Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat


baik di negara maju maupun negara berkembang. Di enam belas negara dengan
pendapatan tertinggi dan menengah, keracunan merupakan penyebab keempat
terbesar cedera pada anak setelah kecelakaan lalu lintas jalan, kebakaran dan
tenggelam. Keracunan akut pada anak masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting dan merupakan penyebab tersering masuk di Unit Gawat
Darurat.1
Anak-anak saat ini berisiko terkena lebih dari 80.000 bahan kimia sintetis,
sebagian besar yang telah dikembangkan sejak Perang Dunia II. Mereka mungkin
terkena 2.863 bahan kimia yang diproduksi dalam jumlah 1 juta pons atau lebih
per tahun dan banyak tersebar di lingkungan sekitarnya. Data biomonitoring dari
Centers for Disease Control's Third National Report on Human Exposure to
Environmental Chemicals memberikan bukti bahwa anak-anak terpapar sejumlah
bahan kimia sintetis dan dalam beberapa kasus membawa beban tubuh lebih besar
daripada orang dewasa. Kita semakin menyadari besarnya paparan anak-anak
akan polutan kimia tetapi memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang
dampak kesehatan dari paparan tersebut.2
Pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen penanganan keracunan
pada anak-anak merupakan hal yang sangat penting dan utama dari pelayanan
kegawatdaruratan pediatrik. Selama tahun 1997, diperkirakan sebanyak 52.000
orang yang mengalami keracunan, dan kelompok terbanyak dari ini adalah usia
anak-anak.3,4 Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di
beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang
sebenarnya di masyarakat.5

1
Insidens puncak keracunan terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun, dan
kebanyakan kasus terjadi pada anak yang berusia kurang dari 5-6 tahun. Menurut
American Association of Poison Control Centers National Poison Data System,
sekitar 85-90% keracunan pada anak terjadi pada usia kurang dari 5 tahun, dan
sisanya sekitar 10-15% terjadi pada anak berusia lebih dari 5 tahun. Keracunan
pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun pada umumnya terjadi oleh karena
kecelakaan atau tidak disengaja, sedangkan keracunan pada anak yang berusia
lebih dari 5 tahun terjadi akibat kesengajaan ataupun kekerasan terhadap anak.3,7,8
Dalam memberi pertolongan pertama dan pengobatan pada peristiwa
keracunan atau kecelakaan yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia beracun atau
bahan-bahan racun atau toksik lainnya, yang mula-mula harus dilakukan ialah
mengenali atau mengidentifikasi bahan-bahan yang diduga menjadi penyebab
keracunan. Mengenali bahan-bahan racun atau toksik merupakan hal yang sangat
penting artinya dalam menentukan diagnosis keracunan. Setiap peristiwa
keracunan oleh bahan-bahan racun yang jenis dan sifatnya berbeda, mempunyai
cara-cara pertolongan dan pengobatan yang berbeda pula.9

Anda mungkin juga menyukai