Identifikasi resiko kecurangan yang paling efektif adalah melalui brainstorming, karena cara
ini melibatkan seluruh individu yang ada di dalam tim untuk berdiskusi. The Fraud Guide
menguraikan beberapa element yang harus dipertimbangkan ketika melakukan brainstorming
resiko kecurangan :
Pencegahan Kecurangan
Fraud Guide menguraikan elemen-elemen umum yang dapat memainkan peran penting dalam
mencegah kecurangan:
Melakukan investigasi latar belakang
Beberapa individu lebih rentan mengalah terhadap godaan yang dapat menimbulkan
kecurangan, investigasi latar belakang yang komprehensif dapat membantu
menghindari mereka yang mungkin melakukan kecurangan dari organisasi
Memberikan pelatihan anti fraud
Bahkan karyawan yang kompeten dan jujur direkrut, mereka harus memahami apa
frud itu, untuk apa mengawasi the red flag, bagaimana cara melaporkan insiden fraud,
dan konsekuensi melakukan fraud.
Mengevaluasi kinerja dan kompensasi program
Organisasi harus memberi contoh tingkah laku yang baik dan program kompensasi
harus diteliti dengan hati-hati untuk memastikan bahwa karyawan tidak hanya
didorong oleh perilaku yang benar, tetapi juga ada penghargaan/reward
Melakukan wawancara keluar
Karyawan meninggalkan perusahaan dengan berbagai alasan, sering kali mereka mau
membagikan alasannya. Wawancara keluar sering dianggap sebagai kontrol deteksi
karena dapat mencegah fraud melalui interview yang dilakukan
Batas Kewenangan
Dengan menetapkan batas kewenangan , potensi kecurangan transaksi dapat dicegah
melalui pembatasan kewenangan.
Transaksi tingkat prosedur
banyak skema kecurangan yang melibatkan pihak ketiga, termasuk pihak-pihak terkait.
Dengan menerapkan keamanan dalam transaksi, sebuah organisasi dapat mencegah
transaksi yang tidak sehat.
Mendeteksi Kecurangan
1. Whistleblower Hotlines
Jaringan telepon memungkinkan individu untuk melaporkan kekhawatiran mereka
tentang kegiatan yang mencurigakan dalam organisasinya dan ttp anonymus.
Whistlerblower hotlines ini dijalankan oleh pihak ketiga sehingga memudahkan orang
untuk melaporkan fraud tanpa takut adanya balasan.
2. Proses Kontrol
Proses kontrol yang dapat membantu mendeteksi kecurangan adalah rekonsiliasi,
independent review, inspeksi fisik atau penghitungan, beberapa tipe analisis, dan
internal audit atau pemonitoran lainnya.
3. Prosedur proaktif deteksi kecurangan
Prosedur proaktif yang umum adalah analisis data, audit berkelanjutan, dan
penggunaan teknologi yang dapat menandai keganjalan, tren, dan indikator resiko
2. Mengevaluasi Tuduhan
Suatu tahapan eveluasi hendaknya melibatkan pertanyaan pertanyaan berikut:
o Apakah tuduhan tersebut memerlukan penyelidikan formal atau informasi
yang ada sekarang sudah cukup untuk dapat menarik suatu kesimpulan?
o Siapakah yang akan memimpin sebuah penyelidikan ?
o Apakah dibutuhkan keahlian khusus atau peralatan tertentu untuk melakukan
penyelidikan tersebut?
o Hal hal apa sajakah yang perlu untuk diberitahukan dan kapan hal tersebut
dilakukan?
Jika resiko sangat tidak bisa ditolerir, bahkan organisasi tidak bisa membiarkannya
untuk terjadi 1xpun, manajemen harus memikirkan cara untuk menghindari resiko
tersebut.
Jika organisasi memiliki toleransi yg kecil atau tidak ada sama sekali terhadap resiko,
tetapi tidak bisa menghindarinya tanpa merugikan tujuannya, kontrol akan dirancang
untuk mengurangi kemungkinan insiden terjadi
Jika perusahaan ingin mengurangi dampak dan kemungkinan dari sebuah resiko,
tetapi tidak yakin mempunya kemampuan atau pengalaman untuk melakukannya,
perusahaan dapat bekerjasama denga organisasi lain yang lebih baik dalam melakukan
kontrol tersebut
Jika kejadian sebuah resiko dapat ditolerasi, manajemen dapat menerima resiko
tesebut dan tidak melakukan usaha lebih lanjut untuk mengelola resiko tersebut.