Anda di halaman 1dari 12

ACARA VII

PENENTUAN PRESTASI KERJA POMPA AIR untuk PENGAIRAN

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap Tanaman memerlukan pemeliharaan agar tumbuh optimal.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penting dalam proses produksi
tanaman. Tujuan utama dari pemeliharaan tanaman adalah untuk
menciptakan kondisi lingkungan yang baik untuk tumbuh-kembangnya
tanaman, termasuk menyediakan hara dan air yang cukup serta
mengurangi dampak merugikan dari organism pengganggu tanaman
(OPT). Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi
air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan
dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan
tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku
(subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang
menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena
itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Di Indonesia penggunaan sangat pompa dibutuhkan di musim
kemarau untuk menunjang keberadaan dan kelangsungan kegiatan
pengairan sawah. Dengan adanya pompa untuk pengairan, sistem pertanian
akan tetap berjalan sehingga petani tidak lagi mengandalkan sungai dan
hujan sebagai irigasi. Pompa dibutuhan juga untuk mengairi sawah yang
jauh dengan sungai sehingga diperlukan pompa untuk memompa air tanah
agar keluar dan bisa untuk irigasi.

78
79

B. Tujuan
1. Mengetahui spesifikasi teknis dari pompa air
2. Mengetahui bagian-bagian dari alat dan fungsinya serta cara
pengoperasian nya
3. Menentukan prestasi kerja pompa air

C. Landasan Teori
Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan
fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan
fungsinya tersebut, pompa mengubah energi mekanik poros yang
menggerakkan sudu-sudu pompa mejadi energi kinetik dan tekanan pada
fluida. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan
antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan
kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran (Arfi Rizky. 2013).
Salah satu pompa yang sering digunakan adalah pompa sentrifugal.
Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air dari sungai maupun sumur-
sumur dangkal. Mayoritas pompa irigasi sentrifugal yang digunakan oleh
petani adalah berukuran kecil (diameter 50 mm) dan medium (diameter
100 mm). Sekitar 56.8 % petani menggunakan pompa berukuran kecil dan
32.4 % petani menggunakan pompa berukuran sedang (Sularso dan harou,
1983).
Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair
dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar
diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat
cair, maka zat cair yang ada di dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu
ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari
tengah-tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di sini
head tekan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya
80

bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Jadi impeller


pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi yang
dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energi per satuan berat
atau head total zat cair antara saluran hisap dan saluran keluar pompa
disebut head total pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa
sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head
tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir
secara kontinyu (Sularso dan harou, 1983).
Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat
semprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap
kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah menghindari
pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman
akibat penumpukan herbisida, memperkecil pencemaran lingkungan
(Anonim, 2008).
Unjuk kerja pompa irigasi dipengaruhi oleh beberapa parameter,
antara lain : debit, tinggi tekan, tinggi hisap dan daya poros. Debit saat
pengujian diatur dengan cara mengatur bukaan kran pada pipa tekan secara
perlahan-lahan. Semakin besar bukaan kran, maka debit yang dihasilkan
semakin besar pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur debit
adalah electromagnetic flowmeter dan bak ukur (weir). Nilai tinggi tekan
dan tinggi hisap yang dihasilkan oleh pompa akan mempengaruhi tinggi
total pompa (total head). Debit dan tinggi total merupakan dua faktor yang
mempengaruhi daya air (water power), yaitu daya yang dikeluarkan untuk
mengangkat air. Pada saat impeller pompa berputar pada kecepatan
peripheralnya untuk menghisap dan mengangkat air maka torsi poros
pompa memiliki angka yang tertentu. Dalam pengujian ini input daya
poros pompa merupakan hasil perhitungan dari faktor kecepatan peripheral
(rpm) dan torsi poros. Pembacaan torsi dilakukan secara tidak langsung
dengan digital multi meter YEM-2506A untuk mengukur tegangan listrik
pada slip ring torque-meter. Pembacaan tegangan listrik tersebut akan
81

dikonversi kedalam torsi dengan menggunakan tabel kalibrasi yang telah


dibuat sebelum pengujian dilakukan (Arfi Rizky. 2013).
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara daya output
terhadap daya input. Daya output pompa adalah daya yang digunakan
untuk mengangkat air (water power). Sedangkan input daya merupakan
daya poros pompa. Efisiensi maksimum merupakan titik pengoperasian
optimum pompa dilapang yang harus dipakai sebagai acuan oleh pengguna
pompa (Arfi Rizky. 2013).

II. Metodologi
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 10 Mei 2017
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman
Yogyakarta.

B. Alat, Bahan, dan Cara Kerja


1. Alat:
a. Mesin pompa air
b. Roll meter
c. Stopwatch
d. Tachometer
e. Penampung air

2. Bahan:
a. Air
b. Buku Petunjuk alat/mesin pertanian

3. Cara Kerja:
a. Mengamati dan mencatat spesifikasi alat/mesin yang digunakan.
b. Mencoba apakah pompa sudah berfungsi dengan baik setelah
pompa dipasang.
82

c. Memulai diadakan uji unjuk kerja dengan berbagai suction head


dan delivery head, dengan masing-masing ulangan 3x dengan 3
macam RPM.
d. Untuk keperluan pengukuran debit dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Setelah menghidupkan pompa, menyiapkan drum penampung
air yang telah diketahui volumenya.
2) Menampung air yang keluar dari pompa ke dalam drum
tersebut.
3) Mencatat waktu yang diperlukan pompa untuk mengisi penuh
pada drum
III. Hasil Pengamatan
1. Spesifikasi Alat/ Mesin
Tabel 7.1. Spesifikasi Mesin Pompa Sentrifugal
No Spesifikasi Keterangan
1 Merek Honda
2 Model Honda 50 XH
3 Tipe SCH-50-XH-BAG-0
4 Nama Dagang Kohsin LTD
5 Negara Pembuat Jepang
6 Diameter Pipa Hisap 50 mm/ 2 inchi
7 Diameter Pipa Tekan 60 mm/ 2 inchi
8 Mesin Penggerak Motor Bensin
9 Daya/ RPM 35 HP

2. Perhitungan
Tabel 7.2 Pengamatan Waktu Pengisian Tangki
Waktu (detik)
No. Ketinggian Rata-rata
Ulangan I Ulangan II Ulangan III
1 2m 40,94 41 41,10 41,01
2 3m 46,33 43,51 43,40 44,41
3 4m 45,21 44,62 45,19 45
4 5m 43,49 44 43,69 43,73
83

Tabel 7.3 Hasil Perhitungan Pompa Air


Debit
No. T hisap T tekan BHP WHP EP (%)
(liter/detik)
1 0,6 m 2m 6,20 0,215 0,212 98,50
2 0,6 m 3m 5,72 0,274 0,270 98,54
3 0,6 m 4m 5,65 0,345 0,340 98,55
4 0,6 m 5m 5,81 0,434 0,428 98,61

a. Volume
= r2t
= 3,14 x (30 cm)2 x 90 cm
= 3,14 x 900 cm2 x 90 cm
= 254,34 liter
b. Pada t tekan 2 m
h total = h hisap + h tekan
h total = 2 m + 0,6 m
h total = 2,6 m
1) Debit
V 254,34 liter
Q1 = = = 6,20 liter/detik
t1 41,01 detik
2) BHP1
Qxh
=
75
6,20 x 2,6
=
75
16,12
=
75
= 0,215 HP
3) WHP1
Qxh
=
76
6,2 x 2,6
=
76
84

16,12
=
76
= 0,212 HP
4) EP1
WHP1
= x 100%
BHP1
0,212
= x 100%
0,215
= 98,60%
c. Pada t tekan 3 m
h total = h hisap + h tekan
h total = 3 m + 0,6 m
h total = 3,6 m
1) Debit
V 254,34 liter
Q2 = = = 5,72 liter/detik
t2 44,41 detik
2) BHP2
Qxh
=
75
5,72 x 3,6
=
75
20,59
=
75
= 0,274 HP
3) WHP2
Qxh
=
76
5,72 x 3,6
=
76
20,59
=
76
= 0,270 HP
4) EP2
85

WHP2
= x 100%
BHP2
0,270
= x 100%
0,274
= 98,54%
d. Pada t tekan 4 m
h total = h hisap + h tekan
h total = 4 m + 0,6 m
h total = 4,6 m
1) Debit
V 254,34 liter
Q3 = = = 5,65 liter/detik
t3 45 detik

2) BHP3
Qxh
=
75
5,65 x 4,6
=
75
25,9
=
75
= 0,345 HP
3) WHP3
Qxh
=
76
5,65 x 4,6
=
76
25,9
=
76
= 0,340 HP

4) EP3
WHP3
= x 100%
BHP3
0,340
= x 100%
0,345
= 98,55%
86

e. Pada t tekan 5 m
h total = h hisap + h tekan
h total = 5 m + 0,6 m
h total = 5,6 m
1) Debit
V 254,34 liter
Q4 = = = 5,81 liter/detik
t4 43,73 detik
2) BHP4
Qxh
=
75
5,81 x 5,6
=
75
32,53
=
75
= 0,434 HP
3) WHP4
Qxh
=
76
5,81 x 5,6
=
76
32,53
=
76
= 0,428 HP
4) EP4
WHP4
= x 100%
BHP4
0,428
= x 100%
0,434
= 98,61 %
87

IV. Pembahasan
Berdasarkan praktikum pada acara penentuan spesifiikasi kerja pompa air
utuk pengairan kali ini, dilakukan dengan mengamati spesifikasi alat dari
pompa air sentrifugal yang digunakan untuk pengairan. Berdasarkan hasil
pengamatan diketahui bahwa spesifikasi alat pompa sentrifugal yaitu mamiliki
merek dagang Honda, model Honda 50 XH dengan tipe SCH-50-XH-BAG-0.
Nama dagang dari pompa sentrifugal ini adalah Kohsin LTD. Pompa
sentrifugal ini diproduksi di negara Jepang, memiliki diameter pipa hisap 50
mm/2 inchi dan diameter pipa tekan 60 mm/2 inchi. Pompa ini mempunyai
mesin penggerak berupa motor yang digerakkan dengan bahan bakar bensin.
Daya/RPM yang digunakan alat ini sebesar 3,5 HP.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui nilai debit yaitu output air
yang keluar per satuan waktu, WHP (Water Horse Power) yaitu tenaga yang
digunakan secara teoritis untuk menaikan air dari sumber pada tinggi
pemompaan tertentu, BHP (Break Horse Power) yaitu tenaga yang dibutuhkan
secara nyata untuk menaikan air pada ketinggian pemompaan kehilangan
tenaga akibat kebocoran dll, serta EP (Efisisiensi Pompa) yaitu perbandingan
antara nilai BHP dengan WHP. Pengamatan prestasi kerja pompa air dilakukan
pada tinggi hisap pompa yaitu 0,6 meter dan tinggi tekan pompa yang berbeda-
beda yaitu 2 meter, 3 meter, 4 meter, dan 5 meter. Tinggi hisap yaitu jarak
vertikal antara base plane dengan sumber air yang dihisap sedangkan tinggi
tekan yaitu jarak vertikal antara base plane dengan sumber air yang keluar
dari pompa. Drum yang digunakan untuk menampung air dari pommpa
memiliki volume sebesar 254,34 liter.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh hasil pada ketinggian
pipa tekan 2 meter memiliki debit sebesar 6,2 L/detik, BHP sebesar 0,215 HP,
WHP sebesar 0.212 HP, dan efisiensi pemompaan sebesar 98,50%. Lalu pada
ketinggian pipa tekan 3 meter memiliki debit sebesar 5,72 L/detik, BHP
sebesar 0.274 HP, WHP sebesar 0.270 HP, dan efisiensi pemompaan sebesar
88

98,54%. Sedangkan pada ketinggian pipa tekan 4 meter memiliki debit sebesar
5,65 L/detik, nilai BHP sebesar 0.345 HP, nilai WHP sebesar 0.340 Hp, dan
efisiensi pemompaan sebesar 98,55%. Perhitungan terakhir pada ketinggian
pipa tekan 5 meter diketahui memiliki debit sebesar 5,81 L/detik, Nilai BHP
sebesar 0.434 HP, nilai WHP sebesar 0.428 Hp, dan efisiensi pemompaan
sebesar 27,80 %.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa debit yang
dihasilkan pada tinggi tekan 5 meter lebih besar dibandingkan dengan debit
yag dihasilkan pada tinggi tekan 4 meter. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori
yang menyatakan semankin rendah tinggi pipa tekan maka debit yang hasilkan
akan semakin besar pula dan sebaliknya semakin tinggi tinggi pipa tekan maka
semakin kecil debit pompa yang dihasilkan. Hal ini tidak sesuai teori di
karenakan terjadi kesalahan dalam praktikum yaitu terdapat sisa air di dalam
pompa dan drum yang dapat mempengaruhi perhitungan debit pada tinggi
tekan 5 meter sehingga menyebabkan nilainya menjadi lebih besar. Efisiensi
pemompaan pada tinggi tekan 5 meter memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar
98,61%. Semakin besar nilai efisiensi artinya output yang dikeluarkan lebih
banyak dibandingkan input yang dibutuhkan sehingga semakin besar nilai
efisiensi maka semakin baik. Hal tersebut berarti daya yang diperlukan rendah,
sehingga efisiensi yang tinggi dapat menghemat energi dan biaya operasional
yang dikeluarkan. Faktor yang mempengaruhi besarnya nilai efisiensi yaitu
nilai debit, ketinggian pipa tekan dan pipa hisap (tinggi pemompaan).

V. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa spesifikasi
pompa air sentrifugal yaitu memiliki merk dagang honda, model Honda 50
XH, dan Tipe SCH-50-XH-BAG-0, dan nama dagang yaitu Kohsin LTD. Nilai
debit pada ketinggian pipa tekan 5 meter lebih tinggi dibanding pada
ketinggian pipa tekan 4 meter. Hal tersebut di karenakan oleh kondisi pompa
dan drum yang masih terdapat sisa air. Pompa air sentrifugal yang digunakan
pada praktikum ini memiliki nilai efisiensi kerja tertinggi pada ketinggian pipa
89

tekan 5 meter yaitu 98,61%. Faktor yang mempengaruhi efisiensi pompa


adalah nilai debit dan tinggi pemompaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pompa Irigasi dan Drainase. remajasebaya.wordpress.com.
Diakses 14 Mei 2017.\

Arfi, Rizky. 2013. Makalah Pompa. https://www.scribd.com/doc/88424425/Mak


lah-Pompa. Diakses pada tanggal 14 Mei 2017

Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, 1983. Pompa dan Kompresor. PT
Pradnya Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai