Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sifat fisika tanah adalah sifat yang bertanggung jawab atas peredaran
udara, panas, air, dan zat teratur melalui tanah. Beberapa sifat fisika dapat
mengalami penggarapan tanah. Sifat fisika tanah yang terpenting adalah tekstur
tanah, struktus tanah, komposisi mineral, porositas, stabilitas, konsistensi, warna
maupun suhu tanah. Sifat fisika berperan dalam aktivitas perakaran tanaman, baik
dalam hal absorbsi unsur hara, air maupun oksigen juga sebagai pembatas gerakan
akar tanaman. (Hakim et al. 2003).

Suhu yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah merupakan faktor
pembatas dibeberapa daera tropika tertentu. Pemecahannya biasanya adalah
dengan memberi mulsa dengan berbagai bahan, tergantung apakah suhu itu harus
dinaikkan ataupun diturunkna. Pada tanah yang baru dibuka untuk pertanian,
pengaturan suhu tanah dengan menggunakan mulsa jerami. Sebenarnya
pemulsaan juga mengurangi kebutuhan untuk pengendalian gulma dan sering
meningkatkann hasil (Sanchez, 2002).

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam persen) antara fraksi


pasir, debu, dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas,
keras dan kemuddahan. Kesuburan dan produktivitas tanah pada daera geografis
tertentu. Jenis tekstur ada 12 macam (Hakim et al. 1986).

Makin padat suatu tanah, merupakan tanah yang lebih baik, misalnya pasir
padat. Selain campuran dari clay dan slit, tanah dapat pula bercampur dengan
bahan organik yangg berpengaruh jelek terhadap tanah untuk pembangunan
namaun akan baik bagi tanaman (Suradji, 2009).

Hanafiah (2005) menyebutkan bahwa tanah yang berdominasi liat akan


memiliki pori-pori kecil (tidak porous). Tanah yang didiminasi oleh pasir akan
memiliki pori-pori besar (lebih porous). Sedangkan tanah yang didominasi debu
akan memiliki pori-pori sedang (agak porous). Berdasarkan kelas teksturnya maka
tanah dapat digolongkan menjadi:
1. Tanah bertekstur halus atau kasar berliat, artinya tanah yang memiliki
minimal 37,5% liat, baik itu liat berdebu dan atau liat berpasir.
2. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, artinya tanah ini tersusun
atas:
Tanah bertekstur sedang, mencakup tanah dengan tekstur lempung
berdebu (silty loam), lempung berpasirsangat halus, lempung
(loam), atau debu (silt).
Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar, mencakup tanah yang
bertekstur lempung berpasir halus atau lempung berpasir (sandy
loam).
Tanah bertekstur sedang dan agak halus, meliputi lempung liat
berdebu (sandy silt loam), lempung liat berpasir (sandy clay loam),
serta lempung liat ( clay loam).
3. Tanah bertekstur kasar atau tanah berpsir, artinya tanah yang memiliki
miniimal 70% pasir, dan atau bertekstur pasir, dan atau pasir berlempung.

Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi
kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah.
Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna
kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalai pelapukan lanjut (Susanto,
2005).
Makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut
akan berwarna gelap. Intensitas pelindihan (pencucian dari horizon bagian atas ke
horizon bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif
proses pelindihan menyebabkan warna tanah lebih terang, seperti pada horizon
eluviasi, dan kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih
terang (Hanafiah, 2014).
Warna tanah tidak secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman, tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan lengas
tanah. Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang pentik karena
berhubungan dengan kandungan bahan organik, warna hitam dan hitam
kecoklatan (Susanto, 2005).

Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna tanah tersebut


dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku
ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value dan chroma hue adalah warna spektrum
yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap
terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan dan chroma
menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma
didefinisikan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda
adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya (Gusli,
2015).

Kemampuan tanah menyediakan hara dalam jumlah yang cukup dan


komposisi yang ideal merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman, oleh
karena itu, pada tanah-tanah yang mengalami kendala penyediaan hara, perlu
dilakukan manipulasi lingkungan tumbuh tanaman untuk memperbaiki sifat kimia
tanah tersebut (Masganti, 2005).

Reaksi tanah adalah salah satu sifat kimia tanah yang melingkupi berbagai
unsur dan senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah menunjukkan tentang status
atau keadaan kimia yang terkandung di dalam tanah dan merupakan factor yang
mempengaruhi proses-proses biologis pada pertumbuhan tanaman. Bila keadaan
kimia tanah dalam proses biologis yang terganggu maka biasanya ditunjukkan
dengan reaksi atau pH yang ekstrim (Pairunan dkk, 1985).

Kemasaman suatu tanah di tentukan oleh dinamika ion H+ yang terdapat


didalam tanah dan berada pada kesetimbangan dengan ion H+ yang terjerat.
Kemasaman tanah merupakan suatu sifat yang penting sebab terdapat hubungan
antara pH dengan ketersediaan unsur hara dan juga terdapatnya hubungan antara
pH tanah dengan proses pertumbuhan (Foth, 1998).

Kisaran suatu pH yang terdapat dalam tanah dapat dibatasi dengan dua
elekstin. Kisaran pH untuk tanah mineral biasanya terdapat diantara 3,5 10,0.
Kebanyakkan toleransi tanah pada pH yang ekstrem atau tinggi, asalkan dalam
tanah tersebut tersedia banyak unsur-unsur hara yang cukup untuk kesuburan
tanah sehingga kadar untuk kemasaman tadi dapat seimbang (Hakim,1985).

Tanah yang terlalu masam, dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan


kapur ke dalam tanah,sedangkan pH tanah yang terlalu alkalis atau mempunyai
nilai pH yang tinggi dapat diturunkan dengan cara menambahkan belerang atau
dengan cara pemupukkan pada tanah (Hardjowigeno, 1987).

Untuk meragamkan pengertian , sifat reaksi tersebut dinilai berdasarkan


konsentrasi ion H dan dinyatakan dengan pH . dengan kata lain , pH tanah = -log
(H) tanah. Suatu tanah disebut masam dengan 7, dan basa bila lebih dari 7 . bila
konsentrasi ion H bertambah maka ion pH turun dan sebaliknya bila konsentrasi
ion OH bertambah pH naik. Distribusi ion H dalam tanah tidak homogen . ion H
lebih banyak diserap dari pada ion OH , maka ion H lebih pekat didekat
permukaan koloid ., sedangkan ion OH sebaliknyab dengan demikian pH lebih
rendah didekat koloid daripada tempat yang jauh dari koloid. (Agus et.al,2008)

Anda mungkin juga menyukai