1. Latar Belakang
Menurut Jons, (1928) dalam (Sarwono, 1993) Strategi pengembangan SDM pada
dasarnya tidak hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak
cara untuk mengembangkannya. Strategi pengembangan SDM, antara lain :
1. Melalui pelatihan.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan
keterampilan, pengetahuan dan sikap.
2. Pendidikan.
Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir.
3. Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem
organisasi melalui program-program perencana dan penilaian, seperti man power
planning, performance apparaisal, job analytic, job classification dan lain-lain.
4. Recruitment.
Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai klasifikasi kebutuhan
organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan.
5. Melalui Perubahan sistem. Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan sistem
dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang
faktor eksternal.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh spesifikasi dari strategi pelatihan dan pengembangan di UPT
Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya dan Pengolahan Produk Kelautan dan
Perikanan Kepanjen Malang?
2. Manfaat
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pemahaman strategi pelatihan dalam pengembangan tentang
Manajemen Sumber Daya Manusia di UPT Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya dan
Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan Kepanjen Malang
Dapat menjadikan hasil penelitian sebagai tambahan pemikiran dalam upaya
meningkatkan strategi pelatihan dalam pengembangan tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia
2. Bagi Pihak Lain
Penelitian diharapkan dapat dijadikan motivasi dan memberikan suatu manfaat yang baik
sebagai ilmu pengetahuan Sumber Daya Manusia.
3. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
KAJIAN PUSTAKA
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya
dengan pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar,
aktifitas-aktifitas yang terencana dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang
berhasil diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin (Handoko,
2001:104).
2. Strategi Pengembangan.
Pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya
untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat
kepribadian (Handoko, 2001:104). Pengembangan menunjuk kepada kesempatan-kesempatan
belajar (learning opportunities) yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.
Kesempatan yang demikian tidak terbatas pada upaya perbaikan performansi pekerja ada
pekerjaanya yang sekarang (Gomes, 2000:19).
Menurut Hariadi (2003: 34) strategi merupakan rencana yang terjadi pada tingkat divisi
dan dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan jasa
perusahaan dalam industri atau pasar tertentu yang dilayani divisi tersebut. Joewono (2012: 3)
mengatakan bahwa strategi adalah strategi mencapai tujuan yang sering dianalogikan dengan
strategi catur, yang dimana sistematika berfikir, penyusunan rencana, kesigapan melangkah,
keberanian mengambil resiko dan gairah untuk memenangkan pertandingan merupakan beberapa
karakteristik permainan catur yang relevan dengan praktek pengelolaan bisnis. Menurut Solihin
(2012) strategi bisnis berbeda dengan strategi pada level korporat. Strategi di level bisnis ini
lebih menfokuskan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam
segmen pasar tertentu.
Menurut (Simamora:2006 :278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan:
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam
organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi
rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran
yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang berupaya
memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi
tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya
bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau
akses internet
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu untuk menyelesaikan
pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
METODE PENELITIAN
Ari Solihin. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Interpersonal Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Unit Network Management System Infratel PT Telkom
Indonesia TBK. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship. Vol. 6. No. PP 64-76
Bambang, Hariadi (2003), Strategi Manajemen. Bayumedia Publishing, Jakarta.
Denzin, N. K. dan Lilcolin. Y. S. (2009). Pendahuluan Memasuki Bidang Penelitian Kualitatif, dalam
Norman K Denzin dan Yvonna S Lilcolin (ed). Handbook of Qualitative Research, Dariyanto
ettal (pent). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gomes. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi offset
Handoko.T.Hani.2001.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Edisi II.BPFE Yogyakarta :
Yogyakarta
Nawawi, Hadari. 2008.Manajemen Sumber daya Manusia untuk Bisinis yang Kompetitif.
Yogyakarta:University Press.
Joewono, Handito. 2012 The 5 Arrows Of New Business Creation & Entrepreneurship. Jakarta: AIICC.
Mangkunegara, A. A. Anwarprabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama
Sarwono, Salito, 1993, Sumber Daya Manusia Kunci Sukses Organisasi, Jakarta, Lembaga
Manajemen Universitas Indonesia.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survei ( Editor ), LP3ES, Jakarta
Sirnamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia: Yogyakarta: STIE YKPN