Anda di halaman 1dari 21

MARKETING DALAM BISNIS STRATEGI JASA

Nama : Rache Sagala

NIM : 1432039

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

BANDUNG

2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . i

DAFTAR ISI .. ii

BAB I PENDAHULAN .... 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1


1.2 Tujuan Penulisan .. 2
1.3 Rumusan Masalah 2

BAB II ISI . 3

2.1 Pengertian Marketing dan Jasa .. .3

2.2 Tujuan Pemasaran Dalam Jasa .. 8


2.3 Stategi Dalam Pemasaran ... 9
2.4 Saluran Pemasaran 11

BAB III PENUTUP . 12

3.1 Kesimpulan .... 12

3.2 Saran .. 12

DATAR PUSTAKA 13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan, yang mana berkat, tuntunan dan perlindungan-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul MARKETING DALAM BINIS JASA.
Makalah ini diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah MANAJEMEN PEMASARAN
(Marketing). Tidak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat
mencari dari sumber-sumber serta bimbingan dan dorongan dari pihak yang telah memberikan
masukan atas terselesaikannya penulisan makalah ini. Sehubungan dengan hal tersebut dengan
segala kerendahan hati.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.

Bandung, Oktober 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada
strategi pemasaran yang dijalankannya .

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya
perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran
pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan
berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
TUJUAN PENULISAN

1) Memahami strategi pemasaran pada produk dan jasa terkemuka di Indonesia guna dapat
diaplikasikan dalam bidang pemasaran.
2) Mengaplikasikan materi marketing management dengan cara menganalisa salah satu produk jasa
di Indonesia.
3) Mendapatkan informasi mengenai marketing yang dilakukan salah produk jasa di Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

- Apa definisi dari Pemasaran dan Jasa itu sendiri ?

- Tujuan Pemasaran dalam Bisnis Jasa ?

- Strategi pemasaran ?

- Saluran Pemasaran ?
BAB II

ISI

A. Pengertian Marketing dan Jasa

Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Asal kata pemasaran
adalah pasar=market. Apa yang dipasarkan itu, ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak
berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu. Didalamnya tercakup
berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang,
menyimpan, mensortir dan sebagainya.

1. ( Philips Ph.D & Ducan Ph.D) artinya marketing yang oleh para pedagang diartikan sama
dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan
konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.
2. (Maynard & Beckman )dalam bukunya Principles of Marketing artinya marketing berarti
segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dan sektor produksi ke sektor
konsumsi.
3. (Converse & Jones, 1958) Produksi diartikan sebagai pekerjaan menciptakan barang,
sedangkan marketing ialah pekerjaan memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.
4. (Shultz , 2016) dalam bukunya Outlines of Marketing. Marketing atau distribusi adalah usaha
kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dan produsen dan konsumen.
5. (Tousley, Ph. D. & Clark Ph.D, 1962)Marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi
pemindahan pemilikan barang dan jasa termasuk distribusinya.
6. (Convers & Huege)Marketing didefinisikan sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan
termasuk didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.
7. ( Kertajaya, 2001)definisi pemasaran telah berkembang pesat dari dulu sampai sekarang yang
dirumuskan sebagai berikut:
- Pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial
- Pemasaran adalah menjual barang, dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang
menjualnya
- Pemasaran adalah memberikan sebuah standar kehidupan
8. ( Drucker , 1954)menyatakan pemasaran bukanlah sekedar perluasan penjualan, pemasaran
meliputi keseluruhan bisnis, dan harus dilihat dari sudut pelanggan.
9. MAANZ (Marketing Association of Australia and New Zealand) pemasaran adalah aktivitas
yang memfasilitasi dan mempelancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan
melalui penciptaan, pendistribusian, promosi penentuan harga, barang, jasa dan ide.
10. ( Kotler )marketing adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi need dan
want melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa.

PENGERTIAN JASA

Secara umum jasa adalah pemberian suatu tindakan atau kinerja yang kasap mata dari satu pihak
ke pihak lainnya. Secara bersamaan jasa dikonsumsi pada kedua pihak dimana interaksi pemberi
jasa dan yang menerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Pengertian lain menggambarkan
jasa adalah kegiatan yang diidentifikasikan yang sifatnya abstrak atau tak terlihat yang
direncanakan untuk memenuhi kepuasan pihak tertentu. Berikut adalah ulasan mengenai
pengertian jasa menurut para ahli.

1. Djaslim Saladin

Jasa merupakan kegiatan atau suatu manfaat yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya.

2. Christian Gronross

Jasa ialah suatu proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas intangible yang terjadi antara
pelanggan dan pegawai jasa yang disediakan sebagai solusi atas masalah dari pelanggan.

3. Norman

Jasa adalah suatu tindakan dan interaksi yang berupa kontak sosial antara produsen dengan
konsumen yang lebih dari sekedar hasil suatu yang tidak terhalang.

4. Zeithaml dan Bitner


Jasa merupakan aktivitas ekonomi dengan pengeluaran (output) selain produk yang dikonsumsi
dan diproduksi pada waktu yang bersamaan yang memberikan nilai plus dan tidak berwujud bagi
pembelinya.

5. Adrian Payne

Jasa ialah aktivitas ekonomi yang mempunyai nilai atau manfaat intangible yang berkaitan
dengannya, melibatkan interaksi dengan konsumen atau dengan barang milik tapi tidak
menghasilkan transfer kepunyan atau kepemilikan.

6. Philip Kotler

Jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang bersifat abstrak
atau tak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan.

7. Christian Gronross

Jasa merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa rangkaian aktivitas intangible yang
biasanya (tetapi tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan serta karyawan jasa
ataupun sumber daya fisik atau barang serta sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi
terhadap masalah pelanggan. Interaksi antara menyedia jasa serta pelanggan seringkali terjadi
dalam jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat mengkin tidak menyadarinya.

Karakteristik jasa
Sering dikatakan bahwa jasa mempunyai karakteristik unik yang membedakannya dari produk
atau barang-barang manufaktur. Ada emapt karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa
serta pembeda dari barang pada umumnya ialah (Payne, 2001:9):

Tidak berwujud

Jasa mempunyai sifat abstrak serta tidak berwujud, berarti jasa tidak bisa dilihat, dicicipi,
dirasakan atau disentuh yang bisa dirasakan dari suatu barang.

Heteregonitas
Jasa adalah variabel non-standar serta sangat bervariasi. Artinya, jasa itu berupa suatu ujuk kerja,
maka tidak ada hasil yang sama meskipun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini disebabkan oleh
interaksi manusia (karyawan serta konsumen) dengan semua perbedaan harapan dan pendapat
yang menyertai interaksi tersebut.

Tidak dapat dipisahkan

Jasa biasanya dihasilkan serta dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi
konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada ditempat jasa yang dimintanta,
sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian diproses peroduksi tersebut.

Tidak tahan lama

Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan, dengan katalain, jasa tidak dapat disimpan,
dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan pada produsen jasa dimana ia membeli jasa
tersebut.

Karakteristik Experiential Marketing

Schmitt (1999, p.12) membagi Experiential Marketing menjadi empat kunci karakteristik antara
lain:

a. Fokus pada pengalaman konsumen

Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu yang
memberikan nilai-nilai indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan relasional yang menggantikan
nilai-nilai fungsional. Dengan adanya pengalaman tersebut dapat menghubungkan badan usaha
beserta produknya dengan gaya hidup dan keinginan konsumen yang mendorong terjadinya
pembelian pribadi dan dalam lingkup usahanya.
b. Menguji situasi konsumen

Berdasarkan pengalaman yang telah ada konsumen tidak hanya menginginkan suatu produk
dilihat dari keseluruhan situasi pada saat mengkonsumsi produk tersebut tetapi juga dari
pengalaman yang didapatkan pada saat mengkonsumsi produk tersebut.

c. Mengenali aspek rasional dan emosional sebagai pemicu dari konsumsi

Dalam Experiential Marketing, konsumen bukan hanya dilihat dari sisi rasional saja melainkan
juga dari sisi emosionalnya. Jangan memperlakukan konsumen hanya sebagai pembuat
keputusan yang rasional tetapi konsumen lebih menginginkan untuk dihibur,
dirangsang serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang secara kreatif.

d. Metode dan perangkat bersifat elektik

Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektik. Maksudnya
lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau lebih mengacu pada setiap situasi yang
terjadi daripada menggunakan suatu standar yang sama. Pada Experiential
Marketing, merek bukan hanya sebagai pengenal badan usaha saja, melainkan lebih sebagai
pemberi pengalaman positif pada konsumen sehingga dapat menimbulkan loyalitas pada
konsumen terhadap badan usaha dan merek tersebut.
B. TUJUAN PEMASARAN DALAM JASA

Memang usaha marketing ini tidak saja meliputi negara-negara yang maju (berkembang) tetapi
juga meliputi negara-negara belum maju. Negara berkembang merupakan negara yang sudah
maju dalam industri barang-barang dan jasa yang ditawarkan ke pasar, saling bersaingan.

Tujuan pemasaran dalam jasa untuk mempromosikan atau bias juga untuk mengenalkan jasa
yang tersedia yang sudah ada yang belum banyak diketahui oleh orang awam. Itu supaya
masyarakat dapat mengenal perusahaan tersebut dan dapat menggunakan jasa dari perusahaan
tersebut. Mungkin dapat memberikan informasi tenteng jasa yang di tawarkan harga dan fasilitas
ada saja yang di dapat dari jasa tersebut. Salah satu contohnya seperti pesawat, biasa nya mereka
mempromosikan tiket promo ke dalam atau luar negeri supaya banyak masyrakat yang tertarik
dan ingin mencoba menggunakan maskapai tersebut. Dengan begitu pemasaran yang mereka
gunakan dapat menarik perhatian masyarakat.

Banyak jasa yang sudah melakukan pemasaran dalam hal sepeti itu, bahkan hotel-hotel sekarang
ini juga melakukan pemasaran melalui media internet dan Koran dll. Mereka mengadakan
discount pada kamar-kamar yang tersedia dan memberikan fasilitas yang memuaskan, seperti
barang diantar sampai ke kamar, breakfast, kolam berenang, cleaning service, massage dan gym.
Bahkan ada hotel yang menawarkan view pengunungan dan pantai. Itu semua sudah termasuk
dalam harga hotel dan menjadi bagian dari fasilitas dan pelayanan hotel. Itu pemasaran-
pemasaran yang banyak dilakukan oleh perusahaan sebagai strategi untuk menarik pelanggan
mereka. Dan kebanyakan mereke dapat respons baik dari masyarakat, sehingga mereka dapat
perhatiian dan melekat dihati masyrakat lalu di dipercayakan orang-orang dengan menggunakan
jasa mereka yang terjangkau dan pelayanan yang baik.
C. STRATEGI DALAM JASA

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dan menghadapi persaingan


yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa perencanaan sebuah organisasi mungkin
akan melakukan cara-cara ekstrem untuk menghindari kerugian atau mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau
pendek. Perencanaan jangka panjang ( multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun ) biasanya
melibatkan peranan dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang
dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah perluasan pabrik,
perusahaan, gedung-gedung, mall-mall, terminal-terminal pasar, atau produk. Pemasaran
jasa memang sedikit lebih sulit dibanding dengan produk, karena sebagian besar produk
memerlukan interaksi antar manusia. Karena itulah dalam hal pemasaran jasa ada beberapa unsur
yang harus diperhatikan yaitu physical evidence, people dan process. Bisnis jasa adalah bisnis
yang menjual pelayanan kepada konsumen yang membutuhkan. Berbeda dengan jenis barang
produk yang memberikan hak kepemilikan, bisnis jasa menyediakan produk yang abstrak atau
tak berwujud sehingga tidak membuat konsumen memiliki hak kepemilikan. Berikut beberapa
strategi dalam bidang jasa :

1. Berikan layanan efisien. Efisien disini dapat berarti cepat dan tepat, tidak terlalu ribet
dan cukup sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Terkadang si penyedia jasa
memberikan pilihan / penawaran jasa yang terlalu ribet atau terlalu tinggi terhadap
konsumen. Padahal kebutuhan konsumen tidak sekompleks tersebut. Lebih baik
memberikan pelayanan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Meningkatkan kinerja karyawan. Dalam perusahaan jasa peran karyawan sangatlah
krusial, lebih-lebih karyawan marketing. Karena merekalah yang menjadi daya tarik
konsumen agar mau menggunakan jasa yang ditawarkan. Karena citra karyawan juga
menentukan citra perusahaan di mata konsumen.
3. Harga masuk akal. Beda konsumen tentu saja beda harga. Misal konsumen A
menganggap harga Rp 100.000.000,- adalah harga jasa yang terlalu murah untuk jasa B
sehingga konsumen A tidak mau menggunakan jasa B karena dinilai tidak akan
profesional (harga terlalu murah). Tetapi ada juga konsumen B yang menganggap harga
tersebut kelewat mahal. Karena itulah mengetahui sikap konsumen, keadaan konsumen
memang sangatlah penting, agar konsumen mau menggunakan jasa kita dengan harga
yang menurut mereka rasional.
4. Manfaatkan teknologi. Dijaman modern ini penggunaan teknologi memang sangatlah
penting. Penggunaan teknologi ini juga bisa digunakan untuk pemasaran jasa, misalkan
dengan mengandalkan marketing/pemasaran online. Di era sekarang pemasaran online
sedang sangat naik daun, banyak cara untuk memasarkan jasa kita
melaluiinternet misalkan dengan SEO (Search Engine Optimization) ataupun
menggunakan sosial media.
5. Sesuaikan budaya yang sedang berkembang. Lihatlah budaya, trend yang sedang
berkembang sekarang. Karena tentu saja cara pemasaran sekarang dengan 10 tahun lalu
berbeda.
6. Networking dan Membangun Referensi
Networking adalah mengumpulkan nama-nama yang kita bisa manfaatkan untuk menjadi
klien, referral, mendapatkan informasi, dan lain-lain. Kita juga bisa mendapatkan orang
yang bisa mereferensikan kita dengan nama-nama tersebut yang berkaitan dengan pasar
yang menjadi sasaran kita.
7. Menulis
Menulis artikel maupun blog berkaitan dengan keahlian kita merupakan cara yang tepat
untuk dikenali banyak orang dan memperoleh kredibilitas.
8. Kegiatan-kegiatan Promosi
Berbagai kegiatan promosi seperti mengikuti pameran, menjadi sponsor, dan lainnya,
bisa mendekatkan kita pada banyak calon klien. Namun kita juga perlu memperhatikan
faktor biaya yang kita perlu keluarkan.
9. Iklan
Ini adalah cara yang paling kurang efektif untuk memasarkan jasa profesional kita.
Namun demikian, terkadang juga berhasil terutama iklan dalam bentuk website atau
media sosial.

Secara umum, keefetitvitasan di atas mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi, kemampuan,
maupun keinginan kita. Misalnya, seorang psikolog merasa tidak cocok untuk menggunakan
strategi menghubungi calon klien dia secara langsung dan melakukan tindak lanjut, sehingga dia
lebih memilih untuk menggunakan strateginetworking atau membangun referral.

Untuk itu, silahkan pilih salah satu dari strategi di atas, kemudian pikirkan beberapa taktik yang
kita bisa gunakan, dan jangan menyerah untuk melakukan eksperimen untuk memasarkan jasa
profesional kita.

DEFINISI RENCANA PEMASARAN

Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat persaingan dalam
merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk merupakan salah satu kunci
keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi
sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi tempat pemborosan jika tidak direncanakan
dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis, terutama yang berskala menengah ke bawah sering
kali mengalami kesulitan dalam menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk
yang dihasilkan tidak mampu mencapai pasar sasarannya. Rencana pemasaran adalah bagaimana
sebuah organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran yang
dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan (pelaku bisnis)

ANALISA LINGKUNGAN

Lingkungan Eksterna

Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan produk,
permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain

Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan organisasi

D. SALURAN PEMASARAN

Salah satu definisi saluran pemasaran di nyatakan oleh koteler (2000:490): saluran pemasaran
adalah lembaga yang saling berkait untuk menjadikan produk atau jasa siap di gunakan di
konsumsi. Jadi adalah tugas saluran pemasaran untuk memindahkan barang dan produsen ke
konsumen.

Saluran pemasaran ini sangat pengting bagi produsen, sebab produsen tidak akan sanggup
menyalurkan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen. Produsen tidak mungkin
melaksanakan sendiri penyaluran hasil produknya, karena tidak efesien, modal investasi besar,
pengawasan lebih sulit, banyak personil, dan sebagainya. Mereka sulit menjangkau daerah
geografis yang begitu luas.

Bagi produsen menggunakan saluran pemasaran bebas akan sangat bermanfaat , karena saluran
pemasaran ini akan berfungsi sebagai :

Pemberi informasi tentang keadaan lapangan, adaya saing, penerimaan konsumen, selera
konsumen.
Penyalur dapat mengadakan promosi yang turut membantu kelancaran pemasaran, atau
produsen menyelenggarakan promosi sendiri, yang sangat membantu usaha penyalur.
Negoisasi, dilakukan oleh penyalur dengan pihak konsumen, tentang harga, sistem penyaluran.
Pembiayaan dilakukan sendiri oleh penyalur dan dalam beberapa hal dapat bekerjasama
dengan produsen dengan penyediaan kredit perdagangan.
Unsur resiko di pikul sendiri oleh pihak penyalur, kecuali ada perjanjian khusus, dalam hal
barang kadaluarsa, barang rusak.
Sistem penggudangan barang di laksanakan oleh pihak penyalur.
Sistem transportasi, di bawa langsung oleh pihak penyalur atau di antar sesuai dengan
perjanjian antara produsen dan penyalur.
Pemilihan saluran distribusi, ini digunakan oleh barang-barang khusus, untuk konsumen tertentu.
Hanya konsumen tertentu yang datang berbelanja ke penyalur ekslusif, dan jumlahnya sangat
terbatas pada suatu daerah, misalnya penyalur mobil mercy dan BMW.

Penyaluran selektif, yaitu penyaluran yang telah di pilih beradasarkan kriteria tertentu, seperti
besarnya modal, bangunan, gudang, kendaraan. Biasanya digunakan untuk barang-barang seperti
televisi, mesin,cuci,kalkus dan AC.

Penyaluran intesif, ini di gunakan barang-barang yang banyak dikonsumsi seperti odol,sikat gigi,
alat tulis.

Produsen memiliki banyak kekuasaan untuk memaksa saluran pemasaran mau bekerja sama.

Kekuasaan produsen adalah sebagai berikut (Kotlet 2000:501):

1. Coercive power (kekuasaan memaksa). Jika agen/ saluran pemasaran bekerja kurang baik,
maka pihak produsen dapat memaksa mereka, dengan ancaman akan menghentikan
pengiriman barang. Jelas ini sangat merugikan pihak penyalur, sedangakn produsen dapat
mencari penyalur lain.
2. Reward power (kekuasaan penghargaan). Produsen dapat memberi penghargaan kepada
penyalur dalam setiap kegiatan yang di lakukan atau pada peristiwa-peristiwa tertentu.
Kelemahan Reward ini, ialah kegiatan yang di lakukan oleh penyalur selalu ada udang dibalik
batu, yaitu selalu mengharapkan imbalan.
3. Legitimate power (kekuatan sah). Kekuatan sah ini seperti tercantum di dalan kontrak
kerjasama. Di dalam kontrak jelas di sebut apa hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Misalnya dalam perjanjian wara laba, jelas apa hak franchisee dan apa hak serta kewajiban
franchisor.
4. Expert power (kekuatan sah). Produsen memiliki keahlian tertentu yang dapat meningkatkan
kemajuan perusahaan. Keahliian ini sangat di perlukan oleh pihak penyalur, oleh sebab itu
penyalur sangat tergantung kepada produsen. Misalnya produsen memiliki peralatan canggih
untuk memudahkan pekerjaan , atau produsen seorang ahli teknik.
5. Referent power (kekuatan referent). Produsen sudah mempunyai nama besar, terkenal dan
semua orrang ingin menjadi penyalurnya. Penyalur yang sudah resmi di angkat akan memiliki
prestise tersendiri dan akan tetap bekerja sama dengannya dan memelihara hubungan sebaik
mungkin.
Ada beberapa cara untuk memotivasi penyalur agar bekerja lebih giat :

Memberi margin lebih tinggi dengan tambahan diskon.

Mengadakan transaksi khusus dengan keuntungan ekstra.

Bonus pajangan, karena mencoba mendisplay rak barang lebih baik.

Kontes pajangan atau kontes penjualan. Beberapa penyaluran di lokasi tertentu atau di kota
tertentu di perlombakan dan pemenang mendapat hadiah.

Untuk penyaluran barang-barang dan produsen ke konsumen ada beberapa cara :

1. Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen.


Ada produsen atau industri kerajinan rumah, menyalurkan barang langsung ke konsumen. Hal ini
sulit di lakukan pada industri-industri besar.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat
memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran lama bisnis
jasa harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan
strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.

Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di
dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan
program pemasaran dari suatu perusahaan.

Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat
merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen.

Perencanaan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Selain itu, jasa yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut
agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana jasa yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik
sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang
ditunjukkan oleh konsumen.

Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh
faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi
lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya,
seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti
ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau
bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya
pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan.

SARAN

Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting dan hal
ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas yang
tinggi. Jadi tempatkanlah marketing anda sebagai bagian penting dalam perusahaan demi
mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

- Drs.H. Permana Jaka, M.M., M.Pd. 2012. Pengantar Manajemen. Bandung.

Sarwayasa Print

- Kumpulan Makalah Manajemen. 2012, 25 Juni. Marketing Mix. (http://yuzman-

firmansyah.blogspot.com/2010/06/marketing-mix.html, 29 Oktober 2016

12.35wib )

- Muhammad Firdaus. 2008,manajemen agribisnis. PT Bumi Aksara Jakarta

- http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/6-pengertian-jasa-menurut-para-

ahli-terlengkap.html, 29 Oktober 2016 08.12 wib

- http://rocketmanajemen.com/strategi-pemasaran-jasa/, 29 oktober 2016 18.30


wib

Anda mungkin juga menyukai