Anda di halaman 1dari 4

Untuk memperoleh nikel dari tipe deposit laterit terdapat beberapa jalur proses

pengolahan dan dapat diklasifikasikan seperti ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2. Komposisi
deposit laterit nikel akan bergantung pada tipe batuan induk, iklim tempat deposit terbentuk
dan proses pelapukan. Hal ini memberikan hubungan yang spesifik antara komponen deposit
dan pilihan proses pengolahannnya disertai kendala-kendalanya.

Gambar 1. Skema profil laterit, komposisi kimia dan jalur proses ekstraksi

Jalur proses pengolahan laterit nikel yang diterapkan secara komersial didasarkan pada
kandungan magnesium (Mg) dan rasio nikel-besi (Ni/Fe). Saat ini terdapat dua (2) pilihan
jalur proses ekstraksi, yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi (Gambar 5). Jalur proses
ekstraksi pirometalurgi menggunakan tipe laterit nikel saprolit dengan produk nikel berupa
ferro-nickel (FeNi), nickel pig iron, dan nickel sulfide matte (nickel matte). Sedangkan proses
hidrometalurgi paling umum diterapkan untuk laterit limonit. Walaupun laterit saprolit
mengandung kadar nikel lebih tinggi (3%) daripada lapisan limonit tetapi kandungan
magnesium yang tinggi dalam saprolit menjadikannya kendala, menyebabkan konsumsi
asam lebih banyak.
Gambar 2. Bagan alir proses pengolahan laterit nikel

Proses Pirometalurgi

Pembuatan Ferro-Nickel

Pembuatan ferro-nickel dilakukan melalui dua rangkaian proses utama yaitu reduksi
dalam tungku putar (rotary kiln, RK) dan peleburan dalam tungku listrik (electric
furnace, EF) dan lazim dikenal dengan Rotary kiln Electric Smelting Furnace
Process atau ELKEM Process.

Bijih yang telah dipisahkan, baik ukuran maupun campuran untuk mendapatkan
komposisi kimia yang diinginkan, diumpankan ke dalam pengering putar (rotary
dryer) bersama-sama dengan reductant dan flux. Selanjutnya dilakukan pengeringan
sebagian (partical drying) atau pengurangan kadar air (moisture content), dan
kemudian dipanggang pada tanur putar (rotary kiln) dengan suhu sekitar 700 -
1000C tergantung dari sifat bijih yang diolah.

Maksud utama pemanggangan (calcination) adalah untuk mengurangi kadar air, baik
yang berupa air lembab (moisture content) maupun yang berupa air kristal
(crystalized water), serta mengurangi zat hilang bakar (loss of ignition) dari bahan-
bahan baku lain-nya. Selain itu, pemanggangan dimaksudkan juga untuk
memanaskan (preheating) dan sekaligus mencampur bahan-bahan baku tersebut.
Dalam tanur putar juga dilakukan reduksi pendahuluan (prereduction) secara selektif
untuk mengatur kualitas produk dan meningkatkan efisiensi/produktivitas tanur listrik,
sesuai dengan pasaran dan kadar bijih yang diolah. Sekitar 20% dari kandungan
nikel bjiih tereduksi, reduksi terutama dilakukan untuk merubah Fe 3+ menjadi Fe2+,
sehingga energi yang dibutuhkan dalam tanur listrik menjadi lebih rendah. Bijih
terpanggang dan tereduksi sebagian dari tanur putar ini dimasukkan ke dalam tanur
listrik secara kontinu dalam keadaan panas (di atas 500C), agar dapat dilakukan
pereduksian dan peleburan. Dari hasil peleburan diperoleh feronikel (crude
ferronickel) yang selanjutnya dimurnikan pada proses pemurnian. Crude ferronickel
memiliki kandungan 15-25% Ni dan terkandungan pengotor yang tinggi seperti
karbon, silikon dan krom. Pemurnian dilakukan dengan oxygen blowing untuk
menghilangkan karbon, krom dan silikon juga ditambahkan flux berupa kapur,
dolomit, flouspar, aluminium, magnesium, ferosilikon dsb., untuk menghasilkan slag
yang memungkinkan sulfur dapat terabsorb pada saat pengadukan dengan injeksi
nitrogen. Hasil proses pemurnian dituang menjadi balok feronikel (ferronickel ingot)
atau digranulasi menjadi butir-butir feronikel (ferronickel shots), dengan kadar nikel
di atas 30%. Diagram alir pembuatan ferronickel disajikan pada Gambar 3.
Sedangkan diagram alir pemurnian disajikan pada Gambar 4.

Gambar 3. Tipikal pembuatan ferronickel


Gambar 4. Tipikal pemurnian ferronickel

Produk utama:
Logam paduan ferronickel
Komposisi kimia:
o High carbon Fe-Ni: 23.4%-Ni; 1.75%-C;
o Low carbon Fe-Ni: 24.4%-Ni; 0.01%-C
Produk samping:
Terak; campuran logam oksida
Kondisi proses:
Mempunyai kadar nikel tinggi (>2.2%Ni)
Rasio Fe/Ni rendah (5-6)
Kadar MgO tinggi
Rasio SiO2/MgO >2.5

http://www.tukangbatu.com/2012/06/teknologi-dan-keekonomian-proses.html

Pengolahan Bijih nikel Menggunakan Proses pirometalurgi hingga menghasilkan produk ferronikel
di,.......

Anda mungkin juga menyukai