Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN FISIK

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan melakukan pemeriksaan fisik, dimulai dari pemeriksaan
Tanda Vital terlebih dahulu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik untuk melihat tonsil,
faring, hepar, limpa dan ginjal
Mungkin selama pemeriksaan akan terasa tidak nyaman pada anak ibu, tapi
pemeriksaan ini akan saya lakukan dengan hati hati serta untuk hasil dari pemeriksaan
akan dirahasiakan
Apakah ibu setuju? Apa ada pertanyaan?
Baiklah saya akan cuci tangan terlebih dahulu
Minta agar ibu mendudukkan anaknya untuk memeriksa TNRS nya dan lingkar kepala
Lalu setelah itu mulai dari pemeriksaan tonsil dan faring
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien dan dengan spatel lidah dan pen light melihat
dinding posterior faring apakah ada hiperemis, membrane eksudat, abses, post nasal
drips, dan apakah ada edema atau tidak
Lalu nilai tonsil, besar dari tonsil itu dinilai dari T0 T4, lihat juga dinding tonsil apakah
ada hiperemis, kripti, detritus, ulserasi, dll.
Lalu setelah itu dilanlanjutkan ke pemeriksaan hepar, limpa dan ginjal. Pertama periksa
abdomen.. Ibu tolong buka baju baju anak ibu..
Mulai dari INSPEKSI yang kita nilai ada 3 yaitu pertama ukuran dan bentuk abdomen
kalo normalnya pada anak yaitu potbelly, kalo cekung kemungkinan dehidrasi, kemudian
nilai juga dinding dari abdomen apakah ada muscular defans atau tahanan pada otot
dari abdomen lalu setelah itu nilai apakah ada spider navi atau tidak lalu juga nilai
gerakan dinding abdomen, normalnya untuk anak 6 7 tahun pergerakan dinding perut
lebih banyak dari dinding dada.
Lanjut dengan AUSKULTASI yang pertama kita nilai suara peristaltik usus, normalnya 2
6 x/menit. Lalu kita dengar juga bising/ bruit yang terdapat pada pasien hipertensi akan
terdengar di bagian ginjal posterior, bila ada maka terjadi konstriksi dari arteri renalis.
Setelah itu kita lakukan PERKUSI, sama dengan perkusi pada dinding dada tapi lebih
perlahan itu dari daerah epigastrium ke daerah abdomen, normalnya itu timpani kecuali
pada daerah hepar dan limpa. Bila pada hepar tidak ditemukan pekak kemungkinan ada
udara bebas yang mungkin disebabkan karena adanya ascites. Lalu untuk mengecek
adanya ascites lakukan pemeriksaan shifting dulnes dengan cara perkusi dari arah lateral
ke medial lalu jika sudah didapatkan misalnya pekak, minta pasien berbaring ke kiri atau
ke kanan dan cairan akan mengikuti gravitasi.
Lalu lanjut ke PALPASI, pertama kase fleksi depe kaki itu untuk merilekskan dinding
abdomen lalu setelah itu palpasi hepar dari psias kanan ke bawah arcus costae kanan
pada saat pasien inspirasi kita palpasi dalam untuk menentukan apakah hepar teraba
atau tidak, jika teraba berarti ada pembesaran hepar, menentukan permukaan,
konsistensi, tepi, lalu apakah ada nyeri tekan nyeri lepas yang dapat dilihat dari mimik
pasien.
Lalu lanjut ke pemeriksaan limpa dapat dilakukan dengan 2 cara, ada hacket dan ada
schufner. Kalo hacket sama seperti dengan hepar tetapi dia dari atas ke bawah dari
bawah arcus costae kiri ke psias kiri. Lalu untuk pemeriksaan schufner itu dibagi dalam 8
titik imajiner, yaitu titik pertama di bawah arcus costae kiri dan titik ke delapan di psias
kanan dengan titik potong yang ke empat yaitu di umbilicus. Lalu lakukan palpasi sama
seperti hepar yaitu saat inspirasi kita lakukan palpasi dalam dimulai dari titik ke delapan
ke titik pertama lalu tentukan apakah ada pembesaran limpa atau tidak.
Lalu lanjut ke pemeriksaan palpasi ginjal, tangan kanan diletakkan di atas abdomen di
bagian pinggang lalu tangan kiri diletakkan di bawah pinggang di costaevertebra. Lalu
tangan kiri ini yang mendorong ke atas , sedangkan tangan kanan palpasi dalam untuk
meraba apakah ada pembesaran dari ginjal atau tidak.
Ibu pemeriksaan telah selesai saya lakukan, ibu bisa memakaikan pakaian anak ibu
kembali.
Cuci tangan
Terima Kasih
PEMERIKSAAN NEUROLOGI

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan melakukan pemeriksaan saraf pada anak Ibu
Apakah Ibu setuju? Apa ada pertanyaan?
Baiklah saya akan cuci tangan terlebih dahulu
Pertama dimulai dengan pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal bertujuan untuk
menentukan apabila meningitis positif atau tidak. Pastikan dulu tidak ada cedera
cervical. Jadi, yang pertama untuk menentukan kaku kuduk kita harus pastikan bahwa
tidak ada kuduk kaku, karena kalau ada nanti akan miss diagnostic jadi pemeriksaan
kaku kuduk tidak bisa dilakukan. Jika kuduk kaku negatif, maka kita lanjutkan dengan
pemeriksaan kaku kuduk, tangan pemeriksa menahan bagian dada dari pasien dan
tangan kiri di kepala pasien. Fleksikan kepala sampai menyentuh dinding dada. Bila
belum menyentuh dinding dada dan sudah ada tahanan maka kaku kuduk positif. Lalu
setelah itu, sambil menilai kaku kuduk kita juga menilai Brudzinzki I dimana Brudzinzki I
dikatakan positif apabila saat fleksi kepala diikuti fleksi dari panggul dan sendi lutut
kedua tungkai.
Lalu setelah itu lanjut dengan pemeriksaan Brudzinzki II yang bisa dinilaai sekaligus
dengan pemeriksaan Kernig. Pertama pasien tidur terlentang, lalu salah satu tungkai
atas pasien difleksikan, dikatakan Brudzinzki II positif apabila tungkai satunya ikut fleksi.
Lalu untuk pemeriksaan Kernig fleksikan 90 tegak lurus dengan panggul terlebih dahulu
setelah itu tungkai bawah diekstensikan sampai membentuk sudut 135 terhadap paha.
Bila sebelum 135 ada tahanan dan rasa nyeri maka Kernig positif.
Untuk Brudzinzki III itu tekan di daerah os zygomaticum dan apabila positif maka akan
diikuti oleh fleksi ektremitas superior. (2 tangan)
Untuk Brudzinzki IV tekan di os symphisis pubis jika positif maka akan diikuti dengan
fleksi ektremitas inferior. (2 kaki)
Lalu setelah itu pemeriksaan Laseg, pertama kedua tungkai diluruskan kemudian satu
tungkai diangkat lurus. Tungkai satunya lagi dalam keadaan tidak bergerak. Laseg positif
jika nyeri atau tahanan timbul <70.
Dilanjutkan dengan Pemeriksaan Refleks Patologis, untuk menunjukkan apakah
ensefalitis positif atau tidak. Untuk pemeriksaan refleks patologis pertama dimulai
dengan refleks Babinski dengan cara menggoreskan ujung yang runcing dari refleks
hammer di daerah plantar pedis bagian lateral dari posterior ke anterior. Jika positif
maka ibu jari kaki akan ekstensi dan diikuti mekarnya jari jari kaki yang lain.
(DILAKUKAN PADA KEDUA KAKI)
Lalu setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan Chaddock dengan cara menggoreskan
ujung runcing dari refleks hammer di daerah dorsal pedis bagian lateral sekitar
malleolus eksternus dari posterior ke anterior. Bila positif hasilnya akan sama dengan
Babinski. (DILAKUKAN PADA KEDUA KAKI)
Lanjut dengan Oppenheim dengan cara menggoreskan kedua jari di tepi depan tulang
tibia menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Bila positif hasilnya akan sama dengan
Babinski. (DILAKUKAN PADA KEDUA KAKI)
Lalu setelah itu untuk Gordon dilakukan dengan memencet otot Gastocnemeus. Bila
positif hasilnya akan sama dengan Babinski. (DILAKUKAN PADA KEDUA KAKI)
Lalu Schaefer dilakukan dengan memencet tendon Achiles secara keras. Bila positif
hasilnya akan sama dengan Babinski. (DILAKUKAN PADA KEDUA KAKI)
Lalu untuk pemeriksaan Hoffman dengan cara mengetuk jari kedua pada falang terakhir.
Jika positif maka akan diikuti fleksi jari pertama dan ketiga (DILAKUKAN PADA KEDUA
TANGAN)
Pemeriksaan telah selesai dilkukan.
Cuci tangan
Terima Kasih
GCS

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan melakukan pemeriksaan Glasgow Coma Scale untuk
menentukan derajat kesadaran dari anak Ibu. Mungkin selama pemeriksaan akan terasa
tidak nyaman/nyeri tapi tenang saya akan melakukan dengan hati hati. Serta saya
akan menjaga kerahasiaan
Apakah Ibu setuju? Apakah ada pertanyaan?
Baiklah saya akan cuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan larutan
antiseptic
Memakai handsoon
Baringkan pasien dan berdiri di sebelah kanan pasien
Mulai dari pemeriksaan refleks Mata, refleks mata itu ada 4 yaitu,
Kemudian refleks Motorik ada 6 yaitu
Refleks Verbal ada 5 yaitu

Area Assessed Infant Children Skor


Respon Membuka
Buka mata spontan Buka mata spontan 4
Mata
Buka mata dengan Buka mata dengan
3
rangsang suara rangsang suara
Buka mata dengan Buka mata dengan
2
rangsang nyeri rangsang nyeri
Tidak berespon Tidak berespon 1
Respon Motorik Bergerak spontan Mengikuti perintah 6
Menghindari
Melokalisir nyeri 5
sentuhan
Menghindari nyeri Menghindari nyeri 4
Merespon nyeri Merespon nyeri
3
dengan fleksi dengan fleksi
Merespon nyeri Merespon nyeri
2
dengan ekstensi dengan ekstensi
Tidak berespon Tidak berespon 1
Bicara teratur dan
Respon Verbal Mengoceh 5
jelas
Menangis tanpa
Bingung 4
sebab
Menangis jika Kata kata tidak
3
rangsang nyeri teratur
Mengerang jika
Menggigau 2
rangsang nyeri
Tidak berespon Tidak berespon 1

Setelah itu interpretasikan bila


skornya 14 15 kesadaran compos mentis,
skor 12 13 apatis,
skor 11 12 somnolen,
skor 8 10 stupor,
skor < 5 koma
Bu, jadi berdasarkan hasil pemeriksaan anak Ibu dalam kesadaran
Pemeriksaan telah selesai dilakukan
Lepaskan handscoon
Cuci tangan dan Terima kasih
SYOK

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan menilai apa ada tanda tanda syok pada anak Ibu,
mungkin selama pemeriksaan akan terasa tidak nyaman bagi anak Ibu tapi jangan
khawatir karena pemeriksaan akan dilakukan dengan hati hati.
Apakah Ibu setuju? Apakah ada pertanyaan?
Menyiapkan semua alat dan bahan
Kemudian saya akan cuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan larutan
antiseptic
Berdiri di sebelah kanan pasien
Anak ditidurkan, kemudian nilai keadaan umum dan tingkat kesadaran itu dengan GCS
nilai Eye Motorik dan Verbal
Lalu setelah itu kita nilai Respirasi hitung frekeunsinya, serta teratur atau tidak teratur
(untuk anak SD = 20 24 x/menit , untuk dewasa 60 80 x/menit)
Lalu setelah itu kita auskultasi untuk mendengrkan peristaltic usus dan apakah ada
bising usus/ tidak
Lalu nilai volume urine itu dapat dilhat juga dengan kateter dan urine bag normalnya 1
2 ml/kgBB/jam
Lalu nilai juga warna kulit, raba dan tentukan apakah ekstremitas hangat / dingin. Jika
dingin berarti syok
Setelah itu raba nadi, apakah teraba/tidak, teratur/tidak, kuat angkat/tidak lemah =
syok. (syok 20, curiga syok > 20)
Bisa juga lakukan CRT (Normal < 2 detik)
Lalu ukur tekanan darah (Pada bayi HR normal = 140 160 kali)
Lalu catat hasil
Ibu berdasarkan pemeriksaan yang saya lakukan tidak terdapat tanda tanda syok pada
anak Ibu / terdapat tanda tanda syok pada anak Ibu derajat ringan , sedang, atau berat
Cuci tangan
Terima Kasih pemeriksaan telah selesai saya lakukan
HOLIDAY SEGAR

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan melakukan penghitungan kebutuhan cairan per hari
memakai rumus Holiday Segar
Apakah Ibu setuju? Apakah ada pertanyaan?
Kemungkinan risiko pemberian cairan ini ada tapi sangat kecil dan tindakan akan saya
lakukan dengan hati hati. Saya juga menjamin bahwa ini akan dirahasiakan.
Jadi untuk caranya menggunakan rumus Holiday Segar yaitu 10 kg pertama x 100, 10 kg
kedua x 50, dan sisanya di x 20. Lalu, semuanya dijumlahkan. Itu merupakan kebutuhan
cairan per hari dengan satuan ml/kgBB/hari.
Lalu untuk nilai kebutuhan per jam dengan cara hasil yang tadi dibagi dengan 24 dengan
satuan cc/jam
Setelah itu, konversi ke makro dan mikro
Untuk konversi ke makro hasil yang tadi kalikan dengan 20 / 60 dengan satuan gtt /
menit (gtt=gutae=tetesan)
Dan untuk konversi ke mikro hasil yang tadi kalikan dengan 60 / 60 dengan satuan gtt /
menit (gtt=gutae=tetesan)
Terima Kasih
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu sekarang saya akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan Berat Badan,
Tinggi Badan, dan juga lingkar kepala dari anak Ibu mungkin selama pemeriksaan akan
terasa tidak nyaman bagi anak Ibu tapi jangan khawatir karena pemeriksaan akan
dilakukan dengan hati hati.
Apakah Ibu setuju? Apakah ada pertanyaan?
Lalu setelah itu, mulai dengan ANAMNESiS tanyakan pola ASUH, ASIH, dan ASAH
Untuk pola ASUH tanyakan imunisasi apa saja yang sudah diterima oleh anak? masih ASI
eksklusif/ susu formula/ makanan pendamping
Untuk pola ASIH tanyakan Ibu siapa yang merawat anak ini, apakah ibu sendiri / ada
baby sitter? Ini so anak ke berapa? Apa ibu pe perhatian cukup for ini anak?
Untuk pola ASAH apakah Ibu sering ajak jalan jalan? bermain bersama? sudah sekolah/
belum? terlambat sekolah/tidak? sudah bisa berdiri/belum?
Tanyakan juga riwayat kehamilan dan persalinan: lahir secara apa normal / operasi?
Kalo normal dibantuk alat/tidak? (kalo dibantu alat berarti lama dijalan lahir
kemungkinan bisa asfiksia gannguan neuron di otak), Waktu hamil ibu sehat? Selama
hamil Ibu ada keluhan / tidak? (panas? Gatal gatal? atau misalnya, mual muntah. Kalo
trimester I masih normal, mar kalo so trus trus bisa menyebabkan bayinya kekurangan
nutrisi dan defisiensi asam folat)
Berat badan waktu lahir? Panjang lahir? Apa ada penyakit setelah lahir?
Pertama, persiapkan alat dan bahan untuk Tinggi Badan anak > 2 tahun pake Microtois,
dan panjang badan untuk anak < 2 tahun pakai Infantometer. Lalu, Pita ukur lingkar
kepala. Siapkan juga kurva pertumbuhan dan KMS
Cuci tangan terlebih dahulu
Mulai dengan pemeriksaan Berat Badan bayi yaitu dengan cara timbangan diletakkan
pada meja yang datar agar tidak mudah bergoyang, pastikan jarum di angka 0 lalu,
lepaskan popok dan telanjang. Tempatkan bayi di tengah alat timbangan. Lihat jarum
timbangan sampai berhenti, dan baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan.
Kalau bayi rewel, tunggu beberapa menit dan timbang ulang. Kalau bayi tetap rewel dan
bergerak aktif sehingga sulit menimbang, perhatikan di tengah tengah antara gerakan
jarum ke kiri dan ke kanan. Lihat hasil, dan catat hasilnya.
Lalu untuk anak yang sudah bisa berdiri, letakkan timbangan di lantai yang datar
sehingga tidak mudah bergerak, pastikan jarum di angka 0, anak hanya pakai celana tipis
dan kaus dalam tipis, tidak memakai jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak
memegang sesuatu. Anak berdiri di timbangan tanpa dipegangi. Lihat jarum timbangan
sampai berhenti dan baca angka yang ditunjukkan oleh timbangan. Jika anak bergerak
terus menerus, baca angka yang ada di tengah tengah antara gerakan jarum ke kiri
dan ke kanan. Lihat hasil, dan catat hasilnya.
Untuk pemeriksaan panjang badan bayi, dilakukan oleh 2 orang. Bayi dibaringkan pada
alas yang datar, sepatu dan hiasan kepala dibuka. Petugas 1 : memegang kepala bayi
agar menempel pada pembatas kepala yang berada pada angka 0. Lalu petugas 2 :
tangan kiri menekan lututnya agar lurus, tangan kanan menekan pembatas kaki ke
telapak kaki bayi. Baca angka pada pembatas kaki. lihat hasil, dan catat hasilnya.
Setlah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan Tinggi Badan, microtoise ditempel di dinding,
angka nol berada di lantai. Ibu tolong buka ade pe sepatu dengan topi. Lalu anak disuruh
berdiri dengan tegak, pandangan lurus ke depan, punggung, bokong, dan tumit
bersandar di dinding. Minta ade tarik napas dalam. Turunkan microtois, lihat hasil, dan
catat hasilnya.
Kemudian untuk pemeriksaan lingkar kepala, lepaskan topi/hiasan rambut yang dapat
mengganggu pengukuran, bayi pada posisi nyaman atau dalam dekapan orang tua agar
kepala tetap diam, ukur dengan cara pita pengukur dilingkarkan di bagian occipito
frontal yaitu lingkaran kepala terbesar, melalui belakang dan sebelah alis mata. Pita
pengukur harus kencang mengikat kepala.
Lalu catat semua hasilnya di KMS anak tersebut, interpretasikan dan edukasi pada Ibu,
Ibu nanti untuk pemeriksaan ini dikontrol kembali lalu perhatikan juga jadwal imunisasi.
Menyerahkan kembali KMS dan kurva pertumbuhan pada Ibu
Cuci Tangan
Terima Kasih pemeriksaan telah selesai saya lakukan
IMUNISASI DAN VAKSINASI

Imunisasi adalah pemindahan antibody secara pasif, sehingga didapatkan kekebalan yang
bersifat pasif. (Kekebalan yang berasal dari luar tubuh bukan dibuat oleh badan sendiri)
Vaksinasi adalah pemindahan antibody secara aktif, sehingga didapatkan kekebalan yang
bersifat aktif. (Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan dengan
mikroorganisme atau karena pemberian vaksin)

Imunisasi
Harus beri Ab pada anak.
Hepatitis B, DPT, Hib Wajib
Hepatitis B = pemberian 0,5 ml IM ; 90. Pemberian waktu lahir, 1 bulan, dan 6 bulan
DPT = pemberian IM yaitu umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18-24 bulan, dan 5 tahun
Hib = pemberian IM yaitu umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan, dan 5 tahun
Pneumokokus, MMR, Rotavirus, Varicela Nda wajib

Vaksinasi
Virus BCG, Polio, Campak
BCG = pemberian 0,05 ml IC/IDermal ; 15. Pemberian sekali dari lahir 2 bulan
Polio = pemberian 2 tetes oral diberikan waktu lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18-24
bulan, dan 5 tahun
Campak = pemberian IC yaitu umur 9 bulan, 24 bulan, dan 6 tahun
Selamat pagi Bu..
Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Baiklah bu saat ini saya akan melakukan imunisasi dan vaksinasi pada anak Ibu dengan
kemungkinan setelah di imunisasi dan vaksinasi anak ibu akan panas tapi jangan
khawatir karena nanti saya akan memberikan obat penurun panas. Keuntungan dari
imunisasi dan vaksinasi ini adalah sebagai pencegahan penyakit penyakit yang
berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Bukan berarti so pasti nda mo kena
cuma kalo kena pasti akan lebih ringan dengan imunisasi dan vaksinasi ini.
Jadi saya akan memberikan imunisasi dan vaksinasi dengan menyuntikkan secara
Apakah ibu setuju? Apakah ibu ada pertanyaan?
Ibu tanda tangan informed consent dulu
Ibu, untuk kemungkinan risikonya sangat kecil tapi tenang bu karena saya akan
melakukan tindakan dengan hati hati dan menggunakaan alat yang tepat dan steril.
Apa ibu sudah mengerti atau ada yang ingin ibu tanyakan?
Setelah itu identifikasi protocol imunisasi, dan idetifikasi lokasi dan situasi di tempat
yang akan diberikan.
Lalu, perhatikan botol vaksin:
Cek tanggal kadaluarsa dan perubahan warna pada botol. Cek label da isi botol sebelum
digunakan.
Setelah itu, perhatikan spuit yang akan digunakan, pilih ukuran jarum yang benar.
Goyangkan botol vaksin untuk melihat apa ada endapan atau tidak.
Ambil vaksin secukupnya dengan spuit. Beri label pada spoit yang sudah berisi vaksin.
Lihat kembali jadwal imunisasi.
Cuci tangan dengan memakai sabun cair dan larutan antiseptic
Pakai handscoon
Menunjukkan lokasi penyuntikan.. Jadi bu nanti mo suntik disini..
Ibu tolong tahan pa ade supaya nda bagerak gerak
Desinfeksi daerah suntikan dengan alcohol dengan gerakan melingkar dari dalam keluar,
tunggu hingga kering.
Tangan non dominan pegang anggota badan anak yang jadi lokasi suntikan, dan
tangan dominan pegang spuit 1 inchi dari kulit dan menyuntikkan vaksin secara cepat
dengan sudut yang tepat (IC 15, SC 45, IM 90)
Jika sudah tarik jarum dengan arah yang tepat
Terus tekan lembut tempat suntikan dengan kapas kering selama beberapa detik
Kemudian membuang jarum suntik, botol vaksin, kapas bekas pakai ke dalam tempat
sampah medis
Lalu lepas handscoon
Dokumentasikan imunisasi pasien dalam KMS yaitu tanggal, umur, dan jenis vaksin yang
diberikan.
Nanti bu inga inga ne ade p jadwal imunisasi berikut kong kalo mo kontrol jangan lupa
bawa itu KMS
Cuci tangan
Terima Kasih
RUMPLE LEEDE TEST

Selamat pagi Bu..


Perkenalkan saya dengan dokter Clarissa..
Nama Ibu siapa? Alamat dimana? Ibu pe anak pe nama sapa? Dia umur berapa?
Ibu datang kemari ada keluhan apa?
Baiklah bu saat ini saya akan melakukan Rumple Leede Test / uji tourniquet untuk
melihat adanya fragilitas dari kapiler berupa manifestasi perdarahan di kulit.
Mungkin pemeriksaan ini akan terasa tidak nyaman pada anak Ibu tapi saya jamin
pemeriksaan akan dilakukan berhati hati
Apakah ibu setuju? Apa ada pertanyaan?
Persiapkan alat dan bahan
Cuci tangan terlebih dahulu
Ibu boleh tolong kase duduk disitu
Berdiri di kanan pasien
Pasang manset pada 2/3 lengan atas
Ukur tekanan darah pasien. (Misalnya 100/60 berarti depe tengah 80)
Tensi lagi sampai pertengahan sistol dan diastol
Tahan 5 menit, sementara itu gambar pada volar lengan bawah bulatan dengan
diameter 2,5 cm.
Setelah 5 menit , bebaskan manset dan lihat pada bulatan tersebut apakah terdapat
petekia lalu berapa banyak. Jika >20 maka Rumple Leede tes positif dimana
kemungkinan bisa DBD, Trombositopenia, atau ITP (Idiopatik Trombosis Purpura), dan
juga sepsis
Lepaskan manset.
Setelah itu bilang pa ibu bahwa anak Ibu Rumple Leede Test positif dengan
kemungkinan seperti yang sudah saya jelaskan tadi.
Cuci Tangan dan Terima Kasih pemeriksaan telah selesai saya lakukan

Anda mungkin juga menyukai