Menengah 1
10/14/2014 11:41:00 PM |
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status
keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan
pertanggung jawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Menengah 1 tujuan laporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk
melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan
arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar
dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga
akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas.
Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan
dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih
kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan
dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan.
Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat
kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap
mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.
Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan
elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan.
Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian
saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam
menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk
menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas
dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk
menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam
kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana
yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan
laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta
sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Secara umum, Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah sebuah daftar
asset dan kewajiban suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca merupakan
pernyataan dari persamaan akuntansi dasar. Menurut Mamduh M. Hanafi dan
Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Neraca
adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban
ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.
1.1 Kegunaan & Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk
menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan
keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber
pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak kreditur
biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas jangka
pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan
entitas membayar bunga tepat waktu.
3. Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh
tempo.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas
yang rendah dibanding entitas,
dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya
lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak asset untuk membayar
utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
4. Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas,
yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respon
terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.
a. Bagian lancar (current) atau jangka pendek (short-term), misalnya asset lancar
dan hutang lancar.
b. Bagian tidak lancar (non-current) atau jangka panjang (long-term), misalnya
asset tidak lancar dan hutang tidak lancar.
A.Asset Lancar
Aset Lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, asset
tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun.
Tujuan suatu perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai
operasi sehari-hari dan untuk berjaga-jaga.
4. Wesel Tagih
Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh
janji tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.
5. Persediaan
Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang
dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.
6. Piutang Penghasilan
Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi
sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.
7. Beban dibayar di muka
Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya
selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum
dimanfaatkan atau dikonsumsi.
Bangunan Rp
Ak. Peny. Bangunan Rp (.) Ekuitas
Rp Ekuitas Tn. Xxxx.. Rp
Inventaris. Rp
Ak. Peny. Inventaris Rp (.)
Rp
Total Aset Tetap... Rp.
Informasi tambahan:
1. Tarif premi asuransi adalah Rp 200 per bulan.
2. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 agustus, Rp 1.000.
3. Depresiasi peralatan per bulan Rp 900.
4. Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 agustus adalah Rp 500.
Neraca
PT TOMOS
Neraca
31 Agustus 2013
Aktiva Pasiva
Kas Rp 5.400.000 Utang wesel Rp 5.000.000
Piutang usaha Rp 2.800.000 Utang usaha Rp 2.400.000
As. Dibayar di muka Rp 2.200.000 Utang bunga Rp 500.000
Perlengkapan Rp 1.000.000 Utang Hipotik Rp 35.000.000
Jumlah Ak. lancar Rp 11.400.000 Jumlah utang Rp 42.900.000
AUTOMOTIF BARU
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE MEI 2012
(Rp 36.575.000)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi Rp 29.575.000
3.6 SAK ETAP Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas
Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang:
a. Memiliki akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk
tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek,
dana pensiun, reksa dana dan bank investasi
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.