Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LEMBAR PENGESAHAN
Jurusan/Fakultas : Mesin/Teknik
Mengetahui :
SURAT KETERANGAN
Jurusan : Mesin
Fakultas : Teknik
Manager SDM
Jurusan : Mesin
Fakultas : Teknik
Nilai : A B C D E
Disetujui oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
KECAMATAN : TALLO
Mengetahui :
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama : Muh. Akbar
Andi Anshar Kashari
Stambuk / NIM : 032 2013 0021
032 2013 0028
Program Studi : Metalurgi dan Produksi
Jurusan/Fakultas : Mesin/Teknik
Perguruan tinggi : Universitas Muslim Indonesia
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena limpahan
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil magang ini dengan
judul :
Berkat ijin yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, maka segala hambatan
yang dihadapi dalam penulisan laporan hasil magang ini dapat di atasi. Pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih juga kepada :
1. Ayah, Ibu Dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral maupun
material serta pengertian
2. PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar yang telah menerima
kami mahasiswa Universitas Muslim Indonesia untuk melakukan praktek
kerja lapangan.
3. Kepada staf bagian bengkel mekanik yang telah membantu mendidik kami
untuk bagaimana mengoperasikan sistem pengelasan yang ada di bengkel
serta cara mengerjakan zob.
4. Seluruh rekan-rekan baik bagian poros dan pengelasan telah membantu
dalam pengumpulan data laporan.
5. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Disadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
penulis yakin dengan kebenarannya akan dapat membantu pembaca untuk
memberikan nuansa pemikiran serta pendapat kearah kesempurnaan dan
perkembangan sebagaimana yang sangat diutuhkan kita semua. Akhir kata,
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Makassar, April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL..i
LEMBAR PENGESAHAN.ii
SURAT KETERANGAN..,iii
LEMBAR PENGESAHAN.v
SURAT KETERANGAN...vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB IV METODOLOGI
4.1 Gambaran Umum Pekerjaan Reparasi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Misalnya air laut yang dapat menyebabkan korosi, karang jangka waktu
pemakaian, dll. Salah satu komponen yang paling banyak berhadapan
dengan hal tersebut adalah poros propeller (poros baling-baling kapal).
BAB 2
2.2 Visi, Misi Strategi PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar
2.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi pusat pengembangan Industri Maritim dan perkapalan dikawasan
Indonesia timur, serta pusat pengembangan kapal ikan di Indonesia.
2.2.2 Misi Perusahaan
1. Meningkatkan kemampuan perolehan laba dengan cara meningkatkanpenjualan
dan efesiensi di segala bidang.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan budaya perusahaan( Culture
Corporate ) yang sesuai dengan prinsip-prinsip efesiensi.
3. Menjalankan misi pemerintah sebagai pelopor dan penggerakpembangunan
ekonomi, khususnya di bidang maritim atau perkapalan.
2.2.3 Strategi Perusahaan
1. Meningkatkan kemampuan meraih order, baik order bangunan baru,maupun
order reparasi dan order non kapal/steel construction
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan di dalam dan di luar negeri
kepadakaryawan sesuai bidangnya.
3. Meningkatkan efesiensi dan pelayanan kepada para pelanggan.
4. Memberikan peluang kepada pengusaha menengah, kecil dan koperasiuntuk
menjadi mitra kerja PT. IKI ( persero ) Makassar.
2.3 Kegiatan Usaha PT. Industri Kapal Indonesia ( Persero )
Untuk mencapai tujuan perusahaan, PT. IKI ( persero ) menjalankan
kegiatanusaha dibidang :
1. Produksi
Mengolah dan merakit bahan baku tertentu menjadi kapal, peralatanlepas
pantai, alat apung, peralatan dan perlengkapan kapal lainnya yangterbuat dari
baja, kayu, fiber glass dan lain-lain.
Merawat, mengoperasikan dan konversi ( merubah bentuk dan fungsi )segala
jenis kapal, peralatan lepas pantai serta alat apung jenis lainnya.
Fabrikasi dan perawatan struktur berat, perbengkelan serta permesinanpabrik
dan kegiatan industri lainnya atau sarana produksi dalam seckorindustri
perkapalan dan Industri sejenisnya.
2. Pemberian Jasa
Melaksanakan studi/penelitian pengembangan desaing enginering,
angkutanatau perencanaan pembangunan kapal baru, peralatan lepas pantai, alat
apung,pengerjaan galangan kapal, pegoperasian pabrik, konstruksi,
manajemen,reparasi atau perbaikan, pemeliharaan, latihan pendidikan, konsultasi
dan jasateknis lainnya dalam sektor Industri perkapalan atau Industri lainnya.
3. Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran baik dalam maupun luar negeri
yangberhubungan dengan hasil produksi tersebut di atas dan produk-produk
lainnya,serta kegiatan impor barang-barang atau suku cadang antara lain berupa
bahanbaku atau penolong, komponen dan peralatan industri.
4. Usaha Lainnya
Melakukan kegiatan usaha dan lainnya yang berkaitan dengan produksi,
pembelian jasa, perdagangan yang merupakan sarana pelengkap atau penunjang
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dalam pelaksanaan operasinya sesuai dengan SK Direksi No.33/DIRIKI/
KPTS/VII/2001 tanggal 16 juli 2001, PT. IKI ( persero ) mempunyai unit dock
danunit-unit usaha sebagai berikut :
1. Unit Dock dan Galangan Makassar
2. Unit Dock dan Galangan Bitung
Untuk menjamin kelancaran produksi dan reparasi maka unit dok dan
galanganMakassar dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :
2.5.1 Kapasitas Docking
Setiap kapal yang telah dikelaskan , baik oleh Biro Klasifikasi Indonesia
( BKI ) maupun Biro Klasifikasi asing pasti akan mengalami surveypengedokan.
Pengedokan kapal merupakan hal yang perlu dilakukan dengantujuan
untukmengetahui kondisi kapal khususnya bagian lambung kapalyang berada
dibawah garis air.
Dok merupakan suatu tempat atau bagian yang disediakan galangan
denganukuran dan kapasitas tertentu yang akan digunakan untuk kenaikan kapal
keatas permukaan air sekaligus menjadi tempat untuk mereparasi
kapal.Berdasarkan proses penaikan kapal keatas permukaan air, dok
dibedakanmenjadi beberapa jenis yaitu Graving dock, Slipway Dock, Floating
dock,Syincrolift dock di mana pada dasarnya semuanya memiliki prinsip
yangsama. Namun jenis dok yang akan dibahas pada laporan ini hanyalah
dokyang terdapat di PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ) Makassar
yaitugraving dock, dan slipway dock. Berikut penjelasannya :
1. Graving Dock( Dock Kolam )
Sesuai dengan namanya dok kolam / dok gali atau graving dockmerupakan
suatu jenis dok yang memiliki bentuk seperti kolam yang telahdi gali dengan
ketinggian tertentu. Pada dok kolam terdapat Valve yangberfungsi sebagai pintu /
pengaturan keluar masuknya fluida ( air laut ) kedok kolam. Selain itu, dok ini
juga dilengkapi dengan pompa isap yangdigunakan dalam proses pengeluaran air
laut dari dok kolam menuju ke laut.
Berdasarkan cara pemasangan pintunya, Graving Dock dibedakan atau tigajenis
yaitu :
1. Removable pontoon gate dimana pintu dapat dipindah-pindahkan.
2. Side hinged gate silimar to the one found in ordinary doors merupakandok
yang memiliki pintu samping ( terbuka menyamping ) yangterpasang permanen
pada salah satu dinding dok.
3. Boto hinged gate merupakan dok yang memiliki pintu bawah (menutupke atas)
yang engselnya terpasang pada bagian bawah dok.
Proses penaikan kapal ke dok adalah sebagian berikut :
a). Sebelum kapal masuk ke dok kolam, ukuran kapal dan ukuran dok
harusdisesuaikan. Oleh karena itu merupakan adanya docking plan.
b). Di dalam dok kolam chair block yang berfungsi sebagai pondasi
untukmenumpu kapal. Penempatan chair block di dalam dok harus di
atursedemikian rupa sehingga dapat ditumpu dengan sempurna
tanpamenyebabkan terjadinya deformasi pada plat alas kapal.
c). Pada kedua sisi dok harus disiapkan tali-tali dan dibantu dengan takaluntuk
keseimbangan kapal agar kapal tersebut tidak miring.
d). Setelah semuanya dipersiapkan, pintu dok dibuka dan kapal mulai
ditarikmasuk kedalam dok dengan menggunakan kapal tunda ( tug boat )
ataudengan mengunakan bantuan windlass/capstan yang telah disediakan.
e). Setelah kapal masuk kedalam dok dan posisi kapal sudah sesuai dengangambar
ada ( docking plan ) maka dengan pintu kolam dok kembali ditutup dan dok
tersebut mulai dikeringkan dengan cara memompa air lautyang berada dalam dok
kolam keluar menuju laut.
f). Menjelang kapal duduk diatas chair block, diadakan pengecekan ulangagar
posisi kapal benar-benar tepat berada diatas chair block ataupondasi sesuai
docking plan.
g). Setelah posisi kapal benar-benar berada di atas chair block, air laut yang
masih berada di dalam dok dipompa keluar sampai dok benar-benarkering.
Proses penurunan kapal dari dok sebagai berikut :
a). Setelah kapal direparasi di atas dok, kapal tersebut dikeluarkandengan cara
membuka valve sehingga air masuk ke dalam dokkolam dan kapal akan
mengapung.
b). Dalam kondisi kapal terapung pintu dok kolam dibuka sehinggaair laut yang
berada di dalam di luar dok memiliki tinggi yangsama.
c). Setelah kapal akan ditarik keluar dok dengan menggunakan kapaltunda ( Tug
Boat )
2. Slipway Dock( Dok Tarik )
Slipway disebut dok tarik karena proses naik turunnya kapal dokdilakukan
dengan cara lambung kapal ditempatkan pada craddle yangberada diatas rel pada
slipway. Kapal yang berada berada di atas craddle ditarik melalui rel dengan
menggunakan sling yang digerakkan oleh tenagamotor eletrik / winches.
Pengedokan dengan cara slipway utamanyadilakukan pada small craft.
Pemeriksaan kapal pada slipway jarangdigunakan.
Proses penaikan kapal ke dok adalah sebagai berikut :
a. Ukuran dan berat kapal harus disesuaikan dengan ukuran dankapasitas slipway.
Oleh karena itu diperlukan adanya docking plan.
b. Di atas craddle pada spilway terdapat chair block yang berfungsisebagai
pondasi untuk menumpu kapal. Penempatan chair block didalam dok harus di atur
sedemikian rupa sehingga kapal dapatditumpu dengan sempurna tanpa
menyebabkan terjadinya deformasipada plat atas kapal. Jarak antara center block
biasanya tidak lebihdari 1 meter yang terpasang permanen dan letaknya
ditentukanberdasarkan ukuran kapal.
c. Setelah posisi chair block diatur, craddle tersebut diturunkan ke airdengan
kedalamam yang melebihi draft kapal dengan cara mengulurcable lifter yang
digerakkan oleh winch.
d. Kapal kemudian ditunda / di tarik naik ke atas craddle denganmenggunakan
kapal tunda / tug boat.
e. Setelah botton haluan kapal duduk pada center block terdepan, kapalkemudian
di ikat pada kedua sisinya dan craddle ditarik oleh winchsampai kapal yang
berada di atas craddle benar-benar berada di ataspermukaan air laut.
Proses penurunan kapal dari dok sebagai berikut :
a. Setelah kapal selesai direparasi di atas dok, kapal tersebut diturunkandengan
mengulur cable lifter yang digerakkan oleh winch.
danperluasan PT. IKI ( persero ) Makassar merupakan salah satu hal yang terkait
didalamnya.
Tindak lanjut dari hal tersebut maka pemerintah dalam hal ini telah
meningkatkankemampuan membuat dan mereparasi kapal-kapal sampai 500 GRT
sebagai tahappertama dan tahap kedua membuat kapal-kapal 5000 GRT.
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Reparasi
bagian dan menjual kembali besi pembektuknya saat harga sewa kapal
turun, nilai penjualan sisa kapal ini akan lebih tinggi dari nilai jual
kapal itu sendiri, terutama jika kapal itu membutuhkan biaya lebih
tinggi untuk biaya survey khusus.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) mensyaratkan poros baling-baling
harus dicabut dan di periksa pada waktu 3 tahun untuk sistem poros
dengan peleumasan air laut dan pada selang waktu 5 tahun untuk sistem
pada poros pelumasan minyak. Pemeriksaan di lakukan untuk
memastikan kondisi poros dalam keadaan baik,atau dapat di lakukan
penggantian pada beberapa komponen jika sudah tidak lagi memenuhi
syarat minimum yang di tentukan oleh kelas, atau di anggap sudah tidak
layak pakai.
Untuk melakukan inspeksi yang mendetail terhadap sistem poros
baling-baling, maka sistem tersebut harus di buka secara keseluruhan
atau lebih di kenal dengan istilah suvey pencabutan poros. Proses
pencabutan dan pemeriksaan poros propeller menjadi salah satu
penyebab tingginya maintenance cost yang harus di keluarkan oleh
pihak pemilik kapal. Hal ini di sebabkan karena selain di perlukan biaya
untuk melakukan pencabutan, juga kapal harus melakukan proses
docking sebelum poros dapat di cabut.Untuk melalukan penghematan
biaya maka pada umumnya proses pencabutan poros dilakukan
bersamaan dengan ketentuan survey docking yang di keluarkan oleh
kelas. Sehingga berbagai komponen yang lain pun ikut di periksa.
Namun perawatan pada sistem ini tetap menjadi salah satu sumber
pengeluaran terbesar di msebankan oleh mahalnya harga dari
komponen-komponen yang terpasang di dalamnya.
Selang waktu yang di tentukan oleh kelas konstan,yaitu 3 tahun
untuk sistem poros tunggal dan empat tahun untuk sistem poros
jamak,serta lima tahun untuk menunjukkan bahwa jam operasional dari
tiap kapal berbeda-beda sehingga menyebabkan adanya perbedaan
tingkat keandalan tiap poros baling-baling antara kapal yang satu dan
kapal yang lainnya pada satu sisi jika jika di lakukan docking dapat
menimbulkan tambahan biaya perawatan. Sedangkan di sisi lain jika
tidak dilakukan pemeriksaan kondisi poros karenapengacu pada interval
waktu yang ditentukan Biro klasifikasi (antara 3 sampai 5 tahun)
sedangkan jam operasional kapal tinggi, maka akan mengurangi tingkat
keandalan dari sistem poros sehingga rentan terhadap kerusakan.
2) Peneyelidikan Operasional
Penyelidikan operasional juga disebut action research yang
bertujuan mencari satu dasar pengetahuan teknis untuk bertindak
memperbaiki sesuatu situasi secara terbatas.
Berhasil atau tidaknya perawatan atau perbaikan,juga di pengaruhi
oleh kemampuan Masinis kapal atau Team Work dalam mendapatkan
nilai-nilai pengalaman yang diserap dalam pengalamannya dilapangan di
kapal.
BAB 4
METODOLOGI
2. Pemasangan Propeller
buah.
3,20 4,00.
BAB 5
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada lab sebelumnya maka
dapat di simpulkan bahwa tahap pengerjaan reparasi poros propeller di PT.
Industri Kapal Indonesia ( persero ) Makassar adalah sebagai berikut:
Pencabutan poros propeller dari kapal lalu dibawa ke bengkel mekanik
Pembersihkan poros propeller di mesin bubut
Pemeriksaan kelurusan poros propeller
Pengujian colour check
Pemindahan dan pemasangan poros propeller kembali ke kapal semula
1.2 Saran
Hasil laporan ini bisa di jadikan referensi penjadwalan reparasi propeller
dan poros propeller
Selanjutnya dapat di lakukan penelitian pekerjaan reparasi kapal lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Kerja Praktek PT. Industri Kapal Indonesia (persero)
Makassar.Universitas Muslim Indonesia.
https://www.academia.edu/24422228/LAPORAN_KERJA_PRAKTEK_PT.
INDUSTRI_KAPAL_INDONESIA_Persero_MAKASSAR
Anonim. 2007 . Laporan Kerja Praktek. Universitas Hasanuddin, Makassar: 2007.
Redaksi Pubindo. PT. IKI Makassar. (http:www.pubinfo.id/instansi-438-ikipt-
industri kapal-indonesia-persero.htmlDiakses tanggal 3 juli 2016 )
Rivai,Anton.2011.PorosPropellerKapal.http:/antonrivai.blogspot.co.id/2011/12/por
os-propeller-kapal.html. Diakses tanggal 3 juli 2016)
TB. Prima Star 19. 2012. Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal.
(http://primastar19.blogspot.co.id/2012/07/perawatan-dan-perbasesuai-dengan-
aturan.html.Diakses 24 Agustus 2016
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN