PENDAHULUAN
yang ditularkan melalui udara (Asih, 2004). Penyakit ini ditandai dengan
usus.
Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling sering
mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah
gelap dan tidak memiliki ventilasi memberikan andil besar bagi seseorang
terjangkit TBC.
dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari 22 negara dengan angka kasus TB
1
dan Pakistan. Empat dari lima penderita TB di Asia termasuk kelompok
mencapai 140.000 orang per tahun atau 8 persen dari korban meninggal di
seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat lebih dari 500.000 kasus baru TB,
tahun 2012 jumlah penduduk dengan BTA+ 35 jiwa. Namun, pada tahun
sejumlah 52/52.655 jiwa. Awal tahun 2014 ini sudah tercatat 9 jiwa yang
ditemukan BTA+.
2
1.3. Tujuan
TB.
penyakit TB
1.4. Manfaat
3
1.4.1.2. Masyarakat mengetahui apa yang menjadi faktor risiko
tuberkulosis.
ada di lapangan
masalah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tempat yang sejuk, lembab, gelap tanpa sinar matahari sampai bertahun-
tahun lamanya. Tetapi kuman tuberkulosis akan mati bila terkena sinar
atau pasca primer) adalah hasil reaktivasi infeksi tuberkulosis pada suatu
adalah paru, TB dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan
selaput otak. TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh
orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada
5
keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis
( Anonim,2007).
2.2. Epidemiologi
yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada
tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46%
insidensi dan kematian akibat TBC dilakukan berdasarkan analisis dari semua
data yang tersedia, seperti pelaporan kasus, prevalensi infeksi dan penyakit,
lama waktu sakit, proporsi kasus BTA positif, jumlah pasien yang mendapat
sejak tahun 1996. Yang paling dramatis terjadi pada tahun 2001, yaitu tingkat
dan pelaporan kasus BTA positif meningkat dari 25 menjadi 42 per 100.000
perlahan bergerak ke arah kelompok umur tua (dengan puncak pada 55-64
tahun), meskipun saat ini sebagian besar kasus masih terjadi pada kelompok
6
2.3. Cara Penularan
(droplet nuclei). Sekali batuk dapat dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab (DepKes RI,
2006).
menular pasien tersebut. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi
2.4. Patogenesis
7
Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan
disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu
(Anonim, 2007)
bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk.
8
Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang
2.5. Klasifikasi
paru dan tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis paru merupakan bentuk yang
paling sering dijumpai yaitu sekitar 80% dari semua penderita. Tuberkulosis
yang menyerang jaringan paru paru ini merupakan satusatunya bentuk dari
tuberculosis aktif.
9
b. Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan
kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum
10
2.5.7 Kasus kronik
pengawasan baik.
TBC yang tidak aktif atau foto serial menunjukkan gambaran yang
menyerang organ tubuh lain, selain paruparu seperti pleura, kelenjar limpe,
persendian tulang belakang, saluran kencing, susunan syaraf pusat dan pusat.
Pada dasarnya penyakit TBC ini tidak pandang bulu karena kuman ini dapat
paru berat. Menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II (Bahar, 2001) di
11
Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan
1. Tuberculosis paru
2. Bekas tuberculosis
minggu atau lebih. Gejala umum yang lainnya adalah dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
12
Agar lebih jelas, adapun alur diagnose TB paru sebagai berikut :
BAB III
13
ANALISA SITUASI
2014.
14
Tabel 1. Jumlah luas wilayah dan Jumlah Penduduk
3.3. Observasi
Nama : Tn. H
Umur : 33 th
Agama : Islam
15
Batuk berdahak 1 tahun
3.4.2. Anamnesis
a. Riwayat Penyakit Sekarang
sudah minum obat batuk yang dibeli di warung tetapi tidak sembuh.
dan berkeringat saat malam hari, nafsu makan menurun, berat badan
disarankan untuk cek BTA. Dan BTA pasien ternyata (+) kemudian
c. Riwayat Keluarga
Anggota keluarga pasien ada yang pernah didiagnosa TB
16
3.5. Identitas Keluarga
a. Data Individu :
b. Ekonomi
jamkesmas.
c. Lingkungan Rumah
terdapat jendela tetapi tidak bisa dibuka sehingga ventilasi hanya dari
pintu yang terbuka dan lubang di atas jendela. Lantai rumah bagian
lantai rumah bagian atas kayu. Lingkungan sekitar rumah padat. Pasien
kadang kadang tidur di lantai dengan kasur tanpa dipan dan di dalam
17
kamar terdapat kipas angin sehingga apabila kipas angin dinyalakan
Pengambilan air bersih dari air titis. Pasien mempunyai bak tandon
d. Masyarakat
dengan orang lain baik. Tetangga pasien tidak ada yang menderita sakit
TB.
rumah. Memasak air dari air titis dan bahan makanan dari pasar.
18
3.9. Data Genetika
Keterangan Gambar:
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar yang menunjukkan pasien
BAB IV
19
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
20
dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan
(overcrowded). Hal ini tidak sehat karena disamping menyebabkan
kurangnya konsumsi oksigen, juga bila salah satu anggota keluarga
terkena penyakit infeksi yang menular maka anggota keluarga yang
lain akan tertular juga.
b. Lingkungan rumah
Berdasarkan survei lingkungan rumah pasien didapatkan :
1) Ventilasi
Fungsi ventilasi adalah untuk proses pertukaran aliran
udara dan sinar matahari yang masuk kedalam rumah, agar kuman
tidak berkembang dengan cepat.
Menurut indikator pengawasan rumah, luas ventilasi yang
memenuhi syarat kesehatan adalah 10% luas lantai rumah dan
luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah <
10% luas lantai rumah. Pada kasus ini rumah penderita memiliki
jendela tetapi jendela tersebut tidak bisa dibuka sehingga udara
didalam ruangan terasa pengap. Ventilasi didapat dari pintu rumah
yang dibuka.
2) Pencahayaan
Pada rumah pasien, pencahayaan masih kurang, karena
cahaya yang masuk hanya berasal dari pintu rumah yang dibuka.
Kamar tidur pasien dan keluarga kurang mendapat cahaya
matahari yang cukup karena tidak terdapat jendela yang bisa
dibuka.
3) Kelembaban
Rumah pasien kelembabannya tinggi karena udara yang
masuk terbatas dan pencahayaan juga kurang.
c. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi dapat mempengaruhi lingkungan dan
ekonomi yang kurang dapat membuat orang tidak dapat hidup layak
21
wiraswasta (penjual gas elpiji), sedangkan istri bekerja sebagai
Genetik :
TB
memnuhi syarat sehingga
pencahayaan kurang dan baik di dalam maupun di luar rumah
Pasien dan anggota keluarga makan 3x
lembab sehari dengan menu seadanya,
terkadang tanpa memperhatikan
Sosial ekonomi
kandungan gizinya.
Kurangnya kesadaran pasien dan
Kesan status ekonomi
anggota keluarga akan pentingnya
pasien kurang, tetapi biaya membuka jendela setiap hari
pengobatan sudah Pasien dan anggota keluarga
menggunakan Jamkesmas Pelayanan Kesehatan: memiliki kebiasaan
membersihkan rumah tidak
Adik pasien pernah menderita
Jarak2. Diagram
Diagram pelayananHL
kesehatan
Blum denganteratur
TB rumah pasien tidak terlalu jauh
dengan Puskesmas Halmahera
22
4.2. Penyebab Masalah
Penyebab masalah yang ditemukan :
TB.
2. Pasien memiliki kebiasaan merokok baik di dalam maupun diluar
rumah
3. Pasien dan anggota keluarga makan 3x sehari dengan menu seadanya,
tidak teratur
23
Untuk menentukan prioritas penyebab masalah digunakan analisis paired
comparison berikut :
Masalah 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kurangnya pengetahuan 2 1 4 5 6 1 8 2
rumah
3. Pasien dan anggota
keluarga makan 3x 4 5 6 3 8 1
seadanya, terkadang
tanpa memperhatikan
kandungan gizinya.
4. Kurangnya kesadaran 4 6 4 4 6
keluarga akan
pentingnya membuka
keluarga memiliki 6 5 8 4
kebiasaan membersihkan
24
rumah tidak teratur
sehingga pencahayaan
kurang
rumah
6. Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyebab dan gejala
penyakit TB.
7. Pasien dan anggota keluarga makan 3x sehari dengan menu
25
Tabel Pareto
NILAI %
MASALAH NILAI %
KUMULATIF KUMULATIF
1 7 25 % 7 25 %
2 6 21,4 % 13 46,4 %
3 5 17,9 % 18 64,3 %
4 4 14,3 % 22 78,6 %
5 3 10,7 % 25 89,3 %
6 2 7,1 % 27 96,4 %
7 1 3,6 % 28 100 %
26
Dari hasil analisa Pareto didapatkan bahwa dengan mengatasi
27
Tabel 4. Alternatif Pemecahan Masalah
setiap hari
28
1. Memberikan edukasi mengenai syarat ventilasi yang baik untuk pencegahan
penyakit TB
2. Memberikan contoh ventilasi yang baik untuk pertukaran udara untuk
pencegahan penularan penyakit TB
3. Memberikan edukasi mengenai cara penularan penyakit TB dan peran
membuka jendela untuk pencegahan penyakit TB
4. Memberikan edukasi tentang cepatnya penularan penyakit TB
5. Memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan masker
6. Memberikan edukasi tentang cara batuk untuk menghindari tertularnya
penyakit TB
7. Memberikan edukasi mengenai rumah sehat
8. Memberikan edukasi mengenai cara membersihkan rumah yang cepat dan
sederhana
9. Memberikan tempat sampah agar keluarga membuang sampah pada tempatnya
tujuan.
5. Menguji Alternatif alternatif tersebut dalam :
a. Matriks Kriteria Mutlak
Alternatif yang tidak lulus segera dikeluarkan.Sedangkan yang lulus
29
- Pada matriks ini setiap alternatif secara urut diberi nilai terhadap
bersangkutan
- Alternatif yang memiliki tertinggi merupakan keputusan sementara
Keterangan
30
Untuk jawaban ya diberi skor 1, untuk jawaban tidak diberi skor 0
L = lulus
TL = tidak lulus
Kriteria ( Bobot )
Alternatif masalah Mudah Biaya Berkesina Hasil
Dilaksanakan terjangkau mbungan
(50) (30) (20)
Memberikan edukasi mengenai syarat 4x50=200 4x30=120 4x20=80 400
ventilasi yang baik untuk pencegahan
penyakit TB
Memberikan contoh ventilasi yang baik 4x50=200 3x30=90 3x20=60 350
untuk pertukaran udara untuk
pencegahan penularan penyakit TB
Memberikan edukasi mengenai cara 5x50=200 5x30=150 5x20=100 450
penularan penyakit TB dan peran
membuka jendela untuk pencegahan
penyakit TB
Memberikan edukasi tentang cepatnya 4x50=200 4x30=120 3x20=80 400
penularan penyakit TB
Memberikan edukasi tentang pentingnya 5x50=250 4x30=120 5x20=100 470
menggunakan masker
Memberikan edukasi tentang cara batuk 4x50=200 4x30=120 4x20=80 400
untuk menghindari tertularnya penyakit
TB
Memberikan edukasi mengenai rumah 4x50=200 4x30=120 3x20=60 380
sehat
Memberikan edukasi mengenai cara 4x50=200 4x30=120 3x20=60 380
membersihkan rumah yang cepat dan
sederhana
Memberikan tempat sampah agar 3x50=150 3x30=90 3x20=60 300
keluarga membuang sampah pada
tempatnya
31
Dari alternatif kriteria mutlak dan kriteria keinginan didapatkan hasil
dipertimbangkan :
a. Faktor Pendukung
b. Faktor Pemberat
Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Memberikan edukasi mengenai cara penularan penyakit TB dan
orang
b. Faktor pemberat
- Kurang kesadaran untuk memakai masker
32
PLAN OF ACTION
Penang
Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya gung Indika
jawab
33
BAB V
5.1. Simpulan
5.1.1. Perilaku
5.1.2. Lingkungan
1
5.2. Saran
o Istirahat cukup
BAB V
PENUTUP
sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya yang kelak akan
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan
Puskesmas Bangetayu.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama TY, Kamso S, Basri C, Surya A, 2008. Pedoman nasional
penanggulangan tuberculosis. Edisi ke-2. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Anonim, 2005, Penyakit TBC dan Penanggulangannya,
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=57&id1, dikutip tgl 23
8 2011.
Bahar, A. 2001. Tuberculosis Paru, dalam Soeparman, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid II Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 819 829.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Rancangan Strategi Nasional Penanggulangan
Tuberculosis Tahun 2002 2006. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 38.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan
tuberkulosis. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Handayani S. 2002. Respon Imunitas Seluler pada Infeksi Tuberkulosis Paru.
Pusat Penelitian Pemberantasan Penyakit, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_ResponImunitasSeluler.html,
dikutip tgl 23 8 2011.
Hiswani. 2004. Tuberkolosis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. http://www.docstoc.com/docs/22184/695,
dikutip tgl 23 8 2011.
Nurhidayah I, Lukman M, Rakhmawati W. 2007. Hubungan antara karakteristik
lingkungan rumah dengan kejadian tuberculosis. Bandung: Universitas
Padjajaran.