Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESELAMATAN / KEAMANAN LABORATORIUM

A. PENDAHULUAN

Dalam penjelasan UU nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah


mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan disekitarnya.
Secara jelas dan tegas di dalam UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja, ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap
orang atau yang menjalankan usaha, nbaik formal maupaun informal, dimanapun
berada dalam upaya memberikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang
ada di lingkungan usahanya. Syarat syarat keselamatan kerja tersebut antara lain :
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, memberi alat perlindungan diri,
memberi kesempatan/ jalan penyelamatan diri pada kejadian kejadian yang
membahayakan, mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan. Mencegah dan
mengendalikan menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,asap,uap, gas,
aliran udara,cuaca, sinar radiasi, kebisingan dan getaran. Memperoleh penerangan
yang cukup dan sesuai, Ventilasi yang baik, Memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban, menerapkan orgonomi tempat kerja dan mencegah terkena aliran listrik
yang berbahaya.
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas
yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat. ( Permenkes No 37 th 2012)
Setiap Laboratorium Puskesmas harus diselenggarakan secara baik dengan
memenuhi kriteria ketenagaan, sarana, prasarana,perlengkapan dan peralatan,
kegiatan pemeriksaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan mutu. Dimana hal
tersebut merupakan ketentuan minimal yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas. ( Permenkes No 37 th 2012)
Pelaksanaan upaya kesehatan kerja di Laboratorium Analis Kesehatan agar
tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
disekitarnya. Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan gabungan dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada
pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat
kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat
ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit
ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas
kerja.
B. LATAR BELAKANG

Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik,


kimia, ergonomi dan psikososial. Variasi,ukuran, tipe dan kelengkapan laboratorium
menentukan kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring dengan kemajuan IPTEK,
khususnya kemajuan teknologi laboratorium, maka risiko yang dihadapi petugas
laboratorium semakin meningkat.
Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu : Kecelakaan medis,
jika yang menjadi korban pasien dan kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban
petugas laboratorium itu sendiri.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
a. Melindungi petugas atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
meningkatkan kesejahteraan, produksi dan produktifitas.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

2. Tujuan Khusus
a. Melindungi petugas laboratorium dari resiko kecelakaan kerja.
b. Mencegah, mengurangi kecelakaan pada petugas dan orang lain (teman
sejawat, pasien) yang berada di ruang laboratorium.
c. Petugas laboratorium bersedia menggunakan APD sesuai standar yang
ditetapkan.
d. Petugas laboratorium memahami cara penyimpanan dan penataan obat dan
alat secara orgonomis dan aman.
e. Petugas laboratorium bersedia mematuhi SPO keselamatan dan keamanan
kerja.
f. Petugas laboratorium mampu menangani limbah hasil pemeriksaan
laboratorium sesuai SPO.
g. Limbah laboratorium dan limbah berbahaya dapat tertangani dengan aman.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan yang dilaksanakan :


1. Menyusun SPO tentang keamanan / keselamatan kerja bagi petugas
laboratorium.
Menyusun SPO yang dibutuhkan untuk keselamatan dan keamanan petugas
laboratorioum. SPO yang dibuat antara lain : SPO Permintaan , pemeriksaan,
penerimaan , pengambilan dan penyimpanan spesimen , SPO Pelayanan
laboratorium yang beresiko, SPO Penggunaan APD, SPO pemantauan
penggunaan APD, SPO Penanganan limbah berbahaya, SPO penanganan
Limbah pemeriksaan laboratorium.
2. Penataan ruangan dan penempatan alat secara orgonomi.
- Ruangan laboratorium memperoleh cahaya dan udara yang cukup.
- Alat alat yang digunakan di atur penempatan nya sesuai jenis pemeriksaan,
terjangkau oleh petugas dan tidak mengganggu proses pemeriksaan.
- Menempatkan penyimpanan obat / reagen secara aman.
3. Penyediaan APD sesuai kebutuhan
4. Pengolahan limbah yang aman.
- Petugas laboratorium mematuhi prosedur penanganan limbah hasil
pemeriksaan laboratorium

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

1. Membentuk Tim Pengelola Laboratorium


Penanggung jawab : Petugas Laboratorium.
Petugas tambahan : - Petugas lain yang ditunjuk untuk membantu
pelaksanaaan kegiatan di laboratorium.
- Petugas Sanitasi sebagai rekanan.
2. Melakukan rapat koordinasi untuk menyusun SPO yang diperlukan.
3. Mengatur tata ruang dan penempatan alat laboratorium secara orgonomis dan
aman
4. Petugas laboratorium menginventaris jenis dan jumlah APD yang dibutuhkan dan
mengajukan permintaan APD ke bagian pengadaan barang.
5. Petugas laboratorium bekerjasama dengan petugas sanitasi dalam pengelolaan
limbah.

F. SASARAN

Sasaran keselamatan / keselamatan laboratorium adalah


1. Tingkat kejadian kecelakaan kerja karena faktor

Anda mungkin juga menyukai