Keterangan
= Penyaji = Fasilitator
= Audiens / Siswa
MEDIA
I. Laptop
II. LCD
III. Speaker
IV. Slide power point
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Saudara/saudari hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 3.1 di
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2. Evaluasi Proses
Saudara/saudari antusias terhadap materi penyuluhan
Saudara/saudari tdk meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Saudara/saudari mengetahui tentang pengertian tertawa,
manfaat terapi tertawa dan mampu melaksanakan sesuai
dengan tahapan terapi tertawa
Saudara/saudari hadir saat pertemuan
KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 3 Pembukaan :
menit Membuka Menjaw
kegiatan dengan ab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan Menden
diri garkan
Menjelaskan Memper
tujuan dari penyuluhan hatikan
Menyebutkan
materi yang akan diberikan Memper
hatikan
2. 15 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan Memper
tentang pengertian tertawa hatikan
Menjelaskan
tentang fisiologi tertawa Memper
Memberi hatikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya Bertany
a dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Menjelaskan
tentang pengertian terapi Memper
tertawa hatikan
Memberi
kesempatan kepada Bertany
peserta untuk bertanya a dan menjawab
pertanyaan yang
Memutarkankan diajukan
video lucu
Memper
hatikan
3. 10 Evaluasi :
menit Menanyakan Menjaw
kepada peserta tentang ab pertanyaan
materi yang telah diberikan,
dan reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi :
menit Mengucapkan Menden
terimakasih atas peran garkan
serta peserta.
Mengucapkan Menjaw
salam penutup ab salam
MATERI
1. Pengertian Tertawa
Tertawa berasal dari kata dasar tawa. Tawa adalah
ungkapan rasa gembira, senang, geli dan lain sebagainya dengan
mengeluarkan suara, baik itu suara keras, sedang ataupun ringan,
melalui alat ucapan lisan atau mulut. Tertawa adalah ekspresi jiwa
atau emosional yang diperlihatkan melalui raut wajah dan bunyi-
bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa secara fisiologis dapat
dibagi menjadi dua, yaitu set gerakan dan produk suara
(Muhammad, 2011).
2. Fisiologis Tawa
Tertawa merupakan tindakan yang sehat dan memberi
tambahan oksigen bagi sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan
berprilaku murung mengakibatkan pengurangan oksigen dalam
darah. Sel-sel darah menjadi lapar dan kosong, menghasilkan
depresi, kecemasan, dan kemarahan (Putchik, 2002). Otak yang
dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja lebih baik dari pada
saat kekurangan oksigen.
Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, diatur oleh pusat
emosi di dalam struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic
system). Sistem limbic berasal dari kata limbus yang berarti
batas. Nama ini dipilih karena menunjukkan daerah fungsional
yang dibatasi. Daerah itu sendiri dibentuk oleh beberapa komponen
otak, antara lain hippocampus, gyrus limbic, dan amiygdale. Sistem
limbic ini memainkan peranan dalam mengatur emosi manusia
(Aswin, 2005. Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa, 2014).
System limbic yang berbentuk seperti lingkaran, berkaitan
dengan prilaku tertentu. Ketika inti dari lingkaran dirusak, individu
yang bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau
kacau. Artinya, secara tidak gampang pula tertawa terbahak-bahak
meskipun tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan
pusat emosi menusia itu terputus. Kalau satu bagian dari lingkaran
rusak, maka memori dapat hilang. Hal ini terjadi pada orang yang
sudah pikun (Terapi tertawa, 2010).
Menurut Dr. Lee berk (Fisiologi Tertawa, 2014), seorang
imunolog dari Lomba Linda University di California USA, tertawa
bisa mengurangi peredaran dua hormone dalam tubuh, yaitu
efinefrin dan kortisol (hormone yang dikeluarkan ketika stress) yang
dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika kedua hormon tersebut
dikeluarkan maka bisa menghalangi proses penyembuhan
penyakit. Jadi dalam keadaan bahagia ataupun tertawa, maka
hipotalamus akan mengeluarkan hormone endorpine, yang
berfungsi mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan
tubuh.
3. Pengertian Terapi Tertawa
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai
kegembiraan didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam
bentuk suara tawa, atau senyuman yang menghiasi wajah,
perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang,
peredaran darah yang lancer sehingga dapat mencegah penyakit
dan memelihara kesehatan (Andol, 2009; Mathofani, 2012).
Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk
menghadapi sakit mental atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini
tidak dijamin berhasil untuk semua kasus, dan keberhasilannya
tergantung pada seberapa lama gangguan itu telah dialami dan
seberapa besar, akan tetapi setidak-tidaknya tersenyum akan
membuat penderita lebih riang dan secara sementara terbebas dari
masalah.
Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan
menggunakan humor atau tawa dalam rangka membantu individu
menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik
maupun gangguan mental. Ini disebabkan tawa secara alami
menghasilkan pereda stress dan rasa sakit (terapi tawa,2010;
khana,2012).
Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi
untuk membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan
memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor
yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media,
seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila stimulasi humor
tersebut diberikan sebagai satu-satunya stimulasi untuk
menghasilkan tawa dalam settting terapi, maka terapi yang
diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika
dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan
tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut
sebagai terapi tawa (Kataria, 2004). Jadi dalam pelaksanaannya,
terapi tawa melibatkan proses humor, tawa, yoga tawa, relaksasi
dan meditasi.
4. Dasar Teori Terapi Tertawa
Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip psikologi yang dapat berfungsi
menurukan gejala-gejala depresi.
Table 2.1 Pembagian Tiga Tahap Utama Model Sesi tawa 15
langkah
3) Langkah Ketiga
Menutar bahu dari arah depan ke arah belakang. Kemudian
menganggukkan kepala ke bawah sampai ke dagu hampir
menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala ke atas belakang. Lalu
menoleh ke kiri dan ke kanan. Lakukan secara perlahan.
Peregangan dimulai dengan memutar pingang ke arah kanan
kemudian tahan beberapa saat, lalu kembali ke posisi awal.
Peregangan ini dapat dilakukan dengan bagian tubuh lainnya.
Setiap gerakan ini dilakukan sebanyak lima kali.
4) Langkah Keempat
Tawa bersemangat. Tutor mengarahkan peserta untuk
melakukan tawa, 1, 2, 3... yang dilakukan bersama sama dan
jangan ada yang tertawa lebih dulu. Tangan diangkat ke atas
selebar bahu lalu diturunkan dan diangkat kembali ulangi beberapa
kali, angkat kepala mendongak ke belakang. Melakukan tawa ini
harus bersemangat. Jika tawa bersemangat berakhir maka sang
tutor harus tertawa, ho ho ho..... ha ha ha..... beberapa kali sambil
bertepuk tangan.
5) Langkah Kelima
Tawa sapaan. Tutor memberikan arahan agar peserta tawa
melakukan tawa sambil menyapa peserta lainya. Dalam melakukan
sesi ini mata peserta diharapkan saling memandang satu sama lain.
Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan. Cara menyapa
ini sesuai dengan kebiasaan masing-masing peserta dianjurkan
menarik nafas secara pelan dan dalam.
6) Langkah Keenam
Tawa penghargaan. Peserta membuat lingkaran kecil
dengan menghubungkan ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari.
Kemudian tangan diarahkan ke depan dan ke belakang sambil
melihat peserta yang lain dengan memberikan tawa kepada yang
dituju. Lakukan bersama tutor sambil mengatakan ho ho ho... ha ha
ha... sambil bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini peserta
dianjurkan menarik nafas secara pelan dan dalam.
7) Langkah Ketujuh
Tawa satu meter. Tangan kiri diarahkan ke samping lurus
dengan badan, sefangkan tangan kanan melakukan gerakan seperti
memanah, lalu tangan di tarik ke belakang seperti menarik anak
panah dan dilakukan dalam tiga gerakan, sambil mengatakan ae....
ae.....aeee... lalu tertawa lepas sambil merengangkan kedua tangan
dan kepala agak mendongak serta mengeluarkan tawa dari perut.
Gerakan seperti ini dilakukan ke arah kiri lalu ke arah kanan. Ulangi
hal serupa antara 2 hingga 4 kali dan peserta dianjurkan menarik
nafas secara pelan dan dalam.
8) Langkah Kedelapan
Tawa milk shake. Peserta membayang sedang memegang
gelas berisi susu, di tangan kiri dan di tangan kanan. Saat tutor
memberikan arahan lalu susu dituang dari gelas yang satu ke gelas
yang satunya sambil mengucapkan Aeee.... dan kembali dituang ke
gelas yang awal sambil mengucapkan aeeee..... Setelah selesai,
anggota klub tertawa melakukan seperti minum susu. Hal ini
dilakukan sebanyak empat kali, setelah itu bertepuk tangan sambil
mengatakan, ho ho ho... ha ha dan peserta dianjurkan menarik
nafas secara pelan dan dalam.
9) Langkah Kesembilan
Tawa hening tanpa suara. Tawa ini dilakukan perlahan-
lahan dan tidak boleh menggunakan tenaga secara berlebihan,
karena dapat berbahaya karena perut mendapat tekanan lebih
besar. Perasaan lebih banyak berperan dari pada penggunaan
tenaga berlebihan. Tawa ini dianjurkan membuka mulut selebar-
lebarnya seperti tertawa lepas tapi tanpa suara, sekaligus saling
memandang satu sama lainnya dan membuat berbagai gerakan
dengan telapak tangan serta menggerak-gerakkan kepala dengan
mimik-mimik lucu. Saat melakukan tawa hening ini akan membuat
otot pada perut bergerak dengan cepat seperti melakukan gerak
tawa lepas. dan peserta dianjurkan menarik nafas secara pelan dan
dalam.
10) Langkah Kesepuluh
Tawa bersenandung dengan bibir tertutup. Merupakan
gerakan tawa yang dilakukan dengan cara bersenandung karena
tertawa tanpa suara, hanya mengatupkan mulut dan bila
dipaksakan akan berdampak pada perut karena menambah
tekanan diperut. Saat melakukan tawa ini peserta akan
bersenandung hmmmmmm...... dengan mulut tertutup, sehingga
terasa bergema dikepala. Saat melakukan tawa ini peserta saling
berhadapan dan membuat ekspresi yang lucu sehingga membuat
peserta lain tertawa. Kemudian dianjurkan untuk kembali menarik
napas dalam dan pelan.
11) Langkah Kesebelas
Tawa ayunan. Peserta membuat formasi melingkar dan
mengikuti arahan dari tutor. Peserta mundur dua langkah menjauhi
lingkaran sambil tertawa,dan maju dua langkah untuk memperbesar
lingkaran sambil mengeluarkan mengatakan, ae ae aeeeee.....
Seluruh peserta kembali mengangkat tangan dan bersamasama
tertawa lepas dan maju dua langkah sambil melambaikan tangan
masing-masing. Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi
semula, dan melanjutkan gerakan maju ke tengah dan
mengeluarkan ucapan, Aee..... Oooo.... Ee-Uu...... dan sekaligus
tertawa lepas dan serupa dilakukan bisa sampai emapat kali.
Setelah selesai kembali menarik napas dalam dan pelan.
12) Langkah Keduabelas
Tawa singa. Merupakan tawa yang bermanfaat yang akan
membuat otot-otot dia area wajah, lidah, menjadi lebih rileks dan
memperkuat kerongkongan serta dapat memperbaiki saluran dan
kelenjar tiroid, pada tawa ini peserta dapat menghilangkan
perasaan takut dan khawatir. Dalam tawa ini mulut dibuka lebar-
lebar dan lidah dijulurkan ke luar semaksimal mungkin, mata dibuka
lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar
mangsanya. Pada saat itula peserta tertawa dari perut. Setelah
selesai peserta dianjurkan menarik nafas secara pelan dan dalam.
13) Langkah Ketigabelas
Tawa ponsel. Peserta dibagi dalam dua kelompok yang
saling berhadapan dan masing-masing seolah-olah memegang
handphone. Tutor meminta peserta saling menyeberang sambil
memegang handphone. Pada saat itulah peserta tertawa sambil
saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi ke posisi semula.
Setelah selesai peserta dianjurkan menarik nafas secara pelan dan
dalam.
14) Langkah Keempatbelas
Tawa bantahan. Peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu
pria dan wanita yang akan bersaing dan dibatasi jarak, biasanya.
Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan sekaligus tertawa
dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada kelompok yang
dihadapannya. Gerakan ini sangat berpengaruh pada tawa karena
akan membuat peserta lebih tenang. Setelah selesai tarik napas
dalam dan pelan.
15) Langkah Kelimabelas
Tawa memaafkan. Perserta klub memegang cuping telinga
masing-masing sekaligus menyilangkan lengan dan berlutut diikuti
dengan tawa. Muatan dari tawa ini adalah saling memaafkan jika
ada perselisihan. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.
16) Langkah Keenambelas
Tawa bertahap. Disini tutor mengarahkan peserta
mendekatinya dengan tersenyum lebar kemudian secara bertahap
berubah menjadi tawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan
terakhir menjadi tertawa lepas penuh semngat. Tawa ini dilakukan
selama satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan
agar kembali segar dan tenang.
17) Langkah Ketujuhbelas
Tawa dari hati ke hati. Tawa ini adalah sesi terakhir dari
langkah terapi, semua peserta saling memegangang tangan
peserta lainnya sambil mendekati tutor dan bersama-sama tertawa
dengan saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga akan
bersalaman sehingga akan terjalin rasa keakraban yang mendalam
(Firmanto, 2006).