Anda di halaman 1dari 4

Landasan Teori :

Bleeding time adalah tes kasar hemostasis (penghentian pendarahan). Hal ini
menunjukkan seberapa baik trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk
membentuk bekuan darah. Bleeding time paling sering digunakan untuk mendeteksi cacat
kualitatif trombosit, seperti penyakit Von Willebrand. Tes ini membantu mengidentifikasi
orang yang memiliki disfungsi trombosit. Ini adalah kemampuan darah untuk membeku
setelah luka atau trauma. Biasanya trombosit berinteraksi dengan pembuluh darah
menyebabkan gumpalan darah.
Uji waktu perdarahan kadang-kadang sebagai tes pra operasi untuk menentukan
respon perdarahan yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi. Selain itu biasanya
digunakan pada pasien yang memiliki riwayat keturunan gangguan perdarahan.
Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien sebaiknya ditanya terlebih dahulu mengenai
obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat akan mempengaruhi hasil tes waktu perdarahan.
Obat-obat ini termasuk antikoagulan, diuretik, obat anti kanker, sulfonamide, aspirin dan obat
anti inflamasi. Tes ini juga dapat dipengaruhi oleh anemia. Penggunaan aspirin dan obat-
obatnya adalah penyebab paling umum dari waktu perdarahan berkepanjangan maka
penggunaanya harus dihentikan 2 minggu sebelum pemeriksaan
Ada 4 metode untuk melakukan tes perdarahan. Metode ivy adalah cara yang paling
tradisional. 3 metode lainnya adalah template, template yang dimodifikasi dan metode Duke.
Template dan template yang dimodifikasi merupakan variasi dari metode Ivy. Perbedaan
utama antara template dengan metode yang dimodifikasi adalah panjang dan pemotongan
yang dibuat.
Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu
koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai
trombosit yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan
membentuk agregasi.
Masalah klinis :
Hasil memendek : Penyakit Hodkin
Hasil memanjang: idiopathic trombocytopenic purpura(ITP), abnormalitas trombosit ,
abnormalitas vascular , leukimia, DIC (Disseminated Intravasculer
Coagulation), anemia aplastik, dll.
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium:
1. Metode yang digunakan : teknik yang tidak tepat bila terjadi luka pungsi yang mungkin
lebih dalam daripada yang seharusnya
2. Bila tetesan darah ditekan paksa pada permukaan kertas tissue
3. Tidak mrenunggu tetesan darah benar-benar terisap dengan sendirinya pada kertas
tissue, hal ini dapat merusak partikel fibrin sehingga memperlama perdarahan
4. Obat aspirin dan antikoagulan dapat memperlama perdarahan

Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat terspesialisasi yang
dibentuk dari sel-sel bebas (Bryon and Doroth, 1973). Darah terdiri dari komponen cair yang
disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu sel-sel darah. Sel-sel
darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, yaitu sel yang mengangkut oksigen, leukosit
atau sel darah putih yaitu sel yang berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh dan
trombosit yaitu sel yang berperan dalam homeostasis (Frandson, 1986).

Bleeding time adalah waktu lamanya perdarahan atau waktu yang diperlukan untuk
berhentinya darah mengalir. Ada beberapa metode dalam bleeding time, yaitu :
1. Metode Ivy
Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode ivy tekanan darah
manset diletakkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg. Sebuah pisau bedah atau
sesuatu yang digunakan untuk melakukan tusukan di lengan bagian bawah. Pisau otomatis
pegas paling umum digunakan untuk membuat potongan berukuran standar. Waktu dari
ketika menusuk luka dibuat sampai perdarahan semua telah berhenti diukur dan disebut
waktu perdarahan ( bleeding time), setiap 30 detik handuk kertas digunakan untuk
membersihkan darah.
2. Metode Duke
Metode duke dibuat dikuping telinga atau ujung jari yang ditusuk untuk menyebabkan
perdarahan, seperti dalam metode Ivy tes ini waktunya dari awal perdarahan sampai
perdarahan benar-benar berhenti. Kerugian dari metode duke adalah bahwa tekanan pada
kapiler darah didaerah menusuk tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang daapat
diandalkan. Keuntungan dari metode ini adalah bekas luka tidak tetap, sedangkan metode lain
dapat mennimbulkan bekas luka.
Pemeriksaan ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan indikasi ada riwayat
mudahnya terjadi perdarahan. Niali normal :
Metode Duke : 1 3 menit
Metode Ivy : 3 7 menit
Terjadinya trombositopenia (50.000 mg/dL) menunjukkan adanya potensi
perdarahan yang memanjang. Waktu perdarahan memanjang selain terjadi pada penderita
trombositopenia, juga pada penderita abnormalitas fungsi trombosit, defesiensi faktor
pembekuan, ketidaknormalan vascular, penyakit hati berat, anemia aplastik, leukimia.
Pemanjangan waktu perdarahan dapat juga disebabkan oleh penggunaan obat salisilat,
antikoagulan warfarin, dekstran, dan agen fibrinolitik striptokinase. (Sutedjo, 2006)
Daftar Pustaka

Gandasoebrata, R. 1967. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta


Sutedjo Aryo, 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Hasil Laboratorium
Edisi Revisi. Amara Books. Yogyakarta

Tim penyusun, 1989. Hematologi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen


Kesehatan. Jakarta
Sutedjo Aryo, 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Hasil Laboratorium

Edisi Revisi. Amara Books. Yogyakarta

Liswanto, 2010. Masa Perdarahan. Avaliable at http://laboratoriumkesehatan.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai