Sinar X Wisky
Sinar X Wisky
FERRY SUYATNO
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN
Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten
Telp. 021.7560896, Faks 7560921
Abstrak
Abstract
yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang yang terbaca di Galvanometer adalah arus yang
berada dalam tabung kaca yang hampa udara[2]. sangat kecil dalam order mikro ampere.
Pembangkit sinar-X berupa tabung Peristiwa di atas disebut dengan efek foto
hampa udara yang di dalamnya terdapat filamen listrik. Kecuali disinari dengan gelombang
yang juga sebagai katoda dan terdapat pendek elektron dapat keluar dari katoda
komponen anoda. Jika filamen dipanaskan dengan cara dipanaskan sehingga terjadi emisi
maka akan keluar elektron dan apabila antara thermis. Jadi dengan cara dipanaskan atau
katoda dan anoda diberi beda potensial yang diberi gelombang pendek elektromagnetik
tinggi, elektron akan dipercepat menuju ke katoda dapat memancarkan elektron lebih
anoda. Dengan percepatan elektron tersebut banyak[2].
maka akan terjadi tumbukan tak kenyal Makin pendek gelombang
sempurna antara elektron dengan anoda, elektromagnetik yang menumbuk katoda, maka
akibatnya terjadi pancaran radiasi sinar-X[4]. makin besar arus yang mengalir dan sebaliknya
Pemanfaatan sinar-X di bidang makin panjang gelombangnya, makin kecil arus
kedokteran nuklir merupakan salah satu cara yang terbaca di galvanometer. Hal demikian
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. dapat dipahami karena bila gelombang
Aplikasi ini telah cukup beragam mulai dari elektromagnetik panjang gelombangnya makin
radiasi untuk diagnostic, pemeriksaan sinar-X pendek berarti frekuensinya makin besar dan
gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk energinya juga makin besar[2]. Gambar 1.
terapi. Radioterapi adalah suatu pengobatan menunjukkan alat foto listrik.
yang menggunakan sinar pengion yang banyak
dipakai untuk menangani penyakit kanker. Alat
diagnosis yang banyak digunakan di daerah
adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang
berfungsi untuk photo thorax, tulang
tangan,kaki dan organ tubuh yang lainnya. Alat
terapi banyak terdapat di rumah sakit-rumah
sakit perkotaan karena membutuhkan daya
listrik yang cukup besar. Di negara maju,
fasilitas kesehatan yang menggunakan radiasi
sinar-X telah sangat umum dan sering Gambar 1. Alat Foto Listrik[2]
digunakan.
Karakteristik gelombang elektromagnetik
Radiasi di bidang kedokteran membawa
ditentukan oleh panjang gelombang, frekuensi,
manfaat yang cukup nyata bagi yang
dan kecepatan. Kecepatan rambat gelombang
menggunakannya. Dengan radiasi suatu
elektromagnetik di udara untuk semua panjang
penyakit atau kelainan organ tubuh dapat lebih
gelombang adalah sama yaitu sama dengan
awal dan lebih teliti dideteksi, sementara terapi
kecepatan dalam ruang hampa c = 3 1010cm/det.
dengan radiasi dapat lebih memperpanjang usia
penderita kanker atau tumor[3].
C =v (1)
DASAR PERCOBAAN SINAR-X dengan :
Peristiwa terjadinya sinar-X diawali dari c : Kecepatan rambat dalam hampa (cm/det)
percobaan Heinrich Hertz pada tahun 1887 v : Frekuensi gelombang (cycle/det)
dengan menggunakan tabung hampa yang berisi : Panjang gelombang, (cm)
katoda dan anoda. Katoda dan anoda Pemancaran energi radiasi
dihubungkan dengan sumber listrik E. Pada elektromagnetik oleh sumbernya tidak
tegangan, E, yang rendah tidak ada arus berlangsung secara kontinyu melainkan secara
elektron dari katoda ke anoda yang dapat dilihat terputus-putus (diskrit), sehingga berupa paket
dari galvanometer. Pada saat katoda disinari yang harganya tertentu yang disebut dengan
gelombang pendek elektromagnetik kuanta/foton. Besar energi kuanta tergantung
ternyata dari katoda keluar elektron menuju pada frekuensi gelombang.(2)
anoda yang diamati dari galvanometer. Arus
hc
h f max = (3)
min
Jadi dalam proses ini akan terjadi
spectrum kontinyu, spektrum tersebut
Gambar 3. Tumbukan Antara Elektron
dengan Anoda
mempunyai frekuensi cut off (batasan) atau
panjang gelombang cut off yang tergantung pesawat sinar-X selalu dilakukan
pada potensial percepatan. Elektron-elektron pengaturan waktu (S) dan arus (mA) atau
yang ditembakan akan mengeksitasi elektron biasa disebut dengan mAS yang
dalam atom target[1]. Jika elektron yang bergantung pada obyek yang disinari. Jika
ditembakkan cukup besar energinya maka akan tabung didekatkan pada obyek maka
mampu melepaskan elektron target dari intensitas akan naik dan hasil gambar jelas
kulitnya. Kemudian kekosongan kulit yang dan terang. Sebaliknya jika tabung
ditinggalkan elektron akan diisi oleh elektron dijauhkan dari obyek maka intensitas akan
yang lebih luar dengan memancarkan radiasi. menurun. Dari sini dapat disimpulkan
Transisi ini akan menyebabkan sederet baris bahwa cahaya dan sinar-X merambat
(garis-garis) spectrum yang dalam notasi sinar- dalam pancaran garis lurus yang melebar[1]
X disebut garis-garis K, K, K dan 2. Pengaruh Tegangan (kV)
seterusnya[2]. Tegangan tinggi merupakan daya dorong
Pada sistem pencitraan sinar-X elektron di dalam tabung dari katoda ke
diperlukan tegangan tinggi, dengan tujuan agar anoda. Supaya dapat menghasilkan sinar-X
dapat dihasilkan berkas sinar-X. Untuk itu daya dorong ini harus kuat sehingga
rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa mampu menembus obyek. Dengan
sehingga tegangan tingginya dapat diatur demikian perubahan kV sangat
dengan rentang yang besar yaitu antara 30 kV berpengaruh terhadap daya tembus sinar-
sampai 100 kV. Jika kVnya rendah maka sinar- X.
X memiliki gelombang yang panjang sehingga
Penyerapan Sinar-X
akan mudah diserap oleh atom dari targed
(anoda), kemudian disebut sebagai soft x-ray[1]. Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan
Radiasi yang dihasilkan dengan pengaturan tergantung pada tiga faktor sebagai berikut.
tegangan yang cukup tinggi maka akan a. Panjang gelombang sinar-X
dihasilkan sinar-X dengan daya tembus yang b. Susunan obyek yang terdapat pada alur
besar dan panjang gelombang yang pendek[1]. berkas sinar-X
Sinar-X merupakan gelombang c. Ketebalan dan kerapatan obyek
elektromagnetik yang dapat menembus suatu Jika kV rendah maka akan dihasilkan
bahan, tetapi hanya sinar-X yang mempunyai sinar-X dengan gelombang yang panjang dan
energi yang tinggi yang dapat menembus bahan sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang
yang dilaluinya, selain itu akan diserap oleh gelombang sinar-X akan semakin pendek[1].
bahan tersebut. Sinar-X yang mampu Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan
menembus bahan itulah yang akan membentuk juga tergantung pada susunan obyek yang
gambar atau bayangan[1]. dilaluinya, sedangkan susunan obyek
tergantung pada nomor atom unsur, misalnya
FAKTOR-FAKTOR YANG
nomor atom alumunium lebih rendah dari
BERPENGARUH PADA CITRA[1]
nomor atom tembaga. Ternyata penyerapan
sinar-X alumunium lebih rendah dari
Pengaruh Arus (mA)
penyerapan sinar-X oleh tembaga. Timah hitam
Arus akan berpengaruh pada intensitas mempunyai nomor atom yang besar, maka daya
sinar-X atau derajat terang/brighnees. Dengan serap terhadap sinar-X juga besar. Ketebalan
peningkatan mA akan menambah intensitas dan kerapatan suatu unsur bahan juga
sinar-X dan sebaliknya. Oleh sebab itu derajat berpengaruh terhadap penyerapan sinar-X.
terang dapat diatur dengan mengubah mA. Bahan yang tebal akan lebih banyak menyerap
1. Pengaruh jarak dan waktu pencitraan sinar-X dibanding dengan bahan yang tipis,
(exposure) tentunya pada unsur yang sama.
Di samping arus (mA) jarak dan waktu Penyerapan sinar-X oleh tubuh manusia
pencitraan juga berpengaruh pada pada proses photo Rontgen dapat dijelaskan
intensitas. Waktu exposure yang lama juga sebagai berikut. Tubuh manusia dibentuk oleh
akan meningkatkan intensitas dari sinar-X. unsur-unsur yang sangat komplek. Oleh sebab
Untuk itu dalam setiap pengoperasian itu, penyerapan sinar-X oleh tubuh pada proses
Tahun 50 59 60 69 70 79 80 - 89 90 - 99
Telecaesium 1 3 5 7 4
Telecobalt 1 2 3 12 18
Linier Accelert - - - 5 8
Afterloading - - - 8 13
Jumlah 2 5 8 32 43
Tabel 2. Penyakit Kanker / Tumor terbanyak cukup dan aliran listrik yang cukup dan
di Indonesia[3] stabil. Apabila hal ini tidak dipenuhi maka
akan menyebabkan kerusakan yang sering
No Kode Keterangan Jumlah Persentase terjadi.
1. 180 Leher rahim 3676 28,7 3. Perawatan.
Payudara Perawatan yang berkesinambungan
2. 174 2271 17 didukung oleh penyediaan suku cadang
Perempuan
3. 173 Kulit 1444 11 merupakan syarat mutlak untuk kelancaran
4. 147 Nasofaring 1059 8 operasi pesawat radiasi. Namun hal ini
5. 196 Kelenjar Limfe 1054 8 sering mengalami hambatan yang
6. 183 Ovarium 996 7,6 disebabkan oleh alokasi dana yang
7. 154 Rektum 830 6 terbatas.
8. 193 Tiroid 729 5,5 4. Pengadaan Suku Cadang (Spare Parts)
9. 153 Kolon 530 4
Penggantian suku cadang untuk pesawat
Jaringan
10 171 484 3,7 sinar-X lebih sering pada tabung terutama
Lunak
untuk buatan China 5-6 tahun. Pada
PERKEMBANGAN SDM RADIOTERAPI pesawat Linac yang sering perlu diganti
DAN DIAGNOSTIK pada sumber radiasi dan bagian mekanik
yaitu perputaran pesawat dan gerakan
Kurangnya jumlah SDM radioterapi dan meja.
diagnostik disebabkan oleh beberapa factor 5. Jumlah dan Keahlian Teknisi.
antara lain karena sistem pendidikan, kesulitan Untuk mengadakan pemeliharaan yang
peralatan, dan jasa pelayanan yang minimal. baik maka sangat diperlukan tenaga teknisi
Bidang radioterapi di Indonesia masih menjadi yang terampil dan dalam jumlah yang
satu dengan radiodiagnostik, sehingga dokter memadai. Namun hal ini masih sukar
radioterapi juga bekerja di bidang dicapai, karena khususnya pada pesawat-
radiodiagnostik, sehingga hal ini akan pesawat yang canggih diperlukan keahlian
mengurangi keprofesionalan seorang dokter[3]. yang khusus, sehingga memerlukan
Demikian juga dibidang lainya masih banyak tambahan pendidikan dan pengalaman
SDM yang kerja rangkap profesi, karena yang cukup.
memang keterbatasan tenaga medis pada setiap
bidang[3]. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. ARIF JAUHARI, 2008, Berkas Sinar-X dan
Pembentukan gambar pada Pesawat sinar-X,
Puskaradim, Jakarta.
2. BAMBANG .SW, 1986, Fisika Atom,
Karunika, Jakarta
3. CHOLID BADRI, 1998, Aspek Pemeliharaan
Sarana Radiasi, Instalasi Radioterapi RS.Dr.
Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
4. DARMAWAN, 1987, Fisika Zat Padat,
Karunika, Jakarta
5. MUKHLIS AKHADI, 2001, Napak Tilas 106
Tahun Perjalanan Sinar-X, PKRBN-
BATAN, Jakarta.