1. Gangguan Pola Nafas Peningkatan perkembangan: bayi (8278) Memantau pernafasaan (3350) 1. Diskusikan dan dukung solusi untuk memberi ASI secara langsung 1. Pantau jumlah, bunyi, kedalaman dan penggunaan alat bantu nafas maupun dengan botol yang berisi ASI 2. Pantau pola nafas bayi (takipnea, apnea,bradipnea, dll) 2. Beri dan bimbing orangtua klien untuk mengantisipasi terjadinya 3. Pantau tingkatan saturasi oksigen kegawatan pada bayi 4. Pantau kelelahan otot diafragma 3. Identifikasi terjadinya gangguan tidur bayi 5. Beri alat yang dapat menjadi alarm untuk memantau resiko klien mengalami gangguan Perawatan bayi: preterm (6826) pernafasaan 1. Beri informasi aktual dan faktual pada orangtua klien tentang Pengaturan posisi (0840) kondisi bayi, pengobatan dan keperluaan yang dibutuhkan 1. Berikan posisi telentang pada bayi dengan dukunagn pada bahu 2. Pantau waktu yang tepat untuk perawataan klien dan asupan yang Pengisapan lendir (3160) dibutuhkan saat sirkulasi tidur dan bangun Pemberian Obat (Kolaborasi) (2300) 3. Pantau stimulasi bayi (cahaya, kebisingan, dan produksi sumber Terapi Oksigen (3320) kebisingan dll) di lingkungan bayi 1. Berikan terapi oksigen sesuai instruksi tim medis 5. Ketidaefektifan pemberian ASI 2. Resiko infeksi Lactation counseling (5244) Perawatan bayi premature (6826) 1. Kaji kemampuan bayi untuk menghisap dan menempel 1. Buat hubungan teraupetik dan dapat bekerjasama dengan keluarga 2. Evaluasi pola menghisap/ menelan bayi 2. Informasikan pada orang tua klien tentang perkembangan kondisi bayi premature 3. Sediakan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan menyusui 3. Tunjukan aktivitas regulasi diri bayi 4. Diskusikan metode alternatif untuk menyusui 4. Atur pengunaan cahaya pada lingkungan klien 5. Instruksikan ibu untuk menggunakan teknik menyusui yang dapat 5. Posisikan inkubator dari sumber suara yang dapat menyebabkan bayi terganggu meningkatkan keterampilan menyusui bayi. 6. Pantau dan atur oksigen yng diperlukan 6. Resiko kerusakan integritas kulit Infeksi kontrol (6540) Pressure management (3500) 1. Atur agen pencegah terjadinya infeksi (immunizing) 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan. 2. Isolasi pada inkubator agar klien tidak mudah terkena infeksi menular 2. Menggunakan alat unruk penilaian adanya resiko. 3. Jaga kebersihan lingkungan klien Risk Identification (6610) 4. Batasi pengunjung yang ingin menjenguk klien 1. Rencanakan pemantauan resiko terhadap kesehatan klien pada 5. Gunakan standar perlindungan secara universal jangka panjang. 6. Minta pengunjung untuk mencuci tangan saat masuk dan meninggalkan ruang klien 7. Ketidakefektifan pola makan bayi berhubungan dengan 3. Ketidakefektifaan termoregulasi prematuritas Manajemen lingkungan: keamanaan (6486) Monitor Nutrisi (1160) 1. Mengidentifikasi kebutuhan keselamatan yang diperlukan bayi berdasarkan kebutuhan fisik dan 1. Monitor berat badan fungsi kognitif 2. Monitor Mual dan Muntah 2. Pantau perubahan status keamaan lingkungan bayi 3. Monitor asupan nutrisi 3. Gunakan peralatan pelindung Monitor cairan (4130) Regulasi temperatur (3900) Pemberian makan dengan enteral (1056) 1. Pantau temperatur bayi selama 2 jam sekali 8. Ikterus pada neonatuspan 2. Pantau suhu bayi hingga stabil Peresepan uji diagnostik (8080) 3. Pantau denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan respirasi 1. Evaluasi tanda dan gejala peyakit 4. Pantau dan dokumentasikan jika terdapat tanda dan gejala munculnya hipotermia dan hipertermia 2. Lakukan pengambilan darah untuk uji lab 5. Tingakatkan keadekuataan cairan dan masuknya nutrisi bagi bayi Fototerapi (6924) 6. Bungkus bayi dengan segera setelah melahirkan agar produksi panas tidak hilang 1. Berikan fototerapi sesuai anjuran dokter Perawatan bayi dengan metode kangaroo (6840) 2. Ubah posisi tiap 4 jam sekali 3. Monitor kadar bilirubin Pemberian obat (2300) DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka Bulechek, G.M, dkk. (2013).Nursing Interventions Classification. Bulechek, G.M, dkk. (2013).Nursing Interventions Classification. Philadhelpia: Elsevier Hermansen C, Lorah K.( 2007). Respiratory distress in the Philadhelpia: Elsevier newborn. Am Fam Physician.;76:987-9 Hidayat, A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan anak 1. Jakarta: Hidayat, A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Salemba Medika Manuaba dkk (2007). Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC M. Sholeh kosim dkk. (2012). Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta . 2012. Morhead,S., dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification Morhead,S., dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC).Philadhelpia: Elsevier (NOC).Philadhelpia: Elsevier Surasmi, Asrining.,dkk. (2013). Perawatan Bayi Risiko Tinggi . Maryunani, A. dan Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawat daruratan Dan Penyulit Pada Jakarta: EGC Neonatus. CV. Trans Info Media, Jakarta Sitohang, N. A. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Bayi BeratBadan Lahir Rendah. Medan: repository USU ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS MASALAH PADA BBLR Prematuritas murni/Sesuai Masa Kehamilan (SMK) 1. Pernapasan 1. Faktor Ibu Berat badan < 2500 gram , Panjang badan < 45 cm, Linkar Jumlah alveoli yang berfungsi Penyakit penyerta ( toksemia gravidarum, perdarahan sedikit dan kekurangan kepala <33 cm, lingkar dada < 33 cm. antepartum, pre eklampsia, eklampsia, hipoksia ibu, trauma Masa gestasi < 37 minggu surfaktan dan pembuluh darah fisis dan psikologi) Kilit tpis dan transparan paru yang imatur. Usia < 20 tahun Kepala lebih besar dari badan. 2. Gastrointestinal Berat badan sebelum hamil <45 kg Saluran pencernaannya belum Lanugo banyak terutama di dahi, pelipis, telinga dan lanugo. Keadaan sosial ekonomi: (Asupan nutrisi ibu) berfungsi dengan baik karena Tulang rawan dan daun telinga imatur 2. Faktor Plasenta (Insufisiensi atau disfungsii plasenta) tidak adanya koordinasi 3. Faktor Janin Bayi tampak kecil mengisap dan menelan Hidroamion Posisi masih seperti fetal 3. Termoregulasi Kehamilan ganda Pergerakan kurang dan lemas Tidak stabil dikarenakan suhu Kelainan kromosom Tangisan lemah bayi BBLR karena jaringan 4. Usia Gestasi < 37 minggu ( Prematur) pernapasan belum teratur dan sering mengalami apneu lemak dibawah kulit sedikit. (Hidayat, A 2012 & Sitohang, 2006) refleks tonus leher lemah 4. Hematologi reflek menghisap,menelan dan batuk belum sempurna Usia sel darah merah lebih pendek, pembuluh darah PENGERTIAN Bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK) rapuh, mudah terjadi Kulit terselubung verniks kaseosa tipis, beberapa ada yang tidak hemolisis karena Berat badan kurang dari 2500 gram ada. pengambilan darah yang Berat badan rendah namun sesuai usia gestasi Kulit tampak pucat atau bernoda mekonium sering. Bayi dengan ukuran kecil di masa kehamilan kurang Kulit kering, keriput dan tipis 5. Imunologi dari persentil ke-10 dari berat sesungguhnya bayi tampak gesit, aktif dan kuat Kekebalan tubuh terbatas Berat badan lahir rendah dan usia gestasi < 37 minggu tangisan kuat rentan terhadap infeksi. tali pusat berwarna kuning kehijauan. 6. Perkemihan (Hidayat, A 2012 &Manuaba, dkk 2007) Fungsi ginjal belum (Hidayat, A 2012) maksimal sehingga belum bisa memproses urin dengan PENGKAJIAN baik. 1. Masa Gestasi DIAGNOSA 7. Integumen 2. Antopometri ( BB, PB,LK,LD, LILA) 1. Resiko infeksi berhubungan dengan Immunosupression Kulit tipis sehingga integritas 3. Inspeksi adanya kulit tipis dan transparan, kulit kering keriput (00004)Ketidakefektifaan termoregulasi berhubungan dengan kulit mudah terganggu tipis ukuran kepala lebih besar dari badan, lanugo, lemak perubahan suhu lingkungan (00008) 8. Hati subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar, tulang rawan dan 2. Resiko perlambatan perkembangan berhubungan dengan Konjugasi bilirubin belum daun telinga imatur, pergerakan kurang, tangisan lemah, prematuritas (00112) baik yang menyebabkan pernapasan belum teratur, reflek menghisap da menelan kurang. 3. Ketidaefektifan pemberian ASI berhubungan dengan Prematur ikterik. 4. Palpasi (00104) Testis turun atau belum, pada bayi wanita labia minora belum 4. Resiko kerusakan integritas kulit (00047) (Maryunani, 2009) tertutup labia mayora. 5. Ketidakefektifan pola makan bayi berhubungan dengan 5. Pengkajian Head to toe prematuritas (00107). 6. Gangguan pola nafas (00032) b.d imaturitas neurologis ( pusat nafas) (Hidayat A, 2012)