Disusun Oleh:
RIOMAS HARJUNO AJI
111.150.132
PLUG 02
LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
Laboratorium Hidrogeologi 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Nama : Riomas Harjuno Aji
NIM : 111.150.132
Plug : 02
Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi
( )
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan-NYA Laporan Pumping
Test Step Drawdown Test dengan tepat waktu pada Kegiatan prkatikum Pumping Test
dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menyelesaikan tugas Praktikum
Hidrogeologi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
Laporan Pumping Test ini tentunya masih terdapat beberapa kekurangan dalam
penyusunan , baik dalam secara penyajian maupun yang lainnya, yang kurang
memuaskan di hati para pembaca. Oleh karena itu, saya mohon maaf kepada para
pembaca semua.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga tugas Praktikum Hidrogeologi ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menurut liasley et al,(1949) Hidrologi adalah cabang geografi fisis yang
berurusan dengan air dibumi. Sorotan khusus pada propertis, fenomena dan distribusi
air didaratan. Hidrogeologi adalah suatu studi interaksi antara kerja kerangka batuan
dan airtanah yang dalam prosesnya menyangkut aspek-aspek kimia dan fisika yang
terjadi di dekat atau di bawah permukaan bumi (Kodoatie, 1996). Salah satu
pengaplikasian ilmu hidrogeologi adalah perhitungan debit aliran sungai. Debit air
adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Hidrogeologi merupakan perpaduan antara ilmu geologi dengan ilmu
hidrolika yang kajiannya dititikberatkan pada gerakan air tanah dalam secara
hidrolik. Gabungan dua kata hidro dan geologi menunjukkan secara implisit
pengertian geologi dan air, atau dengan kata lain adalah merupakan suatu studi
tentang interaksi antara kerangka unsur batuan dengan air tanah. Dalam istilah
hidrolika maka istilah gerakan dalam tanah dikenal dengan hidrolika dalam media
porus, karena air tanah mengalir diantara sela-sela butiran tanah yang sekaligus
sebagai media. Salah satu pengaplikasian ilmu hidrogeologi adalah Desain
Konstruksi Sumur.
Desain Konstruksi Sumur atau yang sering dikenal dengan DKS
merupakan sebuah desain debit sumur yang direncanakan terutama untuk sumur
produksi yang akan dibuat, dengan memperhatikan data-data yang diperoleh pada
daerah yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui potensi airtanah pada
suatu daerah. Jika potensi air tanah pada suatu daerah belum diketahui, maka
pemboran dan konstruksi sumur tersebut dilakukan dengan tujuan eksplorasi sumur
uji.
Salah satu tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran adalah menguji
kuantitas air yang akan dieksploitasi. Kuantitas air dapat ditentukan berdasarkan uji
pemompaan, sasaran utama dari pekerjaan ini adalah mengetahui parameter hidrolika
sumur dan akuifer yang diturap. Parameter ini akan menentukan kapasitas sumur,
debit maksimum sumur dan debit optimum pemompaan yang diperkenankan agar
sumur mempunyai umur penggunaan (life time) yang maksimum. Uji pemompaan
ini dilaksanakan dengan pompa selam (submersible pump) dan penakar debit
(fhomson/V noth). Selama pemompaan dilakukan pengamatan penurunan muka
airtanah di dalam sumur akibat pemompaan (drawdown).
BAB II
DASAR TEORI
Tabel 2.2 Klasifikasi kondisi sumur berdasarkan harga Coefisient well Loss
(Walton, 1970)
Coeficient Well Loss
Kondisi Sumur
C (m2/m5)
Sw1
s(m)
Sw2
Sw3
t ( menit )
2. Metode II
Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis pada
setiap step pemompaan:
Q1/Sw1 : Q2/Sw2 : .. Qn /Swn (m3/jam/l)
Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan < 1, maka kontruksi sumur
sempurna.
Q1/Sw1 Q2/Sw2 Q3/Aw3
=a =b =c (nilai terkecil)
a/c b/c c/c
a/c b/c b/c c/c a/c c/c
BAB III
PEMBAHASAN
Metode II
Sw matematis:
Q1/Sw1 Q2/Sw2 Q3/Aw3
0,023 0,013 0,011
2,09 1,181 1
0,909 0,62 1,09
Sw grafis:
Q1/Sw1 Q2/Sw2 Q3/Aw3
0,0194 0,03007 0,0185
1,04 1,62 1
0,58 0,62 0,04
Harga perbandingan setiap kapasitas jenis pada setiap step pemompaan rata-rata bernilai
kurang dari 1, maka konstruksi sumur sempurna.
Aplikatif
Luas Kapasitas (A)
A = Q optimum / (R x 24/n)
= (0,0221 x 86400) (m3/hari) / (151,2 x 2,4) (m3/hari/Ha)
= 5,2619 Ha
Jumlah Pompa (JP)
JP = LA / A = 150 Ha / 5,2619 Ha = 28,5 29 unit
Radius of Influence
Swgrafis = Q optimum x ln (ro/rw) / (2 x T)
1,09 x 2 x 3,14 x 0,0244 = 0,0211 x (ln ro ln 10,16 x 10-2 m)
0,167/0,0211 = ln ro + 2,287
ln ro = 7,914 2,287
ln ro = 277,910 m
Nama : Riomas Harjuno Aji
Plug : 2
Nim : 111.150.132 10
Laboratorium Hidrogeologi 2017
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari uji pemompaan metode step test pada lokasi Kaligetuk, didapatkan hasil sebagai
berikut.
Didapatkan nilai C adalah 0,9657 menit2/m5. Berdasarkan klasifikasi kondisi
sumur dengan harga Coefficient well loss (C) menurut Walton (1975), kondisi
sumur termasuk penyumbatan sedikit.
Perhitungan berdasarkan factor development (Fd) didapatkan nilai 1,209 x 10-3
hari/m3 dan berdasarkan tabel klasifikasi menurut Bierschenk (1964), kondisi
sumur sangat baik.
Niali rata-rata efisiensi pompa adalah 21,46%, maka pompa tersebut tersebut
tidak efisien.
Dari hasil perhitungan menggunakan metode II, sumur di Kaligetuk memiliki nilai
rata-rata < 1, sehingga konstruksi sumur di daerah tersebut termasuk dalam
kategori sempurna.
Nilai Q optimum, didapatkan dari kurva Ep vs. Q dengan nilai -0,012 m3/detik.
Nilai keterusan akuifer adalah 2108,16 m3/hari.
Nilai konduktivitas hidraulik adalah 60,233 m/hari (litologi pasir kasar).
Luas Kapasitas adalah 5,2619 Ha.
Jumlah pompa yang dibutuhkan adalah 29 sumur.
Nilai Radius of influence adalah 277,910 m.