Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PROGRAM LISTRIK

PINTAR (PRABAYAR) DI PT.PLN (PERSERO) PEKANBARU


Oleh

Alfian Saputra

Dan

Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si

(cracken_mc@yahoo.com)

Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Kampus Bina Widya Simpang Baru Telp. 0761-
63277

ABSTRACT

The Service Quality Analysis of PT. PLN Indonesia (Persero) (A Case Study in
Program Quality Smart Electricity (Prepaid) at PT.PLN (Persero) Pekanbaru).
This research aimed to describe the service quality of PT. PLN Indonesia
(Persero) Pekanbaru in the program quality smart electricity (prepaid) and to
determine the factors inhibiting the program quality of smart electricity. The
method used in this research is descriptive qualitative research in order to obtain a
comprehensive overview and in-depth based on interviews with informants and
direct observation. The results showed that the services provided by PT. PLN
Indonesia (Persero) Pekanbaru can be said to be good, but there is still a small
portion that is considered not optimal. Factors that hinder the Smart Electricity,
namely: 1) Available tool and infrastructure; 2) Technical constraint field; 3)
Perception of Public; and 4) lack of socialization.

Keyword: Service Quality, PT. PLN Indonesia (Persero), Smart Electricity

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 1


A. PENDAHULUAN Prabayar (MPB) yang terpasang
dilokasi Pelanggan melalui sistem
PT. PLN menyadari token (pulsa) atau stroom.
kebutuhan listrik masyarakat yang Perubahan model migrasi dari
semakin ketergantungan akan adanya pascabayar ke prabayar maupun
tenaga listrik, dengan terus pasang baru listrik prabayar otomatis
melakukan berbagai kajian untuk berkaitan dengan voucher / token
meningkatkan mutu pelayanan pulsa untuk dapat menggunakan
dengan menawarkan berbagai aliran listrik. Salah satu alasan selain
program layanan. Seiring berjalannya untuk meningkatkan pelayanan,
waktu dan untuk mengembangkan dilaksanakanya program listrik pintar
pelayanan suatu perusahaan,maka ini diantaranya adalah, banyak sekali
dibuatlah suatu inovasi demi kejadian salah baca meter, tagihan
mempertahankan eksistensi dan juga yang tidak menentu, tunggakan
untuk kemajuan serta pengembangan rekening, dan salah pemutusan yang
dalam memberikan pelayanan menderita juga bukan hanya
kepada masyarakat. masyarakat, tapi PLN pun ikut
Bentuk inovasi yang merugi. Sebagai pembelajaran dan
diciptakan oleh PT. PLN adalah mengantisipasi dari banyak kejadian
dengan mengeluarkan program listrik dan masalah maka diluncurkanlah
Pintar. Listrik pintar adalah inovasi program Listrik Pintar, maka dengan
layanan dari PLN yang mulai program ini masyarakat diajak agar
disosialisasikan sejak tahun 2008 lebih menghargai akan keberadaan
namun baru resmi diluncurkan pada tenaga listrik dan lebih bijak dalam
tahun 2009. Selama ini pelanggan penggunaan listrik. Penggunaan
PLN mendapat layanan listrik listrik yang cenderung terlewatkan
pascabayar, yaitu Pelanggan oleh para konsumennya yang
menggunakan energi listrik dulu dan notabene adalah masyarakat luas,
membayar belakangan, pada bulan sehingga penggunaan listrik
berikutnya.Setiap bulan PLN harus terkadang memakan biaya yang tidak
mencatat meter, menghitung dan sedikit untuk konsumsi rumah
menerbitkan rekening yang harus ataupun usaha.
dibayar Pelanggan, melakukan Sistem kWh meter prabayar
penagihan kepada Pelanggan yang berbeda bila dibandingkan kWh
terlambat atau tidak membayar, dan meter yang biasa dipakai selama ini
memutus aliran listrik jika konsumen (pascabayar), terbuat dari meter
terlambat atau tidak membayar elektronik dipasang dipelanggan
rekaning listrik setelah waktu yang digunakan untuk mengukur
tertentu. pemakaian listrik pelanggan dan
Mekanisme tersebut di atas memantau serta mengontrolnya.
tidak dilaksanakan pada sistem listrik Meteran ini mempunyai beberapa
pintar (prabayar). Pada sistem listrik fungsi atau fitur antara lain, sebagai
pintar, pelanggan mengeluarkan berikut:
uang/biaya lebih dulu untuk membeli 1. Mempunyai no seri unik sesuai
energi listrik yang akan dengan STS (Standart
dikonsumsinya. Besar energi listrik TransferSpecification)
yang telah dibeli oleh pelanggan
dimasukkan ke dalam Meter

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 2


2. Kontraktor untuk Tabel 1.1 Perbandingan
menghubungkan atau Penggunaan Listrik
memutuskan koneksi listriknya Prabayar dan Pascabayar
3. Low credit warning (visual dan
audible) No. Prabayar Pascabayar
4. Memiliki memori yang tidak 1 Tidak ada Adanya
terhapuskan (Non volatile pencatatan pencatatan kWh
memory) kWh meter meter
5. Pada display LCD dapat 2 Tidak ada Adanya sanksi
ditampilkan sisa kredit kWh, sanksi pemutusan
daya yangdipakai,status pemutusan
kontraktor, jumlah kWh yang 3 Tidak Dikenakan biaya
dipakai sejak dipasang, dikenakan beban bulanan
informasibalik saat menerima beban bulanan (abodemen)
token serta informasi 4 Lebih mudah Penggunaan
lain.(Sumber :www.pln.co.id) kendalikan listrik tidak
pemakaian terkendali
MPB (Meter Prabayar) listrik
menyediakan informasi jumlah 5 Membeli Tagihan
energi listrik (kWh) yang masih bisa sesuai pemakaian listrik
dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut kemampuan bulanan tak
bisa ditambah berapa saja dan kapan terduga
saja sesuai kebutuhan dan keinginan 6 Tidak akan Dikenakan biaya
Pelanggan. Dengan demikian, terkena biaya keterlambatan
Pelanggan bisa lebih mudah keterlambatan
mengoptimalkan konsumsi listrik Dari semua fenomena yang
dengan mengatur sendiri jadwal dan terjadi pelanggan listrik prabayar
jumlah pembelian listrik. Dengan belum mengetahui secara detail
menggunakan listrik prabayar, mengenai program baru yang telah di
pelanggan tidak perlu berurusan keluarkan oleh PT.PLN sehingga
dengan pencatatan meter yang timbul masalah seperti : seringnya
biasanya dilakukan setiap bulan, dan listrik tiba-tiba mati karena
tidak perlu terikat dengan jadwal kehabisan pulsa, sering terjadinya
pembayaran listrik bulanan. Dari gangguan dalam pembelian voucher
fenomena tersebut dapat diketahui lewat ATM dan pembengkakan biaya
bahwa penggunaan listrik prabayar listrik. Kurangnya komunikasi dan
lebih efisien daripada listrik sosialisasi dalam penyampaian dari
pascabayar. Melalui tabel pihak PLN kepada masyarakat sangat
perbandingan penggunaan listrik berpengaruh besar sehingga banyak
prabayar dan pascabayar berikut menimbulkan keluhan dan
dapat kita lihat efisiensi dari pengaduan dari pelanggan.
penggunaan listrik prabayar. Program baru listrik prabayar
saat ini dirasa sangat dipaksakan
karena sesuai keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral
bahwa untuk pasang baru listrik
harus diwajibkan untuk
menggunakan listrik prabayar jadi

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 3


pelanggan tidak ada pilihan lain Berdasarkan acuan diatas,
selain harus menggunakan listrik peneliti ingin membahas tetang
prabayar. kebijakan program baru yang di
Selain fenomena diatas luncurkan oleh PT. PLN Sehingga
peneliti juga melakukan wawancara dapat ditentukan judul penelitian
langsung pada tanggal 5 September yaitu Analisis Kualitas Layanan
2013 dengan bapak Hendri selaku Program Listrik Pintar (Prabayar) di
bagian pelayanan dan administrasi, PT. PLN (Persero) Pekanbaru.
beliau mengatakan terdapat beberapa Perumusan Masalah
jenis pengaduan yang dikeluhan Berdasarkan latar belakang
pelanggan listrik prabayar daerah yang telah dikemukakan sebelumnya,
Kota Pekanbaru selama periode maka penulis membuat suatu
tahun 2010-2013 : rumusan masalah sebagai berikut:
1. Keluhan tentang tarif biaya 1. Bagaimana Kualitas
listrik prabayar dirasa lebih Pelayanan Program Listrik
mahal Pintar (Prabayar) di PT PLN
2. Pembelian voucher secara (Persero) Pekanbaru.
online sering terjadi trouble / Apa sajakah faktor-faktor
gangguan penghambat dalam Program Listrik
3. Belum banyak menjual Pintar (Prabayar) di PT PLN
voucher isi ulang ( token ) (Persero) Pekanbaru
terutama di desa desa Tujuan Penelitian
4. Pulsa listrik dapat habis tiba- Sesuai dengan permasalahan
tiba diwaktu yang tidak yang dikemukakan sebelumnya,
diinginkan, misalnya maka tujuan yang hendak dicapai
ditengah malam dalam penelitian ini adalah:
5. Untuk pelanggan pasang baru 1. Untuk menganalisis Kualitas
listrik sekarang tidak ada Pelayanan Program Listrik
pilihan karena semua Pintar (Prabayar) di PT PLN
diwajibkan untuk (Persero) Pekanbaru.
menggunakan listrik prabayar 2. Untuk mengetahui faktor-
6. Pelanggan yang sudah beralih faktor penghambat dalam
ke listrik prabayar tidak bisa Program Listrik Pintar
lagi beralih ke pascabayar (Prabayar) di PT PLN
7. Pelanggan disibukkan tiap (Persero) Pekanbaru.
hari harus rajin-rajin Manfaat Penelitian
mengecek jumlah kwh Penelitian ini diharapkan
untukmengatisipasi memberi manfaat sebagai berikut:
pemadaman 1. Manfaat Teoritis
Program Listrik Prabayar a. Penelitian ini sangat penting
(LPB) yang diluncurkan oleh PT. untuk memperoleh data yang
PLN disuatu sisi banyak terjadi dipercaya dan
permasalahan, ini dibuktikan dengan dipertanggungjawabkan
adanya keluhan maupun pengaduan secara ilmiah sebagai bahan
dari pelanggan oleh karena itu, PT. penyusunan skripsi dan bahan
PLN dituntut harus lebih optimal pembinaan serta memperkaya
dalam menyelesaikan penanganan khasanah pembendaharaan
keluhan dari pelanggan. ilmu administrasi khususnya

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 4


administrasi negara dalam jawab dalam memberikan
bidang pelayanan publik. pelayanan dan penyelesaian
b. Hasil penelitian ini juga keluhan/ persoalan/ sengketa
diharapkan dapat dalam pelaksanaan
dipergunakan sebagai sumber pelayanan, rincian biaya
kajian bagi yang pelayanan dan tata cara
berkepentingan. pembayaran.
2. Manfaat Praktis 3. Kepastian waktu,
a. Bagi PT PLN (Persero) pelaksanaan pelayanan
Pekanbaru, sebagai bahan hendaknya dapat diselesaikan
masukan dalam dengan cepat, pelayanan yang
meningkatkan kualitas diberikan selalu tepat waktu,
pelayanan publik. adanya ketentuan waktu
b. Bagi masyarakat, sebagai penyelesaian.
bahan masukan khususnya 4. Produk, produk pelayanan
warga masyarakat yang hendaknya diterima dengan
menggunakan layanan PLN benar, tepat, dan sah.
untuk dapat lebih mengetahui 5. Kelengkapan sarana dan
tentang Kualitas Pelayanan prasarana, tersedianya sarana
Program Listrik Pintar dan prasarana kerja, peralatan
(Prabayar)di PT PLN kerja dan pendukung lainnya
(Persero) Pekanbaru. yang memadai termasuk
B. Konsep Teori. penyediaan sarana teknologi
Konsep Pelayanan telekomunikasi dan
Pelayanan menurut Kotler informatika.
(dalam Sampara Lukman, 2000: hal Kualitas Pelayanan
8) mengemukakan, pelayanan adalah Pengertian Kualitas menurut
setiap kegiatan yang menguntungkan Tjiptono (1997: hal 2), Kualitas
dalam suatu kumpulan atau kesatuan, merupakan suatu kondisi dinamis
dan menawarkan kepuasan meskipun yang berhubungan dengan produk,
hasilnya tidak terikat pada suatu jasa, manusia, proses dan lingkungan
produk secara fisik. yang memenuhi atau melebihi
Menurut Darmanto ( 2007 : harapan. Kata kualitas sendiri
17 ) penyelenggaraan pelayanan mengandung banyak pengertian,
publik setidaknya memperhatikan beberapa contoh pengertian kualitas
prinsip-prinsip sebagai berikut : menurut Fandy Tjiptono (1997: hal
1. Kesederhanaan, prosedur 2) adalah :
pelayanan publik tidak 1. Kesesuaian dengan
berbelit-belit, mudah persyaratan.
dipahami, dan mudah 2. Kecocokan untuk pemakaian.
dilaksanakan. 3. Perbaikan berkelanjutan .
2. Kejelasan, harus diketahui 4. Bebas dari kerusakan/cacat.
secara jelas mengenai hal-hal 5. Pemenuhan kebutuhan
yang berkaitan dengan : pelanggan sejak awal dan
persyaratan teknis dan setiap saat.
administratif pelayanan, unit 6. Melakukan segala sesuatu
kerja/ pejabat yang secara benar.
berwenang dan bertanggung

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 5


7. Sesuatu yang bisa dilaksanakan oleh satu atau beberapa
membahagiakan pelanggan. instansi pemerintah ataupun dalam
Program rangka kerja sama dengan
Dalam Kamus Besar Bahasa masyarakat, atau yang merupakan
Indonesia kata program artinya partisipasi aktif masyarakat, guna
rancangan mengenai azas serta usaha mencapai sasaran dan tujuan yang
yang dilaksanakan. Program dapat telah ditetapkan (Ismail Nawawi,
dikatakan sebagai sebuah rencana 2007:174).
yang didalamnya mencakup C. Konsep Operasional
sejumlah usaha yang ingin dilakukan 1. Pelayanan umum ( publik )
meski tidak semuanya bisa adalah segala bentuk kegiatan
direalisasikan. Sebuah program besar pelayanan umum yang dilakukan
dapat didefinisikan sebagai rencana oleh instansi pemerintah dipusat,
komprehensif yang meliputi didaerah dan dilingkungan Badan
penggunaan macam-macam sumber Usaha Milik Negara atau Badan
daya untuk masa yang akan datang Usaha Milik Daerah dalam bentuk
dalam sebuah pola yang terintegrasi barang dan jasa baik dalam rangka
dan menetapkan suatu urutan upaya pemenuhan kebutuhan.
masing-masing tindakan tersebut 2. Pelayanan publik dilihat dari
dalam rangka usaha untuk mencapai teori Darmanto ( 2007 : 17 ), yaitu :
sasaran yang ditetapkan. 1. Kesederhanaan yaitu
Charles O Jones (1996:96) prosedur pelayanan publik yang tidak
menjelaskan program adalah cara berbelit-belit, mudah untuk dipahami
yang disahkan untuk mencapai dan mudah dalam pelaksanaannya.
tujuan, kebijakan-kebijakan, Adapun sub indikatornya adalah :
prosedur-prosedur, peraturan- a. Prosedurnya tidak berbelit-
peraturan, pemberian tugas, langkah- belit.
langkah yang harus diambil, sumber- b. Mudah dipahami.
sumber, yang harus dimanfaatkan c. Mudah dilaksanakan.
dan elemen-elemen lain yang 2. Kejelasan yaitu harus
diperlukan untuk melaksanakan arah diketahui secara jelas mengenai hal-
dan tindakan tertentu. hal yang berkaitan dengan
Program ini biasanya persyaratan teknis dan administrasi,
dijabarkan atau dirinci dalam sebuah rincian biaya pelayanan dan tata cara
proyek-proyek dan didukung oleh pelayanan. Adapun sub indikatornya
anggaran. Namun sebaik apapun adalah :
program tanpa ada implementasi a. Persyaratan teknis
mustahil sasaran dan tujuan-tujuan administratif pelayanan.
yang dikehendaki dapat tercapai. b. Unit kerja/pejabat yang
Implementasi berarti penerapan berwenang dan bertanggung
pelaksanaan, karena itu implementasi jawab dalam memberikan
kebijakan berupa program pelayanan dan penyelesaian
merupakan aspek yang penting dari keluhan/persoalan/sengketa
keseluruhan proses kebijakan. dalam pelaksanaan pelayanan.
Sebagaimana diketahui c. Rincian biaya pelayanan dan
bahwa program dapat didefinisikan tata cara pelayanan.
sebagai kumpulan kegiatan-kegiatan 3. Kepastian waktu yaitu dalam
nyata, sistematis dan terpadu yang pelaksanaan pelayanan hendaknya

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 6


dapat diselesaikan dalam kurun kesederhanaan, kejelasan, kepastian
waktu yang telah ditentukan. Adapun waktu, produk, dan kelengkapan
sub indikatornya adalah : sarana dan prasarana.
a. Pelayanan hendaknya
diselesaikan dengan cepat D. Metode Penelitian
b. Pelayanan yang diberikan Lokasi Penelitian
selalu tepat waktu Dalam penelitian ini, penulis
c. Adanya ketentuan waktu mengambil lokasi penelitian di Kota
dalam penyelesaian. Pekanbaru yakni tepatnya di PT.
4. Produk yaitu dalam PLN (Persero) Wilayah II Cabang
memberikan produk Pekanbaru, Jalan Dr. Sutomo No. 69
pelayanan hendaknya Pekanbaru. Pemilihan lokasi ini
diterima karena berdasarkan observasi
dengan benar, tepat, dan sah. Adapun ditemukannya banyak keluhan.
sub indikatornya adalah : Informan Penelitian
a. Produk pelayanan hendaknya Informan Penelitian adalah
diterima dengan benar, tepat, pihak yang mengetahui atau
dan sah. memberikan informasi maupun
b. Memberikan pelayanan kelengkapan mengenai objek
terbaik dengan melihat penelitian. Dalam penelitian ini
keinginan masyarakat. peneliti menggunakan informan
c. Kemudahan mendapatkan penelitian melalui key informan.
dan mengisi formulir. Peneliti sudah memahami informasi
5. Kelengkapan sarana dan awal tentang objek penelitian
prasarana yaitu tersedianya sarana maupun informasi penelitian. Untuk
dan prasarana kerja, peralatan kerja memperoleh informan tersebut
dan alat pendukung lainnya yang peneliti menggunakan teknik
memadai termasuk penyediaan snowball. Teknik pengambilan
sarana teknologi telekomunikasi dan sampel dari pihak masyarakat
informatika. Adapun sub sebagai konsumen menggunakan
indikatornya adalah : metode Accidental Sampling dimana
a. Tersedianya sarana dan tekhnik penentuan sampel
prasarana kerja. berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
b. Peralatan kerja dan alat saja yang secara kebetulan bertemu
pendukung lainnya yang dengan peneiti dapat digunakan
memadai termasuk sebagai sampel, bila dipandang orang
penyediaan sarana teknologi, yang kebetulan ditemui cocok
telekomunikasi dan sebagai sumber data. Sugiyono
informatika. (2007).
c. Kondisi peralatan dan ruang. Jenis dan Sumber Data
Adapun indikator pelayanan a. Data Primer
adalah seperti yang diungkapkan Sebagai data primer dalam
oleh Darmanto, 5 ( lima ) indikator penelitian ini yaitu data yang
tersebut yang dijadikan tolak ukur diperoleh dari sumber
untuk menilai variabel dari informasi atau informan
pelayanan umum dan disesuaikan penelitian melalui wawancara
dengan penelitian yang dilaksanakan. dengan pihak manajemen PT.
Adapun indikatornya adalah PLN (Persero) cabang

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 7


Pekanbaru dan para c. Dokumentasi
pelanggan mengenai Dokumentasi merupakan studi
Analisis Kualitas Layanan yang dilakukan dengan cara
Program Listrik Pintar mengumpulkan data dan
(Prabayar) di PT. PLN menghimpun dan menganalisis
(Persero) Pekanbaru, yang dokumen-dokumen, baik
meliputi:Kesederhanaan, dokumen tertulis, gambar,
Kejelasan, Kepastian waktu, maupun elektronik.
Produk , dan Kelengkapan d. Studi Kepustakaan
Sarana dan Prasarana. Studi ini dilakukan untuk
b. Data Sekunder memperoleh data sekunder yang
yaitu data yang diperoleh dari berguna dalam perumusan teori
sumber kedua atau sumber dan landasan bagi penganalisaan
sekunder dari data yang kita data primer serta untuk menelaah
butuhkan. Sumber data ini literatur yang tersedia.
dapat diperoleh dari jurnal Analisis Data
atau laporan-laporan Teknik analisa data yang
penelitian terdahulu, buku- digunakan dalam penelitian ini pada
buku, internet, koran, dan prisnsipnya adalah bersifat deskriptif
sumber lainnya yang relevan kualitatif, yakni analisis kualitatif
dengan penelitian. untuk pengolahan data yang
diperoleh dilapangan melalui
Teknik Pengumpulan Data wawancara dan pengamatan di
Adapun teknik yang digunakan lapangan, semua informasi
dalam mendapatkan data-data dalam dikumpulkan dipelajari sehingga
penelitian ini adalah : menjadi suatu kesatuan yang utuh.
a. Wawancara (interview) Adapun teknik data yang
Wawancara (interview) digunakan adalah dengan teknik
merupakan metode yang triangulasi yaitu check, re-check, dan
digunakan untuk memeperoleh crosscheck terhadap data yang
informasi secara langsung, dan diperoleh, teori, metodologi dan
dalam, tidak berstruktur dan peneliti. Triangulasi merupakan
individual. Wawancara tidak teknik pemeriksaan yang
berstruktur adalah wawancara memanfaatkan sesuatu yang lain dari
dimana pewawancara dapat luar data yaitu untuk keperluan
dengan leluasa memberikan pengecekan pembanding data.
pertanyaan dari berbagai segi dan Triangulasi dapat dilakukan dengan
arah untuk mendapatkan sumber data atau pengamat lain.
informasi secara lengkap dan Teknik triangulasi yang digunakan
mendalam. adalah teknik yang memanfaatkan
b. Observasi penggunaan sumber (pengamatan,
Observasi adalah melakukan wawancara, perpustakaan dan arsip).
pengamatan langsung terhadap Triangulasi dengan sumber
objek yang diteliti, yaitu dengan berarti membandingkan dan
melihat objek secara langsung mengecek balik derajat kepercayaan
atau pengumpulan data dan suatu informasi yang diperoleh
informasi yang dibutuhkan akan melalui waktu dan alat yang berbeda
objek yang diteliti. dalam metode kualitatif. Miles dan

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 8


Huberman (1992:423-468) ke-III di re-check melalui
mengatakan bahwa teknik pengujian observasi peneliti ke lapangan,
keabsahan data ini dilakukan melalui yang selanjutnya di crosscheck
7 (tujuh) teknik yaitu perpanjangan dengan apa yang menjadi
keikutsertaan, ketekunan pengamat, persepsi peneliti, yang kemudian
triangualasi. Pengecekan rekan menghasilkan data ke-I.
sejawat, kecukupan referensi, kajian
kasus negatif dan pengecekan Analisis Data
anggota. Triangulasi secara umum Teknik analisa data yang
merupakan check, re-check dan digunakan dalam penelitian ini pada
crosscheck antara prisnsipnya adalah bersifat deskriptif
materi/data/informan dengan kualitatif, yakni analisis kualitatif
observasi penelitian yang selanjutnya untuk pengolahan data yang
hasil observasi dicrosscheck melalui diperoleh dilapangan melalui
persepsi peneliti. wawancara dan pengamatan di
Untuk mendapatkan data lapangan, semua informasi
secara akurat maka peneliti dikumpulkan dipelajari sehingga
melakukan check, re-check dan menjadi suatu kesatuan yang utuh.
crosscheck terhadap situasi lapangan
yang diuraikan dengan perguliran E. Gambaran Umum Perusahaan
sebagai berikut : a. Sejarah Perusahaan
1. Data/materi yang dimiliki (data PLN adalah singkatan dari
sekunder) di check ke informan Perusahaan Listrik Negara. PLN
ke-I (informan kunci/Manajer adalah sebuah BUMN yang
Unit Pelayanan dan Jaringan), mengurusi semua aspek kelistrikan
kemudian hasil dari informan yang ada di Indonesia. Kelistrikan di
ke-I di re-check melalui Indonesia di mulai pada akhir abad
observasi peneliti ke lapangan, ke19, pada saat beberapa
yang selanjutnya di crosscheck perusahaan Belanda antara lain
dengan apa yang menjadi pabrik gula dan pabrik teh
persepsi peneliti, yang kemudian mendirikan pembangkit tenaga listrik
menghasilkan data ke-I. untuk keperluan sendiri. Kelistrikan
2. Data/materi yang dimiliki (data untuk pemanfaatan umum mulai ada
sekunder) di check ke informan pada saat perusahaan swasta Belanda
ke-II (Pelanggan), kemudian yaitu NV NIGN yang semula
hasil dari informan ke-II di re- bergerak dibidang gas memperluas
check melalui observasi peneliti usahanya dibidang listrik untuk
ke lapangan, yang selanjutnya di kemanfaatan umum. Pada tahun
crosscheck dengan apa yang 1927 Pemerintah Belanda
menjadi persepsi peneliti, yang membentuk sLand Waterkracht
kemudian menghasilkan data ke- Bedrijven (LB) yaitu perusahaan
II. listrik Negara yang mengelola PLTA
3. Data/materi yang dimiliki (data Pelanggan, PLTA Lamajan dan
sekunder) di check ke informan PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug
ke-III (Pegawai yang dan Kracak di Jawa Barat,PLTA
bersangkutan langsung dengan Giringan di madiun, PLTA tes di
layanan Listrik Prabayar), Bengkulu, PLTA Tonsea lama di
kemudian hasil dari informan Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 9


Selain itu beberapa Kotapraja setelah keluarnya Perpu no.3 dan
dibentuk perusahaan perusahaan sesuai dengan akte notaris Soetjipto,
listrik di Kotapraja. SH No 169 yang menyatakan bahwa
Menyerahnya Pemerintahan Perum PLN statusnya diubah
Belanda kepada Jepang dalam menjadi Perseroan dengan nama
Perang Dunia II maka Indonesia PT.PLN (Persero). Perubahan status
dikuasai oleh Jepang, yang kemudian perusahaan tersebut ternyata
jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu membawa dampak sangat kuat bagi
dan diproklamasikannya perkembangan perusahaan listrik
kemerdekaan RI maka diambil alih Indonesia dalam menggapai orientasi
perusahaan perusahaan listrik yang dan obsesinya. Selain itu dalam
dikuasai Jepang. Pengambil alihan rangka memaksimalkan peran
tersebut diserahkan kepada Presiden perusahaan itu berbagai upaya telah
Soekarno dan kemudian dengan dilakukan perusahaan ini, baik secara
Penetapan Pemerintah tahun 1945 internal maupun secara eksternal.
No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 Perubahan internal misalnya dapat
maka dibentuklah Jawatan Listrik dilihat dari perubahan struktur
dan Gas dibawah Departemen organisasinya baik yang dikantor
Pekerjaan Umum dan Tenaga. pusat maupun didaerah. Begitu juga
Sejarah ketenaga listrikan di secara eksternal kini PLN telah
Indonesia mengalami pasang surut melakukan ekspansi dengan
sejalan dengan perjuangan bangsa. membentuk unitunit bisnis dan anak
Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian perusahaan sebagai unit
dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. pelaksanaannya.
Penetapan secara resmi sebagai Hari
Listrik dan Gas berdasarkan Unit wilayah yang dimiliki
keputusan Mentri Pekerjaan Umum PLN terdiri dari 11 wilayah kerja
dan Tenaga No.20 tahun 1960, ditambah dengan kawasan Batam
namun kemudian berdasarkan sebagai wilayah khusus. Wilayah
keputusan Mentri Pekerjaan Umum tersebut anatara lain: Wilayah I
dan Tenaga Listrik Aceh, Wilayah II Sumatra Utara,
No.235/KPTS/1975 tanggal 30 Wilayah III Sumbar-Riau, Wilayah
September 1975 peringatan Hari IV Sumsel-Bengkulu-Jambi dan
Listrik dan Gas yang digabung Bangka Belitung, Wilayah V
dengan Hari Kebangkitan Pekerjaan Kalimantan Barat, Wilayah VI
Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh Kalimantan Selatan, Timur dan
pada tanggal 3 Desember. Mengingat Tengah, Wilayah VII Sulut Sulteng,
pentingnya semangat dan nilai nilai Wilayah VIII Sulawesi Selatan dan
hari listrik, maka berdasarkan Tenggara, Wilayah IX Maluku,
Keputusan Mentri Pertambangan dan Wilayah X Irian jaya dan Wilayah XI
Energi No.1134.K/43/MPE/1992 Bali NTT NTB.
tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan Selain wilayah PLN memiliki
tanggal 27 Oktober sebagai Hari unit distribusi Jakarta raya dan
Listrik Nasional. Tangerang distribusi Jawa Barat,
Pada tahun 1994 terjadi distribusi Jawa Tengah dan Timur.
perubahan mendasar dalam tubuh Begitu juga membentuk anak
perusahaan yang tadinya berstatus perusahaan diantaranya PT.Indonesia
sebagai Perusahaan Umum ini, yaitu Power, PT. Icon Plus dan PLN

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 10


Batam yang sebelumnya menjadi 3. Pelanggan tidak lagi
daerah khusus. berurusan dengan pencatat
meter dan jadwal pembayaran
b. Gambaran Umum Layanan setiap bulan.
Program Listrik Pintar 4. Pelanggan dapat membeli
(Prabayar). token (isi ulang energy
1. Listrik Prabayar listrik) di payment point,
Listrik prabayar merupakan ATM dengan jaringan yang
layanan baru dari PLN untuk luas dan outlet-outlet PPOB
pelanggan dalam mengelola 5. Tidak ada istilah menunggak.
konsumsi listrik melalui meter 6. Privasi pelanggan tidak
elektronik prabayar. Dengan listrik terganggu.
prabayar, pelanggan bisa lebih 7. Tidak dikenakan Uang
mudah mengoptimalkan konsumsi Jaminan Langganan.
listrik, disamping itu pelanggan tidak 8. Pelaksanaan penyambungan
perlu berurusan dengan pencatatan cepat.
meter setiap bulan, dan tidak perlu
terikat dengan jadwal pembayaran 2. Token
listrik bulanan. Karena persediaan Token adalah kode yang
kWh dapat ditambah berapa saja dan dimasukkan ke meter listrik prabayar
kapan saja sesuai kebutuhan dan sehingga dapat menyalurkan
keinginan pelanggan. Latar belakang sejumlah listrik (kWh) tertentu ke
diluncurkannya program ini sebagai instalasi konsumen. Token terdiri
wujud komitmen PLN untuk terus dari 20 angka yang bersifat unik,
meningkatkan pelayanannya kepada hanya untuk nomor meter prabayar
pelanggan dengan berbagai bentuk tertentu.
inovasi. Selama ini banyak - Nilai token terdiri dari unsure
pelanggan mengeluhkan mengenai kWh, PPJ, dan materai.
pencatatan meter, jumlah tagihan - Token memiliki berbagai
yang tidak menentu setiap bulan, pilihan nilai tertentu : Rp.
banyak pula keluhan mengenai 20.000,- Rp. 50.000,-Rp.
tagihan listrik di rumah 100.000,- Rp. 250.000,- Rp.
kontrakan/kos. Dengan adanya 500.000,- Rp. 1.000.000,- dan
Listrik Prabayar pelanggan dapat pelanggan pada saat membeli
dengan mudah mengendalikan token dapat memilih nilai
pemakaian listriknya sesuai dengan nominal sesuai dengan yang
kebutuhan. Banyak manfaat yang dikehendaki sesuai
didapat oleh pelanggan dengan kebutuhan.
adanya program prabayar ini, antara - Token tidak memiliki expired
lain : date (kadaluarsa)
1. Pelanggan dapat dengan F. Faktor-faktor yang
mudah memantau pemakaian mempengaruhi dalam Program
listriknya setiap saat. Listrik Pintar (Prabayar) di PT
2. Pelanggan dapat PLN (Persero) Pekanbaru
mendisiplinkan diri sendiri 1. Ketersediaan sarana dan
untuk menggunakan listrik prasarana.
sesuai anggaran belanja. Ketersediaan sarana dan
prasarana merupakan indicator yang

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 11


mempengaruhi dalam layanan pemasangan material yang tersedia
program listrik prabayar. Dari hasil tidak sesuai dengan spesifikasi
wawancara berkenaan dengan maupun tegangan dilapangan
indicator ketersedian sarana dan misalnya tegangan ujung spesifikasi
prasarana, penulis menyimpulkan tekniknya harus sesuai dengan
sebagai berikut: spesifikasi app atau meterannya, ada
a. Penerimaan material yang yang 170 volt tergantung merk nya
diterima dari area pekanbaru ke ada juga yang 110 volt di bawah itu
setiap rayon mengalami tidak bisa dipasang.
penyusutan yang disebabkan 3. Persepsi masyarakat
kesalahan dalam pengiriman
material, seperti sewaktu Berdasarkan hasil wawancara,
pengiriman kwh mengalami masyarakat menganggap bahwa
kerusakan diakibatkan kondisi listrik prabayar ini mahal dan sulit
alam. Jadi tidak semua material untuk mendapatkan pelayanannya.
yang diterima oleh rayon dalam Padahal jika tidak ada kendala
kondisi siap pasang. apapun dalam pemasangan dan
b. Tempat pembelian token yang pengetahuan masyarakat tentang
ada dilingkungan masyarakat jaringan pembelian token khususnya
pengguna listrik prabayar di melalui internet banking dan sms
Pekanbaru tidak semua dapat banking maupun atm pelayanan
melayani pembelian token karena dapat dengan mudah diterima.
sewaktu-waktu mengalami 4. Kurangnya sosialisasi
gangguan jaringan
c. Walaupun ada tempat atau media Berdasarkan hasil wawancara,
pembelian token yang lain, dapat diketahui bahwa kurangnya
misalnya pembelian melalui pengetahuan masyarakat pekanbaru
internet banking, sms banking, tentang program listrik prabayar
dan atm. Tidak semua dikarenakan kurangnya sosialisasi
masyarakat di kota Pekanbaru dari pihak PT PLN pekanbaru.
paham dengan kemajuan Sosialisasi gencar dilakukan pada
teknologi dikarenakan latar awal peluncuran listrik prabayar saja,
belakang tingkat pendidikan dan pada saat ini sosialisasi hanya
ekonomi yang berbeda. dilakukan jika masyarakat datang ke
kantor. Padahal masyarakat
pekanbaru masih ada yang belum
mengetahui jelas tentang program
listrik prabayar.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Kendala teknis dilapangan
Kendala teknis dilapangan Kesimpulan
merupakan indicator yang
Berdasarkan hasil penelitian
mempegaruhi dalam pelayanan
dan analisa yang dilakukan dan
program listrik prabayar di kota
peneliti uraikan pada bab
Pekanbaru. Dari hasil wawancara
sebelumnya mengenai Analisis
berkenaan dengan indikator kendala
Kualitas Layanan Program Listrik
teknis dilapangan, penulis dapat
Pintar (Prabayar) di PT. PLN
menyimpulkan bahwa dalam
(Persero) Area Pekanbaru., maka

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 12


diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat belum
pelayanannya belum optimal. mengetahui dan paham
1. Kualitas pelayanan program dengan jelas mengenai
listrik pintar (Prabayar) di PT program listrik prabayar.
PLN (Persero) Area Pekanbaru,
dilihat dari kemudahan dalam Saran
pemasangan atau kemudahan Berdasarkan kendala dalam
prosedur dalam listrik prabayar Analisis Kualitas Layanan Program
sudah cukup mudah tetapi dalam Listrik Pintar (Prabayar) di PT PLN
pemahaman dan mendapatkan (Persero) Area Pekanbaru maka
layanan listrik prabayar tidak penulis mencoba memberikan saran
semudah yang dikatakan oleh yaitu
pihak PLN sehingga masih 1. Sebaiknya PT PLN (Persero)
banyak masyarakat yang Area Pekanbaru sebagai pemberi
menggunakan calo. Selain itu layanan program listrik pintar
banyak masyarakat yang (prabayar) memperluas
mengeluhkan walaupun tidak sosialisasi dengan menambah
dikenakan biaya abodemen tetapi fasilitas pendukung yang
pelanggan dikenakan biaya menggunakan media komunikasi
administrasi atau pemotongan seperti media elektronik, media
berupa pajak setiap membeli cetak visual maupun audiovisual
token listrik prabayar. secara intensif dan
2. Dari hasil penelitian terhadap berkesinambungan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pensosialisasianya tidak hanya
Analisis Kualitas Layanan gencar dilakukan diawal program
Program Listrik Pintar (Prabayar) ini diluncurkan saja agar
di PT PLN (Persero) Area informasi sampai kepada semua
Pekanbaru yaitu: kelompok sasaran.
a. Ketersediaan sarana dan 2. Sebaiknya dalam pendistribusian
prasarana dimana dalam material yaitu berupa meteran
pendistribusian meteran kwh kwhnya ada pegawasan yang
prabayar terkadang ketat agar tidak terjadi
mengalami kekurangan, kekurangan dan juga kerusakan
b. Kemudian kendala teknis sehingga tidak mengalami
dilapangan dimana kendala dalam pemasangannya
pemasangan material tidak dilapangan.
sesuai dengan spesifikasi 3. Diharapkan dalam pelayanan
dilapangan, listrik prabayar ada kebijakan
c. Persepsi masyarakat juga lain mengenai pajak atau biaya
menjadi salah satu faktor administrasi token listrik
yang mempengaruhinya prabayar ini yang tidak
masih ada masyarakat yang memberatkan pelanggan sewaktu
menganggap bahwa listrik membeli token listrik prabayar
prabayar ini mahal dan susah dimanapun
mendapatkan pelayanannya, pembeliantokendilakukan.
d. Kurangnya sosialisasi
mengenai program listrik
prabayar ini karena sebagian

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 13


DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Boediono Drs. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmanto. 2007. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Universitas


Terbuka, Jakarta.

Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Jones, O. Charles. 1996. Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta: Rajawali

Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press.

Moenir, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, PT. Bumi Aksara

__________. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, PT. Bumi Aksara

Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik & Costumer Satisfaction. Bandung: PT. Alumni.

Nawawi, Ismail. 2007. Public Policy. Surabaya: Pmn.

Ratminto, Atik Septi Winarsih, 2005. Manajemen Pelayanan, Jakarta: Pustaka Pelajar.
Sampara, Lukman. 1999. Kualitas Pelayanan, Jakarta: Lembaga Administrasi Publik RI.

______________. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta: STIA LAN Press.

Singarimbun & Effendy, 1995. Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3S.

Soegiarto. 2002. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi dengan Metode R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

_______. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangan. Bandung:


Lingga Jaya

Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Jogjakarta: Andi. Offset.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 14


_____________. 1998. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Jogjakarta: Liberty.

Wasistiono, Sadu. 2003. Kapita Selekta Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: CV.
Fokus Media

Peraturan:

Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur
Pemenrintah Kepada Masyarakat.

Keputusan Menteri Pendayanagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang pedoman
umum penyelenggaraan pelayanan publik.

Keputusan Menteri Pendayanagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004 tentang pedoman
umum penyelenggaraan pelayanan publik.

Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989 tentang Penyedia dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.

Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 2.P/451/M.PE/1991 tentang Hubungan


Pemegang Kuasa Usaha Kelistrikan Untuk Kepentingan Umum dengan Masyarakat.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan.

Internet :
http://www.pln.co.id

http://www.kompas.com/suratpembaca/read/22155

Jom FISIP Volume 1 No. 2 - Oktober 2014 15

Anda mungkin juga menyukai