Anda di halaman 1dari 2

Ia hadir di kehidupan kita tanpa permisi, seperti mengendap-endap dalam kesunyian.

Tidak
ada kehebohan yang ia timbulkan di awal kehadirannya, namun justru itulah yang
berbahaya. Lambat laun, ia mengambil alih kehidupan kita, memaksa kita tunduk padanya,
dan bahkan mengajak sekutunya memorakporandakan kehidupan kita. Itu adalah sedikit
gambaran tentang diabetes. Tapi, seperti penyakit lainnya, diabetes juga punya gejala. Jika
kita bisa mengetahuinya lebih dini, kita pun bisa terbebas darinya.

Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, ada 5,3% penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Setelah
diwawancarai lebih lanjut, hanya 27% yang menyadari bahwa mereka menderita diabetes.
Sedangkan 73% sisanya sama sekali tidak tahu bahwa mereka menderita diabetes.

"Riskesdas tahun 2007 itu hanya dilakukan di daerah urban. Jadi, sebenarnya ini seperti
fenomena gunung es. Angka 5,3% itu hanya puncak yang terlihat saja," tutur dr. Ekowati
Rahajeng, SKM, MKes, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Data WHO menunjukkan, ada 347 juta orang di dunia yang menderita diabetes, dan
sebanyak 3,4 juta orang meninggal akibat gula darah tinggi pada tahun 2004. Bahkan,
WHO memprediksikan bahwa angka ini akan meningkat sebanyak 3 kali lipat pada tahun
2030. Yang menyedihkan, 80% kasus diabetes terjadi di negara berpenghasilan rendah
dan menengah.

Karena itu, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPD (K), FINASIM, FACE menegaskan
pentingnya melakukan deteksi dini dengan melakukan screening faktor risiko. Jika kita
hanya menunggu terjadinya gejala, maka diabetes akan didiagnosis dalam fase yang sudah
lanjut. Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar glukosa darah puasanya lebih
dari 126 mg/dL dan 200 mg/dL kadar glukosa 2 jam setelah makan.
Diabetes memang memiliki beberapa gejala, seperti sering minum, sering buang air kecil,
banyak makan, dan berat badan turun tanpa sebab. Tapi sayangnya, gejala itu muncul
ketika diabetes sudah bersemayam dalam tubuh kita selama beberapa tahun.

Selain gejala yang tidak jelas dan datang terlambat, satu hal lain yang membuat banyak
penderita diabetes tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes adalah penyakit ini
bukanlah penyakit yang menyebabkan kematian seketika. Tapi, dampak yang
disebabkannya bisa menurunkan produktivitas seseorang dan memicu banyak penyakit
lainnya. Di Indonesia, diabetes merupakan penyebab kematian nomor enam. Posisi
pertama ditempati oleh stroke, kedua TBC, dan ketiga oleh hipertensi.

Diabetes menjadi berbahaya karena pada kondisi itu, pankreas tidak bisa memproduksi
cukup insulin, hormon yang mengendalikan gula darah, atau tubuh tidak bisa menggunakan
insulin yang diproduksi oleh pankreas dengan efektif. Sehingga, kadar gula darah
seseorang menjadi tinggi atau hiperglikemia. Itulah penyebab diabetes, dan dalam jangka
beberapa tahun bisa menyebabkan kerusakan terhadap fungsi tubuh, terutama pada saraf
dan pembuluh
darah. http://www.femina.co.id/isu.wanita/kesehatan/diabetes.fenomena.gunung.es/005/005
/324

Anda mungkin juga menyukai