Acara: I
Tekstur Analizer
Disusun oleh:
Nama : Yunisha Febriani
No. Mhs : 140801460
Hari/Tanggal : Selasa, 22 September 2015
Asisten : Catherina Akila Atisatya
II DASAR TEORI 10
III METODE
CARA KERJA 5
V KESIMPULAN 10
VI DAFTAR PUSTAKA 5
*** Lampiran - - -
*** Format - - -
JUMLAH 80
(.....) (.....)
I. PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Tekstur Analizer
B. Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip kerja tekstur analizer.
2. Memahami cara kerja pengukuran tekstur.
3. Menentukan hardness suatu sampel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sampel (crackers keju, biskuit Roma Malkist, buah melon madu, buah melon
apel, tahu curah, tahu bermerk) disiapkan
A. Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, berikut adalah tabel
hasil pengukuran hardness sampel crackers keju, biskuit Roma Malkist, buah
melon madu, buah melon apel, tahu curah, dan tahu bermerk pada Tabel 1:
B. Pembahasan
Secara fisik, bila dipegang sampel crackers keju, biskuit Roma
Malkist, buah melon madu, dan buah melon apel bertekstur keras sedangkan
sampel tahu curah dan tahu bermerk bertekstur kenyal dan agak lembek.
Pengukuran tekstur dilakukan dengan alat texture analyzer jenis LFRA merk
Brookefield yang berfungsi untuk menganalisis tekstur. Tekstur analizer ini
dihubungkan dengan komputer, serta dijalankan dengan program Texture
ProLite. Prinsip dari analisis tekstur adalah memberikan tekanan kepada
sampel dengan menggunakan probe dengan berbagai tipe. Alat tekstur
analizer ini akan merekam data hasil pengujian lalu hasil tersebut akan diubah
ke bentuk kurva profil tekstur.
Berikut adalah komponen-komponen alat LFRA tekstur analizer:
4
5 2
3
1
Bourne, M. C. 1978. Texture Profile Analysis. Food Technology 32: 6266, 72.
deMan, J. M. 2013. Principles of Food Chemistry 3rd Edition. Springer, New
York.
Handoko, T. 2011. Pengaruh Jenis Daging, Jenis Tepung Beras, dan Rasio dalam
Formulasi dan Rheologi Adonan Pakan Anjing. http://journal.unpar.ac.id/
index.php/rekayasa/article/viewFile/118/105. 16 September 2015.
Johnson, B. dan Szczesniak, S. 2014. Texture Technologies: Probes + Fixtures.
http://texturetechnologies.com/texture-analysis/Probes-Fixtures.php.
Diakses 16 September 2015.
Kim, S.K. 2014. Seafood Science: Advances in Chemistry, Technology, and
Application. CRC Press, USA.
Midayanto, D. N. dan Yuwono, S. S. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu
untuk Direkomendasikan Sebagai Syarat Tambahan dalam Standar
Nasional Indonesia. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2(4): 259267.
Murray, M. T., Pizzorno, J. E., dan Pizzorno, L. 2005. The Encyclopedia of
Healing Foods. ATRIA Books, New York.
NPCS Team. 2014. Emerging Investment Opportunity in Indian Bakery Industry.
NPCS, India.
Pratama, R. I., Rostini, I., dan Liviawaty, E. 2014. Karakteristik Biskuit dengan
Penambahan Tepung Tulang Ikan Jangilus (Istiophorus sp.). Jurnal
Akuatika 5(1): 3039.
Owusu, R. K. 2004. Introduction to Food Chemistry. CRC Press, USA.
Rahayoe, S., Rahardjo, B., dan Wahid, A. 2009. Model Kinetika Perubahan Sifat
Mekanis Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Selama Pemasakan
Bertekanan (Puffing) dan Pengovenan. Dalam: Seminar Nasional dan
Gelar Teknologi PERTETA. 8 9 Agustus 2009. Mataram. Hal. 226 241.
Rohimah, I. 2014. Analisis Energi Dan Protein Serta Uji Daya Terima Biskuit
Tepung Labu Kuning dan Ikan Lele. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/39716/4/Chapter%20II.pdf. 16 September 2015.
Singgih, W. D. dan Harijono. 2015. Pengaruh Subtitusi Proporsi Tepung Beras
Ketan dengan Kentang pada Pembuatan Wingko Kentang. Jurnal Pangan
dan Agroindustri 3(4): 1573-1583.
Smewing, J. 1999. Hydrocolloids in Food Texture: Measurement and Perception.
Aspen Publisher, Gaithersbrug.
Szczesniak, A. S. dan Kleyn, D. H. 1963. Consumer Awareness of Texture and
Other Food Attributes. Food Technology 17: 74.
Zainuddin, N. M. 2012. Studi Proses Produksi Karaginan Murni (Refine
Carrageenan) dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Secara OHMIC:
Pengaruh Lama Ekstraksi dan Suhu Alkalisasi. Naskah Skripsi S-1.
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.
LAMPIRAN