Tugas 04
Tugas 04
GEODESI SATELIT
Bumi: Geometri, Kinetika, dan Dinamika
Bentuk bumi bulat, tetapi tidak persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua
kutubnya. Bentuk bumi yang demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya
(rotasi). Akibat rotasi bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak,
sedangkan bagian bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar,
sedangkan yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di
sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari pusat bumi.
Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang dibandingkan di kutub. Jari-jari di
khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km. Dengan demikian , jari-jari bumi rata-rata
6.371 km. Massa bumi adalah 5.98 x 1024 dan volumenya 1,08x1021 m3, oleh karena itu
massa jenis bumi adalah 5500 kg/m3. Jarak aphelium bumi adalah 152.086.000 km,
sedangkan jarak periheliumnya adalah 147 097 000 km. Jarak rata-rata bumi ke matahari
adalah 149.098.000 km. Jarak rata-rata ini didefinisikan sebagai 1AU ( AU= Astronomical
Unit = Satuan Astronomi ).
Elipsoid referensi merupakan model matematis bumi, maka semua data ukuran
dipermukaan bumi direduksi ke model tersebut. Untuk mendapatkan reduksi yang kecil,
maka elipsoid harus diorientasikan sedemikian rupa sehingga kedudukkannya berhimpit
atau mendekati bumi. Ada dua macam orientasi yang dapat dilakukan, yaitu Orientasi
Relatif dan Absolut :
a. Orientasi relatif adalah mendudukkan elipsoid sehingga berhimpit dengan bumi
dititik tertentu (disebut titik datum), kemudian sumbu pendek elipsoid harus sejajar dengan
sumbu putar bumi, serta massa elipsoid sama dengan massa bumi. Misalnya elipsoid yang
menggunakan Geodetic Reference System 1967 sebagai bidang datumnya.
Pada tabel di atas a dan b adalah panjang dari sumbu panjang dan sumbu pendek ellipsoid, dan f
adalah penggepengan ellipsoid yang dihitung dari a dan b sebagai berikut:
f = (a-b) / a
Dari tabel diatas juga dapat terlihat bahwa secara umum untuk ellipsoid referensi yang
mempresentasikan Bumi, a = 6378 km, b = 6357 km, dan f = 1/298. Secara umum deviasi
permukaan ellipsoid (geosentrik) dengan permukaan geoid (MSL = Mean Sea Level) lebih kecil
dari 100 m, dan deviasi permukaan Bumi lebih kecil dari 10 km.
Statistik Bumi
Komposisi atmosfer
Nitrogen 77%
Oksigen 21%
2%
Lain-lain
2. KINEMATIKA BUMI
Dalam kinematika bumi, hal yang paling esensial adalah rotasi dan revolusi bumi.
Keduanya memiliki dampak yan sangat besar bagi keberlangsungan kehidupan di bumi,
karena kedua gerakan tersebut mempengeruhi musim, cuaca, pergerakan awan hujan, dan
lainnya. Di sini akan dibahas masing masing topik secara lebih detail
2.1 Rotasi
Dalam peredaranya mengelilingi matahari, bumi pun berputar pada porosnya atau
sumbunya. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi bumi. Bumi berotasi pada
porosnya dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi bumi
mengelilingi matahari. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu
ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 3600 bujur selama 24 jam.
Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda
10 bujur akan berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa
yaitu :
A. Pergantian siang dan malam
Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya
permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi
bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara
bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu
harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam. Panjang
periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu
berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang
siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari
12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi
lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah
lintang dan kutub).
B. Perbedaan waktu
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring
derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang
sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar
dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni
dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat.
Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan
matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah
yang berada pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih
cepat satu jam.
Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT
(Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol
derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki
tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu
lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam.
Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan
jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.
C. Perbedaan percepatan gravitasi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di
kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair
kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan
menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti
keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan
kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar
daripada disekitar khatulistiwa.
D. Pergerakan semu bintang
Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak
bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut
tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang
dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari
timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah
timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak
pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang.
Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerakan ini dikenal
juga sebagai gerak semu harian bintang.
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah
23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan
bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan
lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang
sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda
akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan
mengitari bumi.
2.2 Revolusi
Bumi adalah planet yang penuh dengan pergerakan. Sejak dahulu pada masa terbentuknya bumi,
sudah banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi akibat pergerakan tersebut. Terbentuknya
gunung-gunung tinggi, palung-palung yang dalam, bahkan kita dapata melihat dari bentuk benua
yang memiliki garis pantai yang saling berhubungan.
Seperti tipikal orang pada zaman dahulu, banyak yang berpendapat bahwa bumi tidaklah
berbentuk bulat, malah ada yang menganggap kalau di ujung bumi terdapat air terjun yang tak
berujung. Hal ini disebabkan orang-orang pada masa tersebut masih terpaku pada teori yang
tidak berlandaskan penelitian. Sampai pada akhirnya muncul hipotesis dari seorang ahli
meteorologi dan geofisika Jerman, Alferd Wegener yang menyatakan
bahwa continental mempunyai kemampuan untuk bergerak (continental drift ), pernyataan ini
disertai bukti-bukti bahwa temuan lokasi fosil yang saling terhubung antar benua dan kesamaan
batuan sedimen antar beberapa benua, hal ini mengisyaratkan bahwa sebenarnya dahulu benua
adalah satu yang disebut dengan pangea. Pangea sendiri diilustrasikan sebagai suatu
bongkahan besar daratan yang didalamnya terdapat semua benua di dunia yang masih
menjadi satu. Teori ini menjadi suatu fenomena pada zamannya, karena belom dapat
dibuktikan secara ilmiah. Perdebatan mengenai teori continental drift ini terus
berlangsung hingga sekitar 30 tahun kemudian, dimana akhirnya ditemukan pegunungan
di bawah laut dan kesamaan magnetis pada batuan batuan di samudra. Dari penemuan
inilah pembuktian-pembuktian penting lainnya bermunculan.
Proses-proses yang merubah bentuk permukaan bumi itu dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
proses yang merusak dan membangun permukaan bumi. Proses yang pertama merupakan proses
yang terjadi pada permukaan bumi yaitu proses pelapukan dan erosi. Proses tersebut walaupun
berjalan sangat lambat tetapi berlangsung terus menerus, dapat menyebabkan permukaaan bumi
secara perlahan menjadi rata. Sedangkan proses-proses yang membangun permukaan bumi
umumnya disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi seperti aktivitas gunungapi
dan pernbentukan pegunungan. Proses tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi
bertarnbah tinggi.
Hubungan antara proses-proses tersebut dan sifat kedinamisan dari bumi ini, walaupun sudah
diketahui sejak lama, tetapi belum ditemukan suatu hipotesa yang masuk akal untuk
menceritakan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi. Sampai pada awal abad ke
20 muncullah suatu pendapat yang mengatakan tentang pemisahan atau pemekaran dari daratan
(kontinen) di permukaan bumi. Setelah lebih dari 50 tahun dengan terkumpulnya data-data yang
mendukung hipotesa tersebut untuk beralih menjadi suatu teori. Teori tersebut disebut
teori tektonik lempeng (plate tectonic). Teori yang akhirnya meluas tersebut merupakan sebuah
model yang konprehensif tentang kegiatan yang terjadi di dalam bumi.
Model tektonik lempeng ini menyebutkan bahwa kerak bumi ini disusun oleh lempeng-lempeng
yang besar dan kaku. Lempeng-lempeng yang menyusun kerak bumi tersebut dapat dibedakan
menjadi lempeng kerak benua (continental crust), yaitu lempeng yang menyusun daratan atau
benua (kontinen), dan kerak samudera (oceanic crust), yaitu lempeng yang menyusun lantai
dasar samudera. Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak walaupun sangat lambat. Pergerakan
ini disebabkan karena, adanya perbedaan distribusi panas di bawah kerak bumi (mantel bumi).
Panas yang sangat tinggi yang terdapat pada tempat yang lebih dalam akan bergerak naik ke
tempat yang temperatumya lebih rendah dan akan menyebar secara lateral. Penyebaran panas
secara lateral inilah yang mengakibatkan bergeraknya lempeng-lempeng penyusun kerak bumi.
Pergerakan dari lempeng-lempeng kerak bumi ini menyebabkan terjadinya gempabumi, aktivitas
gunungapi, dan deformasi batuan penyusun kerak bumi yang membentuk pegunungan.
Karena setiap lempeng bergerak sebagai unit yang berbeda, maka interaksi yang sangat besar
terjadi pada pertemuan antara lempeng-lempeng tersebut. Batas-batas antara lempeng-lempeng
penyusun kerak bumi merupakan jalur aktivitas gunungapi (vulkanik) dan gempa bumi. Ada tiga
macam batas pertemuan lernpeng-lempeng tersebut yang dipisahkan berdasarkan jenis
pergerakannya dan setiap lempeng akan dibatasi oleh kombinasi ketiga macam batas tersebut. Ke
tiga macam batas pertemuan lempeng-lempeng penyusun kerak bumi tersebut adalah :
3. Batas transform fault : zona dimana, lempeng-lempeng bergerak saling melewati antara
satu lempeng dengan lempeng lainnya (bergeseran).
Selain continental drift, dinamika bumi juga memiliki spektrum yang sangat luas. Beberapa
contoh dari pergerakan bumi adalah bumi bergerak bersama galaksi kita relatif terhadap galaksi-
galaksi yang lain, bumi berputar bersama sistem matahari kita di dalam galaksi kita, bumi
mengorbit mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya, dan bumi berputar terhadap
sumbu rotasinya.
Pada saat Bumi mengelilingi matahari, bumi juga berputar terhadap sumbu rotasinya. Perputaran
Bumi terhadap sumbu rotasinya ini mempunyai spektrum dinamika yang relatif luas.
Dalam pendefinisian dan realisasi sistem koordinat ada beberapa parameter orientasi bumi yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. pergerakan sumbu rotasi bumi dalam ruang inersia (Presesi dan Nutasi)
2. pergerakan sumbu rotasi bumi relative terhadap kerak bumi (pole motion)
3. fluktuasi dalam kecepatan rotasi bumi (perubahan panjang hari)
Gaya-gaya yang mempengaruhi rotasi bumi pada dasarnya dapat dikelompokkan atas :
Pergerakan total sumbu rotasi bumi dalam ruang ini mempunyai 2 komponen :
Komponen pergerakan sumbu rotasi bumi yang bersifat periodic, yaitu nutasi, mempunyai
peiode, mulai 4 hari, setengah bulan, satubulan, setengah tahun, satu tahun, sampai 18.6 tahun.
Periode utama dari nutasi adalah 18.6 tahun.
Terjadinya nutasi dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut. Dalam pergerakannya
mengelilingi bumi, bidang orbit bulan membentuk sudut sebesar 5011 terhadap bidang ekliptika.
Perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika dinamakan garis nodal. Karena
gaya tarik matahari mempengaruhi orbit bulan, garis nodal ini berputar dalam ruang inersia
dengan periode sekitar 18.6 tahun. Adanya inklinasi orbit bulan dan perputaran garis nodal ini
akan menyebabkan terjadinya gaya tarik antara bumi dan bulan, dan juga dengan matahari secara
periodic. Variasi ini selanjutnya mempengaruhi gerakan total dari sumbu rotasi bumi dalam
ruang, dan menyebabkan gerakan periodic tambahan yang dinamakan nutasi.
Selama perode nodal bulan, yaitu sekitar 18.6 tahun, nutasi menyebabkan pergeseran periodic
dari titik semi sebesar
-17,200 . sin(m)
+9,203.sin(m)
Perlu ditekankan bahwa komponen pergerakan sumbu rotasi bumi dalam ruang ini, yaitu presesi
dan nutasi, dapat diformulasikan secara matematis. Gambar dibawah ini menggambarkan
gerakan nutasi yang sebenarnya juga mempunyai komponen-komponen periodic lainnya, yang
periode dan amplitudonya relative lebih kecil. Pergerakan kutub adalah pergerakan sumbu rotasi
bumi relative terhadap badan atau kerak bumi sendiri. Tidak seperti halnya presesi dan nutasi,
parameter pergerakan kutub tidak dapat dijelaskan secara teoritis, tapi harus ditentukan melalui
observasi langsung.
a. osilasi bebas yang punya periode sekitar 435 hari. Gaya penyebab dari osilasi ini belum
diketahui secara jelas. Diperkirakan osilasi ini merupakan respon dari elastisitas dari
bumi terhadap dinamika atmosfer, redistribusi ari tanah, dan juga mungkin gempa bumi
b. osilasi tahunan yang disebabkan terutama oleh adanya perpindahan massa air dan udara
yang bersifat musiman
c. komponen secular yang berupa pergesaran dari kutub menengah ke arah meridian 800
bujur barat. Variasi secular ini mempunyai amplitude sebesar 0,002-0,003 pertahun,
dan diperkirakan penyebabnya terkait dengan pergerakan tektonik.
Pergerakan kutub juga mempunyai variasi harian (diurnal) dan setengah harian (semi-
diurnal) dengan amplitude fraksi dari mas (milidetik dari busur) dan variasi ini
disebabkan oleh pasang surut laut.
Kecepatan rotasi bumi tidak konstan, sehingga menyebabkan adanya perubahan pada panjang
hari. Variasi LOD (Length of Day) akan mencakup :
Variasi yang dapat diprediksi yang besarnya sampai 2ms (karena pengaruh
fenomena pasang surut)
Variasi yang sifatnya tidak teratur, yang dapat dibagi menjadi komponen-
komponen decadal, interannual, seasonal, and interseasonal components.
Secara matematis perubahan panjang hari, d(LOD) ditentukan dari hubungan berikut :
d(LOD)=-d(UT1-TAI)/dt
dimana UT1 adalah universal time dan TAI adalah Atomic Time. Dalam hal ini UT1 bervariasi
karena proses geofisik, sedangkan TAI tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smulab.virtue.nu/strukturbumi.htm
http://www.solarviews.com/eng/earth.htm
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=274&fname=materi2.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2042383-mengenal-geometri/
http://geoful.wordpress.com/dinamika-bumi/
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=274&fname=materi3.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Geometri_Bumi