1. Materi
Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi, sifat materi serta perubahannya. Materi
adalah segala sesuatu yang menempat ruang dan mempunyai massa. Massa adalah ukuran
jumlah materi yang terdapat dalam suatu sampel. Pada prinsipnya, materi dapat berupa dalam
tiga bentuk : Padat, cair dan gas. Materi dapat diklasifikasikan menjadi
Berdasarkan perbedaan strukturnya, molekul atau atom-atom dapat berupa padat (solid), cair
(liquid) dan gas.
Properties Solid Liquid Gas
Jarak antar partikel Sangat rapat Agak renggang Sangat renggang
Susunan Partikel Teratur Tidak teratur Tidak teratur
Bentuk Tetap Mengikuti Wadah Mengikuti wadah
Tidak dapat Sulit untuk Mudah untuk
Pemampatan
dimampatkan dimampatkan dimampatkan
Diagram
Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
1) Sifat fisika (physical property), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang
biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya
zat lain.
Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
2) Sifat kimia (chemical property), yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang
dapat diamati di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan
menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain).
Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.
Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan
menjadi:
1) Sifat ekstensif (extensive property), yaitu sifat yang besarnya bergantung pada
jumlah/ukuran materi.
Contoh : massa, berat, panjang, volume.
2) Sifat intensif (intensive property), yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran
materi.
Contoh : Suhu, titik leleh, titik didih, kerapatan.
2. Pengukuran
Dalam segala bidang, terkhusus ilmu sains, pengukuran menjadi hal yang penting.
Besaran dalam setiap pengukuran tidak jarang menjadi acuan untuk mengukur, membandingkan
sifat zat, mempelajari perubahan yang terjadi dalam sebuah percobaan, dll. Suatu besaran dalam
pengukuran juga disertai dengan satuannya. Oleh karena itu, pada tahun 1960, General
Conference of Weights and Measures, konferensi tingkat internasional yang membahas masalah
satuan, mengusulkan Satuan Sistem Internasional (International Sistem of Units) sebagai sistem
metrik satuan. Dalam SI, ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tidak berdimensi.
Dalam mengukur, sulit rasanya jika ingin mencapai nilai yang tepat untuk kuantitas yang
dihitung, seringkali terjadi ketidakpastian dalam pengukuran.
Oleh karena itu, untuk menyampaikan ketidakpastian yang sesuai dalam melaporkan
suatu nilai, diperlukan adanya aturan angka penting (significant figure) atau banyaknya digit
yang diperhitungkan di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung.
Aturan angka penting :
Semua angka selain nol adalah angka penting
Contoh :
2725 kg memiliki 4 angka penting
76229 mm memiliki 5 angka penting
Angka nol diantara angka bukan nol adalah angka penting
Contoh :
8007 gr memiliki 4 angka penting
5006 memiliki 4 angka penting
Angka nol diawal bukan angka penting
Contoh :
0,0007008 memiliki 4 angka penting
0,035002 memiliki 5 angka penting
Angka nol setelah desimal adalah angka penting
Contoh :
2500 2,5 x 103 memiliki 2 angka penting
2500 2,50 x 103 memiliki 3 angka penting
Secara umum, untuk menyederhanakan penulisan bilangan, bentuk notasi ilmiahnya adalah
a x 10n
Keterangan : a = bilangan (1 a < 10)
Contoh Soal :
Jawab :
0,454
1 pound = 0,454 kg
1
1 3
1 mm3 = 10-9 m3
109 3
0,454 1 3
72,48 pound/mm3 = 72,48 x x = 3,29059 x 1010 kg/m3
3 1 109 3