Anda di halaman 1dari 9

Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), adalah keberadaan tentang pengalaman masa lampau

yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam
informasi.

Ilmu psikologi mendefenisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan dan
pemanggilan kembali informasi (retrieval) .

Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima,
menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan.

Memori merupakan penyimpanan informasi atau pengalaman sepanjang waktu sebagai hasil tiga proses
penting ; pengodean , penyimpanan dan mengingat-kembali. Agar memori dapat dapat bekerja, kita
perlu memasukkan informasi (mengodekan penglihatan dan suara tentang informasi tesebut),
menyimpan atau mempresentasikannya dalam beberapa bentuk (di simpan pada simpanan mental), dan
kemudian memulihkan ingatan itu kembali di masa depan untuk tujuan tertentu.

Memori dalam otak berasal dari kontak antara panca indera dengan lingkungan. Memori terbentuk dari
hasil kerja struktur yang ada dalam sistem syaraf pusat. Proses memori terdapat 3 operasi umum

1. PENGODEAN MEMORI
Pengodean adalah langkah pertama dalam memori ,proses ketika informasi memasuki simpanan
memori. Yang termasuk dalam pengodean adalah Atensi, memproses secara mendalam,
mengelaborasi, dan menggunakan bayangan perumpamaan.

Atensi
Atensi adalah proses memfokuskan kesiagaan pada aspek lingkungan yang dipersempit.
Dunia terdiri dari berbagai informasi yang dapat diidentifikasikan. Dalam setiap aktivitas
kita, kita terlibat dalam atensi selektif, yang melibatkan pemfokuskan pada aspek
pengalaman tertentu dan mengabaikan aspek lain (Lamy, Leber & Egeth, 2013; Reel &
Hicks, 2012). Selain atensi selektif ,ada dua cara lagi yang dapat dialokasikan :
Atensi terbagi (divided attention) , berarti berkonsentrasi pada lebih dari satu
aktivitas pada saat yang bersamaan. Atensi terbagi dapat mengganggu proses
pengodean karena multitasking yang dilakukan melibatkan bukan hanya dua
aktivitas namun tiga aktivitas atau lebih sekaligus. Multitasking yang melibatkan
beberapa kegiatan sekaligus memiliki performa yang buruk karena penurunan
kemampuan untuk penyaringan interferensi yang tidak relevan.
Atensi berkelanjutan (sustained attention/vigilance-kecemasaan) , adalah
kemampuan untuk mempertahankan antensi pada stimulus tertentu dalam waktu
yang lama.

2. TINGKAT PEMROSESAN
Faktor lain yang mempengaruhi memori adalah apakah kita terlibat dalam informasi tersebut
secara dangkal atau mendalam . Fergus Craik dan Robert Lockhart (1972) pertama kali
menyebutkan bahwa pengodean dapat dipengaruhi oleh tingkat pemrosesan. Tingkat
pemrosesan merujuk pada kontinum pemrosesan memori dari dangkal , menengah , hingga
dalam , dengan pemrosesan lebih dalam menghasilkan memori yang lebih dalam.
Proses tingkat pemrosesan ;
Dangkal ; ciri fisik dan presepsi dianalisis
Menengah ; stimulus dikenali dan diberi label
Dalam ; karakteristik semantik,bermakna dan simbolis digunakan.

3. ELABORASI
Elaborasi merujuk pada pembentukan sejumlah hubungan yang berbeda di sekitar stimulus
pada tingkat pengodean memori. Elaborasi ini seperti menciptakan jaring laba-laba yang
menautkan beberapa informasi baru dan informasi lain yang telah diketahui oleh individu dan
proses ini dapat terjadi pada tingkat pemrosesan manapun. Secara umum, semakin pemrosesan
terelaborasi ,semakin bagus memorinya. Pemrosesan yang mendalam dan terelaboras adalah
cara terbaik untuk mengingat ( Kroneisen , Erdfelder & Bucher, 2013).

4. PERUMPAMAAN
Salah satu cara terkuat untuk mengingat adalah dengan menggunakan bayangan perumpamaan
(Dennis, Astell, & Dritschel, 2012). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Allan Paivio
membuktikan perumpamaan yang dapat mengingkatkan memori. Paivio berpendapat bahwa
memori tersimpan melalui salah satu dari dua cara : sebagai kode verbal (kata atau table) atau
sebagai kode gambar. Paivio berpikir bahwa kode gambar , yang sangat detail dan khusus ,
menghasilkan memori yang lebih baik dibandingkan kode verbal.
Teori memori Atkinson dan Shiffrin ;
Dalam model ini, masukkan sensoris memasuki memori sensoris. Melalui proses atensi,
informasi berpindah kedalam memori jangka-pendek , dengan informasi tersebut tersimpan
selama 30 detik atau kurang kecuali diperkuat. Ketika informasi memasuki memori jangka-
panjang, informasi tersebut dapat dipulihkan sepanjang hidup.
Kualitas pengodean tidak dengan sendirinya menentukan kualitas memori. Memori juga harus disimpan
secara benar setelah dikodekan (Eysenck & Keane, 2010). Penyimpanan meliputi cara informasi
disimpan sepanjang waktu dan cara hal tersebut direpresentasikan dalam memori. Teori Atkinson
Shiffrin menyatakan bahwa penyimpanan terdiri dari 3 sistem ;

Memori Sensori , Sistem memori yang melibatkan menyimpan informasi dari dunia dalam
bentuk sensoris asli hanya untuk waktu yang sangat pendek sejak dimunculkan dihadapan indra
penglihatan, pendengaran, maupun indra yang lain . Memori sensoris menyimpan informasi dari
indra namun memori sensoris tidak menyimpan informasi dalam waktu yang lama. Contoh
memori sensoris dari jenis pencatat indrawi ;
- Memori ekhoik , merujuk pada memori sensoris audiotori yang disimpan hinga beberapa
detik.
- Memori ikonik , merujuk pada memori visual yang tersimpan hanya sekita detik lamanya.

Memori Jangka-Pendek , Banyak informasi yang hanya mencapai tahap memori sensori
audiotori dan visual. Kita menyimpan informasi ini untuk waktu yang sangat singkat. Namun,
beberapa informasi, terutama yang lebih mendapat perhatiaan kita, dapat memasuki memori
jangka-pendek. Memori Jangka-Pendek adalah sistem memori yang memiliki kapasitas-terbatas
dengan informasi yang biasanya tersimpan selama 30 detik kecuali jika kita menggunakan
strategi untuk menyimpanan dalam waktu yang lebih lama.
Dua cara untuk meningkatkan memori jangka-pendek adalah dengan membuat CHUNK dan
PENGULANGAN . Membuat chunk (chunking) berarti mengelompokkan atau mengemas
informasi yang melebihi rentang memori ke dalam unit-unit yang teratur yang dapat diingat
sebagai unit tunggal. Chunk bekerja dengan membuat informasi dalam jumlah besar menjadi
lebih dapat diatur. Cara lain untuk meningkatkan memori jangka-pendek adalah dengan
pengulangan, pengulangan informasi secara sadar (Theeuwes, Belopolsky, & Olivers, 2009).
Namun teori Atkinson gagal mengungkapkan cara memori jangka-pendek berfungsi secara
dinamis ( Baddeley,2008,2012). Para psikolog menjawab pertanyaan ini melalui konsep memori
aktif (working memory) . Memori aktif adalah kombinasi komponen yang melibatkan memori
jangka-pendek dan atensi yang membantu kita untuk menyimpan informasi secara temporer
ketika kita melakukan tugas-tugas kognitif . memori aktif sejenis ruang kerja tempet otak
memanipulasi dan menyatukan informasi untuk mengarahkan pemahaman, pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah.

Memori Jangka-Panjang , adalah jenis memori yang bersifat relative menetap yang menyimpan
jumlah informasi yang sangat banyak untuk waktu yang lama. Kapasitas memori jangka-panjang
simpanan kita tidak terbatas.
Mengingat kembali (retrieval) adalah proses memori yang terjadi ketika informasi yang disimpan dalam
memori kembali dikeluarkan dari simpanan. Mengingat kembali sangat bergantung pada pada kondisi
ketika memori dikodekan dan cara memori tersebut disimpan (Pierce & Gallo, 2011 ; Ritchey dkk, 2013).
Factor yang terlibat dalam mengingat kembali memori ;

Efek Posisi Berseri , adalah kecenderungan untuk mengingat item-item yang terletak pada bagian awal
dan akhir dari suatu daftar dengan lebih mudah dibandingkan item-item yang terletak pada bagian
tengah daftar. Dua factor lain yang terlibat dalam mengingat kembali : bentuk dari petunjuk yang dapat
membangkitkan memori dan tugas mengingat-kembali yang ditetapkan. Ada atau tidak adanya petunjuk
dan tugas mengingat-kembali yang baik dan diperlukan adalah factor penting dalam membedakan
memori ; memanggil-kembali dan mengenali. Memanggil-kembali (recall) adalah salah satu tugas
memori ketika individu harus mengingat kembali informasi yang sebelumnya sudah dipelajari.

Lupa ialah peristiwa tidak dapat memproduksikan tanggapan-tanggapan kita, sedang ingatan kita
sehat. (Agus Suyanto, 1993: 46), adapula yang mengartikan lupa sebagai suatu gejala di mana informasi
yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali utnuk digunakan. (Irwanto, 1991: 150).
Muhibbinsyah (1996) dalam bukunya yang berjudul psikologi pendidikan mengartikan lupa
sebagai hilangnya kemampuan untuk menyebut kembali atau memproduksi kembali apa-apa yang
sebelumnya telah kita pelajari secara sederhana. Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa
sebagai ketidak mampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dialami atau dipelajari,
dengan demikian lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.

Berdasarkan penelitian Ebbinghaus bahwa kebanyakan lupa terjadi segera setelah kita mempelajari
sesuatu. Berikut adalah factor yang mempengaruhi cara kita dapat mengingat-kembali informasi dari
memori jangka-panjang .

Kegagalan Pengodean , terkadang ketika individu mengatakan bahwa mereka telah melupakan
sesuatu , mereka tidak benar-benar melupakannya,melainkan mereka tidak pernah
mengodekan informasi tersebut sejak awal. Kegagalan pengodean terjadi ketika informasi
tersebut tidak pernah memasuki memori jangka-panjang.
Kegagalan Mengingat-kembali , psikolog mengemukakan teori bahwa penyebab kegagalan
mengingat-kembali meliputi masalah dengan informasi dalam simpanan, efek waktu,alasan
personal untuk mengingat atau melupakan, dan kondisi otak ( Barrouillet, De Peape &
Langerock, 2012 ; Garcia-Bajos & Migueles, 2013).

Dan adapun teori tentng lupa ;


Teori Interferensi adalah salah satu alasan orang lupa ( Malmberg dkk,2012). Menurut teori
interferensi, orang lupa bukan karena memori yang hilang dari simpanan melainkan karena
informasi lain memasuki area dan mempengaruhi hal yang ingin mereka ingat. Dengan kata lain,
memori tentang suatu hal gagal karena memori tentang hal lain memasuki simpanan. Teori
imterferensi ;
Teori interferensi proaktif, situasi yang terjadi ketika materi yang dipelajari sebelumnya
mengganggu pengingatan materi yang dipelajari kemudian.
Teori interferensi retroaktif, situasi yang terjadi ketika materi yang dipelajari kemudian
menggangu mengingat-kembali informasi yang dipelajari sebelumnya.
Teori pemudaran , teori yang menyatakan bahwa ketika kita mempelajari sesuatu yang
baru,jejak neurokimia terbentuk,namun seiring berjalannya waktu jejak ini akan menghilang.
Teori pemudaran berpendapat bahwa berjalannya waktu selalu meningkatkan lupa.
Teori tip-of-the-tounge , jenis mengingat-kembali yang penuh dengan usaha yang terjadi ketika
kita yakin bahwa kita mengetahui sesuatu namun tidak dapat mendapatkan hal tersebut.
Teori prospektif , menurut teori ini kita akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan cenderung ditekan
atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa teori
ini juga beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.
Amnesia , Para peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai
perubahan fisik di otak. Gangguan pada engram(perubahan fisik) ini akan mengakibatkan lupa
yang disebut amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai informasi yang telah disimpan
beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan dikatakan menderita amnesia retrograd. Bila yang
dilupakan adalah informasi yang baru diterimanya, ia dikatakan menderita amnesia anterograd.
Karena proses lupa dalam dua kasus ini erat hubungannya dengan faktor-faktor biokimiawi otak,
maka kurang menjadi fokus perhatian bagi para pendidik dan psikolog dalam kaitannya dengan
proses kelupaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi atau Membuat Kita Lupa ;

aktivitas yang terlalu padat


kejenuhan
umur yang sudah tua
menonton film porno
sering di tunda tunda
otak yang sudah capek

Secara Garis Besar Lupa Bisa di Bedakan Menjadi 3 Macam

lupa dalam arti yang wajar.


lupa dalam arti kecelakaan /terkena penyakit dan lain-lain.
lupa karena disebabkan oleh usia lanjut.
TUGAS PSIKOLOGI UMUM 1 TENTANG

memori

Disusun Oleh:
BINTI FATONAH 170620032
INTAN HARNIATI 170620036
TAUFIK HIDAYAT 170620037

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
REULEUT, ACEH UTARA
2017
http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.co.id/

myislamicpsych.blogspot.com/2014/10/memori.html

A.King, Laura. 2016 . Psikologi umum : Sebuah Pandangan Apresiatif . Jakarta : Salemba Humanika

Bananarn28.blogspot.com/2014/02/makalah-memory-psikologi.html
Memori sesuatu yang sangat dekat dalam kehidupan keseharian manusia. tanpa di sadari oleh manusia ,
mereka telah menjalani suatu proses yang sangat rumit tentang sesuatu yang berhubungan dengan
memori atau ingatan. Memori atau ingatan tersebut dapat berupa memori jangka-pendek , memori
jangka-panjang , maupun jenis-jenis memori yang lebih rumit lainnya. Dalam kajian psikologi, memori
dikaji akan kaitannya dengan proses kognitif yang ada pada diri manusia. sedangkan kognisi adalah
suatu proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat,
menganalisis ,memahami ,menilai ,menalar ,membayangkan , dan menyampaikan . dalam hal ini ,
memori berperan dalam menyimpan informasi yang diperoleh dari proses mencari pengetahuan .
Memori bukan sekedar tempat penyimpaan informasi, memori bekerja dengan beberapa komponen
yang lain seperti sendor indrawi dalam upaya pemerolehan informasi baik yang dilakukan secara
sistematis (secara sadar) maupun secara spontan. Teori-teori memori menjelaskan cara kerja memori
dari proses encoding, storage, hingga retrieval. Dari cara kerja memoriter tersebut kemudian di
paparkan jenis-jenis memori yaitu memori sensorik, memori jangka-pendek, dan memori jangka-
panjang.

Anda mungkin juga menyukai