PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu untuk
memahami :
a. Pengertian Kebijakan
b. Isu Kebijakan
1.3 MANFAAT
Penulisan makalah ini menghasilkan manfaat bagi mahasiswa yaitu sebagai
berikut :
1. Menambah pemahaman mengenai Pengertian kebijakan
2. Meningkatkan minat baca serta mencari referensi sebagai dasar pembuatan
makalah
3. Melatih kerjasama tim dalam menyusun dan melatih keterampilan menulis
serta pembuatan makalah.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
untuk mempromosikan masalah kesehatan khususnya bagi para anak
dengan usia sekolah da remaja yang mana hampir 50% waktunya dihabiskan
bersama kegiatan di sekolah. Wadah ini menjadi penting dan strategis,
karena pelaksanaan program melalui UKS jauh lebih efektif dan efisien serta
berdaya ungkit lebih besar. UKS harus menjadi upaya kesehatan wajib
Puskesmas.Peningkatan kuantitas dan kualitas Puskesmas melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang menjangkau remaja di
sekolah dan di luar sekolah. Prioritas program UKS adalah perbaikan gizi
usia sekolah, kesehatan reproduksi dan deteksi dini penyakit tidak menular.
Sedangkan untuk meningkatkan status kesehatan pada kelompok usia
kerja dan usia lanjut program kesehatan usia kerja harus menjadi
prioritas,agar sejak awal faktor risiko sudah bisa dikendalikan. Prioritas
untuk kesehatan usia kerja adalahmengembangkan pelayanan kesehatan
kerja primerdan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja, selain itu dikembangkan Pos Upaya Kesehatan Kerja sebagai salah satu
bentuk UKBM pada pekerja dan peningkatan kesehatan kelompok pekerja
rentan seperti Nelayan, TKI, dan pekerja perempuan.
6
mengenai profesi kesehatan seperti UU No.38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan dan UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Diharapkan dalam pelaksanaannya masyarakat yang mana dalam hal ini
menjadi objek sasaran pelayanan dapat bekerjasama dalam
mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri .
7
tetapi juga oleh sektor di luar kesehatan (intervensi sensitif). Hal ini tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi.Tidak hanya terjadi pada usia balita,
prevalensiobesitas yang meningkat juga terjadi di usia dewasa. Terbukti dari
perkembangan prevalensi obesitas sentral (lingkar perut >90 cm untuk laki2
dan >80 cm untuk perempuan) tahun 2007 ke tahun 2013 antar provinsi.
Untuk tahun 2013, tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (39,7%) yaitu 2,5 kali lipat
dibanding prevalensi terendah di Provinsi NTT (15.2%). Prevalensi obesitas
sentral naik di semua provinsi, namun lajukenaikan juga bervariasi, tertinggi di
Provinsi DKIJakarta, Maluku dan Sumatera Selatan.Mencermati hal tersebut,
pendidikan gizi seimbang yang proaktif serta PHBS menjadi suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan di masyarakat.
8
Untuk penyakit menular, prioritas masih tertuju pada penyakit
HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza dan flu
burung.Disamping itu Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil
mengendalikan penyakit neglected diseases seperti kusta, filariasis,
leptospirosis, dan lain-lain. Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan
oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio,
campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal maupun
neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014, Indonesia telah
dinyatakan bebas polio.Kecenderungan prevalensi kasus HIV pada penduduk
usia 15-49 meningkat. Pada awal tahun 2009, prevalensi kasus HIV pada
penduduk usia 15 49 tahun hanya 0,16% dan meningkat menjadi 0,30% pada
tahun 2011, meningkat lagi menjadi 0,32% pada 2012, dan terus meningkat
manjadi 0,43% pada 2013.Angka CFR AIDS juga menurun dari 13,65% pada
tahun 2004 menjadi 0,85 % pada tahun 2013.
Potensi yang dimiliki Indonesia dalam pengendalianHIV-AIDS
diantaranya adalah telah memiliki persiapan yang cukup baik, mencakup tata
laksana penanganan pasien, tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan (khususnya
Rumah Sakit), dan laboratorium kesehatan.Setidaknya terdapat empat
laboratorium yang sudahterakreditasi dengan tingkat keamanan biologi 3 (BSL
3), yakni Laboratorium Badan Litbang Kesehatan, Institute of Human Virology
and Cancer Biology(IHVCB) Universitas Indonesia, Institut Penyakit Tropis
Universitas Airlangga, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.Dalam rangka
menurunkan kejadian luar biasapenyakit menular telah dilakukan
pengembangan Early Warning and Respons System (EWARS) atau
SistemKewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakanpenguatan dari Sistem
Kewaspadaan Dini KejadianLuar Biasa (SKD-KLB). Melalui Penggunaan
EWARS ini diharapkan terjadi peningkatan dalam deteksi dini dan respon
terhadap peningkatan trend kasus penyakit khususnya yang berpotensi
menimbulkan KLB.
Dalam rangka pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain
dilakukanmelalui pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit
9
Tidak Menular (Posbindu-PTM) yang merupakan upaya monitoring dan deteksi
dini faktor risiko penyakit tidak menular di masyarakat. Sejak mulai
dikembangkan pada tahun 2011 Posbindu- PTM pada tahun 2013 telah
berkembang menjadi 7225 Posbindu di seluruh Indonesia. Untuk usaha
penyehatan lingkungan, kebijakan pemerintah dalam memevahkan masalah
lingkungan sudah cukup membuahkan hasil .
10
5. Peningkatan akses pelayanan kesehatan.
11
Pemanfaatan dana BOK ini difokuskan pada beberapa upaya kesehatan
promotif dan preventif seperti KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi masyarakat,
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit, dan lain-lain,
sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan MDGs bidang kesehatan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa isu isu yang terdapat dalam rencana strategis pembangunan
kesehatan 2015-2019, yaitu :
1. Peningkatan status kesehatan pada setiap kelompok usia.
2. Peningkatan status gizi
3. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyehatan
lingkungan.
4. Penguatan sistem kesehatan
5. Peningkatan akses pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini Menambah pemahaman mengenai Pengertian kebijakan
dan mengetahui isu isu kebijakan kesehatan. Dan rencana terhadap isu isu
kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik.
13