis serealia yang umum
dijumpai di Indonesia adalah beras merah, beras putih, jagung, dan gandum.
Sedangkan di negara lain ada jenis oat, barley, rye, dan millet. Kandungan gizi
dalam serealia sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya. Salah satu serealia
yang dikenal memiliki nilai ekonomi paling tinggi yaitu gandum.
Gandum merupakan serealia yang paling banyak dijadikan bahan
makanan pokok di berbagai negara dengan dioalah menjadi roti, cake, biskuit,
pastri, pasta, dan serealia sarapan (Winarno, F.G.2004).
Beras berasal dari gabah yang digiling. Mutu gabah juga dipengaruhi oleh genetik
tanaman, cuaca, waktu pemanenan, dan penanganan pascapanen. Pemilihan beras
merupakan ungkapan selera pribadi konsumen, ditentukan oleh faktor subjektif
dan dipengaruhi oleh lokasi, suku bangsa atau etnis, lingkungan, pendidikan,
status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Beras yang
mempunyai cita rasa nasi yang enak mempunyai hubungan dengan selera dan
preferensi konsumen serta akan menentukan harga beras. Secara tidak langsung,
faktor mutu beras diklasifikasikan berdasarkan nama atau jenis (brand name)
beras atau varietas padi.SNI untuk beras giling bertujuan untuk mengantisipasi
terjadinya manipulasi mutu beras di pasaran, terutama karena pengoplosan atau
pencampuran antarkualitas atau antar varietas (Silalahi, Jansen, (2006).
Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein
dengan nilai gizi yang tinggi (20 25 g/100 g), vitamin B (thiamin, riboflavin,
niacin, asam folat), mineral (Ca, Fe, P, K, Zn, Mg, dan lain-lain), dan serat. Nilai
dan mutu gizi kacang kacangnya menjadi lebih baik setelah dikecambahkan.
Selama pengecambahan komponen antigizi (tripsin inhibitor, asam pitat,
pentosan, tannin) menurun dan setelah pengecambahan terbentuk komponen
fitokimia (glokosinolates, antioksidan alami yang berperan untuk kesehatan
(Winarno, F.G.. 2004).
Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia.
Kedelai merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti Tiongkok dan
Jepang selatan. zat yang terkandung dalam kedelai adalah genistein, daidzein, dan
glycitein yang termasuk isoflavon yaitu senyawa fitoestrogen yang dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor (Silalahi, Jansen, (2006).
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang berumur pendek dan dapat
tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah. Kacang hijau merupakan sumber
protein nabati. Protein biji kacang hijau mengandung 8 asam amino esensial, yaitu
Valine, Leucine, Isoleucine, Methionine, Venyl Alanine, Lycine dan Tryptophane.
Selain itu juga terdapat lemak, karbohidrat serta mineral yang dibutuhkan tubuh.
Keju juga dapat dibuat dari bahan protein, misalnya protein nabati yang dapat
diperoleh dari kacang hijau. Kacang hijau mengandung minyak yang sangat
rendah namun mengandung vitamin (terutama vitamin B1) dan protein yang
cukup (Winarno,2004).
Pengupasan merupakan pra proses yang bertujuan untuk memisahkan kulit
dari bahan. Pengupasan terdiri dari tiga macam cara yaitu pengupasan secara
mekanis, khemis (lye peeling) dan uap bertekanan. Pengupasan secara mekanis
umumnya dilakukan dengan menggunakan pisau biasa atau stainless steel.
Namun, untuk mendapatkan hasil akhir yang baik sebaiknya menggunakan pisau
yang berbahan stainless steel jika akan mengupas bahan pangan seperti buah-
buahan agar tidak terjadi pewarnaan gelap yang dapat mempengaruhi kenampakan
produk. Efisiensi pengupasan rendah dan lebih efektif untuk mengupas bahan
yang berukuran besar. Pengupasan secara khemis (lye peeling), pada umumnya
digunakan untuk mengupas buah dan sayuran berkulit tipis (kentang, wortel) serta
biji-bijian berkulit ari. Larutan yang digunakan adalah larutan NaOH 1% pada
suhu 93C selama 0,5 5 menit tergantung jenis bahannya. Untuk mempermudah
pelepasan kulit, pengupasan khemis umumnya dikombinasi dengan penyemprotan
dan pencucian dengan air. Pengupasan menggunakan uap bertekanan. Cara ini
pada umumnya digunakan untuk pengupasan ketela rambat dan beet.( Silalahi,
Jansen, (2006)
II. ALAT DAN BAHAN

BAHAN:

BERAS
JAGUNG
GANDUM
SORGOKUM
KACANG TANAH
KACANG HIJAU
KACANG KEDELAI
KACANG GUDE
KACANG MERAH
KACANG KORO

ALAT:

KACA PEMBESAR
MIKROMETER
TIMBANGAN
PISAU
GELAS UKUR

III. CARA KERJA

A. WARNA DAN BENTUK


Catat warna tiap bahan, gambar bentuknya secara utuh. Sebutkan bagian-
bagian yang terlihat
B. UKUR
Ukur panjang, lebat, dan tebal masing-masing bahan menggunakan
mikrometer atau jangka sorong.
C. BERAT
Timbang sebanyak 100 bahan dalam satuan gram.
BAB III DATA
HASIL PENELITIAN
Suhu Dingin

Hari
PMT
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aroma Normal - - - - - - - - - -
Agak
Tekstur Keras - - - - - - - - -
lunak
Rasa Biasa - - - - - - - - - -
Berat
1 1 0,8 0,7 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
(ons)
Mulai
fisik Utuh - - Kerut - - - - - -
rusak

Suhu Luar Ruangan

Hari
PMT
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aroma Biasa - - - - - - - - - -
Tekstur Utuh - - - - - Kerut - - - -
Agak
Rasa Normal - - - - - - - - -
pahit
Berat
1 1 1 1 1 0,9 0,5 0,5 0,5 0,4 0,3
(ons)
Fisik Utuh - - - - - Kerut - - - -

Suhu Beku

Hari
PMT
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aroma Biasa - - - - - - - - - -
Tekstur Keras - - - - - - - - - -
Rasa Biasa - - - - - - - - - -
Berat
1 1 1 1 0,8 0,5 0,5 0,5 0,4 0,4 0,4
(ons)
Fisik Segar - - - - Keras - - - - -
BAB VI PENUTUP

I. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa bahan
serealia dan kacang-kacangan lebih tahan lama dalam 3 suhu, dan juga
lebih awet dalam teksturnya. Dan kacang juga tidak terlalu berbau
dalam 3 suhu penimpanan, juga berat kacang tidak cepat turun secara
segnifikan.
Serealia merupakan bahan makanan yang berasal dari
golongan tanaman padi-padian yang ditanam untuk diambil
biji/bulirnya. Jenis serealia yang umum dijumpai di Indonesia adalah
beras merah, beras putih, jagung, dan gandum. Sedangkan di negara
lain ada jenis oat, barley, rye, dan millet. Kandungan gizi dalam
serealia sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya. Salah satu serealia
yang dikenal memiliki nilai ekonomi paling tinggi yaitu gandum.

II. DAFTAR PUSTAKA


TEACHING FACTORY LABORATORIUM POLITEKNIK ATI
PADANG
https://agroindustry.wordpress.com/2010/10/18/karakteristik-
penerapan-dan-pengembangan-agroindustri-hasil-pertanian-di-
indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Agroindustri

Anda mungkin juga menyukai