Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN IBU HAMIL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu tugas Program Profesi pada


Stase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :
Kelompok 5
Andhika Widya Putri 220112160532
Annisa Belladiena Rosma 220112160503
Era Sucia 220112160502
Meliza Dwi Utami 220112160520
Naoval Meilandi N 220112160526
Redi Saputra 220112160508
Silfia 220112160536

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Dasar Kehamilan


a. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi
pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum,
tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau
sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014).
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai
keenam dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan. Faktor
resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak dan
beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung
menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah
keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu
misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. Beberapa faktor
resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan beresiko
tinggi
b. Tanda-tanda kehamilan
Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama hamil. Ada
3 tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang dirasakan wanita),
kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi pemeriksa), dan positif hamil
(Bobak,2005).
1. Tanda presumtif (perubahan yang dirasakan wanita)
a. Amenore (terhentinya menstruasi). Kehamilan menyebabkan dinding
dalam uterus (endo metrium) tidak dilepaskan sehingga amenore atau
tidak datangnya haid. Hal ini dianggap sebagai tanda kehamilan. Hal ini
tidak dianggap sebagai tanda pasti kehamilan, karena aminore dapat juga
terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan faktor-
faktor lingkungan, malnutrisi, dan (yang paling sering) gangguan
emosional (Prawirohardjo,2008).

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 1


b. Fatique (keletihan). Selama periode kehamilan minggu ke lima sampai
minggu keempat belas, di periode ini ibu akan merasakan keletihan yang
tidak biasa dan membutuhkan tidur lebih banyak karena adanya tuntutan
baru terhadap pasokan energi pada ibu, dan karena terjadinya pergeseran
pada kecepatan metabolisme tubuh ibu (Penny, 2007).
c. Perubahan payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan
bertambah ukurannya dan vena vena di bawah kulit akan lebih terlihat.
Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan
pertama satu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum dapat
keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjarkelenjar asinus yang mulai
bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone
(Prawirohardjo,2008).
d. Morning sicknes (mual dan muntah dipagi hari). Kehamilan sering
ditandai oleh gangguan sistem pencernaan, yang terutama bermanifestasi
sebagai mual dan muntah. Apa yang disebut dengan morning sickness
pada kehamilan, biasanya timbul pada pagi hari tetapi hilang pada
beberapa jam, walaupun kadang-kadang keluhan ini menetap lebih lama
dan dapat timbul pada waktu yang berbeda. Gejala yang mengganggu ini
biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi tampaknya
berkaitan dengan tingginya kadar bentuk bentuk tertentu hCG (yang
mengalami variasi-variasi dalam glikosilasi) dengan kapasitas
perangsangan tiroid terbesar (Bobak,2005).
e. Quickening (persepsi gerakan janin) Pada usia kehamilan antara 16 dan
20 minggu (sejak hari pertama menstruasi berakhir), wanita hamil mulai
menyadari adanya gerakan berdenyut ringan di perutnya, dan intensitas
gerakan ini semakin meningkat secara bertahap. Sensasi ini disebabkan
oleh gerakan janin, dan hari ketika gerakan tersebut disadari oleh wanita
hamil disebut quickening atau munculnya persepsi kehidupan. Namun,
hanya merupakan bukti penunjang kehamilan. (Cunningham,2005)

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 2


2. Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan
1. Uterus membesar
Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.
Pada pemeriksaan dalam, dapat diraba bahwa uterus membesar dan semakin
lama semakin bundar bentuknya
2. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menajdi lunak, terutama daerah
ismus. Pada minggu minggu pertama, ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari
dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas
simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah olah korpus uteri sama sekali
terpisah dari uterus.
3. Tanda chadwick
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah
dan agak kebiru biruan (livide). Warna porsiopun tampak livide. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh hormone esterogen.

3. Tanda-tanda Pasti Kehamilan


Tanda pasti adalah tanda tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk
tanda pasti kehamilan adalah :
1. Terasa gerakan janin.
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan
18 minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat dirasakan pada kehamilan 16
minggu karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada bulan
keempat dan kelima, janin berukuran kecil jika dibandingkan dengan
banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka
anak melenting di dalam rahim
2. Teraba bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 3


3. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan :
- Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.
- Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.
- Stetoskop laenec pada kehamilan 18 20 minggu.
4. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran
kantong janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis sehingga dapat
diperkirakan tuanya kehamilan.

c. Perubahan perubahan pada ibu hamil


a. Trimester pertama
Segara setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan, dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini :
- Ibu untuk menbenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan, dan kesedihan.
- Mencari tahu secara aktif apakah memang benar benar hamil denga
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.
- Hasrat melakukan seks berbeda beda pada setiap wanita. Sedangkan
bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
dimulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merakan gerakan janinnya dan ibu mulai

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 4


merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa kecemasan dan tidak
nyaman seperti seperti yang dirasakannnya pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido(Marjati, 2011).
c. Trimester ketiga
- Sakit punggung disebakan karena meningkatnya beban berat yang anda
bawa yaitu bayi dalam kandungan.
- Pernapasan, pada kehamilan 33 36 minggu banyak ibu hamil yang
susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma
menekan paru ibu, tapi setalah kepala bayi yang sudah turun kerongga
panggul ini biasanya pada 2 3 minggu sebelum persalinan maka akan
merasa lega dan bernafas lebih muda.
- Sering buang air kecil,pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP
membuat tekanan pada kandung kemih ibu.
- Kontraksi perut, brackton hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.
- Cairan vagina,peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah
normal
Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan
pada persalinan lebih cair (dr.Suririnah, 2004).
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 5


d. Tanda tanda bahaya pada ibu hamil
Menurut Saryono (2010) ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu :
- Pendarahanpervaginam
- Sakit kepala yang hebat
- Penglihatan kabur
- Bengkak diwajah dan jari jari tangan
- Keluar cairan vervaginam
- Gerakan janin tidak terasa
- Nyeri abdomen yang hebat

e. Tugas Perkembangan
1. Menerima Kehamilan
Langkah pertama dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah menerima ide
kehamilan dan mengasimilasi status hamil ke dalam gaya hidup wanita
tersebut (Lederman, 1984). Tingkat penerimaan dicerminkan dalam kesiapan
wanita dan respons emosionalnya dalam menerima kehamilan.
Kesiapan menyambut kehamilan. Ketersediaan keluarga berencana
mengandung makna bahwa kehamilan bagi banyak wanita
merupakan suatu komitmen tanggung jawab bersama pasangan.
Namun, merencanakan suatu kehamilan tidak selalu berarti menerima
kehamilan (Entwistle, Doering, 1981). Wanita lain memandang
kehamilan sebagai suatu hasil alami hubungan perkawinan, baik
diinginkan maupun tidak diinginkan, bergantung pada keadaan.
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan dipicu gejala-
gejala awal untuk mencari validasi medis tentang kehamilannya.
Beberapa wanita yang memiliki perasaan kuat, seperti tidak
sekarang, bukan saya, dan tidak yakin, mungkin menunda
mencari pengawasan dan perawatan (Rubin, 1970). Namun, beberapa
wanita menunda validasi medis karena akses keperawatan terbatas,
merasa malu, atau alasan budaya. Untuk orang lain, kehamilan
dipandang sebagai suatu peristiwa alami, sehingga tidak perlu
mencari validasi medis dini. Setelah kehamilan dipastikan respon

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 6


emosi wanita dapat bervariasi, dari perasaan sangat gembira sampai
syok, tidak yakin, dan putus asa. Reaksi yang diperlihatkan banyak
wanita ialah respon suatu hari nanti, tetapi tidak sekarang.
Wanita lain dengan sederhana menerima kehamilan sebagai
kehendak alam. Banyak wanita mula- mula terkejut ketika
mendapatkan diri mereka hamil. Namun, seiring meningkatnya
penerimaan terhadap kehadiran seorang anak, akhirnya mereka
menerima kehamilan. Tidak menerima kehamilan tidak dapat
disamakan dengan menolak anak. Seorang wanita mungkin tidak
menyukai kenyataan dirinya hamil, tetapi agar anak itu dilahirkan.
Respon Emosional. Wanita yang bahagia dan senang dengan
kehamilannya sering memandang hal tersebut sebagai pemenuhan
biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya. Mereka
memiliki harga diri yang tinggi dan cenderung percaya diri akan hasil
akhir untuk dirinya sendiri, untuk bayinya, dan untuk anggota
keluarga yang lain. Meskipun secara umum keadaan mereka baik,
namun kelabilan emosional yang terlihat pada perubahan mood yang
cepat untuk dijumpai pada wanita hamil. Perubahan mood yang cepat
dan peningkatan sensitifitas terhadap orang lain ini membingungkan
calon ibu dan orang- orang di sekelilingnya. Peningkatan iritabilitas,
uraian air mata dan kemarahan serta perasaan suka cita, serta
kegembiraan yang luar biasa muncul silih berganti hanya karena
suatu provokasi kecil atau tanpa provokasi sama sekali. Perubahan
hormonal yang merupakan bagian dari respon ibu terhadap
kehamilan, dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama
seperti saat akan menstruasi atau selama menopause. Alasan lain,
seperti masalah seksual atau rasa takut terhadap nyeri selama
melahirkan, juga dijadikan penjelasan timbulnya perilaku yang tidak
menentu ini. Seiring kemajuan kehamilan, wanita lebih menjadi
terbuka tentang terhadap diri sendiri dan orang lain. Ia bersedia
membicarakan hal- hal yang tidak pernah dibahas atau yang dibahas
hanya dalam keluarga dan tampak yakin bahwa pikiran- pikirannya

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 7


dan gejala - gejala yang dialaminya akan menarik untuk si pendengar
yang dianggapnya protektif. Keterbukaan ini, disertai kesiapan untuk
belajar, meningkatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan wanita
hamil dan meningkatkan kemungkinan diselenggarakannya
perawatan yang efektif dan terapeutik untuk mendukung kehamilan.
Apabila anak tersebut diingingkan, rasa tidak nyaman yang timbul
akibat kehamilan cenderung dianggap sebagai suatu iritasi dan upaya
dilakukan untuk meredakan rasa nyaman tersebut biasanya membawa
keberhasilan. Rasa senang yang timbul karena memikirkan anak yang
akan lahir dan perasaan dekat dengan anak membantu menyesuaikan
diri terhadap rasa tidak nyaman ini. Pada beberapa keadaan wanita
yang biasanya mengeluhkan ketidak nyamanan fisik dapat mencari
bantuan untuk mengatasi konflik peran ibu dan tanggung jawabnya.
Pengkajian lebih lanjut tentang toleransi dan kemampuan koping
perlu dilakukan (Lederman, 1984)
2. Mengenal peran ibu. Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal
setiap kehidupan seorang wanita, yakni melalui memori - memori ketika ia,
sebagai seorang anak, diasuh oleh ibunya. Persepsi kelompok sosialnya
mengenai peran feminim juga membuatnya condong memilih peran sebagai
ibu atau wanita karir, menikah atau tidak menikah, dan mandiri dari pada
interdependen. Peran - peran batu loncatan, seperti bermain dengan boneka,
menjaga bayi, dan merawat adik - adik, dapat meningkatkan pemahaman
tentang arti menjadi seorang ibu. Banyak wanita selalu menginginkan
seorang bayi, menyukai anak - anak, dan menanti untuk menjadi seorang
ibu. Mereka sangat dimotivasi untuk menjadi orang tua. Hal ini
mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya
terhadap adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi orang tua (Grossman,
Eichler, Winckooff,1980 ;Lederman, 1984). Wanita yang lain tidak
mempertimbangkan dengan terinci arti menjadi seorang ibu bagi diri mereka
sendiri. Konflik selama masa hamil, seperti tidak menginginkan kehamilan
dan keputusan - keputusan yang berkaitan denga karir dan anak harus
diselesaikan.

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 8


3. Hubungan Ibu Anak. Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada
periode prenatal, yakni ketika wanita mulai membayangkan dan
melamunkan dirinya menjadi ibu (Rubin, 1975; Gaffney, 1988a). Mereka
mulai berpikir seakan - akan dirinya adalah seorang ibu dan membayangkan
kualitas ibu seperti apa yang mereka miliki. Orang tua yang sedang
menantikan bayi berkeinginan untuk menjadi orang tua yang hangat, penuh
cinta, dan dekat dengan anaknya. Mereka mencoba untuk mengantisipasi
perubahan - perubahan yang mungkin terjadi pada kehidupannya akibat
kehadiran sang anak dan membayangkan apakah mereka bisa tahan terhadap
kebisingan, kekacauan, kurangnya kebebasan, dan bentuk perawatan yang
harus mereka berikan. Mereka mempertanyakan kemampuan mereka untuk
membagi kasih mereka kepada anak yang belum dilahirkan ini. Rubin
(1967) menemukan bahwa wanita menerapkan dan menguji perannya
sebagai ibu dengan mengambil contoh ibunya sendiri atau wanita lain
pengganti ibu yang memberi pelayanan, dukungan, atau berperan sebagai
sumber informasi dan pengalaman. Hubungan ibu - anak terus berlangsung
sepanjang masa hamil sebagai suatu proses perkembangan (Rubin, 1975)
Persiapan melahirkan Banyak wanita khususnya Nulipara, secara aktif
mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Mereka membaca buku,
menghadiri kelas untuk orang tua, dan berkomunikasi dengan wanita lain
(ibu, saudara perempuan, teman, orang yang tidak dikenal).Mereka akan
mencari orang terbaik untuk memberi nasihat, arahan, dan perawatan
(Patterson, Freese, Goldenberg, 1990). Rasa cemas dapat timbul akibat
kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan anaknya
(Rubin, 1975).
4. Hubungan dengan Pasangan. Orang yang paling penting bagi seorang
wanita hamil biasanya ialah ayah sang anak (Richardson,1983). Semakin
banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi
oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala
emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah
melakukan penyesuaian selama masa nifas (Grossman, Eichler,
Winckoff,1980; May,1982). Ada 2 kebutuhan utama yang ditunjukkan

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 9


wanita selama ia hamil (Richardson,1983). Kebutuhan pertama ialah
menerima tanda tanda bahwa ia dicintai dan dihargai. Kebutuhan kedua
ialah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan
mengasimilasi bayi tersebut ke dalam kelurga. Rubin (1975) menyatakan
bahwa wanita hamil harus memastikan tersedianya akomodasi sosial dan
fisik dalam keluarga dan rumah tangga untuk anggota baru tersebut.
Hubungan pernikahan tidak tetap, tetapi berubah dari waktu ke waktu.
Bertambahnya seorang anak akan mengubah sifat ikatan pasangan untuk
selama lamanya. Lederman (1984) melaporkan bahwa hubungan istri dan
suami bertambah dekat selama masa hamil. Dalam studinya, ia mengatakan
bahwa kehamilan berdampak mematangkan hubungan suami istri akibat
peran dan aspek aspek baru yang ditemukan dalam diri masing masing
pasangan.
5. Kesiapan untuk melahirkan. Menjelang akhir trimester III, wanita akan
mengalami kesulitan napas dan gerakan janin menjadi cukup kuat sehingga
mengganggu tidur ibu. Nyeri pinggang, sering berkemih, keinginan untuk
berkemih, konstipasi, dan timbulnya varies dapat sangat mengganggu.
Ukuran tubuh yang besar dan rasa canggung mengganggu kemampuannya
melakukan pekerjaan rumah tangga rutin, dan mengambil posisi yang
nyaman untuk tidur dan istirahat. Pada saat ini kebanyakan wanita akan
tidak sabar untuk menjalani persalinan, apakah disertai rasa suka cita, rasa
takut, atau campuran keduanya. Keinginan yang kuat untuk melihat hasil
akhir kehamilannya dan untuk segera menyelesaikannya membuat wanita
siap masuk ke tahap persalinan.

2. AsuhanKeperawatanKeluargaDenganIbuHamil

A. Data Umum Keluarga


1. Identitas kepala keluarga
Nama :
Umur :
Pendidikan :

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 10


Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
2. Daftar anggota keluarga

Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Keterangan

3. Genogram

4. Tipekeluarga
Menurut Frieman (1998) tipe keluarga terdiri dari dua tipe yaitu keluarga
tradisional (nuclear family, extended family, dyad family, single parent family,
single adult dan keluarga usia lanjut) dan non tradisional (keluarga communy,
orang tua yang tidak memiliki ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga, dan homoseksual atau lesbian).
5. Sukubangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
6. Agama
Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
7. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-ketuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Menurut Geimar dan Lasorte (1964)
dalam Friedman (2004) keluarga terdiri dari 4 tingkat ekonomi yaitu adekuat,
marginal, miskin, sangat miskin.

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 11


8. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton tv dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Menurut Duvall dan Miller (Friedman 1998) tahap perkembangan keluarga terdiri
dari :
1. Pasangan baru (keluarga baru)
2. Keluarga kelahiran anak pertama
3. Keluarga dengan anak prasekolah
4. Keluarga dengan anak sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
7. Keluarga usiapertengahan
8. Keluarga usia lanjut

a) Tahap Perkembangan Saat Ini


Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.

b) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

c) Riwayat Keluarga Inti


Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.

C. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan umum :
2). Kesadaran :

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 12


3). Tanda-tanda vital :
a) TD :
b) N :
c) RR :
d) t :
4). Kepala :
a) Rambut :
b) Mata :
c) Hidung :
d) Telinga :
e) Mulut :
5). Dada / Thorax :
- I :
- P :
- P :
- A :
6). Perut / Abdomen :
- I :
- P :
- P :
- A :
7). Genetalia / Anus :
8). Ekstremitas :

b. Pemeriksaan umum ibu hamil

No Indikator
1 Usia kehamilan saat ini
a. TM 1 (1-12 mg)
b. TM 2 (12-24 mg)
c. TM 3 (>24 mg)
2 Pada saat mengandung apakah ibu memang ingin
hamil pada saat itu, menginginkan kemudian, atau
sama sekali tidak menginginkan anak (lagi) :
a. Ya, menginginkan kemudian
b. Ya, menginginkan

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 13


c. Tidak ingin anak lagi
3 Pada saat mengandung apakah memeriksakan
kehamilan :
a. Tidak
b. Ya
4 Bila tidak diperiksa, alasannya :
a. Dilarang suami
b. Tidak tahu
c. Biaya
d. Lain-lain, sebutkan ..
5 Jika iya, maka siapa yang memeriksakan kehamilan
ibu ?
a. Dokter kandungan
b. Dokter umum
c. Bidan
d. Perawat/mantri
e. Lainnya, sebutkan .
6 Dimana ibu memeriksakan kehamilan :
a. RS
b. Puskesmas
c. Klinik / dokter praktek
d. Klinik / bidan praktek
e. Polindes/poskesdes
f. Posyandu
g. Lainnya
7 Selama hamil, sudah berapa kali memeriksakan
kehamilan:
a. 1-3x
b. 4x
c. Tidak diperiksa
8 Apakah ibu memiliki kartu menuju sehat ibu hamil
atau buku KIA (jika iya dapat ibu perlihatkan):
a. Ya, diperlihatkan
b. Ya, tidak dapat diperlihatkan
c. Tidak
9 Apakah ibu tah utanda-tandabahaya (komplikasi)
kehamilan :
a. Ya
b. Tidak
10 Apakah ibu tahu kemana harus pergi untuk mendapat
pertolongan jika mengalami bahaya atau komplikasi
kehamilan :

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 14


a. Ya
b. Tidak
11 Apakah ibu sudah merencanakan persiapan persalinan
a. Ya
b. Tidak
1. Penolong persalinan
2. Tempat persalinan
3. Transpostasi menuju tempat persalinan
4. Donor darah
5. Pembiayaan
6. Perlengkapan persalinan dan bayi
12 Apakah ibu selama kehamilan telah mendapat
imunisasi TT ?
a. Ya
b. Tidak
13 JikaYa, berapa kali telah mendapat imunisasi selama
kehamilan :
a. 1 kali
b. 2 kali
14 Apakah ibu selama kehamilan mengkonsumsi tablet
tambah darah/FE secara teratur setiap hari ?
a. Ya
b. Tidak
15 Jika YA, berapa tablet yang telah dikonsumsi ?
a. >30 tablet
b. 30-60 tablet
c. 61-89 tablet
d. 90 tablet
16 Adalah penyakit/keluhan yang dirasakan ibu hamil
saatini ?
a. Lemah, eltih, lesu
b. Pusing
c. Mualdanmuntah
d. Bengkak di kaki dantempat lain
e. Lain-lain, sebutkan .
17 Adakah factor resiko kehamilan, seperti :
a. Ya
b. Tidak
1. Usia<20 tahundan>35 tahun
2. Tinggi badan<145 cm
3. Kehamilan> 4
4. Jarak kehamilan<2 tahun

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 15


5. Riwayatkomplikasikehamilan
6. Riwayatkeguguran
7. LLA <23.5 cm atau BB/TB tergolongkurus
8. Hb<10 gr/dl
9. Proteinuria positif
10. Hipertensi
11. DM
12. TBC
13. Lainnya, sebutkan .

D. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.

E. Analisa data
No Data Kemungkinan Masalah
penyebab
1. DS: keluhan verbal nyari Gangguan rasa
DO: TTV meningkat, skala, nyaman : cemas
meringis
2. Resiko tinggi
perdarahan

3. DO: didalam rumah terdapat Perubahan


_orang yang merokok pemeliharaan
kesehatan
4. DO: mual, muntah, nafsu makan Kekurangan volume
menuruun, turgor menurun cairan
5. DS: ibu mengatakan jarang Anemia
konsumsi makanan
bergizi(sayuran), sering pusing,
DO: konjungtiva anemis, TD
menurun

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 16


6. DS: Gangguan konsep
- ibu mengatakan ini diri
kehamilan pertama
- mengatakan banyak
perubahan setelah hamil
- sulit menyesuaikan diri
dengan kondisinya sekarang
DO: Bbbertambah, perut
membuncit, payudara membesar
7. DS: ibu mengeluh sulit tidur Gangguan istirahat
DO: lingkungan berisik, tidak tidur
nyaman, tampak lemas, lesu

F. Diagnosa Masalah

a. Gangguan rasa nyaman :cemas


b. Resiko tinggi perdarahan
c. Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga menanamkan gaya hidup yang sehat (tidak merokok)
d. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
dalam mengenal masalah perubahan fisiologis pada ibu hamil
e. Anemia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kubutuhan untuk BUMIL
f. Gangguan konsep diri Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah perubahan fisiologis
kehamilan
g. Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 17


G. Skoring prioritas masalah
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala : tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat dirubah
Skala : mudah
Sebagian
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala : tinggi
Cukup
Rendah
4 Menonjolnya masalah
Skala : masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
Jumlah skor

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 18


H. Perencanaan
Tgl No Tujuan Evaluasi
Dx Umum khusus Kriteria Standar Intervensi
1 Setelah dilakukan Ibu memahami tentang Verbal Ibu dapat menyebutkan 1. Kaji tingkat kecemasan ibu
tindakan pengertian dan tanda dan gejala dari 2. Berikan pengetahuan tentang teknik rileksasi
keperawatan rasa peatalaksanaan dari cemas 3. beri pengetahuan tentang peningkatan koping
cemas ibu hilang cemas dirI
4. jauhi stimulus sensori
5. buat suasana lingkungan senyaman mungkin
6. evaluasi secara singkat tentang apa yang telah
dilakukan
2 Setelah dilakukan - Ibu dapat mengetahui Verbal - Ibu dapat menjelaskan 1. kaji kemapuan ibu
tindakan akibat dari pendarahan akibat dari pendarahan 2. veri penyuluhan tentang pola hidup sehat
keperawatan pasien saat persalinan saat melahirkan 3. evaluasi secara singkat tentang apa yang telah
tidak mengalami - ibu dapat - Ibu dapat dilakukan
pendarahan saat menyebutkan upaya menyabutkan upaya
persalinan untuk mencegah untuk mencegah
pendarahan saat terjasinya
melahirkan pendaraahan saat
melahirkan

3. Setelah dilakukan Jangka panjang Verbal Keluarga dapat - Tingkatkan pemahaman keluarga tentang
askep selama 2x 24 Keluarga akan menjelaskan bahaya perilaku atau kebiasaan yang tidak sehat :
jam, lingkungan dapat merokok a. Intervensi aspek-aspek negatif dari kebiasaan
rumah bersih meningkatkan yang tidak sehat
pemeliharaan b.Intervensi aspek-aspek positif dari kebiasaan

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 19


kesehatan dengan yang tidak sehat (meliputi aspek fisik,
merubah gaya lingkungan, sosial, finansial, dan psikologi)
hidup yang tidak - Berikan informasi tentang resiko-resiko yang
sehat dengan akan timbul dari kebiasaan yang tidak sehat
mengoptimalkan a. Resiko terhadap yang bersangkutan
sumber-sumber b. Resiko terhadap orang lain
daya yang dimiliki c. Keuntungan merubah perilaku tidak sehat
Jangka pendek - Diskusikan bersama keluarga strategi-strategi
Keluarga akan yang dapat digunakan untuk merubah kebiasaan
dapat menguraikan yang tidak sehat
tentang gaya hidup - Berikan dukungan dan dorongan pada keluarga
yang tidak sehat untuk mencapai keberhasilan
setelah diberikan - Bantu klien untuk mengupayakan lingkungan
penjelasan yang dapat mendukung perubahan kebiasaan
Keluarga akan yang tidak sehat
dapat menyebutkan - Berikan penyuluhan kesehatan
tentang dampak - Bantu keluarga mengidentifikasi sumber-
dari gaya hidup sumber dalam keluarga yang dapat
yang tidak sehat dimanfaatkan untuk perubahan pemeliharaan
setelah diberikan kesehatan
penjelasan
Keluarga akan
dapat
mengidentifikasi
sumber-sumber
yang dapat
dimanfaatkan
untuk perubahan

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 20


pemeliharaan
kesehatan setelah
diberikan
penjelasan
Keluarga
menyatakan
kesanggupan untuk
merubah
pemeliharaan
kesehatan setelah
diberikan
penjelasan
4. Setelah dilakukan - Keluarga/ibu Verbal - Keluarga/ibu - Jelaskan perubahan pada ibu hamil merupakan
askep selama 2x 24 memahami menyebutkan keadaan yang normal.
jam, pasien tidak beberapa beberapa perubahan - Jelaskan proses perubahan fisiologi pada
kekurangan volume perubahan pada tubuhnya selama BUMIL.
cairan perubahan pada kehamilan - Jelaskan bahwa perubahan yang terjadi
tubuhnya selama - Keluarga merupakan sesuatu yang normal
kehamilan menyebutkanproses - Edukasi keluarga untuk menggunakan jahe jika
- Keluarga perubahan fisiologis mual muncul
memahami proses pada bumil - Akupresur titik ST 36 dan PC 6 dapat
perubahan digunakan sebagai salah satu terapi alternatif
fisiologis pada untuk morning sickness pada ibu hamil
bumil trimester pertama
- Keluarga/ibu dapat
mengatasi
mual/muntah

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 21


5. Setelah dilakukan - Menjelaskan secara Kaji pengetahuan keluarga tentang anemia.
askep selama 2x 24 sederhana tentang - Jelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia
jam, pasien anemia pada BUMIL.
terhindar dari - Menyebutkan - Jelaskan pada keluarga contoh contoh
anemia bahaya yang makanan yang mengandung zat besi dengan
mungkin timbul harga terjangkau.
pada BUMIL - Anjurkan pada keluarga khususnya BUMIL
akibat anemia yang untuk terus mengkonsumsi makanan yang
tidak teratasi. mengandung zat besi.
- Menjelaskan
pentingnya
makanan bergizi
untuk BUMIL.
- Menyebutkan
contoh- contoh
makanan yang
mengandung zat
besi.
- Menyebutkan
contoh sayur-
sayuran yang
mengandung zat
besi yang bisa
didapatkan dengan
harga terjangkau.
6. Setelah dilakukan Mengenal masalah Verbal - menjelaskan masalah- 1. Jelaskan perubahan yang terjadi pada BUMIL
askep selama x24 yang bisa muncul masalah yang bisa adalah proses yang normal.
jam, keluarga dapat pada kehamilan muncul pada 2. Anjurkan BUMIL untuk memakai pakaian yang
mendorong ibu kehamilan longgar dan tipis untuk menunjang kenyamanan.

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 22


hamil untuk Mengetahui perubahan - menjelaskan 3. Beri pemahaman/ penjelasan agar BUMIL bisa
meningkatkan fisiologi pada perubahan pada ibu menerima perubahan yang terjadi pada tubuhnya
konsep dirinya kehamilan hamil merupakan 4. Jelaskan dampak yang bisa timbul jika BUMIL
keadaan yang normal. merasa terus terganggu dengan perubahan yang
- Menjelaskan proses terjadi
perubahan fisiologi
pada BUMIL
- Menyebutkan
beberapa perubahan
perubahan pada
tubuhnya selama
kehamilan.
- Menjelaskan bahwa
perubahan yang
terjadi merupakan
sesuatu yang norma
7. Setelah dilakukan 1. Mengenal masalah Verbal - Menjelaskan secara 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang pemenuhan
askep selama x24 yang menjadi sederhana penyebab istrahat tidur
jam, keluarga penyebab gangguan tidur. 2. Jelaskan pentingnya istrahat yang cukup pada
mampu membantu gangguan tidur - Menyebutkan akibat BUMIL.
bumil untuk cukup pada BUMIL. jika BUMIL kurang 3. Jelaskann akibat yang bisa timbul dari istrahat
istirahat tidur 2. Mengetahui istirahat. yang kurang.
masalah jika - Menyebutkan 4. Anjurkan pada keluarga untuk memodifikasi ulang
BUMIL kurang tindakan yang tepat kamar tidur
istrahat. untuk mengatasi 5. Anjurkan pada BUMIL untuk istrahat yang cukup
3. Mampu mengambil masalah.
keputusan yang
tepat untuk
mengatasi masalah

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 23


DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, T dan Utama I.B. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Bobak. 2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta : EGC.
Cunningham, Gary F. 2006.Obstetri Williams edisi 21 volume 1. Jakarta : EGC
Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Setiawan, A. dan saryono. 2010.Metodologi Penelitian kebidanan. NuhaMedika.
Jakarta

Keperawatan Keluarga PPN 33 Fakultas Keperawatan UNPAD Page 24

Anda mungkin juga menyukai