PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(GI) yang meluas sampai ke mukosa otot yang terjadi di esofagus, lambung
anti tukak, tukak lambung tetap menjadi penyebab dari 5000 kematian / tahun
dari angka kematian 8,41 per 100,000 penduduk. Pada tahun 2005-2008,
pada kelompok umur 45-54 tahun pada laki-laki menurut BPPK Depkes pada
Perforasi sering diakibatkan oleh konsumsi obat anti inflamasi non steroid
(OAINS) yang berlebihan (Hill, 2001). Orang tua juga lebih rentan terhadap
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1
3. Mengetahui tentang patofisiologi Ulkus Peptikum
evaluasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
1. Pengertian
dolar per tahun. Prevalensi usia kehidupan PUD di Amerika Serikat kira-
kira 12% pada pria dan 10% pada wanita. Diperkirakan 15.000 kematian
terjadi per tahun akibat komplikasi PUD. Ulkus lambung lebih mungkin
lebih umum terjadi selama dekade keempat dan kelima untuk pria.
3
mengakibatkan resolusi gastritis dan penurunan risiko berkembangnya
kanker lambung. Vaksin HELIVAX, disetujui oleh FDA pada 2003 untuk
jumlah sel parietal yang mensekresi sam hidroklorida, atau jumah sel
berperan.
4
Tindakan dalam upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
pada klien dengan PUD sama dengan yang dibahas untuk gratis untuk
3. Patofisiologi
sel epithelial dan oleh sedikit lapisan mucus alkalin yang mwnutupi lapisan
epitelium lambung.
Amerika Serikat, dan penyebab yang paling sering kedua akan PUD.
5
dengan NSAID tidak dating dengan manifestasi yang berhubungan
terganggu oleh kehadiran kronis obat yang dapat melukai sejenis aspirin,
berjalan melalui aliran darah dan bekerja di sel pariental lambung untuk
terhadap trauma dari sekresi asam lambng dan pepsin. Pada aktivitas
6
terhadap ulserasi secara bersamaan. Reaksi stress dengan demikian
berhubungan dengan luka bakar, trauma parah, dan kondisi lainnya dapat
dalam 72 jam pada 78% klien dengan luka bakar lebih dari 35% pada
disertai dengan perdarahan lambung yang banyak tanpa rasa sakit. Ulkus
stress dicirikan dengan banyaknya lesi, biasanya kecil dan dangkal, yang
7
tidak meluas ke mukosa muskularis. Lesi-lesi ini mungkin muncul dan
ulkus stress, pada stress ulkus manifestasi yang terjadi hanya sedikit.
Nyeri terutama pada ulkus stress tidak ada kecuali jika terjadi perforasi,
manifestasi utama dari ulkus stress. Sekitar 10% klien mengalami dispepsi
4. Manifestasi Klinis
seta nyeri yang menggerogoti. Nyeri memiliki hubungan yang jelas dan
8
biasanya mengFigurkan nyeri terbatas pada daerah berdiameter 2 sampai
10 cm (0,8 sampai 4 inci), antara tulang rawan sifoid dan umbilikus. Nyeri
kanan epigastrum. Nyeri ulkus juga beragam dalam tempat, ukuran, atau
sering terjadi ketika ulkus berada di pylorus atau antrum lambung. Muntah
9
biasanyamemuntahkan makanan yang belum dicerna. Mual hebat dan
c). Perdarahan
darah samar pada tinja biasanya akan positif jika terjadi perdarahan.
Pengujian bakteri H.pylori dapat dilakukan melalui tes napas ureum atau
10
d). Modifikasi Diet
a) Perdarahan
11
saraf, infeksi saluran pernafasan atas kecerobohan diet,
memiliki suhu yang lebih dingin dari pada suhu tubuh, yang
12
respons vagal, sehingga menurunkan perfusi ke mukosa lambung
perfusi sistemik.
dengan karakter foley dan pengukuran urine per jam. Hal ini
dokter
13
atas bekuan darah autologus dengan atau tanpa spons gelatin
non-opioid.
harus dijaga antara 5,5 sampai 7,0. Agar pH lambung berada pada
14
penyerapan obat. Klien mungking memerlukan antasida setiap 30
Probe.
membakar lesi.
b). Perforasi
15
1). Mengkaji nyeri.
pankreatitis berkembang.
16
Ketika pembedahan diperlukan, ahli bedah mengevaluasi isi
dan pneumonia.
c). Obstruksi
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
17
Lakukan pengkajian meliputi: nama, jenis kelamin,suku bangsa,
Faktor pencetus:
jam setelah makan atau waktu lapar atau saat sedang tidur tengah
malam
1) Aktivitas/istirahat
menerus.
2) Integritas Ego
18
Marah ditekan
3) Eliminasi
Penggunaan laksatif/diuretic.
4) Makanan/Cairan
turgor buruk.
5) Higiene
(lanugo).
6) Neurosensori
berkonsentrasi.
posisi
7) Nyeri/kenyamanan
19
Gejala : Nyeri abdomen, seperti terbakar
8) Keamanan
infeksi.
9) Penyuluhan/Pembelajaran
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Nyeri akut
1) Definisi
2) Batasan Karakteristik
Subjektif
Melaporkan nyeri
Objektif
20
Respon otonom( mis., diaphoresis., perubahan
dilatasi pupil)
Wajah topeng
Sikap melindungi
dan psikologis)
b. Nyeri kronis
1) Definisi
21
potensial atau digambarkan dengan istilah seperti
2) Batasan karakteristik
Subjektif
Depresi
Keletihan
Nyeri
Objektif
sebelumnya
Anoreksia
Atropi
meringis)
Perilaku melindungi
Ritabilitas
22
Perilaku protektif yang dapat diamati
Gelisah
hipersensitifitas)
c. Defisiensi pengetahuan
1) Definisi
tertentu.
2) Batasan karakteristik
Subjektif
Mengungkapkan masalah
Objektif
akurat
apatis)
23
3) Faktor yang berhubungan
keterbatasan kognitif
kurang pajanan
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
Subjektif
Haus
Objektif
tekanan nadi
Hematokrit meningkat
24
Penurunan berat badan yang tiba-tiba (kecuali pada
ruang ketiga)
Kelemahan
menerus)
e. Ansietas
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
Perilaku
Penurunan produktivitas
25
Gerakan yang tidak relevan(mis., mengerek kaki,
gerakan lengan)
Gelisah, resah
Memandang sekilas
Insomnia
Afektif
Gelisah
Distress
Ketakutan
Peningkatan kekhawatiran
Iritabilitas
Gugup
Gembira berlebihan
persisten
Marah
Menyesal
Perasaan takut
Ketidakpastian
Khawatir
26
Fisiologis
Wajah tegang
Insomnia(non-nanda)
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Terguncang
Suara bergetar
Parasimpatis
Nyeri abdomen
Penurunan nadi
Diare
Pingsan
Keletihan
Mual
Gangguan tidur
Sering berkemih
Urgensi berkemih
Simpatis
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskuler
Diare
27
Mulut kering
Wajah kemerahan
Jantung berdebar-debar
Peningkatan nadi
Peningkatan reflex
Peningkatan pernafasan
Dilatasi pupil
Kesulitan bernafas
Vasokontriksi superfisial
Kedutan otot
Kelemahan
Kognitif
Blocking pikiran
Konfusi
masalah
28
Mudah lupa
Gangguan perhatian
Melamun
Terpajan toksin
Hubungan keluarga/hereditas
Stress
Penyalahgunaan zat
Ancaman kematian
29
1. Meminta pasien untuk menilai nyeri atau ketidak nyamanan
pasien
akibat prosedur.
dirasakan pasien
30
Rasional: agar pasien lebih merasa nyaman saat beristirahat
pengunjung.
manajemen nyeri
akan di capai.
31
4. Manajemen Nyeri (NIC): pertimbangkan rujukan untuk
Rasional:
c. Defisiensi pengetahuan
pasien
32
3. Lakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien
diprogramkan)
proses belajar
pasien
terapi.
33
2. Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung
malam
cairan
haus
memperberat ulkus
kecenderungannya
Rasional:
e. Ansietas
34
Rasional: Pengurangan atau penghilang rangsanh
tingkat kecemasannya
pasien
4. Implementasi
diperlukan untuk mecapai tujuan dan hasil yang dipekirakan dari asuhan
35
5. Evaluasi
a. Nyeri akut
- Gelisah
b. Nyeri kronis
hubungan interpersonal
- Gangguan konsentrasi
36
- Kehilangan selera makan
- Ketegangan otot
c. Defisiensi pengetahuan
diet
37
Keseimbangan cairan akan dicapai, dibuktikan oleh
- Tekanan darah
- Nadi perifer
- Elektrolit serum
e. Ansietas
tekanan
ansietas
38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manifestasi klinis yang timbul; nyeri akut, mual dan muntah, pendarahan
B. Saran
Untuk mengembangkan makalah ini, kritik dan saran dari para pembaca
39
Daftar Pustaka
Black J dan Hawks, J. 2014, Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Wilkinson, Judith M 2016. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10 Nanda Nic
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53138/Chapter%20II.pdf?seq
uence=4&isAllowed=
http://repository.maranatha.edu/9077/3/1110218_Chapter1.pdf
40