Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dra. Siti Nur Riani, M.Ag dr. Tri Agus Haryono, Sp. M
Penguji
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Argia Anjani
iii
PREVALENSI KELAINAN REFRAKSI MATA PADA ANAK USIA 8 12
TAHUN DI SDSN PONDOK KELAPA 03 PAGI JAKARTA, JAKARTA
TIMUR DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM
ABSTRAK
Latar Belakang: Kelainan refraksi mata memiliki prevalensi sebesar 22,1% dari total populasi, dan
15% diantaranya diderita oleh anak usia sekolah di Indonesia. Kelainan refraksi dapat ditemukan
pada setiap kelompok usia, tapi kondisi ini sangat bermasalah dan perlu diperhatikan pada anak-
anak usia sekolah. Islam membahas bagaimana tanggung jawab orangtua dalam memperhatikan dan
menjaga kesehatan sesuai dengan salah satu tujuan syariat Islam yaitu pemeliharaan kehidupan.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prevalensi kelainan refraksi pada siswa usia 8
12 tahun di SDSN Pondok Kelapa 03 Pagi Jakarta, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, DKI Jakarta
ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara probability sampling yaitu simple random sampling dan didapatkan 70
sampel. Pengumpulan data menggunakan lembar persetujuan responden, formulir data responden,
Snellen Chart dan kacamata Pinhole. Analisis data menggunakan SPSS versi 24.0.
Hasil: Sejumlah 41 siswa SDSN Pondok Kelapa 03 Pagi Jakarta usia 8 12 tahun dari total 70
responden mengalami kelainan refraksi mata sehingga diperoleh persentase sebesar 58,6%.
Didapatkan pula sejumlah 29 siswa atau sebesar 41,4% responden tidak mengalami kelainan refraksi
mata. Persentase kejadian kelainan refraksi berdasarkan usia tertinggi ada pada usia 11 tahun
sebesar 70,6% dan angka persentase kejadian kelainan refraksi tertinggi berdasarkan jenis kelamin
ada pada perempuan dengan persentase sebesar 72,9%
Kesimpulan: Secara statistik prevalensi kelainan refraksi mata pada siswa SDSN Pondok Kelapa 03
Pagi Jakarta usia 8 12 tahun diperoleh data sebanyak 58,6%. Dalam kasus ini orangtua memiliki
tanggungjawab untuk menjaga kesehatan anaknya sebagai upaya menjalani salah satu tujuan syariat
Islam yaitu hifzh an-nasl.
Saran: Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mencari informasi
lebih terhadap kesehatan refraksi mata anak dan melakukan skrining serta menggunakan alat bantu
koreksi mata jika memang dibutuhkan. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
dengan jumlah sampel yang lebih besar
KATA KUNCI : Prevalensi, Kelainan Refraksi, Anak, Al-Darriyat Al-Khams
iv
THE PREVALENCE OF REFRACTIVE ERRORS IN STUDENTS AGES 8 12
YEARS OLD AT SDSN PONDOK KELAPA 03 PAGI JAKARTA, EAST
JAKARTA IN THE MEDICAL AND ISLAM REVIEW
ABSTRACT
Background : The refractive errors were reported to be prevalent 22.1% of the total
population and 15% of who sustained by children of school age in Indonesia. Refraction errors can
be found in every group of age, but this condition is very troublesome and noteworthy in age of
school children. Islam discusses how the responsibility of parents in maintaining their children
health in accordance with one of the goals of Islamic sharia objectives, namely the maintenance
of life (hifzh an-nafs).
Objective : The aim of this research is to discover the prevalence of refraction errors in
students ages 8 12 years old at SDSN Pondok Kelapa 03 Pagi Jakarta, Pondok Kelapa, East
Jakarta, DKI Jakarta in the medical and Islam review.
Method : The research designs is descriptive research. Data was collected by probability
sampling that is simple random sampling from 70 respondents. Researcher use respondents
approvals sheets, respondents datas forms, Snellen Chart and Pinhole glasses to collect data.
Researcher analyze data using SPSS version 24.0.
Result : 41 out of 70 respondents aged 8 12 years old sustained refractive errors (58,6%),
therefore, 29 respondents (41,4%) doesnt sustained refractive errors. The highest prevalence of
refractive errors based on age is at the age of 11 years old (70.6%) and the highest prevalence of
refraction errors based on gender is women (72,9%)
Conclusion : Statistically, the prevalence of refractive errors in students at SDSN Pondok Kelapa
03 Pagi Jakarta aged 8 12 years old is 58.6% In this case, the parents have a responsibility to
maintain the health of their children merely undergo one of the objectives of Islamic sharia,
namely the maintenance of life (hifzh an-nasl).
Suggestion: It is expected the public to increase the awareness and seek more information on
eyes health and did the screening examination of refractive errors, as well as using eye correction
tools if it requires. It is expected the next researcher can do research with a larger number of
samples.
KEYWORDS : Prevalence, Refractive Errors, Children, Al-Darriyat Al-Khams
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat yang tak hentinya kepada peneliti sehingga bisa
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa
tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Saya menyadari bahwa skripsi
ini masih banyak kekuranganya dan jauh dari sempurna. Tetapi, harapan saya
semoga tulisan ini bisa bermanfaat kepada banyak orang serta menambah
wawasan bagi yang membacanya.
vi
6. Direksi staff perpustakaan Universitas YARSI yang telah membantu
dalam peminjaman buku serta data yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini
7. Kepada Ayahanda H. Raja Razali Nizar serta Ibunda Hj. Masita yang
membantu dalam berbagai hal baik moral maupun materi sehingga dapat
terselesaikan skripsi ini.
Akhir kata saya meminta maaf jika ada penulisan yang salah dalam
penulisan skripsi ini. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Peneliti
vii