Anda di halaman 1dari 16

MATERI KULIAH - Akuntansi Keuangan

Menengah 1
10/14/2014 11:41:00 PM |

Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas

BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status
keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan
pertanggung jawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Menengah 1 tujuan laporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk
melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan
arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar
dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga
akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas.
Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan
dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih
kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan
dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan.
Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat
kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap
mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.

Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan
elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan.
Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian
saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam
menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk
menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas
dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk
menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam
kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana
yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan
laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta
sumber penerimaan dan pengeluaran kas.

BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Secara umum, Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah sebuah daftar
asset dan kewajiban suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca merupakan
pernyataan dari persamaan akuntansi dasar. Menurut Mamduh M. Hanafi dan
Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Neraca
adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban
ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.
1.1 Kegunaan & Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk
menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan
keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber
pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak kreditur
biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas jangka
pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan
entitas membayar bunga tepat waktu.
3. Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh
tempo.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas
yang rendah dibanding entitas,
dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya
lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak asset untuk membayar
utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
4. Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas,
yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respon
terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.

Keterbatasan laporan posisi keuangan , laporan keuangan yang disusun


berdasarkan standart akutansi keuangan mempunyai beberapa keterbatasan yang
seharusnya disadari oleh para penyusun, penerima, dan pengguna laporan.:
1. Laporan keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman sejarah,
yaitu tentang keadaan dan peristiwa masa lalu, dan tidak dapat digunakan
sebagai bola kaca untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang bila
tidak dilengkapi data dan informasi lain yang diperlukan untuk membuat
analisis proyeksi masa depan.
2. Akuntansi melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan dengan
menggunakan satuan uang sebagai denominator atau alat ukur. Namun tidak
semua hal dapat diukur dengan nilai uang dan nilai uang juga cenderung tidak
stabil.
3. Konsep dasar akuntansi keuangan ada kalanya tidak sejalan atau
bertentangan dengan aspek hukum, misalnya konsep " makna lebih penting dari
bentuk " ( substance over form ).

4. Laporan keuangan disusun berdasarkan standart akuntansi keuangan, yang


dalam berbagai standart memperbolehkan beberapa alternatif metode akuntansi,
yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda tidak selalu
dapat diperbandingkan.

1.2 Elemen Laporan Posisi Keuangan


1. Aktiva (Asset)
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan. Dan manfaat ekonomi masa depan yang cukup
pasti, yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa masa lampau. Definisi aktiva ini berlaku bagi
perusahaan bisnis dan perusahaan nonbisnis
2. Kewajiban (Liability)
Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas (Equity)
Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Atau selisih antara aktiva organisasi tersebut dan kewajibannya.
4. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau
penyelesaian kewajibannya (atau suatu kombinasi keduanya) dari pengiriman
atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
kegitan utama atau sentral yang masih berlangsung dari entitas tersebut.
Pendapatan merupakan aliran masuk kas (atau yang ekuivalen) yang
sesungguhnya telah terjadi atau yang diharapkan akan terjadi. Pelbagai aktiva
yang meningkat karena pendapatan meliputi antara lain: kas, klaim kepada
pelanggan, barang atau jasa lain yang diterima, ataupun nilai produk yang
meningkat karena produksi.
5. Biaya (Expense)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.
6. Laba (Gain) dan Rugi (Loss)
Laba adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-transaksi
tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian-kejadian serta keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut,
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-transaksi
tambahan atau insidental sutu entitas dan dari semua transaksi lainnya dan
kejadian serta keadaan-keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut,
kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik.

Rugi terletak pada sumbernya. Pendapatan berasal dari kegiatan utama,


sedangkan untung dari kegiatan insidental. Kegiatan insidental misalnya
pelepasan mesin produksi. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas melebihi
nilai bukunya, maka selisihnya merupakan untung yang menyebabkan kenaikan
dalam ekuitas.
Biaya timbul dari kegiatan utama, sedangkan rugi berasal dari kegiatan
insidental. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas lebih rendah dari pada
nilai bukunya, maka selisihnya adalah rugi yang menyebabkan penurunan
dalam ekuitas.
Financial Accounting Standards Board (FASB) secara tegas menyatakan
bahwa untung (rugi) bukanlah kenaikan (penurunan) ekuitas yang berasal dari
pendapatan (biaya) dan investasi oleh pemilik (distribusi kepada pemilik).
Elemen untung ataupun rugi terdapat pada organisasi bisnis dan nonbisnis.

1.3 Klasifikasi Dalam Laporan Keuangan


Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:

a. Bagian lancar (current) atau jangka pendek (short-term), misalnya asset lancar
dan hutang lancar.
b. Bagian tidak lancar (non-current) atau jangka panjang (long-term), misalnya
asset tidak lancar dan hutang tidak lancar.

A.Asset Lancar
Aset Lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, asset
tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun.
Tujuan suatu perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai
operasi sehari-hari dan untuk berjaga-jaga.

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas


mengklasifikasikan asset lancar jika:
1. Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus
operasi normal.
2. Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3. Aset yang diharapkan dapat terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
4. Berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan.

Contohnya: sebuah mobil bagi entitas (dealer) mobil merupakan


persediaan (asset lancar) karena mobil tersebut merupakan barang dagangan.
Sedangkan mobil yang digunakan oleh entitas lain sebagai alat angkut sehari-
hari diklasifikasikan sebagai asset tetap.

Aset Lancar antara lain:


1. Kas
Adalah uang tunai yang terdapat dalam kas dan/ di bank, berupa saldo
rekening Koran yang setiap saat dapat digunakan.
2. Piutang Dagang
Adalah tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang masa
pelunasan (jatuh tempo) kurang dari satu tahun.
3. Surat-surat Berharga
Adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan dan setiap saat siap
untuk dijual.

4. Wesel Tagih
Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh
janji tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.
5. Persediaan
Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang
dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.
6. Piutang Penghasilan
Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi
sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.
7. Beban dibayar di muka
Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya
selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum
dimanfaatkan atau dikonsumsi.

B. Aset Tidak Lancar


Assset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi kriteria yang
dimiliki oleh asset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
1. Investasi Jangka Panjang
Adalah investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat
dipakai dalam jangka waktu minimal 1 tahun.
2. Aset tetap
Adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas. Misalnya
tanah, bangunan, mesin, dan furniture.
3. Aset tak berwujud
Adalah asset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk instrument keuangan,
misalnya hak paten (hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu
penemuan agar member penghasilan bagi si pemilik hak).
hak cipta (hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan
sesuatu yang belum dikenal sebelumnya), franchise (hak yang diberikan kepada
seseorang atau nama pemberi hak, contoh: PT Unilever Indonesia mendapatkan
hak untuk menggunakan formula dan nama pasta gigi pepsodent di Indonesia
dari perusahaan unilever yang berkantor pusat di belanda), dan goodwill (nama
baik, contoh: Perusahaan mobil Toyota memiliki reputasi baik dalam membuat
mobil).
Contohnya: Piutang jangka panjang dan biaya dibayar di muka jangka
panjang
C.Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar / Current Liabilities)
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas
mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya.
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, misalnya instrument
derivative)
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan.
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contoh: Hutang Dagang, Hutang Wesel, Pendapatan diterima di muka dan


Hutang Gaji

D.Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang mencakup:
1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa
guna usaha, dan utang bak jangka panjang.
2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban pension,
dan kewajiban pajak tangguhan.
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di
masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

Contoh: Hutang Hipotik, Hutang Bank, dan Hutang Obligasi.


Contoh:
(PERUSAHAAN XXX)
NERACA
PERIODE XXXX
ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset Lancar Liabilitas jangka pendek


Kas... Rp Hutang dagang..
Rp.
Piutang Usaha.. Rp
Liabilitas jangka panjang
Total Aset Lancar.. Rp Hutang jangka
panjang..Rp.

Aset Tetap Total Liabilitas


Tanah .. Rp Rp ..

Bangunan Rp
Ak. Peny. Bangunan Rp (.) Ekuitas
Rp Ekuitas Tn. Xxxx.. Rp
Inventaris. Rp
Ak. Peny. Inventaris Rp (.)
Rp
Total Aset Tetap... Rp.

Total Total Liabilitas dan


harta. Rp Ekuitas. Rp
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Berikut ini adalah neraca saldo sebelum disesuaikan "PT TOMOS" yang
disusun tepat satu bulan sejak perusahaan ini dimulai.
PT TOMOS
Neraca Saldo
31 Agustus2013
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan Debet Kredit
Kas Rp 5.400
Piutang usaha Rp 2.800
Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400
perlengkapan Rp 1.300
peralatan Rp 60.000
Utang wesel Rp 40.000
Utang dagang Rp 2.400
Modal, Ratna Rp 30.000
Prive, Ratna Rp 1.000
Pendapatan salon Rp 4.900
Biaya gaji Rp 3.200
Biaya listrik Rp 800
Biaya advertensi Rp 400
Saldo Rp 77.300 Rp 77.300

Informasi tambahan:
1. Tarif premi asuransi adalah Rp 200 per bulan.
2. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 agustus, Rp 1.000.
3. Depresiasi peralatan per bulan Rp 900.
4. Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 agustus adalah Rp 500.

Laporan Laba Rugi


PT TOMOS
Laporan Laba-rugi
Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Agustus 2013
Pendapatan jasa Rp 4.900.000
Biaya-Biaya:
Biaya gaji Rp 3.200.000
Biaya listrik Rp 800.000
Biaya advertensi Rp 400.000
Biaya asuransi Rp 200.000
Biaya perlengkapan Rp 300.000
Depresiasi peralatan Rp 900.000
Biaya bunga Rp 500.000
Jumlah biaya Rp 6.300.000
Rugi bersih Rp 1.400.000

Laporan Perubahan Modal


PT TOMOS
Laporan Perubahan Modal
Untuk bulan yang berakhir tanggal 31 agustus 2013
Modal, 1 Agustus 2013 Rp 30.000.000
Kurangi:
Pengambilan prive Rp 1.000.000
Rugi bersih Rp 1.400.000
Rp 2.400.000
Modal, 31 Agustus 2013 Rp27.600.000

Neraca
PT TOMOS
Neraca
31 Agustus 2013
Aktiva Pasiva
Kas Rp 5.400.000 Utang wesel Rp 5.000.000
Piutang usaha Rp 2.800.000 Utang usaha Rp 2.400.000
As. Dibayar di muka Rp 2.200.000 Utang bunga Rp 500.000
Perlengkapan Rp 1.000.000 Utang Hipotik Rp 35.000.000
Jumlah Ak. lancar Rp 11.400.000 Jumlah utang Rp 42.900.000

Peralatan Rp 60.000.000 Modal:


Ak. Depr. peralatan (Rp 900.000) Modal, Ratna Rp 27.600.000
Jumlah Aktiva Rp 70.500.000 Jumlah Pasiva Rp 70.500.000

1.4 Format Laporan Posisi Keuangan


Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh
entitas, yaitu:
ran Posisi Keuangan bentuk Akun (Account form/ Skontro)
Adalah neraca yang disusun dengan dua sisi (sisi kiri dan kanan). Sisi kiri
memuat unsure harta, sedangkan sisi kanan memuat unsure kewajiban dan
modal perusahaan.
2. Laporan Posisi Keuangan bentuk Laporan (Report Form / Stafel) adalah neraca
ini dilaporkan satu halaman vertical. Disebelah atas dicantumkan total aktiva
dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
3.Laporan Posisi Keuangan Menurut IFRS
Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
keefektifan menejemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi
terutama bersifat nonmoneter.
Laporan posisi keuangan menurut IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai
berikut
31 Desember 2011
Aset tidak lancar Ekuitas
Aset lancar Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka panjang

1.5 Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan


Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas
laporan keuangan. Sub klasifikasi dari pos-pos yang disajikan.

Perincian sub klasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya :


1. Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutag usaha dengan pihak
berelasi.
2. Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses
dan barang jadi.
3. Asset tetap, disubliklasifikasikan terpisah menurut kelompok asset
tetap,misalnya tanah, bangunan, dan peralatan.

Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan


(atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan
keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham
modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai
nominal saham.

LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang
arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu
periode tertentu.
Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada
masa yang akan datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk
membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha dan
membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas benar
diperlukan.
Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2.2) adalah :
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas setara kas . Berdasarkan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang
mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas
perusahaan selama suatu periode tertentu.
2.1 Kegunaan Laporan Arus Kas
A. Kegunaan Laporan Arus Kas
Kegunaan laporan arus kas, yaitu :
Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama
suatu periode.

B.Tujuan Laporan Arus Kas


Pembuatan laporan arus kas mempunyai tujuan-tujuan, ada 3 tujuan dalam
pembuatannya yaitu :
Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi tentang
perubahan Menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas bagi investor dan kreditor
Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara
laba bersih dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait dengan
pendapatan tersebut
Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas
pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.

2.2 Kas dan Setara Kas


Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand
deposit). Yang tercakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara kas.
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat di
tentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang signifikan.

2.3 Klasifikasi Arus Kas


PSAK 2 9 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus
kas yaitu sebagai berikut:
. Aktivitas Operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivits investasi dan pendanaan.
. Aktivitas Investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
. Aktivitas Pendanaan
Adalah Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kotribusi modal dan pinjaman entitas.

2.4 Penyusunan Arus Kas


Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas ada 5, yaitu :
nentukan jumlah perubahan atau ekuivalen kas
2) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas
operasi
3) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas
investasi
4) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas
pendanaan
nyusun laporan arus kas secara lengkap.

3.5 Pengungkapan Arus Kas


Perusahaan harusmengungkapkan jumlahsaldo kas dan setara kas yang
signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau
group Cash Flow.
Misalnya Pengungkapan laporan tahunan di Negara-negara pasar
berkembang, Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di Negara-negara
pasar berkembang umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan
dengan pelaporan perusahaan di Negara-negar maju. Sebuah studi tahun 1990-
an memberikan beberapa jenis bukri yang mendukung pandangan bahwa tingkat
pengungkapan dan kualitas lebih rendah di Negara-negara pasar berkembang
dibandingkan dengan Negara-negara maju dan menunjukan peringkat Negara-
negara dalam hal operasi laba secara keseluruhan dari yang paling jelas hingga
yang paling tidak jelas.

Contoh Laporan Arus Kas:


PT YONTIN SEJAHTERA
Laporan Arus Kas-Desember 2013
Arus kas dari aktivitas operasi:
Laba bersih Desember 2013 xxx
Depresiasi bangunan xxx
A.K dari laba operasi xxx
Penyesuaian:
Penurunan persediaan barang dagangan xxx
Penurunan asuransi dibayar di muka xxx
Penurunan utang dagang (xxx)
xxx
Kenaikan A.K. Dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dr aktivitas investasi:
Pembelian perabot Kantor xxx
Pembelian kendaraan (xxx)
Penurunan A.K dr aktivitas investasi (xxx)
Arus kas dr aktivitas pendanaan:
Pinjaman wesel jangka panjang xxx
Pembagian Dividen (xxx)
Kenaikan A.K. Dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan A.K. bersih xxx
Saldo 1 des 2013 xxx
Saldo 31 des 2013 xxx

AUTOMOTIF BARU
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE MEI 2012

Arus Kas dari aktifitas operasi : Rp 7.000.000

Pembayaran beban-beban Rp 28.575.000


Pembelian perlengkapan Rp 3.000.000
Pembayarn kepada kreditor Rp 5.000.000

(Rp 36.575.000)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi Rp 29.575.000

Arus Kas dari aktifitas investasi :


Mobil Rp 80.000.000
Arus kas bersih dari aktifitas investasi (Rp 109.575.000)

Arus Kas dari aktifitas pendanaan :


Investasi pemilik Rp 200.000.000
Pengambilan oleh pemilik (Rp 5.000.000)

Arus kas dari aktifitas pendanaan Rp 195.000.000

Kenaikan bersih dalam kas Rp 85.425.000

Saldo kas Per 31 Mei 2012 Rp 85.425.000

3.6 SAK ETAP Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas
Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang:
a. Memiliki akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk
tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek,
dana pensiun, reksa dana dan bank investasi
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Anda mungkin juga menyukai