BIJIH MANGAN
DISUSUN OLEH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan yang berjudul tentang Bijih Mangan ini dengan lancar.
Penulisan Laporan Perencanaan Tambang Bijih Mangan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Ilmu
Ukur Tambang selaku Bapak Hepryandi L.Dj Usup.,ST.,MT.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Ruang Lingkup dan Metode Studi
1.4. Pelaksana Studi
1.5. Jadwal Waktu Studi
BAB II KEADAAN UMUM
2.1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (KP)
2.2. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat
2.3. Keadaan Lingkungan Daerah, Penduduk, Mata Pencaharian
Penduduk, Keadaan Flora, Fauna, Iklim, Sosial Ekonomi
dan lain-lain
2.4. Topografi dan Morfologi
BAB IX : PEMASARAN
9.1. Bagan Organisasi ..........................
9.2. ProspekPemasaran...............................
9.2.1. Dalam Negeri....................................
9.2.2. Luar Negeri..............................................
BAB XI : KESIMPULAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
3.1. Geologi
3.1.1. Litologi
Singkapan mangan ini ditemukan dalam bentuk pengisian rekahan,
pergantian matriks batuan serta dalam bentuk fragmen mangan di
lapangan. Singkapan mangan ini berasosiasi dengan batuan vulkanik
yang terdiri dari batuan andesit hingga andesit basaltik yang disebut
sebagai batuan induk, dimana batuan tersebut menjadi sumber
pengkayaan mangan pada daerah penelitian. Secara geokimia batuan
induk pembawa endapan mangan ini berasal dari seri magma yang
berafinitas calc-alkali yang berasosiasi dengan zona subduksi tepatnya
di busur kepulauan (island arc). Endapan mangan di daerah penelitian
secara mineralogi tersusun dari mineral manganit (MnO(OH)) dan
mineral rodokrosit (MnCO3) sebagai mineral primer sedangkan mineral
pirolusit (MnO2) sebagai mineral yang terbentuk akibat oksidasi dan
dekomposisi mineral manganit dan rodokrosit. Alterasi yang dijumpai
pada daerah penelitian berupa alterasi propilitik. Tipe alterasi ini
dicirikan dengan kehadiran mineral klorit dan epidot, yang
menunjukkan tipe endapan hidrotermal dari temperatur pembentukan
mineral tersebut yang berkisar antara 200oC - 300oC yang merupakan
tipe endapan epitermal. Berdasarkan perbandingan unsur Si, Al, Mn
dan Fe pada sampel bijih mangan menunjukkan bahwa mangan yang
terbentuk pada daerah penelitian ini berasal dari proses hidrotermal
yang berasosiasi dengan zona subduksi tepatnya di busur kepulauan
(island arc). Model endapan mangan di daerah penelitian dibuat
berdasarkan kondisi geologi setempat dengan menggunakan data
mineralogi dan geokimia bijih mangan. Model endapan mangan
tersebut menjelaskan bahwa kontrol struktur seperti kekar dan sesar
yang ada pada daerah penelitian membantu proses pengkayaan mangan
di daerah penelitian dengan proses berupa pencucian dan pelarutan
unsur Mn yang ada pada batuan induk oleh fluida hidrotermal dan
fluida meteorik.
A. Cadangan Terukur
A. Observasi Lapangan
B. Pemetaan
C. Pengambilan Contoh
E. Pengolahan Data
Dilakukan di lapangan (pengecekkan mudah) atau dikirim ke
kantor termasuk pekerjaan studio, uji laboratorium dan analisa.
1. Metode Konvesional
B. Ketersediaan Data
V : Volume Cadangan
T = V x BJ
V = Volume (m3)
Dimana:
S1, S2 = Luas
Penampang Ujung
M = Luas Penampang
Tengah
L = Jarak Antar S1
dan S2
V = Volume
Cadangan
Dimana:
S1 : Luas Penampang Atas
S2 : Luas Penampang Bawah
L : Jarak Antara S1 dan S2
V : Volume Cadangan
V=axt
Keterangan:
= a1 x t1 + a2 x t2 + a3 x t3 + + an x tn
Keterangan:
T = T1 + T2 + T3 + + Tn
V1 + V2 + V3 + Vn
Keterangan: