Anda di halaman 1dari 5

Materi dan Pengukuran

1. Materi
Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi, sifat materi serta perubahannya. Materi
adalah segala sesuatu yang menempat ruang dan mempunyai massa. Massa adalah ukuran
jumlah materi yang terdapat dalam suatu sampel. Pada prinsipnya, materi dapat berupa dalam
tiga bentuk : Padat, cair dan gas. Materi dapat diklasifikasikan menjadi

1) Zat Murni (Pure substances). Zat murni dibagi menjadi dua:


A. Unsur (element) merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan secara kimia
menjadi zat lain
B. Senyawa (compound) merupakan suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari
dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan massa yang
tetap
Sifat fisika dan kimia senyawa berbeda dengan sifat fisika dan kimia unsur-
unsur penyusunnya.
2) Campuran (Mixtures) adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing.
Campuran dapat dibedakan menjadi dua:
A. Campuran Homogen (Homogenous mixture) mempunyai sifat yang sama di
seluruh bagian sampel.
Contoh : Campuran air dengan gula, sirup, larutan garam
B. Campuran Heterogen (Homogenous mixture) mempunyai sifat yang berbeda di
dalam sampel.
Contoh : Campuran air dengan minyak, campuran air dengan pasir, air dengan oli

Berdasarkan perbedaan strukturnya, molekul atau atom-atom dapat berupa padat (solid), cair
(liquid) dan gas.
Properties Solid Liquid Gas
Jarak antar partikel Sangat rapat Agak renggang Sangat renggang
Susunan Partikel Teratur Tidak teratur Tidak teratur
Bentuk Tetap Mengikuti Wadah Mengikuti wadah
Tidak dapat Sulit untuk Mudah untuk
Pemampatan
dimampatkan dimampatkan dimampatkan

Diagram

Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
1) Sifat fisika (physical property), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang
biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya
zat lain.
Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
2) Sifat kimia (chemical property), yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang
dapat diamati di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan
menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain).
Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.

Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan
menjadi:
1) Sifat ekstensif (extensive property), yaitu sifat yang besarnya bergantung pada
jumlah/ukuran materi.
Contoh : massa, berat, panjang, volume.
2) Sifat intensif (intensive property), yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran
materi.
Contoh : Suhu, titik leleh, titik didih, kerapatan.
2. Pengukuran
Dalam segala bidang, terkhusus ilmu sains, pengukuran menjadi hal yang penting.
Besaran dalam setiap pengukuran tidak jarang menjadi acuan untuk mengukur, membandingkan
sifat zat, mempelajari perubahan yang terjadi dalam sebuah percobaan, dll. Suatu besaran dalam
pengukuran juga disertai dengan satuannya. Oleh karena itu, pada tahun 1960, General
Conference of Weights and Measures, konferensi tingkat internasional yang membahas masalah
satuan, mengusulkan Satuan Sistem Internasional (International Sistem of Units) sebagai sistem
metrik satuan. Dalam SI, ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tidak berdimensi.

Satuan Internasional (SI)

No Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi


1 Panjang Meter M L
2 Massa Kilogram Kg M
3 Waktu Sekon S T
4 Kuat Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K
6 Intensitas Cahaya Candela Cd j
7 Jumlah Zat Mole Mol n
8 Sudut datar Radian Rad -
9 Sudut Ruang Steradian Sr -

Dalam mengukur, sulit rasanya jika ingin mencapai nilai yang tepat untuk kuantitas yang
dihitung, seringkali terjadi ketidakpastian dalam pengukuran.
Oleh karena itu, untuk menyampaikan ketidakpastian yang sesuai dalam melaporkan
suatu nilai, diperlukan adanya aturan angka penting (significant figure) atau banyaknya digit
yang diperhitungkan di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung.
Aturan angka penting :
Semua angka selain nol adalah angka penting
Contoh :
2725 kg memiliki 4 angka penting
76229 mm memiliki 5 angka penting
Angka nol diantara angka bukan nol adalah angka penting
Contoh :
8007 gr memiliki 4 angka penting
5006 memiliki 4 angka penting
Angka nol diawal bukan angka penting
Contoh :
0,0007008 memiliki 4 angka penting
0,035002 memiliki 5 angka penting
Angka nol setelah desimal adalah angka penting
Contoh :
2500 2,5 x 103 memiliki 2 angka penting
2500 2,50 x 103 memiliki 3 angka penting
Secara umum, untuk menyederhanakan penulisan bilangan, bentuk notasi ilmiahnya adalah

a x 10n
Keterangan : a = bilangan (1 a < 10)

Perkalian dan Pembagian dengan Angka Penting


Ketika mengalikan atau membagi hasil pengukuran dengan angka penting,
hasilnya sama dengan pengukuran dengan angka penting yang paling sedikit
jumlahnya.
Contoh :
o 635,78 (5 AP) x 0,28 (2 AP) = 178,0184 = 1,8 x 102 (2 AP)
o 2,0 (2 AP) x 1,00 (3 AP) = 2,0 (2 AP)
o 9,702 (4 AP) : 2,02 (3 AP) = 4,0829 = 4,08 (3 AP)
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Ketika menambah atau mengurangi hasil pengukuran dengan angka penting,
hasilnya sama dengan pengukuran dengan nilai desimal yang paling sedikit
jumlahnya
Contoh :
o 829,828 + 5,3 = 835,128 = 835,1
o 59,3 12,142 = 47,158 = 47,2
Analisis Dimensional
Digunakan untuk mengkonversi suatu sistem satuan ke satuan sistem lainnya. Dalam
mengkonversi sistem satuan, digunakan metode faktor konversi.

Contoh Soal :

Dengan menggunakan faktor konversi serta aturan angka penting, tentukan

a) 72,48 pound/mm3 = kg/m3 (1 pound = 0,454 kg)

Jawab :

0,454
1 pound = 0,454 kg
1

1 3
1 mm3 = 10-9 m3
109 3

0,454 1 3
72,48 pound/mm3 = 72,48 x x = 3,29059 x 1010 kg/m3
3 1 109 3

= 3,290 x 1010 kg/m3

Anda mungkin juga menyukai